Anda di halaman 1dari 47

BIOSAFETY dan BIOSECURITY DI LABORATORIUM

BADAN KEBIJAKAN DAN PEMBANGUNAN KESEHATAN


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Spektrum BIORISIKO
ALAMI KECELAKAAN KESENGAJAAN

Wabah/ ITLs
Sabotase
outbreak
Epidemi
Kegagalan
Containment
Biokriminal
Pandemi Tingkah laku Bioterorisme

BIOSAFETY BIOSECURITY
Apa itu Biosafety dan Biosecurity ?

• Laboratory biosafety – Prinsip, teknologi,


dan praktik penahanan yang diimplementasikan
untuk mencegah paparan yang tidak disengaja
terhadap agen biologis atau pelepasannya yang
tidak disengaja
• Laboratory biosecurity - Prinsip, teknologi,
dan praktik yang diterapkan untuk
perlindungan, pengendalian dan akuntabilitas
bahan biologis dan / peralatan, keterampilan
dan data yang terkait dengan penanganannya.
Biosecurity bertujuan untuk mencegah mereka
yang tidak berhak/tidak mempunyai akses,
kehilangan, pencurian, penyalahgunaan,
pengalihan atau pelepasan
Sumber : Laboratory Biosafety Manual, WHO, 2020
“ Keselamatan Laboratorium Biologik”
adalah istilah yang mencakup prinsip, teknologi dan
praktek penanganan dan penyimpanan bahan,
yang dilakukan untuk mencegah pajanan atau
lepasnya patogen dan toksin dengan tidak
disengaja.

“Keamanan Laboratorium Biologik”


adalah upaya keamanan yang diterapkan di tingkat
perorangan dan institusional untuk mencegah
kehilangan, pencurian, penyalahgunaan,
penyimpangan atau pelepasan dengan sengaja
organisme patogen dan toksin.
Sumber: Kepmenkes No: 835/MENKES/SK/IX/2009 tentang Pedoman
Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Mikrobiologik dan Biomedik
Klasifikasi Mikroorganisme

Sumber: Kepmenkes No: 835/MENKES/SK/IX/2009 tentang Pedoman Keselamatan dan


Keamanan Laboratorium Mikrobiologik dan Biomedik
Tingkatan Laboratorium
Sumber: Biosafety in Microbiological and Biomedical Laboratories, 6th
edition
Laboratorium BSL-2
Dimodifikasi dari : Manual Biosafety World Health Organization edisi ke-3. 2004.
Terbagi menjadi tiga tingkatan (WHO, 2020):
• Laboratorium dengan Persyaratan Inti
• Laboratorium dengan Tindakan Pengendalian yang ditingkatkan
• Laboratorium dengan Tindakan Penahanan Maksimum
Kriteria BSL/ABSL:
• Praktik dan prosedur mikrobiologi yang baik
• Kompetensi dan pelatihan personel
• Desain fasilitas
• Penerimaan dan penyimpanan sampel
• Dekontaminasi dan pengelolaan limbah
• Alat pelindung diri
• Peralatan laboratorium
• Rencana tanggap darurat / insiden
• Kesehatan kerja
Klasifikasi Mikroorganisme


Tingkatan Laboratorium
Biorisiko
Risiko yang terkait dengan material biologi

BIORISIKO = Biosafety + Biosecurity


Melindungi karyawan dan keluarganya dari
paparan atau bahaya terkait dengan pekerjaan
menangani agen biologis berbahaya/racun
Tujuan Sistem Mencegah kontaminasi lingkungan dan
meningkatkan kualitas lingkungan
Manajemen
Biorisiko Mematuhi semua pedoman dan peraturan lokal,
nasional dan Internasional untuk penggunaan
bahan biologis yang berpotensi berbahaya
Pendekatan Manajemen Biorisiko
• Berdasarkan pendekatan sistem manajemen
• Memberikan jaminan adanya persyaratan biosafety dan
biosecurity dan diterapkan secara efektif
• Berbasis kinerja atau performance-based:
❑Bukan pendekatan bagaimana mengembangkan program,
tetapi menguraikan apa yang ingin dicapai
• Semua individu turut bertanggung jawab dan berpartisipasi
dalam mengelola risiko, keselamatan dan kesehatan:
❑karyawan, teknisi lab, supervisor, manajemen puncak,
penasihat manajemen biorisiko (BSO)
Standar Nasional dan Internasional
Sistem Manajemen Biorisiko
Laboratorium

