Anda di halaman 1dari 7

Praktikum Analisa Gula I

Analisa HK Nira Mentah

NAMA : IRVAN KUSFARI


PRODI : TEKNIK KIMIA
NIM : 14.01.027
Tujuan
1. Mahasiswa mampu menentukan brix, pol, dan HK nira mentah dengan tepat.

Dasar Teori
Dalam industri gula dikenal istilah-istilah pol, brix dan HK ( hasil bagi kemurnian ). Istilah-
istilah ini terdapat analisa gula, baik dari nira sampai dengan menjadi gula Kristal. Tebu yang
bersih terdiri dari air ( 73-76% ), zat padat terlarut (10-16%), sabut (11-16%). Setelah tebu
dicacah dan diperah di gilingan, menghasilkan nira dan ampas. Nira tebu pada dasarnya
terdiri dari dua zat, yaitu zat padat terlarut dan air. Zat padat yang terlarut ini terdiri dari
dua zat lagi yaitu gula dan bukan gula.

Zat padat terlarut atau biasa disebut dengan brix mengandung gula, pati, garam-garam, dan
zat organik. Baik buruknya kualitas nira tergantung dari banyaknya jumlah gula yang
terdapat dalam nira. Untuk mengetahui banyaknya gula yang terkandung dalam gula lazim
dilakukan analisa brix dan pol. Kadar pol menunjukkan resultante dari gula (sukrosa dan gula
reduksi) yang terdapat dalam nira.

Derajat Brix

Brix adalah jumlah zat padat semu yang larut (dalam gr) setiap 100 gr larutan. Jadi misalnya
brix nira=16, artinya bahwa dari 100 gram nira, 16 gram merupakan zat padat terlarut dan
84 gram adalah air. Untuk mengetahui banyaknya zat padat yang terlarut dalam larutan
(brix) diperlukan suatu alat ukur, salah satunya dengan hydrometer (APB). Alat ini paling
umum pemakaiannya di pabrik, karena pemakaiannya mudah dan cepat. Terbuat dari bahan
gelas, berbentuk silindris yang bagian bawahnya berbentuk bola. Pada bagian atas
meruncing dan pada bagian ini terdapat skala yang menunjukkan derajat brix. Prinsip
kerjanya adalah bahwa gaya ke atas yang dialami oleh suatu benda yang dicelupkan dalam
cairan tergantung dari berat jenis cairan. Jadi semakin kecil berat jenis maka hydrometer
semakin tenggelam. Kemudian brix akan ditunjukkanpada skala yang persis berada di
permukaan cairan tersebut.

Derajat Pol

Derajat pol atau pol adalah jumlah gula (dalam gram) yang ada dalam setiap 100 gram
larutan yang diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan polarimeter secara langsung.
Jadi menurut pengertian ini jika pol nira=15, berarti dalam 100 gram larutan nira terdapat
gula 15 gram. Selebihnya 85 gram adalah air dan zat terlarut bukan gula.

Hasil Bagi Kemurnian ( HK )

HK merupakan ukuran dari kemurnian nira, semakin murni secara relatif semakin banyak
mengandung gula. Seperti telah dikatakan bahwa nira mengandung zat padat yang terlarut,
zat ini terdiri dari gula dan bukan gula. Perbandingan berat kedua zat itu yang dinamakan
hasil bagi kemurnian apabila dinyatakan dalam pol dan brix.

jadi semakin besar jumlah gula, atau semakin sedikit brix, HK


semakin tinggi dan sebaliknya semakin besar brix, HK semakin
kecil.

