Anda di halaman 1dari 46

TERAPI CAIRAN

TIM FARMASI
Gagal jantung-
karena terlalu
banyak cairan-
oedema Paru

Dilutional
Coagulopathy ( Abnormalitas
pembekuan biokimia
darah) Kompliaksi
terapi
cairan
Alergi-
khususnya
Hemodilusi-
pada koloid
Hb turun
(gelatin,
Starch)
Tujuan terapi cairan intravena
Resusitasi: Routine maintenance:
menggantikan segera kehilangan
memelihara kebutuhan elektrolit dan
cairan untuk mengembalikan sirkulasi
cairan bagi pasien yang tidak bisa
darah ( ex : Shock , diare dan muntah
dapat asupan peroral ( ex : harian )
hebat )

Redistribusi:
Replacement: distribusi cairan tubuh yang
menggantikan kehilangan dari mengumpul di satu tempat
intravaskuler,kompartemen lain (Ex : khususnya pada sepsis, kritis, CHF (
diare ringan ) chronic heart failure),PGK ( penyakit
ginjal kronis) ex : albumin
Asupan harian total 2300 ml/hari

Makan dan minum Hasil sintesis tubuh

menambah
Normalnya menambah cairan
sekitar 200 ml/
tubuh 2100 ml/hari
hari
BAYI

• cairan ekstrasel >> intrasel

• Perbandingan ini akan berubah sesuai


perkembangan tubuh  dewasa cairan intrasel 2 x
cairan tubuh
Kebutuhan Air dan elektrolit perhari

Dewasa
Air 30 – 35 ml/kg, kenaikan suhu tubuh 1oC ditambah 10 –
15%
Na+ 1,5 mEq/kg
K+ 1 mEq/ kg

Bayi dan anak


Air 0 – 10 kg  4 ml/kg/jam
10 – 20 kg  40 ml + 2 ml/kg/jam setiap kg diatas 10 kg
> 20 kg  60 ml + 1 ml/kg/jam setiap kg diatas 20 kg
Na+ 2 mEq/kg
K+ 2 mEq/kg
Kebutuhan ekstra

Demam (10-15%
Suhu lingkungan
setiap kenaikan Hiperventilasi
tinggi
1°diatas 37°C)

Setiap kehilangan
Aktivitas ekstrim abnormal, misal :
diare, poliuria
Penurunan kebutuhan

Hipotermia (12%
Kelembaban Oliguria atau
setiap 1°C dibawah
sangat tinggi anuria
37°C)

Retensi cairan
Hampir tidak ada misal gagal jantung
aktivitas
Pembedaha
n
Gastoenterit DHF, Difteri,
is Gangguan Tifoid
keseimbangan
cairan tubuh
umumnya
Hipereme Ketoasidosi
menyangkut
sis cairan s
gravidaru ekstraseluler, diabetikum
m

Penyakit lain yang menyebabkan input dan output


tidak seimbang
Pemberian cairan
Keadaan yang memerlukan cairan infus
• Penggunaan oral tdk memungkinkan, misal : penurunan kesadaran, kejang

• Pendarahan dalam jumlah yg banyak

• Trauma abdomen berat

• FRAKTUR ( cidera, patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan femur


(paha)

• Demam

• Diare

• Luka bakar luas (kehilangan cairan tubuh)

• Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung


Jenis Infus
Infus set dgn • utk usia < 1 tahun
tetesan mikro • 1 cc = 60 tts

Infus set dgn


• 1 cc = 20 tts
tetesan makro

Transfusi set • 1 cc = 15 tts


FLUID THERAPY

RESUSCITATION MAINTENANCE

Crystalloid Colloid ELECTROLYTES NUTRITION

Mengganti kehilangan cairan 1. Mengganti kehilangan cairan secara


secara akut  hipovolemia normal (IWL (Insensible Water Loss)
(perdarahan, diare dan muntah + urine+ faecal)
berat, luka bakar) 2. Asupan oral menurun  Dukungan
nutrisi
Cairan Kristaloid
• Tekanan onkotik rendah  cepat terdistribusi
ke seluruh ruang ekstraseluler,
• Utk mengganti kehilangan volume terutama
kehilangan cairan intestitial
• Harganya murah, tak memberikan reaksi
anafilaktik, tetapi tidak dapat bertahan lama di
intravaskuler.
• Pemberian berlebih dapat menyebabkan
edema paru dan edema perifer.
CAIRAN KOLOID
• Tekanan onkotik tinggi  sbgn besar ttp tinggal di
intravaskuler  baik utk mengganti volume intravaskuler
• Cairan Koloid (darah, albumin, fresh frozen plasma,
dextran, HES (hidroxy etil starch), hemacel, dll)
• Harganya mahal, dapat menyebabkan reaksi anafilaktik
dan mempunyai BM besar yang menimbulkan tekanan
onkotik.
• Pemberian berlebih juga dapat menyebabkan edema
paru tetapi tidak akan menyebabkan edema perifer.
Ringer lactate (RL)
Komposisi :
Na⁺ 130, K⁺ 4, Cl⁻ 109, Ca⁺⁺ 3, Lactate⁻28

