PEMBUATAN BIOETHANOL
Kelompok7 :
RishaKurniaDwi H 16312241039
MuktiSyarifah 16312241040
Oleh :
Kelompok VII
Anggota :
Mengetahui,
DosenPembimbing
Pati yang berasal dari singkong memiliki suhu gelatinasi yang lebih
rendah dibandingkan dengan pati yang berasal dari tumbuhan yang lainnya.
Suhu gelatinasi pati singkong berkisar antara 49-64 °C sampai 62-73 °C. Tatapi
menurut Kofler, suhu gelatinasi pati singkong adalah 68-92 °C. Pati singkong
memiliki viskositas paling tinggi bila dibandingkan dengan pati-pati yang
lainnya. Karakteristik viskositas ini dipengaruhi oleh perbedaan varietas, faktor
lingkungan, laju pemanasan, dan bahan-bahan lain yang terdapat di dalam
sistem (Samsuri, 2008).
c. Fermentasi
Fermentasi adalah suatu proses oksidasi karbohidrat anaerob jenih
atau anaerob sebagian. Dalam suatu proses fermentasi bahan pangan
seperti natrium klorida bermanfaat untuk membatasi pertumbuhan
organisme pembusuk dan mencegah pertumbuhan sebagian besar
organisme yang lain. Suatu fermentasi yang buruk biasanya adalah
fermentasi yang mengalami kontaminasi, sedangkan fermentasi yang
normal adalah perubahan karbohidrat menjadi alkohol. proses
fermentasi bertujuan untuk mengubah glukosa menjadi etanol dengan
menggunakan ragi (saccharomyces cereviseae). Jenis mikroba ini
mampu mengubah cairan yang mengandung gula menjadi alcohol dan
gas CO2 secara cepat dan efisien (Poedjadji, 1994). Alkohol yang
diperoleh dari proses fermentasi biasanya mengandung kadar alkohol
sebesar 8-10 % volume.
Fermentasi bioethanol dapat didefenisikan sebagai proses
penguraian gula menjadi bioethanol dan karbondioksida yang
disebabkan enzim yang dihasilkan oleh massa sel mikroba.
Perubahan yang terjadi selama proses fermentasi adalah perubahan
glukosa menjadi bioethanol oleh sel-sel saccharomyces cereviseae.
C6H12O6 + Saccharomyces cereviseae C2H5OH + 2CO2
Glukosa enzim zimosa etanol
karbondioksida
(Poedjadji, 1994)
d. Destilasi
Distilasi merupakan suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan titik didih atau kemudahan menguap
(volatilitas). Faktor yang berpengaruh pada proses distilasi adalah jenis
bahan yang didistilasi, temperatur, volume bahan dan waktu distilasi.
Namun faktor yang paling berpengaruh adalah temperatur Dalam
penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang
memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis
perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa
pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik
didihnya. Proses perpindahan massa merupakan salah satu proses yang
cukup penting (Poedjadji, 1994)
Distilasi dilakukan untuk memisahkan etanol dari beer (sebagian
besar adalah air dan etanol). Titik didih etanol murni adalah 78oC
sedangkan air adalah 100oC (kondisi standar). Dengan memanaskan
larutan pada suhu rentang 78 - 100oC akan mengakibatkan sebagian
besar etanol menguap, dan melalui unit kondensasi, akan bisa dihasilkan
etanol dengan konsentrasi 95% volume (Poedjadji, 1994).
Gambar 1. Alat Destilasi Sederhana
D. Metodologi
1. WaktudanTempat
TempatPraktikum : Laboratorium IPA, FMIPA, UNY
WaktuPraktikum : 6 Februari 2019-20 Februari 2019
2. AlatdanBahan
a. Alat b. Bahan
1) Pisau 1) Singkong
2) Parutan 2) HCL
3) Baskom 3) NaOH
4) Panci 4) Saccharomycess
5) Kompor gas cerevisiae (ragi tape)
6) Pengaduk sayur
7) Kain penyaring
8) Plastik dan karet
9) Lampu neon panjang
10) Pipa paralon
11) Papan triplek
12) Kawat
13) Selotip
14) Plastisin
15) Selang
16) Botol kaca kecil
17) Kaleng susu bekas
18) Termometer
19) Filter air
3. Langkah Kerja
a. Merangkai alat destilasi sederhana
1) Membongkar lampu LED yang panjang sehingga dihasilkan seperti
pipa kaca yang akan digunakan sebagai pengganti kondensor.
