Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN LIMBAH TERKAIT COVID-19

BADAN KEBIJAKAN DAN PEMBANGUNAN KESEHATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PERATURAN PEDOMAN
• Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 • WHO Interim guidance: Laboratory biosafety
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan guidance related to coronavirus disease (COVID-
Pengelolaan Lingkungan Hidup 19) 28 January 2021
• Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 • WHO Interim guidance: Water, sanitation,
tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya hygiene, and waste management for SARS-CoV-2,
dan Beracun the virus that causes COVID-19 29 July 2020
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan • Kementerian Kesehatan RI: Pedoman
Kehutanan Nomor P.56/Menlhk-Setjen/2015 Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Rujukan, Rumah
Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengelolaan Limbah Sakit Darurat, dan Puskesmas yang Menangani
B3 dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pasien COVID-19
• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01/07/Menkes/537 Tahun 2020 tentang
Pedoman Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dari Kegiatan Isolasi atau
Karantina Mandiri di Masyarakat dalam
Penenganan Coronavirus Disease-19 (COVID-19)
• Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor
SE.3/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2021 tentang
Pengelolaan Limbah B3 dan Sampah dari
Penanganan Corona Virus Disease-19 (COVID-19)
Definisi

zat, energi, dan/atau komponen lain yang


BAHAN karena sifat, konsentrasi dan/atau
BERBAHAYA jumlahnya, baik secara langsung maupun
DAN tidak langsung, dapat mencemarkan
dan/atau merusak lingkungan hidup,
BERACUN
dan/atau membahayakan lingkungan
(B3) hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lain.

(PerMen LHK NO.56/2015) 3


Kompetensi

• Pelatihan umum: layout laboratorium, kode praktek,


pedoman kerja setempat, manual safety, penilaian
risiko, peraturan terkait tugas, prosedur respon darurat
• Pelatihan spesifik pekerjaan
PERSONEL • Bagi petugas baru, ada pendampingan dan penilaian
sebelum bekerja sendiri
• Evaluasi dan pelatihan refresher berkala
• Pelatihan keamanan dan keselamatan kerja,
termasuk kesiapsiagaan terhadap kondisi darurat
• Sosialisasi informasi maupun prosedur terbaru

4
Perlindungan

• Dijamin oleh setiap institusi penghasil limbah B3


• Pemberian tugas berdasarkan analisis risiko
• Tiap personel berhak mendapatkan perlindungan
meliputi:
- APD
PERSONEL - imunisasi
- personel hygiene
- SOP terstandar
- Medical check up berkala dan medical record
- pemberian makanan tambahan
- tenaga kesehatan stand by

5
• Karakteristik dan tingkat bahaya berbeda➔ prosedur
penanganan dan pengelolaan
• Kelompok, kode warna, symbol, wadah/kemasan dan
pengelolaan limbah medis telah diatur dalam
IDENTIFIKASI Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan No. 56 tahun 2015
DAN
PEMILAHAN
JENIS
LIMBAH

https://www.who.int/water_sanitation_health/medicalwaste/en/guidancemanual1.pdf 6
• Analisis Risiko
SOP pembuangan limbah B3 di tiap institusi unik
sesuai analisis risiko di institusi tersebut.
PEMBUANGAN • Prinsip keamanan dan keselamatan kerja
LIMBAH B3 terkait agen infeksius terkait
• Update pedoman interim internasional, nasional,
dan regional

7
1. Limbah infeksius padat/kering
CONTOH SOP
a. Sebelum diautoklaf, limbah dimasukan ke dalam kantong plastik berlabel
BIOHAZARD ditempelkan autoclave tape, lalu limbah dapat diautoklaf.
b. Jika fasilitas tidak mempunyai autoklaf, limbah infeksius padat/kering dapat
direndam dalam disinfektan (larutan klorin 1:10) selama 30 menit. Setelah
kering, limbah dimasukkan dalam kantong plastik berlabel BIOHAZARD.
c. Limbah Benda Tajam
Tetap diperlakukan sebagai limbah infeksius padat/kering meskipun tidak
terpapar dengan agen/potensi biorisiko dan diletakkan dalam kontainer khusus
benda tajam atau kontainer keras (tidak mudah robek), lalu dimasukkan dalam
kantong plastik berlabel BIOHAZARD.

8
2. Limbah Infeksius Cair
CONTOH SOP

a. Limbah cair dicampur dengan disinfektan (larutan klorin 1:10)


selama 30 menit dalam kontainer yang leakproof dan ditutup
rapat.
b. Kontainer berisi campuran limbah dan disinfektan dimasukkan ke
dalam kantong plastik berlabel BIOHAZARD, ditutup rapat dan
dibuang.