Alat dan Bahan


1. Alat
a. Analisa brix
- Silinder Mohl
- Hydrometer ( APB )
- Ember
- Pengaduk
b. Analisa Pol
- Labu takar 100/110 mL
- Corong tapis
- Kertas tapis 2 lembar
- Pembuluh polari 2 dm
- Gelas kimia 250 mL 2 buah
- Polarimeter
- Rak tapis
- Gelas ukur 5 mL
- Pengaduk
- Pipet tetes
2. Bahan
a. Nira mentah ( ember nomor 4 )
b. Asetat Timbal Basis
c. Aquadest
Prosedur
1. Analisa brix
a. Aduk nira mentah yang berada didalam ember yang telah disiapkan.
b. Masukkan ke dalam silinder mohl sampai luber.
c. Masukkan hydrometer, tunggu sampai tenang.
d. Amati dan catan skala brix dan suhu larutan.
2. Analisa pol
a. Masukkan sampel nira mentah yang telah dianalisa brix dan suhunya ke dalam
labu takar 100/110 mL sampai dengan 100 mL.
b. Tambahkan ATB 3 mL dan aquadest sampai dengan 110 mL.
c. Gojok larutan sampai homogen.
d. Siapkan dan pasang alat-alat filtrasi, kemudian tapis larutan yang berada di
dalam labu takar.
e. Buang 10 mL pertama filtrate untuk membilas gelas kimia.
f. Masukkan filtrate nira mentah ke dalam pembuluh polari sampai dengan tidak
ada gelembung, pastikan pembuluh polari bersih dan kering.
g. Amati berapa polnya dengan polarimeter.

Pengamatan
1. Analisa brix
a. Skala brix : 7,6
b. Suhu : 30,2°C
2. Analisa pol
a. Koreksi mata : 0,0
b. Pengamatan pol : 21,4
21, 3
21,2 +

Rata-rata : 21,3
Perhitungan
1. Perhitungan % Brix
Diketahui : skala brix :7,6
Suhu : 30,2 °C
Brix 5 7,6 10
suhu
30 O,16 α 0,16
30,2 x
31 0.24 β 0,23

α = 0,16 ( karena berada diantara 5 dan 10 dengan nilai sama )


2,6
β = 0, 24 – ( 5 ∗ 0,01)
= 0,24 – 0,0052
= 0,2348
0,2
X = 0,16 + ( 1 ∗ 0,0748)
= 0, 16 + 0,0146
= 0,17496
Maka % brix adalah 7,6 + 0,17496 = 7,77496 ~ 7,78 %
2. Perhitungan % pol
Diketahui : pol pengamatan terkoreksi : 21,3
Berat jenis larutan brix 7,6 : 1,02632
26 110
% pol = P 100∗𝑏𝑗 100
26 110
= 21,3 100∗1,02632 100
= 5, 93558 % ~ 5,94 %
3. Perhitungan HK

5,94 %
HK = 7,77496 % 𝑥 100 %
HK = 76, 342 %
Pembahasan
Dalam praktikum yang telah dilaksanakan diketahui hal pertama yang harus dilakukan
praktikan adalah menyiapkan alat-alat dan bahan yang dibutuhkan. Setelah itu analisa harus
dilakukan sesuai dengan prosedur diatas. Keakuratan data HK nira mentah ( sampel )
bergantung pada saat proses analisa brix dan pol, jadi apabila terjadi kesalahan saat analisa
brix maupun pol, maka HK yangdiperoleh pun akan rusak ( tidak akurat ).

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keakuratan data pada analisa HK larutan antara
lain :

1. Suhu larutan
Suhu yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah akan berpengaruh pada berat jenis
zat. Suhu yang baik untuk dilakukan proses analisa adalah suhu kamar, yakni sekitar
26-29 °C.
2. Zat-zat yang terdapat pada silinder mohl
Terkadang pada saat proses analisa, silinder mohl yang digunakan tidak dibershkan
secara merata, jadi kemungkinan adanya zat-zat lain yang berada di dalam silinder
mohl sangat besar.
3. Pengadukan yang tidak homogen
Pengadukan yang tidak homogen atau merata akan menyebabkan adanya zat-zat
yang tidak turut teranalisa, apabila zat tersebut mengandung gula, maka itu akan
sangat berpengaruh pada pengamatan pol yang dilakukan.

Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, diketahui sampel mengandung :

1. % brix adalah 7,78 %


2. % pol adalah 5,94 %
3. HK adalah 76,342 %

Hal-hal yang mempengaruhi kearutan data analisa antara lain :

1. Suhu
2. Zat-zat yang terdapat pada silinder mohl
3. Pengadukan yang tidak homogen
4. Kepekaan mata dalam pengamatan polarimeter.
Daftar Pustaka
http://www.risvank.com/2011/12/21/pengertian-pol-brix-dan-hk-dalam-analisa-gula/

Yogyakarta, 23 Oktober 2014

Pembimbing Praktikan

Ari Suryati Irvan Kusfari

Anda mungkin juga menyukai