DEFINISI
Dehidrasi mengacu pada kehilangan
cairan tubuh, dengan atau tanpa
garam dalam tingkat yang lebih
tinggi dimana tubuh tidak dapat
menggantinya.
GEJALA KLINIS
Penurunan turgor kulit (subklavia dan
lengan bawah)
Takikardia
Mukosa mulut kering
Penurunan tingkat kesadaran
Derajat Dehidrasi
Dehidrasi Ringan:
Kehilangan cairan: 40-50 ml/kg BB
Gejala klinis:
Keadaan umum: haus, sadar,
gelisah
Nadi, respirasi, tekanan darah,
turgor, mata, urine: Normal.
Mukosa: basah
Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan: 60-90 ml/kg BB
Gejala klinis:
Keadaan umum: Haus dan gelisah
Nadi: cepat dan kecil
Respirasi: agak cepat
Tekanan darah: normal/turun
Turgor: kurang,
Mata: cekung
Mukosa: kering
Urinasi: kurang
Dehidrasi Berat:
Kehilangan cairan: 100-120 ml/kg BB
Gejala klinis:
Keadaan umum: ngantuk, lemah, koma
Nadi: tidak teraba
Respirasi: cepat dan dalam
Tekanan darah: <80 mmHg/tak terukur
Turgor: kurang sekali
Mata: cekung sekali
Mukosa: kering sekali
Urinasi: tidak ada
SKOR 1
SKOR 2
SKOR 3
KEADAAN
UMUM
BAIK
LESU / HAUS
GELISAH,
LEMAS,
MENGANTUK
, HINGGA
SYOK
MATA
BIASA
CEKUNG
SANGAT
CEKUNG
MULUT
BIASA
KERING
SANGAT
KERING
PERNAPASA
N
< 30 X /
MENIT
30-40 X /
MENIT
> 40 X /
MENIT
TURGOR
BAIK
KURANG
BURUK
NADI
< 120 X /
120-140 X /
6 MENIT
: tanpa dehidrasi
MENIT
Skor:
7 12: dehidrasi ringansedang
> 140 X /
MENIT
TATALAKSANA
TERAPI CAIRAN
Resusitasi mengganti kehilangan akut.
Penggantian deficit kristaloid dan atau
koloid.
Rumatan memasok kebutuhan harian.
Kebutuhan harian kristaloid.
Kebutuhan cairan rumatan:
10 kg pertama 4 ml/kg/jam
10-20 kg berikutnya tambahkan 2
ml/kg/jam
Di atas 20 kg tambahkan 1 ml/kg/jam
Kebutuhan
normal
cairan
untuk
pemeliharaan fungsi tubuh adalah 30-50
ml/kg/hari atau 1,7-2,5 ml/kg/jam.
Dehidrasi ringan sampai sedang jumlah
kebutuhan cairan yang diestimasi selama
4-8 jam pertama (dengan asumsi fungsi
kardiopulmoner dan produksi urin baik).
SYOK
Syok adalah suatu kondisi gawat
darurat
yang memerlukan penanganan
segera dan
intensif untuk menyelamatkan jiwa
pasien.
Penanganan awal
Periksa tanda vital
Bebaskan jalan nafas
Tinggikan tungkai
Catatan
Bila hingga langkah akhir tersebut di atas, ternyata
tidak tersedia
peralatan dan cairan infus serta medikamentosa yang
diperlukan,
siapkan pasien untuk dirujuk ke fasilitas rujukan
terdekat
Terapi Cairan
Untuk
pemberian
cairan
infus,
perhatikan :
jumlah cairan yang akan diberikan
lamanya pemberian per unit cairan
ukuran atau diameter tabung dan
kecepatan tetesan.
SYOK
DEFINISI
Gejala Klinis
Hipotensi
Takikardia
Oliguria
Kesadaran menurun
Asidosis metabolic
Riwayat Perdarahan
Tata Laksana
Mempertahankan tekanan arterial
diatas
60 mmHg
Mempertahankan aliran darah pada
organ vital (misalnya: ginjal, hepar,
SSP, paru)
Mempertahankan kadar laktat darah
arterial dibawah 22mmol/L
Syok Hemoragik : Pemberian infus
plasma atau cairan plasma expander
Tatalaksana Elektrolit
Hiponatremia
Definisi : kadar Na+ serum di bawah normal (<
130 mEq/L)
Jumlah Na (mEq) = [125 mEq/L Na serum aktual
(mEq/L)] x TBW (dalam liter)
TBW (Total Body Water) = 0,6 x BB (dalam kg)
Larutan pengganti bisa berupa NaCl 3% atau 5% (masingmasing mengandung 0,51 mEq/ml dan 0,86 mEq/ml)
Pada pasien dengan ekspansi cairan ekstrasel, mungkin
dperlukan diuretik
Hiponatremia bisa dikoreksi dengan NaCl hipertonik (3%)
dengan kecepatan kira-kira 1 mL/kg per jam.
Hipernatremia
Definisi : Na+ serum di atas normal (>150 mEq/L)
Hipernatremia dengan deplesi volume harus diatasi dengan
pemberian normal saline sampai hemodinamik stabil. Selanjutnya
defisit air bisa dikoreksi dengan Dekstrosa 5% atau NaCl hipotonik.
Hipernatremia dengan kelebihan volume diatasi dengan diuresis,
atau jika perlu dengan dialisis. Kemudian Dekstrosa 5% diberikan
untuk mengganti defisit air.
Defisit air tubuh ditaksir sbb:
Defisit = air tubuh (TBW) yang dikehendaki (liter) air
tubuh skrg
Air tubuh yg dikehendaki = (Na serum yg diukur) x (air
tubuh skrg/Na serum normal)
Air tubuh sekarang = 0,6 x BB sekarang (kg)
Separuh dari defisit air yang dihitung harus diberikan dalam 24
jam pertama, dan sisa defisit dikoreksi dalam 1 atau 2 hari untuk
menghindari edema serebral.
Hipokalemia
Definisi : kadar K+ serum di bawah normal (< 3,5
mEq/L)
Terapi oral. Suplementasi K+ (20 mEq KCl) harus diberikan
pada awal terapi diuretik. Cek ulang kadar K+ 2 sampai 4
minggu setelah suplementasi dimulai.
Terapi intravena harus digunakan untuk hipokalemia berat
dan pada pasien yang tidak tahan dengan suplementasi oral.
Dengan kecepatan pemberian sbb:
Jika kadar K+ serum > 2,4 mEq/L dan tidak ada kelainan
EKG, K+ bisa diberikan dengan kecepatan 0 sampai 20
mEq/jam dengan pemberian maksimum 200 mEq per hari.
Pada anak 0,5-1 mEq/kgBB/dosis dalam 1 jam. Dosis tidak
boleh melebihi dosis maksimum dewasa.
Hiperkalemia
Definisi: kadar K+ serum di atas normal (> 5,5
mEq/L)
Tatalaksana hiperkalemia
Pemantauan EKG kontinyu dianjurkan jika ada
kelainan EKG atau jika kalium serum > 7 mEq/L
Kalsium glukonat dapat diberikan iv sebagai 10
ml larutan 10% selama 10 menit untuk
menstabilkan myocard dan sistem konduksi
jantung
Natrium bikarbonat membuat darah menjadi
alkali dan menyebabkan kalium berpindah dari
ekstra ke intraseluler. Bic nat diberikan sebanyak
40 sampai 150 mEq NaHCO3 iv selama 30 menit