Anda di halaman 1dari 18

SOAL UJIAN TULIS

MATA KULIAH : NEONATOLOGI DASAR


DOSEN PENGAMPU : Dr.dr.Akhmad Makhmudi, Sp.B,Sp.BA
JENIS SOAL : ESSAY, TERTULIS, CLOSED BOOK
WAKTU : 2 jam
PETUNJUK
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas
SOAL NEONATOLOGI DASAR: waktu 2 jam
BAYI LAKI-LAKI UMUR 3 HARI LAHIR SPONTAN, ATERM, IBU G1P1A0, BB 3000
GRAM
KLINIS: Kembung, febris temp. 400C (t normal = 36.50C), dehidrasi berat (TBW 80%)

HASIL LAB. DARAH : WBC 17900/cmm, HB 10 g/dl, PLT 50000/cmm, DIFF. TEL Lymp. 33%,
Mono 4%, Neu 82%, Eos 1%, Bas 0%, Alb. 2.5 g/dl, Na 130 mmol/l, K 2 mmol/l, Cl 80 mmol/l.
pH 7.28, HCO 18 mEq/L.PROGRAM CAIRAN 6 JAM?
PERTANYAAN:

1. Terangkan alasan program cairan 6 jam, mengapa tidak 24 jam?


2. Bagaimana pemberian cairan nutrisi pada “flow phase” puasa hari pertama?
3. Apa bedanya pemberian cairan pada respon metabolik “Ebb phase” dan “Flow phase”
terangkan perbedaan kedua phase tersebut?
4. Terangkan pembagian cairan infus, apa artinya D5 ¼ NS diberikan untuk umur berapa dan
alasannya apa? Apa artinya intralipid 20%, aminoped 5%?
5. Terangkan bayi dengan kembung kemungkinannya apa saja?
6. Bila kasus di atas menifestasi klinis sebagai ileus letak rendah, lengkapilah anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dan terangkan manajemen lengkap kasus
ini?
7. Terangkan patofisiologi terjadinya hipoalbumin, hipokalemi,hiponatremi, trombositopeni
DIC
8. Indikasi pemasangan ventilator pada bayi dan kapan dapat dilepas?
1. Kembung
T : 400C, TBW 80%, Alb 2.5, Na 130, K 2, Cl 80, Ph 7.28, AT 50rb, Dehidrasi berat
Alasan program cairan 6 jam, mengapa tidak 24 jam :
- Karena 6 jam merupakan gold standart umum periodic “ileus”. Dimana 6 jam pertama
harus masuk cairan kristaloid yang bermanfaat untuk mempertahankan tekanan
onkotik pada kondisi buruk (Hipoalbuminemia) dimana tekanan onkotik menurun.
- Bila didapatkan shock hipovolemik, rehidrasi harus selesai dalam 1 jam pertama.
2. Pemberian cairan nutrisi pada “flow phase” hari pertama.
Flow phase  normovolemia
- Cairan maintenance = 3 x 100 = 300cc/24jam
- Koreksi dehidrasi = dehidrasi berat 15% (150cc/kgBB x TBW) = (150x3)x80:100
=360cc
- Koreksi suhu = Δ t x 12%x KC maintenance = (40 – 36.5) x 12 x300 = 126 cc.
100
 Total kebutuhan cairan = 300 cc + 360cc + 126 cc = 786 cc
- Koreksi natrium = Δ Na x BB x 0.6 = (135-130) x 3 x 0.6 = 9 meq
Maintenance natrium = 2 meq/kgBB = 6 meq/24 jam  1.5 meq dalam 6 jam
 10.5 meq  21 cc NaCl 3 %
- Koreksi kalium = Δ K x BB x 0.4 = (3.5-2) x 3 x 0.4 = 1.8 meq
Maintenance kalium = 1 meq/kgBB = 3 meq/24 jam  0.75 meq dalam 6 jam
 2.55 meq  2.55 cc KCl 1%
- Koreksi Albumin = Δ Alb x BB x 0.8 = (4-2.5) x 3 x 0.8 = 3.6 gr  18 cc Albumin
20% dalam 4 jam.
- Koreksi trombosit = BBX75 = 3X75 = 0.64  1 kantong TC 32 cc dalam 4 jam.
350 350
- Kebutuhan protein = 1 gr/kgBB/hari = 3gr/hari x 100 : 10 = 30 cc/24 jam  dengan
asam amino 10% .
- Kebutuhan lipid  kontra indikasi pada trombositopenia  pada pasien ini tidak
diberikan.
- Kebutuhan glukosa = kebutuhan cairan total – cc Nacl 3% - cc KCl 1% - koreksi
albumin – pemberian protein – koreksi trombosit = 786 cc – 21cc – 2.55cc – 18cc –
30cc – 32 cc = 682.45 cc dalam 24 jam = 28.4 cc/jam  28 tpm
GIR = jumlah tetesan/menit x % Dextrosa
6 x BB
4 = 28 x % Dex  2.5% Dextrosa
6x3
5 = 28 x % Dex  3.2% Dextrosa
6x3
6 = 28 x % Dex  3.8% Dextrosa
6x3
Kebutuhan TPN =
I (682.45 cc Dextrosa 2.5%, 21 cc NaCl 3 %, 2.55 cc KCl 1%) dalam 16 jam
II Amino acid 10% 30cc/24 jam.
3. Perbedaan pemberian cairan pada respon metabolic “Ebb phase” dan “flow phase”
Ebb phase Flow phase
- Kondisi cairan tubuh hipovolemia. - Kondisi cairan tubuh normovolemia.
- Bertujuan untuk mengkoreksi - Bertujuan untuk memberi cairan
kekurangan cairan. maintenance sesuai dengan kebutuhan
- Cairan yang diberikan kristaloid. pasien (elektrolit,protein,lipid,dll).
- Cairan yang diberikan berupa nutrisi.

