INFEKSI PNEUMONIA

KELOMPOK 4

1) Laudi
(2016210136)
2) Laura Meity
(2016210137)
3) Lia Oktavina
(2016210138)
4) Nining K.
(2016210170)
 DATA PASIEN

 Alasan masuk RS: Sesak napas

Nama : An. SF
 Tanggal masuk RS: 10 November 2017
Jenis kelamin:
 Tanggal keluar RS: 24 November 2017
Perempuan
 Riwayat penyakit: -
Umur: 1 tahun
 Riwayat penggunaan obat: -
Berat badan: 6.7 kg
 Riwayat alergi: -
Tinggi badan: 70 cm  Diagnosis: pneumonia, gizi buruk + TB
 Catatan Perkembangan Pasien
No. Data klinik Nilai Tanggal
17/11 18/11 19/11 20/11 21/11 22/11 23/11 24/11
1. Suhu (°C) 36-37,5 37 36,4 37 37 36,5 36,3 36 38

3. Nadi 80-100 108 104 120 110 125 120 100 100
(x/menit)
4. Pernafasan 10-20 28 24 28 24 35 28 28 30
(x/menit) x/menit
5. Sesak napas Tidak ada ada ada ada ada ada x x
ada
6. BAB cair Tidak ada ada ada x x x x x
ada
7. Nyeri perut Tidak ada ada ada ada
dan pusing ada
 HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Nilai normal Tanggal
10/11 13/11 20/11
Hematologi
Hemoglobin 13,0-18,0 g/dL 13,5 12,3 13,7

Hematokrit 40-52% 38 36 40
Leukosit 4800-10800 /µL 6610 5480 9550
Trombosit 150.000-400.000/µL 245000 250000 384000
Eritrosit 4,3-6,0 juta sel/ μL 4,6 4,3 4,8
Hitung jenis
Basofil 0,1 % 0 0 0
Eusinofil 1-3 % 1 5 3
Batang 2-6 % 40 2 2
Segmen 50-70 % 47 25 33

Limfosit 50-40 % 9 58 55
Monosit 2-8 % 10 7
MCV 80-96 L 84 83
MHC 27-32 pg 29 29
MCHC 32-36pg/dl 35 35
 Pemeriksaan Nilai normal Tanggal
1011 13/11 20/11 21/11 22/11
URINALISIS ( Urine Lengkap )
Warna kuning Kuning Kuning
Kejernihan jernih jernih jernih
BJ 1,015 1,000-1.030 1,015

Protein Negatif negatif negatif

Glukosa Negatif negatif negatif

Keton Negatif negatif negatif

Bilirubin Negatif negatif negatif

Urobilinogen 0,1-1,0 mg/dl - 0,1

Nitrit Negatif negatif negatif

Leukosit esterase Negatif -

Darah negatif ++ (50 negatif
RBC/UI)
 Pemeriksaan Nilai normal Tanggal
1011 13/11 20/11 21/11 22/11
SEGMEN URINE
Leukosit <5/LPB 2-1-2 2-2-2
Eritrosit <2/LPB 4-3-4 1-1-1
Silinder Negatif Negatif Negatif

Epitel Negatif Positf +/positif 1

Kristal Negatif negatif

Lain - lain -
Sel Ragi Negatif negatif
Bakteri 0,1-1,0 mg/dl Negatif

KIMIA KLINIK
Natrium (Na) 135-147 mmol/L 2-1-2 2-2-2
Kalium (K) 3,5-5,0 mmol/L 4-3-4 1-1-1
Klorida (Cl) 95-105 mmol/L Negatif Negatif

Gula serum puasa 60-140 mg/dl Positf +/positif 1

Pemeriksaan Nilai normal Tanggal
1011 13/11 20/11 Pemeriksaan Nilai normal Tanggal
KULTURE URINE + RESISTENSI 1011 13/11 20/11
Jenis MIC HASIL KULTURE URINE + RESISTENSI
Antibiotik Jenis Antibiotik MIC HASIL
Ampicilin >=32 R S I Trimetropim/ Sulfametoxazol >=320 R
Cefotaxime R 1,015 Aztreonam 32 R negatif

Cefepime 4 I Tigecyclin <=0,5 S

Ampicilin Sulbaktam 16 R
Ceftriaxone >=64 R
Ertapenem <=0,5 S
Meropenem <=0,25 S negatif
Nitrofurantoin 32 S
Amikacin 4 S negatif Cefazoline (URIN) >=64 R
Cefazoline (other) >=64 R
Gentamicin >=16 R 0,1
Piperacilin / tazobaktam 8 S
Ciprofloxacin 2 I
Ceftazidime 8 I
 MIKROBIOLOGI DAN RADIOLOGI

Kultur Darah dan Resisten

Tanggal Pemeriksaan : 22 November 2017

Jenis Bahan : Darah
Sediaan Langsung : Tidak ditemukan adanya kuman
Hasil Biakan : Tidak tampak pertumbuhan kuman

