Anda di halaman 1dari 90

SKENARIO 1

SGD 6 BLOK 11
Anggota
2
Tutor : dr. Erny Tandanu, M.Biomed
Ketua : Daniel Muliadi Vito ( 193307010058 )
Sekretaris: Farhan Fachrizal ( 193307010063 )
Notulen : Vanessa Sinana Laurenxius ( 193307010038 )
Anggota : Valencia Angelina Halim ( 193307010069 )
Pieter ( 193307010003 )
Shivana Latitia ( 193307010085 )
Kevin Filbert ( 193307010046 )
Aldy Niclorian Knelissen ( 193307010001 )
Rika Yohana Manurung ( 193307010020 )
Lastry Depi Portuna S ( 193307010062 )
Rahmi Arianti ( 193307010056 )
Febriyanti Magdalena Zebua ( 183307010105 )
Erin Christ Veronika Aprilia Lubis ( 193307010070 )
Dinda Rahmah Aulia ( 193307010073 )
Skenario
3
Ny. D usia 24 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri Ketika berkemih dan anyang-
anyangan sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan badan terasa hangat dan nyeri
pada perut bagian bawah dan tidak menjalar. Keluhan kencing berwarna kuning pekat dan
terasa panas juga dialami pasien. Pasien adalah seorang pramuniaga dengan riwayat kurang
minum air putih dan sering menahan buang air kecil karena banyak pelanggan yang harus
dilayani. BAB pasien dalam batas normal.

Riwayat penyakit terdahulu : Pasien pernah mengalami hal serupa saat remaja, tetapi sembuh
dengan sendirinya
Riwayat pemakaian obat : sanmol
Riwayat penyakit keluarga : -
Riwayat alergi :-
Skenario
4
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Vital sign
GCS : E4 V5 M6
HR : 98 x/i
RR : 22 x/i
T : 37.7 oC
TD : 120/70 mmHg
SpO2 : 99 %
TB : 165 cm
BB : 55 kg
VAS :3
Skenario
5
Pemeriksaan fisik
• Kepala : bentuk Normocephali, luka (-), rambut hitam tidak mudah dicabut
• Mata : konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-), pupil isokor (2mm/2mm), reflex pupil (+/+)
• Hidung: deviasi (-), nafas cuping hidung (-), secret (-), epiktasis (-)
• Mulut : sianosis (-), bibir pucat (-), papil lidah atrofi (-)
• Telinga: secret (-), nyeri tekan mastoid (-),
• Leher : TVJ tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-/-),
pembesaran KGB (-)
• Thorax : bentuk simetris, pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-), spider nevi (-),
jejas (-), venektasi vena (-)
Skenario
• Cor : Inspeksi : ictus kordis tidak tampak
6
Palpasi : nyeri tekan (-), ictus kordis kuat angkat.
Perkusi : Batas kiri atas : ICS II linea para sternalis sinsitra
Batas kanan atas : ICS II linea para sternalis dextra
Batas kiri bawah : ICS V medial linea mid clavicula sinistra
Batas kanan bawah : ICS IV linea para sternalis dextra
Auskultasi : S1S2 tunggal, irama gallop (-), Murmur (-)
• Pulmo : Inspeksi : pengembangan dinding dada simetris
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
• Abdomen : Inspeksi : datar, tidak tampak adanya benjolan/tumor, caput medusa (-),
jejas (-)
Auskultasi : peristaltic (+) normal
Palpasi : soepel, nyeri tekan (+) regio suprapubik, hepar dan lien tidak
teraba
Perkusi : timpani, shifting dullness (-), tapping pain (-)
• Ekstremitas : akral dingin (-), edema (-)
• Genitalia : dalam batas normal
Skenario
Pemeriksaan Lab Darah lengkap
7
Jenis pemeriksaan Hasil pemeriksaan Satuan Metode Nilai rujukan
W: 11,7-15,5
Hemoglobin 14 g/dl Cyanmet hB
L : 13,2-17,3
W: 3.600-11.000
Jumlah leukosit 12.000 µl Turk/hema analyzer
L: 3.800-10.600
W: 3,8-5.2
Jumlah eritrosit 5 Juta /µL Hayem
L : 4,4-5,9
Jumlah trombosit 350.000 µL Direk 150.000-440.000
W : 0-20
Laju endap darah 12 Mm Westergen
L: 0-10
Diff count 1/2/4/70/30/2 % Mikroskopis giemsa 0-1/2-4/3-5/50-70/25-40/2-8
W : 35-47
Hematokrit 38 % Kapiler/hema analyzer
L : 40-52
Retikulosit   % BCD 0,5-1,5
MCV 88 fL Indirek 80-100
MCH 30 pg Indirek 26-34
MCHC 34 g/dl indirek 32-36
Skenario
8
Pemeriksaan Kimia Darah