SNI ISO
Adopsi identik
SNI 8340:2016 dari 35001:2019
Sistem ISO 35001:2019 Sistem Manajemen
Manajemen Biorisiko
Biorisiko pengembangan Laboratorium dan
Laboratorium dari CWA Organisasi terkait
15793:2011 lainnya
AMP Model
Assessment :
identifikasi hazard dan
mengevaluasi risiko
Komponen terkait
Kunci dari Mitigation : aksi atau
Sistem tindakan pengendalian
yang diambil untuk
Manajemen menurunkan risiko
Biorisiko terkait
Performance :
mendokumentasikan,
mengukur dan
mengevaluasi langkah
mitigasi dan outcome
dalam menurunkan
risiko
“The backbone of the
practice of biosafety is risk
assessment”

Sumber: Laboratory Biosafety Manual 3rd Edition WHO


Kapan penilaian risiko dilaksanakan

1. Sebelum memulai suatu pekerjaan yang baru


2. Saat ada perpindahan atau renovasi
3. Pergantian personel
4. Bekerja dengan agen biologi infeksius yang baru
5. Peralatan baru, supplies, reagent dll
6. Ada kejadian/insiden
7. Perubahan kebijakan
Proses pengumpulan
informasi dan evaluasi yang
sistematis kemungkinan
Penilaian (Likelihood) dan konsekuensi
Risiko (Consequences) dari paparan
atau pelepasan bahaya di
( Risk tempat kerja dan
Assesment ) menentukan langkah-
langkah pengendalian risiko
yang tepat untuk mengurangi
risiko menjadi risiko yang
dapat diterima

Sumber : Laboratory Biosafety Manual, WHO, 2020


Bahaya (Hazard) dan Risiko
• Hazard is a source or object that • Risiko adalah kemungkinan yang
can cause harm (membahayakan) bisa ditimbulkan oleh bahaya
(hazard) dan mempunyai
konsekuensi

( Likelihood X Consequences )

• Hazard is not a risk without a


specific environment or situation
Penilaian Risiko
Matriks Risiko

Hasil Evaluasi Risiko


Awal

Sumber :Pedoman Biorisiko COVID-19. BSN. 2020


Hasil Penilaian Risiko

Setiap laboratorium kemungkinan dapat berbeda , karena adanya :


- Perbedaan Fasilitas
- Perbedaan Equipment yang ada
- Perbedaan Jumlah dan Kompetensi SDM
- Perbedaan Kontrol Mitigasi yang ada
- Perbedaan Kebijakan Manajemen
Langkah langkah dan tindakan
Penanggulangan pengendalian yang dilakukan untuk
Risiko mengurangi atau mengeliminasi risiko
(Risk Mitigation) yang berhubungan dengan zat dan
racun biologis
Tindakan Mitigasi Risiko Biosafety
• Elimination (Eliminasi)
• Substitution (Substitusi)
• Engineering Controls
(Pengendalian Teknik)
• Administrative Control
(Pengendalian
Administrasi)
• Personel Protective
Equipment (Alat Pelindung
Diri)
Tindakan Mitigasi Risiko Biosecurity
• Physical Security
(Keamanan Fisik)
• Personnel Security
(Keamanan Personel)
• Material Control
Accountability
(Akuntabilitas
Pengendalian Material)
• Transport Security
(Keamanan
Transportasi)
• Information Security
(Keamanan Informasi)
Implementasi dari keseluruhan sistem
manajemen biorisiko, meliputi evaluasi
Kinerja dan memastikan bahwa sistem sudah
(Performance ) bekerja sebagaimana dirancang termasuk
proses berkelanjutan untuk perbaikan
sistem
https://www.canada.ca/en/public-
health/services/laboratory-biosafety-
biosecurity/pathogen-safety-data-sheets-risk-
assessment.html