9
3. Limbah Kimiawi Non-radioaktif
CONTOH SOP
a.Limbah yang dapat dinetralkan
• Jika limbah terkait dapat dinetralkan, maka limbah dinetralkan
terlebih dahulu secara perlahan dan hati-hati.
• Setelah dinetralkan, bisa ditempatkan pada wadah jerigen atau
drum kecil, atau jika fasilitas tersedia, dibuang ke instalasi
pembuangan air limbah (IPAL).
b. Limbah yang tidak dapat dinetralkan
• Jika limbah tidak dapat dinetralkan, maka limbah dimasukkan
ke dalam wadah yang anti-korosif dan sebaiknya tidak terbuat
dari kaca atau logam.
10
Images: EHS Princeton University

Images: WHO Global Health Care Waste Project


Images: Duke Human Vaccine Institute Safety Program

11
• Semua limbah infeksius yang keluar dari laboratorium
pemeriksaan spesimen harus sudah dalam kondisi
steril, tidak berbahaya bagi lingkungan maupun
masyarakat sekitar.
• Pemilihan metode sterilisasi berdasarkan analisis
risiko, termasuk jenis limbah yang akan disterilisasi.
STERILISASI • pengolahan limbah berbahaya dan beracun dapat
LIMBAH B3 dilakukan secara termal dengan menggunakan autoklaf
tipe alir gravitasi dan/atau tipe vakum, gelombang
mikro, iradiasi frekwensi radio dan/atau insinerator
(Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan tahun 2015)
• Fokus yang dibahas dalam modul ini adalah autoklaf.
12
Autoklaf

- Kontak langsung antara limbah dengan


uap pada suhu dan tekanan tertentu
selama waktu tertentu.

- Temperatur : 121 oC dan 132 oC

- Waktu kontak:

- 30 menit untuk suhu 121 oC atau

- 4 menit untuk 132 oC

- Tekanan :

15 psi (untuk autoklaf alir gravitasI) 13


Penggunaan Autoklaf

• Setelah menekan tombol start, pastikan tidak ada


• Analisis risiko terhadap limbah yang akan
error pada mesin sebelum meninggalkan mesin
diautoklaf→ materi limbah dan materi plastik
autoklaf.
penampungan limbah
• Tekanan di dalam autoklaf masih tinggi saat
• APD sesuai analisis risiko
temperatur masih tinggi.
• Pengkhususan autoklaf : sterilisasi alat dan
• Pastikan autoclave tape berubah warna.
sterilisasi limbah
• Setelah dikeluarkan, plastik wadah limbah diikat
• Cek kondisi sebelum menyalakan.
kuat dan tertutup rapat
• Limbah benda tajam yang akan disteril harus
• Pemeriksaan kondisi dan fungsi autoklaf secara
diletakkan di dalam kontainer leakproof dan tidak
berkala
mudah robek.
• Pembersihan seluruh komponen autoklaf secara
• Selalu menyisakan ruang untuk sirkulasi uap.
berkala

14
1. Mengikuti peraturan nasional dan pemerintah
setempat.
2. Jika tidak memiliki fasilitas pemusnahan limbah sendiri,
maka diperlukan pihak ketiga yang memiliki ijin dan
terregistrasi dari Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (KLHK)
PENYIMPANAN 3. Pihak penghasil limbah, pengangkut limbah serta
SEMENTARA, pemusnahan limbah sama-sama bertanggungjawab
terhadap proses pengangkutan hingga pemusnahan
PENGANGKUTAN, limbah.
DAN 4. Pengguna jasa pihak ketiga perlu melakukan evaluasi
PEMUSNAHAN kinerja pihak ketiga
LIMBAH 5. Proses penyimpanan sementara, pengangkutan, dan (Susilarini, 2020)

pemusnahan harus tercatat dalam dokumen


manivest.
6. Penumpukan limbah B3 tidak disarankan untuk
dilakukan dalam waktu yang lama

15
Penyimpanan Sementara Limbah B3
PENYIMPANAN SEMENTARA, PENGANGKUTAN, DAN
PEMUSNAHAN LIMBAH

https://www.who.int/water_sanitation_health/medicalwaste/061to076.pdf?ua=1
16
Off site waste transport
PENYIMPANAN SEMENTARA, PENGANGKUTAN, DAN
PEMUSNAHAN
Bila menggunakanLIMBAH
pihak ke-3,pastikan:
1. Pengangkut teregistrasi di KLHK
2. Pengangkut memiliki perizinan pengangkutan limbah berupa dokumen
manifest
3. Evaluasi pengangkut limbah: apakah benar limbah yang diangkut pihak ketiga
benar-benar telah dimusnahkan

Limbah yang dibuang adalah tanggung jawab pembuang dan pihak


ketiga (pengangkut dan proses akhir limbah)

17
Pemusnahan Limbah
PENYIMPANAN SEMENTARA, PENGANGKUTAN, DAN
PEMUSNAHAN LIMBAH

https://www.who.int/water_sanitation_health/medicalwaste/077to112.pdf 18
Pemusnahan Limbah
PENYIMPANAN SEMENTARA, PENGANGKUTAN, DAN
PEMUSNAHAN LIMBAH

19
https://www.who.int/water_sanitation_health/medicalwaste/077to112.pdf
1. Jadwal Pengumpulan dan
Pembuangan Limbah

2. SOP penanganan limbah

3. Manifes limbah bahan berbahaya dan


beracun
PENCATATAN 4. Data pegawai penanganan limbah
(medical record, riwayat pelatihan)

5. Laporan Maintenance autoklaf

6. Laporan insiden, kecelakaan, atau


bencana alam

20
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai