Anda di halaman 1dari 13

Penetapan Kadar

Etanol Pada Vodka


Kelompok D2.1 :
Nidya Luciana Dewi ( 2015210169 )
Novi ariayanti ( 2015210173 )
Novianti hidayani ( 2015210175 )
Nurjanah ( 2015210179 )
Maulidya Cahya Ningrum ( 2015210138 )
Miftahulzanah ( 2015210144 )
Muhammad Rifqi Syauqi ( 2015210150 )
Mutmainah ( 2015210157 )
Nadya Vresya ( 2015210163 )
Penetapan Kadar Etanol
Tujuan :
Untuk mengetahui kadar etanol pada sampel uji
dan membandingkan kadar etanol pada sampel
yang lainnya.

Dasar Percobaan :
Penyuliangan contoh , kemudian sulingan yang
diperoleh ditetapkan bobot jenisnya.
Selanjutnya dari bobos jenis ditetapkan kadar
etanolnya dengan menggunakan daftar.
TEORI
Alkohol adalah Persenyawaan organik yang mempunyai satu atau lebih
gugus hidroksil.Karena ikatan hidroksil bersifat kovaleen, maka sifat
alcohol tidak serupa dengan hidroksida, tetapi lebih mendekati sifat
air.

• Menurut Permenkes No. 86 tahun 1977 tentang minuman keras,


minuman keras adalah semua jenis minuman beralkohol tetapi
bukan obat, meliputi minuman keras golongan A, minuman keras
golongan B dan minuman keras golongan C. Pembagian golongan
tersebut berdasarkan kadar etanol yang dikandung.

• Minuman keras golongan A adalah minuman keras dengan kadar


etanol (C2H5OH) 1% (satu persen) sampai dengan 5%(lima persen).
Minuman keras golongan B adalah minuman keras dengan kadar
etanol (C2H5OH) lebih dari 5% (lima persen) sampai dengan 20%
(duapuluh persen). Minuman keras golongan C adalah minuman
keras dengan kadar etanol (C2H5OH) lebih dari 20% ( duapuluh
persen) sampai dengan 55% (limapuluh lima persen).
Alat, Bahan dan Pereaksi
Alat Bahan
- Alat penyulingan yang - Aquadest
dilengkapi dengan labu suling
dengan kapasitas dua sampai - Vodka
empat kali volume cairan
yang diperiksa.
- Pipet ukur 25ml
- Labu ukur 25 ml dan 50 ml
- Piknometer atau botol
timbang
- Neraca analitik
- Penangas air
SKEMA KERJA
DATA
KEL. D.2-1 KEL. D.2-2 KEL. D.2-3 KEL. D.2-4

Kadar Sampel Vodka 40% Anggur Merah Anggur Merah Anggur Merah
( Label ) 14.7% 14,7% 14.7%

Kadar yang di 43.64% 35.31% 7.5% 51% 8,62% 12,45% 7.5% 1.51%

dapat

Kesimpulan Kadar I lebih lebih lebih lebih


mendekati mendekati mendekati mendekati
kadar sampel kadar sampel kadar sampel kadar sampel
Perhitungan
1. bj. Etanol = ( pikno + destilat ) – pikno kosong
( pikno + air ) - pikno kosong
= 63, 1111 g - 17, 9043
66,1107 g - 17, 9043
= 45, 2068 g
48, 2064 g
= 0,9378 g
Sesungguhnya = 0,9378 + (( 28 – 20 ) x 0,00073)
= 0,9436 g
Interpolasi = 0,9436 0,9430 = 44,0
0,9440 = 43,4
Atas = 0,9436 - 0,9430 x 0,6 = 0,36
0,0010
= 44,0 – o,36 = 43,64 %
Bawah = 0,9440 – 0,9436 x 0,6 = 0,24
0,0010
= 43,4 + 0,24 = 43,64 %
Bj etanol 2 = 67,8075 g - 20, 6162 g
70, 2207 - 20, 6162 g
= 0, 9514 g
Interpolasi 0,9510 = 0,00067
0, 9520 = 0,00066
0, 0010 = 0,00001
Batas atas = 0,9514 – 0,9510 x 0,00001
0,0010
= 4x10-6
= 0,00067 - 4x10-6 = 0,00066
Batas bawah = 0,9520 – 0,9514 x 0,00001
0,0010
= 6x10-6
= 0,00066 + 6x10-6 = 0,00066
BJ sesungguhnya= 0,9514 – ((28-20) x 0,00066)
= 0,9567
Interpolasi = 0,9567 0,9560 = 35,8
0,9570 = 35,1
0,0010 = 0,7