4. Pembagian cairan infus


a.Resusitasi : kristaloid (Ringer laktat, Asering, Salin, Koloid, Plasbumin).
b.Nutrisi : dextrosa 5%, aminofusin 5%, intralipid 20%.
- D5 ¼ NS : Dextrosa 5% + Salin 0.225%

Diberikan pada usia < 6 bulan, karena kandungan elektrolit pada cairan infus sesuai
dengan kebutuhan bayi < 6 bulan (kebutuhan maintenance).

- Intralipid 20% : mengandung lipid 20 gr dalam 100 cc cairan.


- Aminofusin 5% : mengandung 5 gr asam amino dan elektrolit esensial dan vitamin
dalam 100 cc cairan, tanpa karbohidrat.
5. Bayi dengan kembung
Ileus : obstipasi, abdominal distensi (kembung), vomiting.
Obstruksi fungsional lower GIT Obstruksi mekanis lower GIT
- Sepsis - Meconium Ileus
- NEC - Meconium plug syndrome
- Perdarahan intracranial - Neonatal small left colon
- Hipotiroid syndrome
- Hipokalemia - Malrotasi dengan volvulus
- Hipermagnesia - Hernia inkarserata
- Hirschsprung disease - Atresia jejunoileal
- Atresia colon
- Duplikasi intestinal
- Intusussepsi
- Hernia inguinalis
Obstruksi GIT letak tinggi :
- Gastric outlet obstruction : HPS (Hypertrophic Pyloric Stenosis).
- Web antral
- Prolaps mukosa pyloric
- Obstruksi duodenum : atresia / stenosis duodenum
Pancreatic anulare
Lad’s membran
6. Anamnesis pada ileus letak rendah, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan
manajemen lengkap kasus ini
- Sejak kapan mulai kembung
- Bagaimana kembungnya (apakah menyeluruh atau ke samping “frog like sign”)
- Adakah gangguan BAB
- Bisakah anak flatus
- Adakah gejala muntah, warna apa muntah, berapa jumlah muntahan, apa yang
dimuntahkan, bagaimana tipe muntahan.
Pemeriksaan Fisik:
Kondisi umum : lemah, dehidrasi berat, febris.
Kepala  adakah tanda dehidrasi ( mata cowong, ubun-ubun cekung).
Abdomen  Inspeksi : distensi (+), Darm contour? Darm steifung?
Auskultasi : bising usus bagaimana, apakah menurun, normal, atau
meningkat.
Palpasi : apakah teraba kencang atau masih supel, adakah teraba massa,
adakah nyeri.
Perkusi : apakah tympani atau hipertympani (pada kembung (+)).

