Pada dewasa:
- Wanita 55% dari berat tubuh
- Laki-laki 60% dari massa tubuh
Cairan intraseluler (ICF) di dalam sel
- Sekitar 2/3 dari cairan tubuh
Cairan ekstraseluler (ECF) luar sel
- Cairan interstitial antara sel 80% dari ECF
- Plasma dalam darah 20% dari ECF juga
termasuk : cairan limfe, cairan serebrospinal,
cairan sinovial, aqueous humor, vitreous humor,
endolymph, perilimfe, cairan pleura, perikardial,
dan peritoneal
Fungsi air:
Transportasi
Pelarut
Pelumas & shock absorber
Pengaturan suhu tubuh
Menjaga volume darah & tekanan
darah
Komposisi kompartemen
Cairan Ekstraseluler :
- Tinggi : Na +, Cl-, Ca + +, HCO3Plasma darah memiliki protein lebih
dari cairan interstisial dan getah bening
Cairan Intraseluler:
- Tinggi: K +, fosfat, Mg + +, dan protein
lebih banyak dari plasma
Figure 273
Water Balance
Table 271
Rekomendasi:
-Kebutuhan bervariasi sesuai dengan jenis
makanan dimakan, suhu, kelembaban,
tingkat aktivitas, dll
-Aturan umum : 1-1,5 ml / kkal dikeluarkan
Contoh: jika 2000 kkal "dibakar, diperlukan
minum 2-3 liter; 8 cangkir dari cairan
dan sisanya berasal dari makanan &
air metabolisme
-Urine harus kuning pucat
-Kafein & alkohol bertindak sebagai diuretik
sehingga tidak baik pengganti air
Pengaturan sekresi
ADH
Peningkatan ADH
Osmolalitas
Volume darah
Tekanan darah
Nausea
Hipoksia
Morfin, nikotin,
sikiofosfamid
Penurunan ADH
Osmolalitas
Volume darah
Tekanan darah
Alkohol, klonidin (anti
hipertensi), haloperidol
(penghambat dopamin)
Pengaturan rasa
haus
Peningkatan
rasa haus
Osmolalitas
Volume darah
Tekanan darah
Angiotensin II
Penurunan
rasa haus
Osmolalitas
Volume darah
Tekanan darah
Angiotensin II
Aldosteron
Disekresi oleh korteks adrenal sebagai respon:
- K + naik (dirasakan pada korteks adrenal) atau
kadar Na + dalam darah turun
- Aktivasi renin-angiotensin system
Menentukan tingkat penyerapan Na + dan pembuangan K +
"Air Mengikuti garam"
- Konsentrasi plasma aldosteron tinggi menyebabkan
ginjal untuk meretensi garam
- Konservasi Na + oleh aldosteron juga merangsang
retensi air
Reabsorpsi air
osmosis
SISTIM RENINANGIOTENSIN
AKSI ALDOSTERON
Aldosterone
Figure 26.8
ANP
ANP dilepaskan oleh sel-sel otot jantung dalam
menanggapi peregangan abnormal dari dinding
jantung karena peningkatan tekanan darah atau
volume darah
Mengurangi rasa haus
Blokir pelepasan ADH dan aldosteron
Menyebabkan diuresis
Menurunkan tekanan darah dan volume plasma
Ketidak seimbangan ct
Normal
Osmolarity =
Osmolarity =
14 particles/10 water
14 particles/10 water
ECF
ICF
Water Loss
Osmolarity =
Osmolarity =
14 particles/6 water
14 particles/10 water
ECF
ICF
Osmolarity =
Osmolarity =
14 particles/ 8 water
14 particles/ 8 water
ECF
Water
ICF
Result
Osmolarity =
Osmolarity =
14 particles/ 8 water
14 particles/ 8 water
Osmotic balance,
but at higher
concentrations,
lower volumes
(less water)
ECF
Original Osmolarity =
14 particles/10 water
ICF
Penyebab:
Keringat berlebihan
konsumsi air tidak memadai
Muntah berulang
diare berat
Respon Homeostatik
Pemasukan air
Pemasukan air
Bila air bertambah tetapi elektrolit tidak:
ECF menjadi konsentrasi rendag, volume
tinggo => menghambat pelepasan ADH,
cairam akan dikeluarkan melalui urin, air
dari ICF kembali ke ECF, mengembalikan ke
keseimbangan volume dan osmotik
Penyebab Overhidrasi
Konsumsi air dalam jumlah banyak
Injeksi ke pembuluh darah larutan hipotonik
Gangguan endokrin, produksi ADH
berlebihan
Ketidak mampuan membuang kelebihan
cairan dalam bentuk urin:
Gangguan keseimbangan
cairan
Figure 26.7a
Limfosit
Monosit
TERIMA KASIH