Di buat oleh
Muhamad Yusuf
Dari
PG ASSEMBAGOES
SERI ANALISIS GULA
I. PENDAHULUAN
Dalam industri pengolahan gula sering kita dengar istilah-istilah POL dan BRIX. Istilah-istilah ini
terdapat dalam analisa gula, baik dari nira sampai menjadi gula kristal. Tebu yang bersih mengandung
air (73 – 76 %), zat padat terlarut (10 – 16 %) dan sabut (11 – 16 %). Setelah tebu dicacah dan diperah
pada mesin penggilingan, maka akan menghasilkan nira dan ampas. Nira tebu pada dasarnya terdiri
dari dua zat, yaitu zat padat terlarut dan air. Zat padat yang terlarut ini terdiri dari dua zat lagi yaitu
gula dan bukan gula.
II. TUJUAN
Diadakannya kegiatan webinar seri analisis gula tentang teknik analisis brix, pol dan purity
adalah untuk merefress ulang tata cara kita melakukan analisa brix, pol dan purity. Dalam hal
ini ada beberapa cara untuk analisa brix yang ada di laboratorium pabrik gula
III. PEMBAHASAN
A. KOMPOSISI PENYUSUN TEBU GILING
- BAGAN ISTILAH DALAM DUNIA TEBU
Tebu
Air
Bahan kering
- Air
Air bebas brix
Air mengandung brix
- Bahan kering
Brix ( larut )
- Gula/Pol (Sucrose/gula Kristal, invert/gula reduksi)
- Bukan Gula (Anorganik/Abu, Organik)
Bahan sabut (Anorganik/Abu, Organik)
ANALISIS BRIX
- Teknik Piknometris
- Teknik Refraktometris
- Teknik Hidrometris
Teknik Piknometris
Piknometer adalah suatu alat untuk menentukan berat jenis benda. Alat ini terbuat dari
gelas berbentuk seperti botol kecil, dilengkapi dengan tutup dengan lubang kapiler. Alat
ini mempunyai volume tertentu dan dibuat sedemikian sehingga pada t 0 yang sama selalu
terukur volume yang sama.
Dengan menggunakan piknometer yang berisi air kemudian setelah itu piknometer diisi
larutan gula, dan setelah dikoreksi dengan temperatur maka dapat dihitung berat jenis
larutan tersebut. Dari tabel berat jenis brix didapat brix yang belum dikoreksi. Kemudian
dengan melihat tabel koreksi temperatur dapat dihitung brix terkoreksi.
Teknik Refraktometris
Indeks bias suatu larutan gula atau nira mempunyai hubungan yang erat dengan brix.
Artinya bahwa jika indeks bias nira bisa diukur, maka brix nira dapat dihitung
berdasarkan indeks bias tersebut.
Alat untuk mengukur brix dengan indeks bias dinamakan Refraktometer. Dengan
menggunakan alat ini contoh nira yang digunakan sedikit dan alatnya juga tidak mudah
rusak.
Teknik Hidrometris
Analisis brix menggunakan hydrometer yang dikenal dengan Alat Penimbang Brix
(APB). Alat ini paling umum pemakaiannya di pabrik, karena pemakaiannya mudah dan
cepat. Terbuat dari bahan gelas, berbentuk silindris yang bagian bawahnya berbentuk
bola. Pada bagian atas meruncing dan pada bagian ini terdapat skala yang menunjukkan
derajat brix.
Prinsip kerjanya adalah bahwa gaya keatas yang dialami oleh suatu benda yang
dicelupkan dalam cairan tergantung dari berat jenis cairan. Jadi semakin kecil berat jenis
maka Alat Penimbang Brix semakin tenggelam. Kemudian brix akan ditunjukkan pada
skala yang persis berada di permukaan cairan tersebut.
Skala alat penimbang brix ditetapkan pada suhu (27,5 oC), maka alat tersebut hanya akan
menunjukkan harga yang benar, apabila penentuannya dilakukan pada suhu 27,5 0C. Oleh
karena itu, pada waktu analisis harus dilakukan koreksi suhu (Tabel III Buletin XI)
Untuk nilai brix yang benar, perlu diadakan koreksi suhu dengan tanda ( + ) demikian
pula sebaliknya. Besar kecilnya koreksi suhu tergantung dengan kadar zat kering yang
terlarut.
Selain koreksi suhu ada juga koreksi alat
Untuk industri gula di Indonesia APB dibuat dalam 5 skala :
Skala : 2 - 13,5
Skala : 13 - 21,0
Skala : 19 - 27,0
Skala : 26 - 48,0
Skala : 46 - 68,0
Syarat utama pengukuran pol dengan polarimeter adalah larutan filtrat yang diukur harus jernih
dan tidak berwarna gelap
Bahan penjernih yang lazim dipakai adalah Timbal Asetat karena kualitas penjernih lebih unggul
daripada bahan penjernih dari garam-garam lainnya (Browne & Zerban, 1941). TETAPI bersifat
Neurotoxic dan Carcinogen.
Sejak 1987, Chou telah berhasil meneliti dan melaporkan metode alternatif analisis pol dan
sakarosa tanpa menggunakan senyawa kimia yang berbahaya. Perkembangan selanjutnya,
terdapat 2 metode analisis alternatif ramah lingkungan dan kesehatan yang digunakan secara luas
di Industri Gula dunia, yaitu :
1. Menggunakan senyawa kimia yang lebih aman terhadap lingkungan dak kesehatan
IV. KESIMPULAN
Dari hasil webinar yang di selenggarakan pada tanggal 11 september 2020 kemarin adalah di
Pabrik Gula di lingkungan PTPN IX analisa gula yang bayak dilakukan dengan Teknik
Refraktometris dan Teknik Hidrometris. Sedangkan untuk analisa pol mangguakan Teknik
Pengenceran (Takaran). Dan masih umum menggunakan senyawa kimia berbahaya sebagai
penjernihnya