Ekstremitas  apakah akral hangat, ukur CRT (normal < 2 detik).

Pemeriksaan Penunjang

Foto Babygram : untuk melihat distribusi udara, dilatasi usus halus atau usus besar,
adakah gambaran khas ileus mekanik.

Manajemen

 Awasi KU/VS/ akut abdomen dan trias stabilitas ( cairan, elektrolit, asam-basa).
 Karena terdapat dehidrasi berat  rehidrasi s/d dehidrasi teratasi (Ebb phase) 
bila sudah teratasi berlanjut ke “flow phase” dengan pemberian cairan nutrisi
maintenance.
 Dekompresi bawah dengan rectal tube.
 Dekompresi atas dengan NGT  dialirkan s/d puasa bila intoleransi diit.
 Injeksi antibiotik broad spectrum.
 Pemeriksaan penunjang lainnya untuk menegakkan diagnosis.
 Bila diagnosis sudah tegak  Definitive treatment / operation.
7. Patofisiologi
a. Hipoalbumin :
-Penurunan produksi albumin (kerusakan sel hati), kekurangan intake, peningkatan
pengeluaran albumin).
-Kebocoran ekstravaskuler disebabkan peningkatan permeabilitas.
-Hemodilusi.
-Inflamasi akut dan kronis ; permeabilitas ↑
degradasi albumin ↑ disebabkan ↑ cytokine TBF & ILG
sintetis albumin ↓
b. Hiponatremia : peningkatan kehilangan natrium (muntah,diare).
c. Hipokalemia : defisit kalium (Renal loss : obat, muntah, hipermagnesia).
Tanpa defisit kalium : alkalosis, insulin, hiperventilasi.
d. Trombositopenia : disebabkan terjadinya konsumptif koagulopati  disebabkan oleh
pelepasan endotoksin karena translokasi kuman.
DIC : distensi usus (kembung)  menekan vasa usus  translokasi kuman ke sirkulasi
 endotoksin dilepaskan  konsumptif koagulopati  faktor koagulopati ↓↓  DIC.
8. Indikasi pemasangan ventilator pada bayi.
Gagal nafas : PO2 < 60
PCO2 >50
Indikasi lepas ventilator  bila sudah ada nafas spontan.
- Pasien sadar/ nafas spontan.
- AGD baik/optimal sesuai penyakit.
- Mode ventilator sudah low setting.
- Hemodinamik stabil.
- Dosis inotrophic minimal.
- Perfusi vaskular perifer baik.
- Pasien tidak gelisah.
- Tidak ada bleeding di area airway.
- Refleks batuk baik.
- Puasa cukup.
SOAL UJIAN TULIS

MATA KULIAH : BEDAH ONKOLOGI ANAK LJ II


DOSEN PENGAMPU : dr. Nunik Agustriani, Sp.B, Sp.BA
JENIS SOAL : ESSAY, TERTULIS, CLOSED BOOK
WAKTU : 60 MENIT
PETUNJUK
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas

1. Apa saja yang menjadi predisposisi terjadinya Ca colorectal pada anak?


2. Teratoma
a. Apa definisinya
b. Bagaimana klasifikasi dari teratoma sacrococcygea yang kamu ketahui
c. Bagaimana prinsip operasi pada teratoma sacrococcygeal
SOAL UJIAN TULIS