SARS CoV 2 masuk


Kelompok Risiko 3
Panduan WHO untuk Biosafety Laboratory
terkait COVID-19

10 12 28
19 Maret 13 Mei
Januari Februari Januari
2020 2020
2020 2020 2021
https://www.who.int/publications/i/item/WHO-WPE-GIH-2021.1
Poin Penting terkait Biosafety di
Laboratorium
• Penilaian Risiko/Risk Assessment
• Proses awal sebelum inaktifasi semua spesimen, dilaksanakan di BSC atau
primary containment device
• Non propagative diagnostik dapat dilaksanakan di BSL 2
• Point of care or near POC assays can be performed on a bench without
employing a BSC, when the local risk assessment so dictates and proper
precautions are in place
• Propagative prosedur dilaksanakan di BSL 3
• Gunakan desinfektan yang tepat
• Spesimen klinis dari pasien terduga COVID19 dikirim dengan standar UN3373,
Biological Substance Category B, jika isolat dikirim dengan standar Category
A, UN2814
1. GMPP – Good Microbiological Practice and
Procedure
2. Kompetensi Personel dan Pelatihan
3. Desain Fasilitas
4. Penerimaan dan Penyimpanan Spesimen
CORE 5. Dekontaminasi dan Manajemen Limbah
REQUIREMENT – 6. Alat Pelindung Diri
PERSYARATAN
INTI 7. Peralatan Laboratorium
8. Emergency Response
9. Kesehatan Kerja
Good Microbiological Practice and Procedure
Best Practice
- Tidak menyimpan makanan atau minuman, atau barang-barang pribadi
di laboratorium
- Tidak memasukkan sesuatu ke dalam mulut saat bekerja di laboratorium
- Cuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
- Pastikan sumber panas tidak diletakkan di dekat bahan/reagen yang
mudah terbakar
- Tutup luka atau kulit pecah sebelum masuk ke laboratorium
- Pastikan, sebelum masuk ke laboratorium, bahwa persediaan peralatan
laboratorium dan barang habis pakai, termasuk reagen, APD dan
desinfektan, mencukupi dan sesuai untuk kegiatan yang dilakukan.
Good Microbiological Practice and Procedure
- Pastikan persediaan disimpan dengan benar (yaitu, sesuai dengan instruksi
penyimpanan)
- Pelabelan yang tepat dari semua agen biologis dan bahan kimia dan
radioaktif.
- Lindungi dokumen tertulis dari kontaminasi (dimasukkan ke dalam plastik)
- Pastikan pekerjaan dilakukan dengan hati-hati, tepat waktu dan tanpa
terburu-buru.
- Jagalah area kerja tetap rapi, bersih, dan bebas dari material yang tidak
perlu saat pekerjaan sudah selesai dilaksanakan
- Dilarang penggunaan earphone,
- Lepaskan perhiasan apa pun yang dapat merobek bahan sarung tangan,
dengan mudah terkontaminasi ketika tidak secara khusus diperlukan untuk
prosedur laboratorium yang dilakukan
Good Microbiological Practice and Procedure
Prosedur teknis
- Hindari menghirup agen biologi
- Hindari kontak dengan kulit dan mata, serta ingestion dari agen biologi
- Gunakan sarung tangan sekali pakai
- Hindari kontak tangan bersarung dengan wajah.
- Lindungi mulut, mata, dan wajah selama prosedur di mana percikan mungkin
terjadi.
- Gunakan gunting dengan ujung tumpul atau bundar,
- Penanganan benda tajam , syringe dan jarum → sharp container
- Gunakan pembuka ampul untuk penanganan ampul yang aman.
- Jangan re-cap jarum suntik
- Buang spesimen dan kultur dalam wadah anti bocor
https://www.who.int/activities/str
engthening-public-health-
laboratory-services/videos#
Kompetensi Personel dan Pelatihan
Pelatihan Umum : awareness, lay out laboratorium, pedoman
institusi, manajemen dll

Pelatihan Khusus terkait Pekerjaan → harus memahami GMPP,


ada penilaian kompetensi, pelatihan penyegaran, update prosedur
baru

Pelatihan Keselamatan dan Keamanan Hayati → Semua


personel harus menyadari bahaya yang ada di laboratorium dan
risiko yang terkait; prosedur kerja yang aman; langkah-langkah
keamanan; dan kesiapsiagaan dan tanggap darurat.
Disain Fasilitas
• Cukup space dan designated tempat cuci tangan , akses masuk
• Pintu-pintu harus diberi label yang sesuai;
• Dinding, lantai, dan mebel laboratorium : mudah dibersihkan, tahan
kimia,
• Tata udara laboratorium
• Penyimpanan yang aman atas bahan-bahan infeksius
• Fasilitas makan dan minum
• Sistem keamanan : bahaya kebakaran, putus listrik serta fasilitas
tanggap darurat.
• Sumber listrik yang memadai dan handal harus tersedia untuk
penerangan darurat agar memastikan orang keluar dengan aman.
• Emergency response : mencakup konteks geografis/meteorologis.
Penerimaan dan Penyimpanan Spesimen
Penyimpanan Spesimen Memiliki identitas dan ketertelusuran
yang jelas selama masa
penyimpanan
Penerimaan Spesimen Laboratorium harus menginventarisir
semua spesimen covid-19 yang
Dilakukan desinfeksi terlebih dahulu disimpan dalam tempat penyimpanan
spesimen.
pada bagian permukaan kemasan.
Laboratorium harus melakukan
Pencatatan terhadap informasi yang pengawasan terhadap pengambilan
menyertai spesimen tersebut. atau penggunaan spesimen covid-19
disertai dengan pencatatannya.
Spesimen WAJIB di buka di dalam Laboratorium harus mempunyai
Biosafety Cabinet (BSC). prosedur pemusnahan spesimen
Apabila ditemukan spesimen yang rusak covid-19 beserta berita acara
pemusnahannya secara berkala jika
seperti pecah atau botol, maka diperlukan
dilakukan prosedur penanganan dengan
menggunakan spill kit dan desinfektan.
Dekontaminasi dan Pengolahan Limbah
Disinfektan yang dapat digunakan untuk Covid-19 diantaranya :
-natrium hipoklorit (pemutih; misalnya, 1000 bagian per juta [ppm]
(0,1%) untuk disinfeksi permukaan umum dan 10 000 ppm (1%) untuk
desinfeksi tumpahan darah);
-62-71% etanol;
-0,5% hidrogen peroksida;
-senyawa ammonium quarts; dan senyawa fenolik (cara pemakaian
mengikuti rekomendasi pabrikan).
Alat Pelindung Diri
• Laboratory Coats : lengan panjang, pakai cuff,
resistant splash , digunakan di designated area
• Disposable gloves : semua prosedur, cek sebelum
digunakan
• Alas kaki
• Respiratory protection
https://apps.who.int/iris/handle/10665/331498
https://www.who.int/ihr/publicati
ons/biosafety-video-series/en/
Peralatan Laboratorium
Penggunaan peralatan laboratorium secara tepat dan aman
akan meminimalkan risiko paparan

Daftar peralatan laboratorium yang diperlukan untuk


pengujian covid-19:
• Biosafety Cabinet (BSC)
• Laminar Airflow (LAF)
• Real-time PCR
• Autoclave
• Microcentrifuge
• Micropipette
• Ultra-Low Freezer
Rencana Tanggap Darurat

Prosedur terkait kedaruratan medis, personel harus mendapatkan


pelatihan untuk penanganan kedaruratan medis di laboratorium
Spill Kit termasuk desinfektan yang mudah diakses oleh pekerja
laboratorium
Kotak P3K, termasuk band aid dan mudah diakses oleh pekerja
laboratorium
Adanya sistem pelaporan kejadian LAI’s dan diinvestigasi untuk update
prosedur
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Institusi laboratorium melalui manajer puncak harus
bertanggungjawab dan memastikan kesehatan personel di
laboratorium diperiksa secara rutin dan didokumentasikan.
Pemeriksaan medis atau informasi status kesehatan personel
laboratorium dapat diminta untuk memastikan bahwa mereka
aman untuk bekerja di laboratorium.
Kunci Keberhasilan Pelaksanaan Manajemen Biorisiko
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai