TIM FARMASI
Gagal jantung-
karena terlalu
banyak cairan-
oedema Paru
Dilutional
Coagulopathy ( Abnormalitas
pembekuan biokimia
darah) Kompliaksi
terapi
cairan
Alergi-
khususnya
Hemodilusi-
pada koloid
Hb turun
(gelatin,
Starch)
Tujuan terapi cairan intravena
Resusitasi: Routine maintenance:
menggantikan segera kehilangan
memelihara kebutuhan elektrolit dan
cairan untuk mengembalikan sirkulasi
cairan bagi pasien yang tidak bisa
darah ( ex : Shock , diare dan muntah
dapat asupan peroral ( ex : harian )
hebat )
Redistribusi:
Replacement: distribusi cairan tubuh yang
menggantikan kehilangan dari mengumpul di satu tempat
intravaskuler,kompartemen lain (Ex : khususnya pada sepsis, kritis, CHF (
diare ringan ) chronic heart failure),PGK ( penyakit
ginjal kronis) ex : albumin
Asupan harian total 2300 ml/hari
menambah
Normalnya menambah cairan
sekitar 200 ml/
tubuh 2100 ml/hari
hari
BAYI
Dewasa
Air 30 – 35 ml/kg, kenaikan suhu tubuh 1oC ditambah 10 –
15%
Na+ 1,5 mEq/kg
K+ 1 mEq/ kg
Demam (10-15%
Suhu lingkungan
setiap kenaikan Hiperventilasi
tinggi
1°diatas 37°C)
Setiap kehilangan
Aktivitas ekstrim abnormal, misal :
diare, poliuria
Penurunan kebutuhan
Hipotermia (12%
Kelembaban Oliguria atau
setiap 1°C dibawah
sangat tinggi anuria
37°C)
Retensi cairan
Hampir tidak ada misal gagal jantung
aktivitas
Pembedaha
n
Gastoenterit DHF, Difteri,
is Gangguan Tifoid
keseimbangan
cairan tubuh
umumnya
Hipereme Ketoasidosi
menyangkut
sis cairan s
gravidaru ekstraseluler, diabetikum
m
• Demam
• Diare
RESUSCITATION MAINTENANCE
Indikasi :
Sbg replacement therapy, spt :
Syok hipovolemik
Diare
Trauma
Luka Bakar
CATATAN :
• K+ tdk cukup utk maintenance therapy apalagi
untuk defisit kalium
Indikasi :
Sbg replacement therapy, pd pasien
gangguan hepar ( dimetabolisme di otot)
NaCl Physiologic (0,9% saline)
Komposisi :
Na⁺ 154, Cl⁻ 154
Indikasi :
resusitusi (replacement therapy) t.u utk
kasus :
• Kadar Na+ rendah
• Keadaan dmna RL tdk cocok
digunakan pd alkalosis ( kejang,
kelemahan otot), retensi kalium
• Trauma kapitis (trauma kepala)
• Mengencerkan darah merah
sebelum transfusi
CATATAN :
• Kadar Na+ dan Cl- relatif tinggi acidosis
hypercholeremia, acidosis dilutional, dan
hypernatremia
D5% dan 10%
Indikasi :
• Maintenance pd pasien dg pembatasan
intake natrium
• Replacement therapy pada pure water
deficit
• Penggunaan perioperatif
CATATAN :
• Tdk mengandung elektrolit
• Cairan hipotonik menambah volume intrasel
edema anasarka ( pembengkakan seluruh tubuh)
• Dpt mnybbkn hiponatremia dan hipokloremia
Maintenance therapy
• Utk memelihara keseimbangan cairan tubuh &
nutrisi
surface of patient’s
palm = 1% BSA
Aturan pemberian cairan
24 jam pertama (u/ LB II dan III)
RL 2 – 4 ml per kg BB tiap persen luka bakar
½ dbrkan dalam 8 jam pertama stlh trjadinya trauma
½ nya diberikan dlm 16 jam berikutnya
Anak ≤ 30 kg
Perlu ditambahkan glukosa utk mempertahankan produksi urine 1
ml/kg/jam
Monitoring
Pengukuran urin setiap jam
Produksi urin :
• Anak ≤ 30 kg 1,0 ml/kgBB/ jam
• Dewasa 0,5 – 1 ml /kgBB / jam
Perioperatif
Pasien dianjurkan puasa 6 – 8 jam sebelum operasi
Pengertian
• Menghit kec. Cairan infus utk mencegah
ketidaktepatan pemberian cairan
Tujuan
Kalori :
Na+ : 2-4 25-30
mEq/kgB Kcal/kgBB/
B/ hari hari
K+ : 1-3
mEq/kgBB/hari
ANAK
• Perbandingannya 4 : 2 : 1
BB Jumlah cairan
Jawab
• Kebutuhan cairannya = (30 – 40 ml) x 54 kg
= 1620 – 2160 ml/ hari
= 67,5 ml – 90 ml/ jam
Berapa tetes/ menit ?
• Jika semuanya diberikan lewat infus jk
digunakan tetesan makro ( 1 ml = 20 tts)
Tpm = kebutuhan cairan x tetesan infus per ml)
Waktu x 60 menit
=( 67,5 – 90 ml) x 20
1 jam x 60
= 22,5 - 30 tpm
Lama Infus ?
Lama Infus = jumlah cairan x tetesan infus__
Jumlah tetesan dalam menit x 60
= (1620 – 2160 ml) x 20
(22,5 – 30) x 60
= 24 jam
Contoh kasus 2
• Seorang anak usia 14 tahun dengan BB 23 kg.
Berapa kebutuhan cairan maintenancenya
Jawab :
Kebutuhan Infus = (4 ml x 10 kg) + (2 ml x 10 kg)
+ ( 1 ml x 3 kg)
= 63 ml/jam
Kebutuhan seharinya (24 jam) = 24 x 63 ml =
1512 ml ∞ 1500 ml
Berapa tetes/ menit ?
• Jika semuanya diberikan lewat infus jk
digunakan tetesan makro ( 1 ml = 20 tts)
Tpm = kebutuhan cairan x tetesan infus per ml
Waktu x 60 menit
= 63 ml x 20
1 x 60
= 21 tpm
Lama Infus ?
Lama infus = jumlah cairan x tetesan
infus___
Jumlah tetesan dalam menit x 60
= 1500 x 20
21 x 60
= 23, 4 ∞ 24 jam
Kesimpulan
• Dengan berperan dalam terapi cairan kita bisa
tingkatkan kualitas outcome pasien