MATA KULIAH : PERIOPERATIF BEDAH LANJUT


DOSEN PENGAMPU : dr. Nunik Agustriani, Sp.B.,Sp.BA
JENIS SOAL : ESSAY, CLOSED BOOK
WAKTU : 60 MENIT

Kasus
Anda sebagai dokter yang sedang jaga di UGD datang seorang pasien bayi wanita usia 3 bulan
berat 4.2 kg, perut kembung, tampak dehidrasi berat. Dengan RR 40x/menit. Suhu 38.50C
Pertanyaan :
a. Apa yang anda kerjakan saat pasien pertama kali datang.
b. Setelah dilakukan pemeriksaan lab. Terdapat hasil lab. Hb 9.0 AL 15 ribu K 2.5 meq/l,
albumin 2.5. Bagaimana cara koreksi dan cara pemberiannya.
c. Apa planning saudara setelah pasien di ruangan.
SOAL UJIAN TULIS

MATA KULIAH : KEGAWATAN BEDAH ANAK BL I

DOSEN PENGAMPU: dr. Nunik Agustriani, Sp.B, Sp.BA

JENIS SOAL : ESSAY, CLOSED BOOK

WAKTU : 60 MENIT

Seorang bayi usia 3 hari, dikirim ke UGD RSS dengan keluhan perut kembung, mengkilap, muntah
hijau, bayi mengalami dehidrasi berat, anus (+) berat badan bayi 2.1kg, aterm. Bila hasil lab. Hb
12 K 2.5 t 380C

Pernyataan :

a. Bagaimana penanganan yang saudara lakukan saat di UGD


b. Apa saja kemungkinan DD pada bayi tersebut
SOAL UJIAN TULIS
MATA KULIAH : Radiologi Imaging Bedah Anak Dasar
DOSEN PENGAMPU : dr. Nunik Agustriani, Sp.B., Sp.BA
JENIS SOAL : ESSAY, CLOSED BOOK
WAKTU : 60 MENIT

1. Seorang bayi 1 bulan dibawa ibunya ke rumah sakit dengan dicurigai adanya invaginasi,
sebagai pemeriksaan penunjang pemeriksaan imaging apa saja yang mungkin dilakukan
dan gambaran apa yang diharapkan dapat terlihat.
Radiologi Imaging Bedah Anak Dasar

1. Pemeriksaan penunjang pemeriksaan imaging


a. Pemeriksaan rontgen polos abdomen : terdapat gambaran bowel obstruction seperti
gambaran air fluid level dan dilatasi usus.
b. Pemeriksaan ultrasound
Terdapat gambaran : - target sign / doughnut sign
- pseudokidney sign
c. Fluoroscopy / kontras enema
Terdapat gambaran : coiled spring
d. CT scan bisa tampak gambaran yang sama dengan USG yaitu target sign.
SOAL UJIAN TULIS

MATA KULIAH : Radiologi Imaging Bedah Anak Lanjut I

DOSEN PENGAMPU: dr. Nunik Agustriani, Sp.B, Sp.BA

JENIS SOAL : ESSAY, CLOSED BOOK

WAKTU : 60 MENIT

Pada penderita megacolon congenital :

Bagaimana persiapan pasien yang akan dilakukan pemeriksaan colon in loop sehingga hasilnya
representative.
Radiologi Imaging Bedah Anak Lanjut I

1. Persiapan pasien megacolon congenital yang akan dilakukan pemeriksaan colon in loop
sehingga hasilnya representative, yaitu :
- Dilakukan irigasi / washing out dengan rectal tube dan dengan larutan NaCl 0.9%
dengan residu 10 cc/kgBB, dilakukan setiap pagi dan sore sampai dengan bersih dan
pemberian antibiotik.
- Anak/pasien bebas dari irigasi 1x24 jam atau 2x24jam dan bebas manipulasi anus.
- Untuk bayi s/d usia 2 tahun, tidak ada persiapan khusus yang diperlukan.
- Untuk anak > 2 tahun :
a. Pada malam hari sebelum pemeriksaan hanya makan-makanan diit rendah serat.
b. Pada malam hari sebelum pemeriksaan minum obat pencahar seperti laxative atau
bila diperlukan diberikan urus-urus seperti fleet enema.
- Pada pemeriksaan diusahakan pasien tidak banyak bicara, dan tidak menangis untuk
mencegah aerofagia.
- Edukasi orang tua tentang tata cara, guna,dan risiko dari pemeriksaan colon in loop.
SOAL UJIAN TULIS

