Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Derajat POL dan BRIX Dalam Analisa Gula

Dalam industri pengolahan gula sering kita dengar istilah-istilah POL dan BRIX.


Istilah-istilah ini terdapat dalam analisa gula, baik dari nira sampai menjadi gula
kristal. Tebu yang bersih mengandung air (73 – 76 %),  zat padat terlarut (10 – 16
%) dan sabut (11 – 16 %). Setelah tebu dicacah dan diperah pada mesin
penggilingan, maka akan menghasilkan nira dan ampas. Nira tebu pada dasarnya
terdiri dari dua zat, yaitu zat padat terlarut  dan air. Zat padat yang terlarut ini terdiri
dari dua zat lagi yaitu gula dan bukan gula.

Zat padat terlatut atau yang biasa disebut dengan BRIX mengandung gula, pati,
garam-garam dan zat organik. Bagus atau tidaknya kualitas nira tergantung dari
banyaknya jumlah gula yang terkandung dalam nira tersebut. Untuk mengetahui
banyaknya gula yang terkandung dalam gula umumnya dilakukan dengan analisa
BRIX dan POL. Kadar POL menunjukkan resultante dari gula (sukrosa dan gula
reduksi) yang terkandung dalam nira.

1. DERAJAT  BRIX
Brix adalah jumlah zat padat semu yang larut (dalam gr) dalam setiap 100 gram
larutan. Jadi jika nira memiliki kadar BRIX = 16, berarti dalam 100 gram nira, 16
gram merupakan zat padat terlarut dan 84 gram adalah air. Untuk mengetahui
seberapa banyak zat padat yang terlarut dalam larutan (brix) maka diperlukan suatu
alat ukur.

a. Pengukuran BRIX dengan Piknometer


Piknometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan berat jenis
benda. Alat ini terbuat dari bahan gelas yang memiliki bentuk menyerupai botol kecil,
dan dilengkapi dengan tutup dengan lubang kapiler. Alat ini memiliki volume tertentu
dan dibuat sedemikian rupa sehingga dalam t 0 yang sama akan didapatkan volume
yang sama.
Dengan menggunakan piknometer yang berisi air selanjutnya piknometer diisi
larutan gula, dan setelah dicocokan dengan temperature maka dapat dihitung berat
jenis dari larutan tersebut. Dari tabel berat jenis brix maka akan kita dapatkan brix
yang belum dikoreksi. Kemudian dengan melihat tabel koreksi temperature maka
dapat kita hitung nilai brix terkoreksinya.

b. Pengukuran brix dengan Indeks Bias


Nilai indeks bias suatu larutan gula atau nira memiliki kaitan yang sangat erat
dengan kadar BRIX. Jadi kesimpulanya jika indeks bias nira bisa diukur, maka brix
nira dapat kita ketahui berdasarkan indeks bias tersebut. Alat yang digunakan untuk
mengukur kadar BRIX dengan indeks bias disebut dengan Refraktometer Brix.
Dengan menggunakan alat ini sampel nira yang dibutuhkan sangat sedikit dan
alatnya juga tidak mudah rusak untuk pemakaian jangka panjang.

2. DERAJAT POL
Derajat pol atau yang biasa disebut dengan kadar pol adalah jumlah gula (dalam
gram) yang terkandung dalam setiap 100 gram larutan yang yang didapat dari
pengukuran dengan menggunakan Polarimeter secara langsung. Jadi dapat
disimpulkan jika kadar pol nira = 15, artinya dalam 100 gram larutan nira terkandung
gula 15 gram. Selebihnya 85 gram adalah air dan zat terlarut bukan gula.
Sebenarnya pengertian derajat pol dalam hal ini kurang tepat jika yang dimaksud
gula adalah Saccharosa. Karena pada pengukuran derajat pol ada pengaruh dari
senyawa gula lain selain saccharosa yang menyebabkan perbedaan pengukuran.
Jadi kesimpulanya pol tidak sama dengan saccharosa.

TUGAS DI RUMAH :

Cari dan pelajari contoh penghitungan Pol dan Brix melalui internet !

Anda mungkin juga menyukai