Hasil
Jenis pemeriksaan Satuan Metode Nilai rujukan
pemeriksaan

Asam urat 5.5 mg/dl Enzimatik kalorimetri 2-7


Ureum 35 mg/dl Uresea GLDH 17-43
W : 0,45-0,75
Kreatinin 0,60 mg/dl Jaffe
L : 0,62-1,10
Skenario
Makroskopis Hasil Nilai Rujukan
9
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Keruh Jernih
Kimia    
Berat jenis 1,018 1,005 – 1.030
pH 6 5–8
Protein Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Nitrit Positif Negatif

Pemeriksaan Urinalisa Bilirubin Negatif Negatif


Urobilinogen Normal  
Keton Negatif Negatif
Blood Negatif Negatif
Mikroskopis    
Eritrosit 0–1 < 3 / LPB
Leukosit 15 – 30 < 6 / LPB
Epitel 0–1  
Silinder Negatif  
Kristal Negatif Negatif (LPK)
Bakteri + Negatif (LPB)
Klarifikasi Istilah
10

1. Sanmol : obat dengan kandungan Paracetamol 500 mg, digunakan untuk meringankan
nyerin dan demam
Identifikasi Masalah
11

1. Mengapa pasien mengalami badan hangat dan nyeri bagian bawah perut?
2. Bagaimana hubungan kurang konsumsi air putih dengan kondisi anyang-anyangan pasien?
3. Bagaimana mekanisme kencing berwarna kuning pekat?
4. Bagaimana pengaruh obat Sanmol terhadap kondisi pasien?
5. Bagaimana hubungan meningkatnya kadar Nitrit dengan ISK?
Analisa Masalah
12
1. Rasa hangat ketika berkemih kemungkinan disebabkan oleh adanya inflamasi pada saluran
kemih karena salah satu tanda inflamasi adalah panas, kemudian untuk nyeri pada bagian
bawah perut kemungkinan menandakan adanya infeksi pada bagian tersebut, salah satu
kondisinya adalah cystitis.
2. Terdapat mekanisme wash-out urine dengan tujuan mengosongkan urine yang ada di
kantong kemih untuk membersikan kuman yang terdapat di urine. Dengan kondisi pasien
memiliki kebiasaan kurang minum dan kebiasaan menahan buang air kecil, hal itu akan
menyebabkan bakteri mudah berkembang biak di dalam urine. Akibatnya dapat memicu
terjadinya bakteriuria ataupun infeksi pada saluran kemih.
3. Terjadi karena zat pelarut (air) < zat terlarut (zat dari tubuh seperti urobilinogen),karena
ketika zat warna lebih banyak maka warna akan semakin pekat.
4. Obat Sanmol mengandung paracetamol yang berfungsi meredakan rasa nyeri
5. Nitrit meningkat apabila ada organisme seperti bakteri Proteus & E. Coli yang memecah
urea menjadi nitrit. Bakteri-bakteri ini biasanya terdapat pada kondisi ISK.
Kesimpulan Sementara
13

Nn D 24 tahun dating ke puskesmas dengan keluhan nyeri ketika berkemih dengan anyang-
anyangan sejak 2 hari yang lalu di duga mengalami infeksi saluran kemih (ISK)
Learning Objective
14
1. Anatomi Saluran Kemih
2. Fisiologi Saluran Kemih
3. Definisi, Etiologi, Epidemiologi ISK
4. Faktor resiko, Gejala Klinis dan Klasifikasi ISK
5. Patofisiologi dan Patogenesis ISK
6. Diagnosa(anamnesis, pemfis, pemjang, kriteria) dan Diagnosa Banding ISK
7. Tatalaksana Medikamentosa dan Non medikamentosa serta Pencegahan ISK
8. Komplikasi dan Prognosis ISK
Topic Tree
15
Nn. D 24 Tahun

Dysuria

Inflamasi Non Inflamasi

Infeksius Non Infeksius Radioterapi Medikasi Keganasan Organik Hormonal Trauma

• Vulvovaginitis Batu Saluran Pelvic Cyclophos Bladder Diverticul Menopau


• Urethritis Kemih Irradiation phamide Carcinoma um se
• Cystitis
• Pelvic
Inflamatory
Disease
• Pyelonephritis
• Ureteritis
LO 1
Anatomi Saluran
Kemih
Ginjal
17