MATA KULIAH : KEGAWATAN BEDAH ANAK DASAR

DOSEN PENGAMPU: dr. Nunik Agustriani, Sp.B., Sp.BA

JENIS SOAL : ESSAY, CLOSED BOOK

WAKTU : 60 MENIT

Seorang bayi baru lahir dirujuk di UGD RS Sardjito, dengan usus diluar cavum abdomen
(Gastroschisis)

a. Bagaimana management penanganan pada saat di UGD


b. Bila BB 2.3 kg, dan hasil lab. K 2.2 dan albumin 1.7 gr/dl. Bagaimana koreksinya
JAWABAN :

1. A. Management penanganan bayi gastroschisis di UGD :


a. Menjaga kestabilan suhu, dapat dilakukan perawatan incubator
b. Pemberian oksigen nasal kanul
c. Pemasangan OGT no 8, dialirkan
d. Pemasangan IV line dan cairan untuk mengatasi dehidrasi
e. Perawatan gastroschisis dengan perawatan tegak dengan bogota bag atau silo,
bila tidak tersedia dapat dengan menggunakan urin bag atau kantong darah .
semua intestine yang terburai ditutupi dengan kantong tersebut dan difiksasi
dengan kassa gulung (donat) yang melingkari kantong tersebut dan difiksasi
dengan hipafik pada ujung kantong atau puncak di squeeze hingga batas
intestinal dan ditali dan diberikan tetesan lini NaCl agar intestinal tetap lembab.
f. Pemasangan rectal tube
g. Pemberian antibiotic
h. Pemeriksaan darah lengkap ( albumin, elektrolit) untuk memonitor kondisi
secara keseluruhan
2. BB : 2,3 Kg
K: 2,2

a. Koreksi Kalium : delta K x 0,4 x BB


(3,5 – 2,2 ) x 0,4 x 2,3
1,3 x 0,4 x 2,3
= 1,196 mcg

= 1,196 cc KCL 1 % dalam 6 jam

b. Koreksi albumin
Alb = 1,7 gr/dl : delta ALB x 0,8 x BB
(3,5 – 1,7) x 0,8 x 2,3
1,8 x 0,8 x 2,3
= 3,312 gr
Dengan albumin 20% = 16,56 cc N 16,5 cc dalam 6 jam
Dengan albumin 25 % = 13,248 cc N 13 cc dalam 6 jam
SOAL BEDAH ANAK

STASE BEDAH DASAR (PSIKOMOTOR)

dr.Andi Dwihantoro Sp.B Sp.BA (K) FICS

1. Jelaskan dengan singkat cara resusitasi cairan pada pasien anak dengan syok hemoragik karena
trauma abdomen ?
2. Jelaskan tatacara perektal pada pasien anak dengan kembung karena Hirschsprung disease?
3. Bagaimana tatacara resusitasi/dehidrasi cairan pada anak BB=10kg dengan dehidrasi berat?
4. Bagaimana tatacara resusitasi/dehidrasi cairan pada anak BB=10kg dengan demam suhu 39
derajat celcius ?
5. Sebutkan komplikasi dini dan lambat pada anak pasaca operasi apendisitis simple akut ?

