A. Keluarga Berencana
1. Pengertian Keluarga Berencana
Keluarga berencana menurut WHO (1970) adalah tindakan yang membantu
individu atau pasangan suami istri untuk :
a. Mengatahui kelahiran yang tidak diinginkan.
b. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan.
c. Mengatur interval di antara kehamilan.
d. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suamiisteri.
e. Menentukan jumlah anak dalam keluarga.
(Hartanto, 2004).
2. Tujuan Keluarga Berencana
Tujuan keluarga berecana menurut BKKBN adalah :
1) Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta
keluarga dan bangsa pada umumnya.
2) Meningkatkan martabat kehidupan rakyat dengan cara menurunkan
angka kelahiran sehingga pertambahan penduduk tidak melebihi
kemampuan untuk meningkatkan reproduksi.
Sebelum abad XX, di negara barat sudah ada usaha pencegahan
kelangsungan hidup anak karena berbagai alasan. Caranya adalah dengan
membunuh bayi yang sudah lahir, melakukan abortus dan mencegah/
mengatur kehamilan. KB di Indonesia dimulai pada awal abad XX.
Di Inggris, Maria Stopes.
Upaya yg ditempuh u/ perbaikan ekonomi keluarga buruh dg mengatur
kelahiran. Menggunakan cara-cara sederhana (kondom, pantang berkala).
Amerika Serikat, Margareth Sanger.
Memperoleh pengalaman dari Saddie Sachs, yang berusaha menggugurkan
kandungan yang tidak diinginkan. Ia menulis buku Family Limitation
(Pembatasan Keluarga). Hal tersebut merupakan tonggak permulaan sejarah
berdirinya KB.
Perkembangan KB di Indonesia
1. Periode Perintisan dan Peloporan
2. Periode Persiapan dan Pelaksanaan
Periode Perintisan dan Pelaporan
1. Sebelum 1957 Pembatasan kelahiran secara tradisional (penggunaan