Wabah/ ITLs
Sabotase
outbreak
Epidemi
Kegagalan
Containment
Biokriminal
Pandemi Tingkah laku Bioterorisme
BIOSAFETY BIOSECURITY
Apa itu Biosafety dan Biosecurity ?
≠
Tingkatan Laboratorium
Biorisiko
Risiko yang terkait dengan material biologi
SNI ISO
Adopsi identik
SNI 8340:2016 dari 35001:2019
Sistem ISO 35001:2019 Sistem Manajemen
Manajemen Biorisiko
Biorisiko pengembangan Laboratorium dan
Laboratorium dari CWA Organisasi terkait
15793:2011 lainnya
AMP Model
Assessment :
identifikasi hazard dan
mengevaluasi risiko
Komponen terkait
Kunci dari Mitigation : aksi atau
Sistem tindakan pengendalian
yang diambil untuk
Manajemen menurunkan risiko
Biorisiko terkait
Performance :
mendokumentasikan,
mengukur dan
mengevaluasi langkah
mitigasi dan outcome
dalam menurunkan
risiko
“The backbone of the
practice of biosafety is risk
assessment”
( Likelihood X Consequences )
10 12 28
19 Maret 13 Mei
Januari Februari Januari
2020 2020
2020 2020 2021
https://www.who.int/publications/i/item/WHO-WPE-GIH-2021.1
Poin Penting terkait Biosafety di
Laboratorium
• Penilaian Risiko/Risk Assessment
• Proses awal sebelum inaktifasi semua spesimen, dilaksanakan di BSC atau
primary containment device
• Non propagative diagnostik dapat dilaksanakan di BSL 2
• Point of care or near POC assays can be performed on a bench without
employing a BSC, when the local risk assessment so dictates and proper
precautions are in place
• Propagative prosedur dilaksanakan di BSL 3
• Gunakan desinfektan yang tepat
• Spesimen klinis dari pasien terduga COVID19 dikirim dengan standar UN3373,
Biological Substance Category B, jika isolat dikirim dengan standar Category
A, UN2814
1. GMPP – Good Microbiological Practice and
Procedure
2. Kompetensi Personel dan Pelatihan
3. Desain Fasilitas
4. Penerimaan dan Penyimpanan Spesimen
CORE 5. Dekontaminasi dan Manajemen Limbah
REQUIREMENT – 6. Alat Pelindung Diri
PERSYARATAN
INTI 7. Peralatan Laboratorium
8. Emergency Response
9. Kesehatan Kerja
Good Microbiological Practice and Procedure
Best Practice
- Tidak menyimpan makanan atau minuman, atau barang-barang pribadi
di laboratorium
- Tidak memasukkan sesuatu ke dalam mulut saat bekerja di laboratorium
- Cuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
- Pastikan sumber panas tidak diletakkan di dekat bahan/reagen yang
mudah terbakar
- Tutup luka atau kulit pecah sebelum masuk ke laboratorium
- Pastikan, sebelum masuk ke laboratorium, bahwa persediaan peralatan
laboratorium dan barang habis pakai, termasuk reagen, APD dan
desinfektan, mencukupi dan sesuai untuk kegiatan yang dilakukan.
Good Microbiological Practice and Procedure
- Pastikan persediaan disimpan dengan benar (yaitu, sesuai dengan instruksi
penyimpanan)
- Pelabelan yang tepat dari semua agen biologis dan bahan kimia dan
radioaktif.
- Lindungi dokumen tertulis dari kontaminasi (dimasukkan ke dalam plastik)
- Pastikan pekerjaan dilakukan dengan hati-hati, tepat waktu dan tanpa
terburu-buru.
- Jagalah area kerja tetap rapi, bersih, dan bebas dari material yang tidak
perlu saat pekerjaan sudah selesai dilaksanakan
- Dilarang penggunaan earphone,
- Lepaskan perhiasan apa pun yang dapat merobek bahan sarung tangan,
dengan mudah terkontaminasi ketika tidak secara khusus diperlukan untuk
prosedur laboratorium yang dilakukan
Good Microbiological Practice and Procedure
Prosedur teknis
- Hindari menghirup agen biologi
- Hindari kontak dengan kulit dan mata, serta ingestion dari agen biologi
- Gunakan sarung tangan sekali pakai
- Hindari kontak tangan bersarung dengan wajah.
- Lindungi mulut, mata, dan wajah selama prosedur di mana percikan mungkin
terjadi.
- Gunakan gunting dengan ujung tumpul atau bundar,
- Penanganan benda tajam , syringe dan jarum → sharp container
- Gunakan pembuka ampul untuk penanganan ampul yang aman.
- Jangan re-cap jarum suntik
- Buang spesimen dan kultur dalam wadah anti bocor
https://www.who.int/activities/str
engthening-public-health-
laboratory-services/videos#
Kompetensi Personel dan Pelatihan
Pelatihan Umum : awareness, lay out laboratorium, pedoman
institusi, manajemen dll