Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM V

PENETAPAN KADAR ALKOHOL


METODE DESTILASI

Selasa, 13 Mei 2014

Nama : Anis Syakiratur Rizki

NIM : P07134012 005

I. DASAR TEORI
Dalam ilmu kimia yang dimaksud alkohol adalah suatu senyawa organik yang
mengandung gugus hidroksil (-OH) sebagai gugus fungsionalnya. Alkohol adalah istilah
yang umum dipakai oleh masyarakat, sedangkan istilah kimia dari alkohol adalah etil
alkohol (etanol) dengan rumus C2H5OH. Alkohol murni adalah alkohol yang hanya
mengandung etil alkohol dan sedikit air serta bebas dari bahan-bahan lain yang berbahaya
bagi manusia. Alkohol ini biasa digunakan untuk pembuatan minuman keras, pelarut
minyak, pelarut obat-obatan serta untuk keperluan industri lainnya. Alkohol teknis adalah
alkohol yang selain mengandung etil alkohol dan juga masih mengandung bahan ikutan lain
yang membahayakan manusia antara lain metal alkohol, aldehid, ester dan lain-lain (Day,
R.A, 1992).
Alkohol merupakan cairan yang tidak berwarna, jernih, mudah menguap, mudah
terbakar dengan nyala biru yang tidak berasap, dan rasa panas membakar. Bahan ini dapat
memabukkan jika diminum. Minuman keras atau sering disebut dengan minuman
beralkohol diproduksi dari setiap bahan yang mengandung karbohidrat (gula, pati, selulosa)
seperti biji-bijian, umbi-umbian, atau pun tanaman palma (seperti legen, kurma). Adapun
alkohol yang sering disebut sebagai konsentrasi dari minuman keras ini sebenarnya adalah
senyawa etanol, yaitu suatu jenis alkohol yang paling popular digunakan dalam industri.
Fermentasi alkohol terjadi pada kondisi anaerob dengan menggunakan khameer (ragi)
tertentu yang dapat merubah glukosa menjadi alkohol. Dari 1 molekul glukosa akan
menghasilkan 2 molekul etanol dan CO2 sehingga akan menghasilkan 1 gram glukosa yang
terdiri dari 0,51 gram alkohol.

1
Konsumsi alkohol dapat menyebabkan peningkatan trigliserida dalam plasma dan hati
serta meningkatkan kadar asam laktat dalam darah sehingga menekan ekskresi asam urat
dalam urine, akhirnya akan meningkatkan kadar asam urat dalam plasma.
Sirosis dan kerusakan hati yang mengikuti alkoholik mungkin disebabkan oleh
kombinasi antara malnutrisi dan pengaruh keracunan langsung pada alkohol yang
dikonsumsi. Kadar alkohol normalnya dalam plasma 0,02 mmol/liter atau 0,1 mg/dl.
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga
teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih.
II. TUJUAN
Menentukan kadar alkohol pada sampel whisky merek Black Jack dan Tuak dengan
metode Gravimetri dengan cara destilasi.
III. PRINSIP KERJA
Kadar alkohol ditetapkan dengan membandingkan BJ destilat dengan BJ aquades pada
suhu tertentu.
IV. ALAT-ALAT DAN BAHAN
A. Alat-Alat
1. Neraca analitik
2. Kondensor
3. Labu alas bulat
4. Pygnometer
5. Cawan petri/ Bak es
6. Lampu spritus
7. Korek api
8. Batu pemanas/Kelereng
9. Botol semprot
10. Tissue
B. Bahan
1. Sampel minuman beralkohol (Black Jack dan Tuak)
2. Air es/es batu
3. Aquadest

V. CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Rangkaikan alat-alat yang akan digunakan untuk proses destilasi.
3. Jangan lupa memasukkan kelereng ke dalam labu alas bulat untuk
meratakan pemanasan.
4. Sebelum diperiksa, adanya CO2 perlu dihilangkan terlebih dahulu
dengan cara memindahkan beberapa kali beacker glass yang lain.
5. Timbang pygnometer kosong yang akan digunakan untuk menampung
destilat sebagai W0, kemudian catat data penimbangan.

2
6. Timbang wadah pygnometer yang telah diisi dengan aquades sebagai
W1, catat hasil penimbangan.
7. Kosongkan wadah pygnometer kemudian keringkan.
8. Ukur suhu sampel sebelum dipipet.
9. Dipipet 25,0 sampel + 25,0 aquades kemudian tambahkan batu didih.
10. Corong dimasukkan ke dalam wadah pygnometer dan ujung along
dimasukkan ke dalam corong tersebut.
11. Nyalakan lampu spritus dan letakkan di bawah labu alas bulat.
12. Lakukan destilasi dengan menampung destilat memakai pygnometer
tadi di atas dan merendamnya pada bak es batu sehingga suhunya di
bawah 20 0C.
3
13. Tamping destilat sebanyak 4 dari volume wadah (10-23 ml),

tergantung perkiraan alkohol dari sampel.