2) Membuat rangkaian alat dari paralon untuk menyangga pipa lampu
LED, kemudian rekatkan dengan menggunakan selotip.
3) Memasang selang di kedua ujung lambu sebagai jalur keluar
masuknya air dingin saat proses destilasi dan memasukkan selang
lain sepanjang pipa sebagai jalan uap panas hasil penguapan dari
mendidihkan cairan yang didestilasi, kemudian menutup rapat
kedua ujung lampu dengan selotip dan dirangkap plastisin agar tidak
bocor.
4) Memasang botol kaca di ujung selang bagian bawah dan memacang
kaleng bekas susu yang bertutup di bagian atas.
5) Alat destilasi sederhana siap digunakan
b. Membuat bioetanol
1) Mengupas singkong menggunakan pisau.
2) Mencuci singkong yang telah dikupas hingga benar-benar bersih.
3) Memarut singkong yang telah dicuci menggunakan parutan kelapa.
4) Memeras singkong yang telah diparut dengan menggunakan air
tipis.
5) Tambahkan HCL sebanyak 7 ml ke dalam air perasan singkong
untuk proses hidrolisis kemudian memanaskannya diatas kompor
gas.
6) Menambahkan 6 ml NaOH untuk proses netralisasi.
7) Menambahkan Saccharomycess cerevisisae (ragi tape) setelah
cairan menjadi dingin.
8) Melakukan fermentasi cairan perasan singkong yang telah
ditambahkan ragi selama 5-7 hari.
9) Melakukan proses destilasi hingga dihasilkan bioetanol.
E. Data HasilPraktikum
No Lama fermentasi Hasil Ujinyala
1. 5 hari Sangat sedikit bioethanol Tidak bisa
menyala
F. Pembahasan
Dalam pratikum kali ini kami mengangkat sebuah judul yaitu mengenai
“Pembuatan Bioetanol dari Singkong”, ini mengandung serat kasar dengan
karbohidrat yang tinggi yaitu, senyawa selulosa. Bioetanol ini dibuat melalui
proses anaerob dengan bantuan mikroba yaitu Saccharomyses cereviseae
dengan teknik fermentasi. Hasil fermentasi diproses dengan menggunakan alat
destilasi sederhana yang terbuat dari bekas lampu LED, paralon, dan selang
untuk memisahkan etanol dari fermentasi berdasarkan perbedaan titik didihnya.
(Poedjadji, 1994)
(Poedjadji, 1994)
G. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa,
proses pembuatan bioethanol berbahan dasar singkong ialah dengan mengambil
sari singkong yang kemudian diberi HCl, NaOH dan ragi, setelah itu
difermentasikan selama 5 hari dan tahap terakhir didestilasi.
H. Daftar Pustaka
Arbianto, Purwo. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Depdikbud.
Dwiari, S. R. 2008. Teknologi Pangan. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Maggy, Themawidjaja. 1990. Bioteknologi. Jakarta: Erlangga.
Poedjadji, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI.
Pudjatmaka, A.H dan Qodratillah,M.T. 2002. Kamus Kimia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Prescott and Dunn. 1959. Industrial Microbiology. USA : McGraw-Hill.
Rhonny dan Danang. 2003. Laporan Penelitian Pembuatan Bioethanol dari
Kulit Pisang. Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional.
Samsuri, Bilal. 2008. Penggunaan Pragelatinasi. Jakarta : FMIPA UI.
I. Lampiran
Gambar : rangkaian alat destilasi Gambar : kompor dan panci
Gambar : Sari singkong diberi HCl Gambar : sari singkong diberi NaCl