1. A 20 year old unrestrained driver was involved in a motor vehicle crash. A computed
tomography (CT) of the abdomen revealed a large hematoma in the second portion of
duodenum. The rest of the abdomen is normal. The initial management of this duodenal
hematoma should be :
a. Operative evacuation
b. Nasogastric decompression, intravenous fluids, and gradual resumption of oral diet
c. Endoscopic retrograde cholangiopancreatogram (ERCP)
d. Laparotomy, pyloric exclusion, and gastrojejunostomy
e. Octreotide
2. In a patient who had a motor cycle crash, a CT of the abdomenrevealed a peripancreatic
hematoma and indistinct pancreatic border. The most definitive test for a pancreatic injury
requiring operative intervention is :
a. ERCP
b. Ultrasonography
c. CT scanning
d. Operative exploration
e. Amylase test of lavage fluid
3. A 30 year old restrained driver was involved in a motor vehicle crash. He is hemodynamically
stable and has a large seat belt sign on the abdomen. His abdomen is tender to palpation. In this
patient one should be most concerned about :
a. Liver and spleen injury
b. Transection of the head of the pancreas
c. Renal pedicle avulsion
d. Hollow viscus injuries
e. Pelvic fracture
4. A 45 year old man skidded from the road at high speed and hit a tree. Examples of deceleration
injuries in this patient include :
a. Aortic valve rupture
b. Kidney injury
c. Posterior dislocation of shoulder
d. Mesenteric avulsion
e. Stomach rupture
5. A 25 year old man fell down from his bicycle and hit concrete wall on his left side. An ultrasound
examination showed free fluid in the abdomen. A CT scan confirmed a grade III splenic injury.
The most important contraindication for a nonoperative management of the splenic injury is :
a. Hemodynamic instability
b. Active bleeding on CT scan
c. Adult patient
d. Lack of availability of blood transfusion
e. Extensive associated injuries
6. A 40 year old is involved in a car crash, presenting with blood pressure of 80 mmHg. The patient
is found to have subdural hematoma and a supracondylar fracture of the left femur FAST shows
fluid within the abdomen. He is taken to the OR, where intra abdominal bleeding is controlled
and the subdural hematoma is drained. The femur fracture should be treated by which of the
following ?
a. Long leg cast
b. Steinmann pin insertion and traction
c. Operative reduction and internal reduction
d. Aspiration of knee joint
e. Operative reduction with internal fixation
7. An 18 year old man is brought to the emergency department with a stab wound just to the right
of the sternum in the sixth intercostal space. His blood pressure is 80 mmHg. Faint heart sounds
and pulsus paradoxus are noted. Auscultation of the right chest reveals decreased breath
sounds. The initial management of this patient should be which of the following ?
a. Aspiration of the right chest cavity
b. Aspiration of the pericardium
c. Echocardiogram
d. Pericardial window
e. Insertion of central venous access line
8. A 60 year old woman runs her car off the road and it hits a telephone pole. She presents to the
emergency department with severe anterior chest pain and blood pressure of 110/80 mmHg. A
chest x ray shows a questionably widened mediastinum. The next step in management should
be which of the following?
a. Transthoracic echocardiogram
b. Pericardiocentesis
c. Aortogram
d. Central venous access line
e. CT of chest
9. An 18 year old man presents to emergency department with a gunshot wound to the left chest
in the anterior axillary line in the seventh intercostal space. A rushing sound is audible during
inspiration. Immediate management is which of the following?
a. Exploratory laparotomy
b. Exploratory thoracotomy
c. Pleurocentesis
d. Closure of the hole with sterile dressing
e. Insertion of chest tube
10. A 25 year old man is shot in the left chest. In the emergency department, his blood pressure
120/90 mmHg, pulse rate is 104 beats per minute (bpm), and respiration rate is 36 breaths per
minute. Chest x ray shows air and fluid in the left pleural cavity. Nasogastric aspiration revelas
blood stained fluid. What is the best step to rule out esophageal injury?
a. Insertion of chest tube
b. Insertion of nasogastric tube
c. Esophagogram with gastrografin
d. Esophagoscopy
e. Peritoneal lavage

Anda mungkin juga menyukai