0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
50 tayangan2 halaman
Uji adanya sineresis dilakukan untuk mengetahui jumlah air yang keluar dari gel nutrijell dan agar agar dengan dan tanpa penambahan gula. Hasilnya menunjukkan bahwa nutrijell dengan penambahan gula mengalami sineresis lebih besar dibanding nutrijell tanpa gula, karena konsentrasi gula tinggi menyebabkan jaringan gel menjadi lemah. Agar agar tidak mengalami sineresis karena perbandingan air dan bahan pembentuk yang tidak sesuai se
Uji adanya sineresis dilakukan untuk mengetahui jumlah air yang keluar dari gel nutrijell dan agar agar dengan dan tanpa penambahan gula. Hasilnya menunjukkan bahwa nutrijell dengan penambahan gula mengalami sineresis lebih besar dibanding nutrijell tanpa gula, karena konsentrasi gula tinggi menyebabkan jaringan gel menjadi lemah. Agar agar tidak mengalami sineresis karena perbandingan air dan bahan pembentuk yang tidak sesuai se
Uji adanya sineresis dilakukan untuk mengetahui jumlah air yang keluar dari gel nutrijell dan agar agar dengan dan tanpa penambahan gula. Hasilnya menunjukkan bahwa nutrijell dengan penambahan gula mengalami sineresis lebih besar dibanding nutrijell tanpa gula, karena konsentrasi gula tinggi menyebabkan jaringan gel menjadi lemah. Agar agar tidak mengalami sineresis karena perbandingan air dan bahan pembentuk yang tidak sesuai se
Uji adanya sineresis tidak sempurna disebabkan karena sistem gel Diagram alir untuk uji adanya sineresis dapat tidak mampu memerangkap air karena dilihat pada Gambar 3. dipengaruhi oleh konsentrasi sukrosa dan bahan pembentuk gel serta kondisi pH yang tidak sesuai 2 gram Nutrijell (winarno,1997). 2 gram nutrijell + 3 gram gula pasir Salah satu faktor terjadinya sineresis adalah 2 gram agar agar konsentrasi gula. Konsentrasi gula yang semakin 2 gram agar agar + 3 gram gula pasir tinggi akan meningkatkan sineresis. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan nutrijell dengan Pelarutan dengan akuades masing masing 100 nutrijell + gula dimana pada nutrijell dengan ml penambahan gula mempunyai jumlah air yang lebih banyak disbanding dengan nutrijell tanpa penambahan gula. Konsentrasi gula yang tinggi Penambahan larutan NaCl 1% sebanyak 10 ml diduga dapat menyebabkan konsistensi jelly menjadi lemah akibat jaringan yang tidak kuat menahan cairan gula(Yanto,2015). Pemanasan hingga mendidih Pada sampel agar agar tidak terjadi sineresis tetapi bukan berarti pada agar agar tidak pernah Penuangan sampel ke dalam cup bisa mengalami sineresis melainkan waktu sineresis yang berbeda. Agar agar mempunyai karakter yang rigid, rapuh dan mudah dibentuk. Penyimpanan sampel di chiller selama 24 jam Memiliki titik leleh tertentu serta mudah mengalami sineresis. Struktur agar agar terdiri atas 2 komponen utama yaitu agarosa dan Pengukuran jumlah air yang terhitung sebagai agaropektin dimana agarosa yang tidak sineresis mengandung sulfat yang bertanggungjawab pada daya gelasi agar agar. Kenaikan kandungan sulfat akan mereduksi kapasitas gelasi agar agar. Gambar 3. Diagram alir uji adanya sineresis (Glicksman,1983). Agar agar yang sebenarnya Hasil dan Pembahasan mudah mengalami sineresis tetapi pada percobaan kali ini tidak terjadi sineresis karena Tabel 3. Hasil Pengujian sineresis proporsi antara air dan agar agar yang Sampel Jumlah air (ml) ditambahkan mempunyai perbandingan yang tidak sesuai menyebabkan agar agar menyerap air Agar agar - yang banyak tetapi jumlah air yang ada tidak terlalu banyak yang mengakibatkan kekerasan Agar agar + gula - pada agar agar juga lebih keras dibandingkan dengan nutrijell. Nutrijell 0,3
Nutrijell + gula 0,4 Daftar Pustaka
Glicksman. 1983. Food Hydrocolloids. CRC Press. Boca Raton FL. Sineresis adalah peristiwa keluar atau Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. merembesnya cairan dari suatu gel seperti pada Gramedia Pustaka, Jakarta. jelly, jelly drink dan lain lain karena sistem gel Yanto, T., Karseno, dan Maria M.D.P. 2015. kehilangan energy aktivasinya, sehingga air yang Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Gula tadinya terperangkap dalam sistem gel, keluar Terhadap Karakteristik Fisikokimia dan Sensori Jelly Drink. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian. 3 (2) : 123-129.