RADIOLOGI

Foto Thorax
Tanggal Pemeriksaan : 22 November 2017
• Tidak tampak kelainan radiologis pada jantung dan paru
• Hilus tidak menebal tidak tampak klasifikasi
• Tidak tampak gambaran TB paru
DATA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF
SUBJEKTIF OBJEKTIF

Batuk -

BAB Cair -

Nyeri Perut -

Kadar Hemoglobin : 12,3 g/dl

Kadar Hematokrit : 38 ( 10 nov 2017) ; 36 ( 13
Pusing
nov 2017 )

Sesak -
 ANALISIS DATA KLINIK DAN DATA LABORATORIUM

 Adanya peningkatan kadar suhu, kecepatan nadi dan pernapasan dapat disebabkan karena adanya indikasi infeksi pneumonia
pada pasien
 Adanya penurunan kadar hemoglobin dan hematokrit mengindikasikan adanya anemia
 Leukosit pasien normal namun dilihat dari differensial :
 limfosit meningkat dapat dimungkinkan karena adanya infeksi bakteri ( dari diagnosa Pneumonia)
 monosit meningkat menandakan adanya infeksi virus, bakteri karena penyakit Tpneumonia
 MCU yang normal menentukan akurat sel darah merah pasien normal
 MCHC adalah indeks untuk mengukur konsentrasi Hb rata rata dalam sel darah merah semakin kecil maka semakin meningkat cors
 Terdapat darah pada pemeriksaan uninalisis menandakan pasien mengalami infeksi saluran kemih atau adanya hemoglobin,
myoglobin, pigmen empedu, urin bersifat asam.
 Terdapat leukosit esterte dalam pemeriksaan urinalisi menandakan adanya infeksi
 Kalium pasien sedikit menurun dapat dimungkinkan pasien dalam kondisi hipokalemia
PROFIL PENGOBATAN
PROFIL PENGOBATAN
 EVALUASI PROFIL PENGOBATAN
Profil Obat arameter Monitoring
dan Efek Samping
Komentar dan
Alasan (disertai
Obat / ESO referensi)
Nama Obat Rute Dosis Frekuensi Indikasi
Ka. En 1 B IV 500 CC /24 jam untuk mengganti Dosis sesuai indikasi
250 CC cairan tubuh sesui (Pionas.2019)

Susu F75 NBT Drip PO 75ml 2x1

Paracetamol PO 5ml 3x1 nyeri ringan sampai jarang terjadi efek (Pionas.2019)
sedang samping, ruam kulit

D5 1/4 IV 250ml /24 jam

Paracetamol IV 75mg 3x1mg nyeri ringan sampai jarang terjadi efek (Pionas.2019)
drip sedang samping, ruam kulit
 EVALUASI PROFIL PENGOBATAN
Profil Obat Parameter Monitoring dan Efek
Samping Obat / ESO
Komentar dan
Alasan (disertai
referensi)
Nama Obat Rute Dosis Frekuensi Indikasi
Asam Folat anemia megaloblastik akibta eso: dengan dosis tinggi urin (Pionas.2019)
1 mg defisiensi asam folat bewarna

Vitamin C Puyer Gizi memelihara daya tahan tubuh eso.: diare mual dan muntah (Pionas.2019)
(PO) 1x1
B. Complex membantu pertumbuhan, es:o enemia dan kelelahan otot (Pionas.2019)
perkembangan serta fungsi tubuh
lainnya.

Cefotaxime IV 250mg 3x1 bakteriside untuk bakteri gram es:o: resiko kandidiasis neonatal dan (Pionas.2019)
negative perubahan mikroflora pada usus.

Ambroksol puyer batuk 3mg 3x1mg eso : reaksi alergi (jarang) (Pionas.2019)
PO sekretolitik pada gangguan saluran
nafas akut dan kronis
 EVALUASI PROFIL PENGOBATAN
Profil Obat Parameter Monitoring Komentar dan
dan Efek Samping Obat / Alasan (disertai
ESO referensi)

Nama Obat Rute Dosis Frekuensi Indikasi

Salbutamol Puyer Gizi 0,3 mg asma eso: batuk berdahak (Pionas.2019)
(PO) 0,7 mg

Ceterizine PO antihistamin es:o diare pusing (Pionas.2019)

1mg 1x1 kelelahan

Berolec + NaCl Inhalasi (Pionas.2019)

0,9% 5etes + 5 cc

Myco Z Topikal 3x1 infeksi pada kulit akibat jamur es:o reaksi alergi (Pionas.2019)

Zink 20mg 3x1 mineral yang diperlukan tubuh (Pionas.2019)