14. Tambahkan aquades ke dalam pygnometer sampai jenuh.
15. Timbang pygnometer dan destilat tersebut, kemudian catat hasil
penimbangan.
16. Hitung kadar alkohol pada sampel.
VI. DATA PENIMBANGAN
W0 = 21,1111 gram
W1 = 46,0216 gram
W2 = 45,7527 gram Black jack
W2 = 45,6614 gram Tuak

3
VII. PERHITUNGAN
A. Sampel Black Jack
w 2w 0
BJ = w 1w 0

45,752721,1111
= 46,021621,1111
24,6416
= 24,9501

= 0,9892 v/v
Selisih data tabel dengan BJ sampel :
|0,9881 0,9892| = 0,0011 = 11
0,9896 0,9892 = 0,0004 = 4

Selisih persentase tabel :

BJ 0,9881 = 8,71%
BJ 0,9896 = 7,48%
Selisih = BJ 0,9881 BJ 0,9896 = 8,71% 7,48% = 1,23%

Kadar alkohol pada sampel :

4
1,23=0,328 = 7,48 + 0,328 = 7,808%, atau
15
11
1,23=0,902 = 8,71 0,902 = 7,808%
15

*Kadar alkohol pada etiket botol minuman whisky merek Black Jack adalah
4,8%

B. Sampel tuak
w 2w 0
BJ = w 1w 0

45,661421,1111
= 46,021621,1111
24,5503
= 24,9501

= 0,9840 v/v

Selisih data tabel dengan BJ sampel :


|0,9839 0,9840| = 0,0001 = 1

4
0,9852 0,9840 = 0,0012 = 12

Selisih persentase tabel :

BJ 0,9839 = 12,39%
BJ 0,9852 = 11,17%
Selisih = BJ 0,9839 BJ 0,9852 = 12,39% 11,17% = 1,22%

Kadar alkohol pada sampel :

12
1,22=1,126 = 11,17 + 0,923 = 12,296%, atau
13
1
1,22=0,094 = 12,39 0,094 =12,296%
13

VIII. KLASIFIKASI
A. Berdasarkan Golongan
1. Golongan A : Makanan/minuman yang kadar alkoholnya < 10%
2. Golongan B : Makanan/minuman yang kadar alkoholnya 11-20%
3. Golongan C : Makanan/minuman yang kadar alkoholnya > 20%
B. Berdasarkan Kadar Alkoholnya
1. Kadar Alkohol < 20% : Minuman beralkohol
2. Kadar Alkohol > 20% : Minuman keras

IX. HASIL PERCOBAAN DAN KESIMPULAN


A. Hasil Percobaan
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil perhitungan kadar alkohol dari
sampel whisky merek Black Jack dan tuak:
Black Jack : 7,808%
Tuak : 12,296%
B. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sampel whisky merek
Black Jack merupakan minuman beralkohol Golongan A dengan kadar alkohol yang
tidak sesuai dengan etiket, yaitu 7,808% > 4,8%. Sedangkan sampel Tuak merupakan
minuman beralkohol Golongan B dan kadarnya lebih tinggi daripada sampel minuman
whisky merek Black Jack, yaitu 12,296% > 7,808%.

X. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, bertujuan untuk menentukan kadar alkohol dalam minuman
dengan metode Gravimetri dengan cara destilasi. Sampel yang digunakan pada percobaan
ini yaitu minuman. Hasil analisa yang diperoleh dilakukan dengan membandingkan BJ
5
destilat dengan BJ aquades pada suhu tertentu kemudian hasil analisa yang diperoleh
dibandingkan dengan kadar yang tertera dalam kemasan. Sampel yang digunakan yaitu
sampel minuman Black Jack dan Tuak.
Pemindahan ke dalam beacker glass bertujuan untuk menghilangkan CO 2 pada
sampel.
Pada saat pemipetan dan penampungan destilat digunakan pada bak yang berisi es
batu atau air es untuk tetap menstabilkan suhu alkohol dibawah .
Batu pemanas pada labu alas bulat digunakan untuk meratakan pemanasan pada
sampel dan lampu spiritus digunakan untuk memanaskan sampel agar didapatkan destilat
sehingga dapat ditimbang dan ditentukan kadarnya.
Hasil perhitungan yang diperoleh dari sampel whisky merek Black Jack adalah
7,808% sedangkan pada etiket tertera 4,8%. Adapun hasil yang diperoleh tidak sesuai
dengan etiket karena praktikan kurang cermat. Praktikan tidak memastikan dengan tepat
suhu pada saat pemipetan dan sebelum dilakukannya penimbangan.
Pada perhitungan kadar sampel Tuak diperoleh hasil 12,296%. Dari hasil tersebut
diketahui bahwa kadar sampel Tuak lebih tinggi dari sampel Black Jack, yaitu 12,296% >
7,808%. Seharusnya kadar dari sampel whisky merek Black Jack lebih tinggi dari pada
sampel Tuak karena Tuak merupakan minuman beralkohol yang memiliki kadar yang
sangat rendah dan sampel ini merupakan sampel lama sehingga kadarnya pasti lebih rendah
dari kadar pada saat baru selesai diolah.
Dari pembahasan tersebut dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
bobot jenis suatu zat, yaitu temperature, kekentalan/viskositas, volume zat, dan massa zat.

6
XI. DOKUMENTASI

Penambahan aquades pada sampel untuk


memenuhi volume wadah (sampai jenuh)
(sampel + aquades = w2)

Sampel ditambahkan ke dalam pygnometer


yang beralaskan cawan petri yang berisi air
es untuk menjaga kestabilan suhu sampel.

Setelah pygnometer terisi


penuh kemudian ditutup untuk
membuang kelebihan isi
wadah

Mataram, 23 Mei 2014

Mengetahui,
Praktikan, Dosen Pembimbing,

(Anis Syakiratur Rizki) (Iswari Pauzi, SKM., M. Sc)


NIM. P07134012005

Anda mungkin juga menyukai