Indikasi :
Sbg replacement therapy, spt :
 Syok hipovolemik
 Diare
 Trauma
 Luka Bakar
CATATAN :
• K+ tdk cukup utk maintenance therapy apalagi
untuk defisit kalium

• Tdk mngndung glukosa  jk utk maintenance 


+ glukosa  utk mencegah ketosis

• Laktat dimetabolisme dihati mjd bikarbonat 


utk asidosis metabolik
Ringer Acetate
Komposisi :
Na⁺ 130, K⁺ 4, Cl⁻ 109, Ca⁺⁺ 3, Acetate⁻28

Indikasi :
Sbg replacement therapy, pd pasien
gangguan hepar ( dimetabolisme di otot)
NaCl Physiologic (0,9% saline)
Komposisi :
Na⁺ 154, Cl⁻ 154
Indikasi :
resusitusi (replacement therapy) t.u utk
kasus :
• Kadar Na+ rendah
• Keadaan dmna RL tdk cocok
digunakan pd alkalosis ( kejang,
kelemahan otot), retensi kalium
• Trauma kapitis (trauma kepala)
• Mengencerkan darah merah
sebelum transfusi
CATATAN :
• Kadar Na+ dan Cl- relatif tinggi  acidosis
hypercholeremia, acidosis dilutional, dan
hypernatremia
D5% dan 10%
Indikasi :
• Maintenance pd pasien dg pembatasan
intake natrium
• Replacement therapy pada pure water
deficit
• Penggunaan perioperatif

CATATAN :
• Tdk mengandung elektrolit
• Cairan hipotonik  menambah volume intrasel 
edema anasarka ( pembengkakan seluruh tubuh)
• Dpt mnybbkn hiponatremia dan hipokloremia
Maintenance therapy
• Utk memelihara keseimbangan cairan tubuh &
nutrisi

• Biasanya cairan yang mengandung cukup kalium


sesuai dgn kebutuhan harian.
Monitoring Terapi Cairan
Efektivitas terapi:
 Kondisi Klinik: UO↑, Nadi ↑, peningkatan status
kesadaran
 Lab: Na, BUN, Kreatinin, Hb, Albumin (terapi nutrisi
AA)
ESO: sesak, oedema perifer, ascites, tanda alergi
Terapi Cairan
pada kondisi tertentu
GANGGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT

• Gangguan pada cairan ekstraseluler menyebabkan perubahan


volume plasma dan tekanan darah
• Hiponatremia (<136 mEq/L)  terapi: penggantian ion natrium dan
klorida
• Hipernatremia (>145 mEq/L)  terapi: infus cairan rendah natrium
• Hipokalemia (<3,5 mEq/L)  terapi: kalium per oral atau parenteral
Ingat!!!! KCl tidak boleh diberikan melalui suntikan bolus
intravena.
• Hiperkalemia (>6,5 mEq/L)  terapi: Kalsium glukonat intravena,
dekstrosa, insulinn, natrium bikarbonat.
• u/ px yang ( kaliumnya > 7 mEq/L )+ anuria / oligouria  dialisis
peritoneal / hemodialisa.
Luka Bakar
Berdasarkan kedalaman luka
• Luka Bakar derajat I (misal sengatan matahari)
Tandanya :
 Eritema ( warna merah pada kulit)
 Nyeri
 Tidak ada bulla ( gelmbung pd kulit berisi cairan)
TIDAK MEMERLUKAN PEMBERIAN CAIRAN
IV

• Luka Bakar derajat II


Tandanya :
 warna kemerahan/ campuran
Pembengkakan dan bulla
Permukaannya basah
Berair
Nyeri hebat meskipun tersapu oleh udara
• Luka Bakar derajat III
Tandanya :
 Luka kehitaman dan kaku
 Warna kulit bisa terlihat putih seperti lilin,
merah, sampai kehitaman
Warna kulit merah ini tdk berubah mnjadi
pucat dengan penekanan, tidak merasa
nyeri dan kering
Rule of Nines (utk menentuka luas luka bakar)

surface of patient’s
palm = 1% BSA
Aturan pemberian cairan
24 jam pertama (u/ LB II dan III)
RL 2 – 4 ml per kg BB tiap persen luka bakar
½ dbrkan dalam 8 jam pertama stlh trjadinya trauma
½ nya diberikan dlm 16 jam berikutnya

Luka bakar derajat III & komplikasi pd paru – paru


 Resusitasi dlm jumlah yg lebih banyak & cepat
Dimulai dg 4 ml/kg sambil dinilai respons penderita sesering
mungkin

Anak ≤ 30 kg
Perlu ditambahkan glukosa utk mempertahankan produksi urine 1
ml/kg/jam
Monitoring
Pengukuran urin setiap jam

Produksi urin :
• Anak ≤ 30 kg  1,0 ml/kgBB/ jam
• Dewasa  0,5 – 1 ml /kgBB / jam
Perioperatif
Pasien dianjurkan puasa 6 – 8 jam sebelum operasi

Perhitungan pengganti cairan puasa :


• BB 1 – 10 kg  4 ml/kgBB/jam
• BB 11 – 20 kg  2 ml/kgBB/jam
• BB ≥ 21 kg  1 ml/kgBB/jam
Pendarahan
• Kehilangan darah 10%  pengganti cairan
kristaloid (2 – 3 xnya)
• 10 – 20%  cairan koloid (sesuai darah yg hilang)
• > 20%  pengganti darah

• Jika pendarahan akut  whole blood


• Jika pendarahan kronis  PRC
NB : volume darah ditubuh = 5000 cc - 6000 cc 
7- 8 % dari BB
Perhitungan Terapi Cairan
Menghitung tetesan Infus

Pengertian
• Menghit kec. Cairan infus utk mencegah
ketidaktepatan pemberian cairan

Tujuan

• Mencegah tjd nya kolaps kardio vaskuler &


sirkulasi pd pasien dehidrasi, schok
• Mencegah kelebihan cairan
DEWASA
Volume : 30 – 40 ml/kgBB/hari

Kalori :
Na+ : 2-4 25-30
mEq/kgB Kcal/kgBB/
B/ hari hari

K+ : 1-3
mEq/kgBB/hari
ANAK
• Perbandingannya 4 : 2 : 1

BB Jumlah cairan

0 -10 kg pertama 4 ml/kg/ jam

10 – 20 kg berikutnya Tambahkan 2 ml/kg/jam

Utk setip kg diatas 20 kg Tambahkan 1 ml/kg/jam


Rumus Perhitungan:

Tetes per menit (tpm) = kebutuhan cairan x tetesan


infus per ml
waktu x 60 menit

Lama infus = jumlah cairan x tetesan


infus______
Jumlah tetesan dalam menit x 60
Contoh kasus 1
• Seorang laki – laki dewasa dengan usia 40
dengan BB 54 kg. Berapa kebutuhan cairan
maintenancenya?

Jawab
• Kebutuhan cairannya = (30 – 40 ml) x 54 kg
= 1620 – 2160 ml/ hari
= 67,5 ml – 90 ml/ jam
Berapa tetes/ menit ?
• Jika semuanya diberikan lewat infus  jk
digunakan tetesan makro ( 1 ml = 20 tts)
Tpm = kebutuhan cairan x tetesan infus per ml)
Waktu x 60 menit
=( 67,5 – 90 ml) x 20
1 jam x 60
= 22,5 - 30 tpm
Lama Infus ?
Lama Infus = jumlah cairan x tetesan infus__
Jumlah tetesan dalam menit x 60
= (1620 – 2160 ml) x 20
(22,5 – 30) x 60
= 24 jam
Contoh kasus 2
• Seorang anak usia 14 tahun dengan BB 23 kg.
Berapa kebutuhan cairan maintenancenya
Jawab :
Kebutuhan Infus = (4 ml x 10 kg) + (2 ml x 10 kg)
+ ( 1 ml x 3 kg)
= 63 ml/jam
Kebutuhan seharinya (24 jam) = 24 x 63 ml =
1512 ml ∞ 1500 ml
Berapa tetes/ menit ?
• Jika semuanya diberikan lewat infus  jk
digunakan tetesan makro ( 1 ml = 20 tts)
Tpm = kebutuhan cairan x tetesan infus per ml
Waktu x 60 menit
= 63 ml x 20
1 x 60
= 21 tpm
Lama Infus ?
Lama infus = jumlah cairan x tetesan
infus___
Jumlah tetesan dalam menit x 60
= 1500 x 20
21 x 60
= 23, 4 ∞ 24 jam
Kesimpulan
• Dengan berperan dalam terapi cairan kita bisa
tingkatkan kualitas outcome pasien

• Dengan berperan dalam terapi cairan kita bisa


tekan cost bagi pengadaan cairan di RS sesuai
kebutuhan.
Latihan kasus
1. Seorang anak usia 11 bulan, BB 9 kg mengalami demam 39°C.
Berapa kebutuhan cairannya?
Berapa tpm?

2. Seorang anak usia 12 tahun bb 30 kg mengalami luka bakar


derajat I.
Berapa kebutuhan cairan iv nya?

3. Seorang wanita dewasa usia 35 tahun, bb 54 kg mengalami luka


bakar derajat II dengan luas luka bakar 20%.
Berapa kebutuhan cairannya?
Berapa tpm

Anda mungkin juga menyukai