PO eso: iritasi pada
lambung, diare

Meropenem IV 100mg 3x1 nfeksi gram positif dan gram eso: diare, neutropenia, (Pionas.2019)
negative, aerobic dan anaerobic. eosinophilia, sakit
kepala.
 ANALISIS PCNE
OBAT ASSESMENT PLAN/REKOMENDASI ANALISIS
Nama Rute aturan Problem causes Intervensi Acceptance Outcome
Obat Pakai

Paraceta PO 3x1 Efektifitas Durasi Tidak ada Intervensi Masalah suhu tubuh
mol 5ml pengobatan ( P1) pengobatan intervensi ( I.0) diterima dan dapat pasien tidak
terlalu pendek diimplementasi diatasi(O1) stabil. seharusnya
( C4.1 ) kan (A1.1) obat diberikan
secara teratur
sesuai dengan
monitoring suhu
tubuh pasien agar
efek terapi
maksimal

Zinc PO 1x1 Efektifitas Durasi Tidak ada Intervensi Masalah

20mg pengobatan ( P1) pengobatan intervensi ( I.0) diterima dan dapat
terlalu pendek diimplementasi diatasi(O1 )
( C4.1 ) kan (A1.1)
 ANALISIS PCNE
Assasment
Obat Plan/rekomendasi
(Identifikasi DRP) Evidence
Analisis
Nama Rute Aturan Problem Causes Intervensi Acceptenc Outcome Based
Obat pakai e
Ampisilin Infus P1.2 C1.1 I3.5 A1.1 O1.1 Pada data pasien
Efek Obat tidak Obat Intervensi Masalah didapat ada kultur
pengobatan sesuai diberhentikan diterima dan terselesaikan resisten antibiotic
tidak guideline dilaksanaka sepenuhnya terhadap ampisilin,
optimal n maka pada
penatalaksanaan
sepenuhnya
pneuomonia pada anak
rawat inap diganti Pneumonia
dengan penggunaan and
kombinasi yakni
amoksisilin dengan Respiratory
asam klavulanat Tract in
sehingga mekanisme Children
kerjanya nanti bakteri
yang resisten terhadap
amoksisilin akan kuat
terhadap amoksisilin
kemudian kemampuan
asam klavulanat
menghambat bakteri.
 ANALISIS PCNE
Assasment
Obat Plan/rekomendasi
(Identifikasi DRP) Evidence
Analisis
Nama Rute Aturan Problem Causes Intervensi Acceptenc Outcome Based
Obat pakai e
Ka en 1 B Infus P1.2 C6.2 I3.5 A1.1 O1.1 Pada penggunaan
Efek Obat yang Obat diganti Intervensi Masalah dengan Ka en 1B
pengobatan tidak dengan Ka en diterima dan terselesaikan diindikasikan untuk
tidak diberikan 3B dilaksanaka sepenuhnya yang belum
optimal n termonitoring data
sepenuhnya elektrolitnya namun
pasien sudah jelas
Makalah dari
data elektrolitnya.
Pemakaian Ka en 3B Poltekkes
lebih tepat untuk mengenai
suplai kalium pada infus.
pasien dengan
hypokalemia dan
untuk anak kurang
dari 3 tahun.
 ANALISIS PCNE
Assasment
Obat Plan/rekomendasi
(Identifikasi DRP) Evidence
Analisis
Nama Rute Aturan Problem Causes Intervensi Acceptenc Outcome Based
Obat pakai e
Paracetam Oral P1.2 C3.5 I1.4 A1.1 O1.1 Pasien yang demam
ol Efek Instruksi Intervensi Intervensi Masalah pada tanggal 14 tidak
pengobatan waktu dosis didiskusikan diterima dan terselesaikan teratasi dan tidak
tidak salah, kurang bersama dilaksanaka sepenuhnya efektif pada tanggal
optimal jelas, atau prescriber n 20 tidak diberikan
terlewat sepenuhnya penurun panas dan
pada tanggal 24 obat
dihentikan,
seharusnya obat PIONAS
diberikan secara
teratur sesuai dengan
monitoring suhu
tubuh pasien agar efek
terapi maksimal.
 KESIMPULAN

 Infus Ka en 1 B memiliki efek pengobatan yang tidak optimal sehingga diganti

dengan infus ka en 3b yang lebih tepat untuk suplai kalium pada pasien hypokalemia
dan untuk anak kurang dari 3 tahun ( Makalah Poltekkes mengenai Infus)
 Durasi pemberian parasetamol kurang tepat sehingga suhu tubuh pasien tidak stabil.
Disaankan pada dokter agar parasetamol diberikan pada pasien secara teratur dan
pengobatan tetap dilanjutkan hingga kadar deferensial leukosit normal untuk
memonitoring demam karena adanya infeksi
 Pemberian Ampisilin tidak sesuai dengan guideline dokter disarankan untuk
memberhentikan obat dan menggantinya dengan antibiotik kombinasi amoksisilin
dengan asam klavulanat (Pneumonia and Respiratory Tract in Children)