Batas atas = 0,9567 – 0,9560 x 0,7


0,0010
= 0,49
= 35,8 – 0,49 = 35,31%
Batas bawah = 0,9570 – 0,9567 x 0,7
0,0010
= 0,21
= 35,1 + 0,21
= 35,31% v/v
Pembahasan
• Penetapan kadar etanol yang tepat adalah sesuai dengan kadar pada etiket sampel.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis suatu zat adalah : a) Temperatur, b) Massa zat, c) Volume
zat, dan d) Kekentalan/viskositas. Pada penelitian ini, temperatur destilat sangat Kadar etanol yang
terkandung di dalam minuman beralkohol .

• Kadar etanol yang didapat kelompok D.2-2 tidak mendekati kadar etanol yang tertera pada label
karena dilakukan pemanasan pada suhu 100 derajat celcius sebelum mendapatkan destilat 8 mL
sehingga destilat yang didapat lebih banyak mengandung air daripada etanol karena pada suhu 100
derajat celcius lebih banyak air yang menguap. Hal ini juga terjadi pada kelompok D.2-4 yang
mendapatkan kadar tidak mendekati kadar etanol karena terjadi kebocoran pada saat destilasi
sehingga destilat yang didapat kurang dari 48 mL.

• Dari hasil percobaan yang dilakukan D.2-1 didapatkan kadar sebesar 43.64% dan 35.31%. kadar yang
diambil adalah kadar sampel uji sebesar 43.64% karena kadar tersebut lebih mendekati kadar contoh
sebesar 40%.

• Berdasarkan peraturan permenkes 86 tahun 1799 maka, dapat diketahui bahwa vodka 40% memang
merupakan minuman keras golongan C, sedangkan pada anggur merah termasuk dalam minuman
keras golongan B.

• Faktor- faktor kesalahan yang dapat terjadi seperti :


1. Volume air yang tidak tepat
2. Pikometer yang belum kering dan bersih
3. Sampel yang terkontaminasi
4. Pengaruh perbedaan suhu. Perubahan suhu yang terlalu cepat dapat menyebabkan cairan di dalam
piknometer memuai sehingga pada saat penimbangan terjadi perbedaan.
Kesimpulan
• Kadar vodka 40% pada kelompok D.2.1 sebesar
43,64%
• Kadar anggur merah kelompok D.2.2 sebesar
7.5%
• Kadar anggur merah kelompok D.2.3 sebesar
12.45%
• Kadar anggur merah kelompok D.2.4 sebesar
7.5%
Daftar Pustaka
• http://wikipedia.org/wiki/Etanol
• http://Sejarah Alkohol Kisah Alkohol dari 5 Peradaban Kuno _
Amazine.htm
• http:// sejarah-penemuan-alkohol.html/Kimia Dahsyat, Belajar
Kimia Mudah Dan Menyenangkan/oleh Dody
Putranto,Jogjakarta
• Peraturan Menteri Kesehatan No. 86 tahun 1977
• Jurnal Biomedika : Penetapan Kadar Etanol pada Minuman
Beralkohol Berbagai Merk Melalui Pengukuran Berat Jenis
• Jurnal Pendeteksian Kadar Alkohol Jenis Etanol pada Cairan
dengan menggunakan mikrokontroler ATMEGA8535 ; Danang
Sulistyo Adiprabowo

Anda mungkin juga menyukai