• Bentuk seperti kacang berwarna merah


tua
• Panjang sekitar 10-12cm , tebal 3 cm, 5-
7 cm (lebar)
• Letak : Rongga retroperitoneal bagian
atas
• Berat : 135-150gr

Paulsen, P., Waschke, J., 2017. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Organ Interna. Edisi 24. Elsevier. Singapura.
Nefron Ginjal
18

Paulsen, P., Waschke, J., 2017. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Organ Interna. Edisi 24. Elsevier. Singapura.
Ginjal
19

Paulsen, P., Waschke, J., 2017. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Organ Interna. Edisi 24. Elsevier. Singapura.
Ureter
20

• Panjang kurang lebih


20 cm
• Diameter 4-6 mm
• Ureter terbagi menjadi,
3 bagian yaitu :
- Pars abdominalis
- Pars pelvica
- Pars intramularis

Paulsen, P., Waschke, J., 2017. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Organ Interna. Edisi 24. Elsevier. Singapura.
Vesica Urinaria
21

- Lokasi : dibelakang simfisis pubis didepan rektum. Organ terletak dibawah uterus didepan vagina.
- Kandung kemih memiliki posisi subperitoneal dan terbagi menjadi badan (corpus vesicae ), yang aliran
keluar keatas menuju apex kandung kemih ( apex vesicae ) dan kebawah di dasar kandung kemih (fundus
vesicae ). Pada basis terletak jalur keluar uretra ( ostium uretrae internum ) dengan tautan ureter terletak
pada kedua sisi (ostium ureteris ) dan trigonum vesicae.

Paulsen, P., Waschke, J., 2017. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Organ Interna. Edisi 24. Elsevier. Singapura.
Urethra
22

Panjang uretra pria dewasa lebih panjang sekitar 23-25cm, panjang


uretra pada wanita sekitar 3-5 cm
Paulsen, P., Waschke, J., 2017. Sobotta Atlas Anatomi Manusia : Organ Interna. Edisi 24. Elsevier. Singapura.
LO 2
Fisiologi Saluran
Kemih
Fisiologi Saluran Kemih
24
Sistem kemih terdiri dari : 2 buah ginjal, 2 buah ureter, 1 vesica urinaria dan 1 urethra

1.GINJAL
Supply darah 21% curah jantung = 1200ml/mt
Fungsi Ginjal :
i. Fungsi Regulasi : Mengatur keseimbangan cairan, elektrolit dan asam-basa tubuh
ii. Fungsi Ekskresi : produk sisa metabolism & senyawa asing
iii. Fungsi Hormonal : Mensekresikan hormon Renin & Eritropoetin
iv. Fungsi Metabolik : Mengubah vit D menjadi bentuk aktif

Sherwood, L. 2016. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 9. Jakarta: EGC.


Unit Fungsional Ginjal > Nefron
25

Sherwood, L. 2016. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 9. Jakarta: EGC.


Mekanisme Pembentukan Urine
26

1. Filtrasi Glomerulus
Terdiri dari 3 lapisan :
1. Dinding kapiler glomerulus : selapis sel
endotel gepeng & Mempunyai fenestra
2. Membran basal : Kolagen & Glikoprotein
3. Lapisan dalam kapsula Bowman : Terdiri
dari podosit & Filtration slit

Sherwood, L. 2016. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 9. Jakarta: EGC.


Mekanisme Pembentukan Urine
27
2. Reabsorbsi (Tubulus Proksimal dan Ansa Henle)
Urin yang encer dan pekat
Cara pembentukan :
1. Merubah konsentrasi osmolaritas
2. Merubah volume
3. Merubah kecepatan ekskresi
Pembentukan urin encer/ pekat akibat reabsorbsi air dan
pengaruh hormon ADH

3.Sekresi (Tubulus Distal & Ductus Kolingentes)

Sherwood, L. 2016. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 9. Jakarta: EGC.


Fisiologi Saluran Kemih
28
2. Ureter
Urine yang di bentuk oleh ginjal akan di alirkan melalui pelvis renalis menuju ke ureter. Ureter
merupakan saluran yang menghubungkan antara ginjal dan vesica urinaria

3. Vesica urinaria
Urin yang di lairkan dari ureter akan masuk ke dalam vesica urinaria. Bila volume urine yang mengisi
vesica urinaria sudah cukup besar untuk menimbulkan tegangan pada dinding vesica urinaria, makan
akan timbul refleks berkemih untuk mengeluarkan urin dari vesica urinaria

4. Urethra
Urin dari vesica urinaria di alirkan keluar tubuh melalui urethra. Urethra memiliki 2 spincher yaitu
externa dan interna yang bertujuan untuk menjaga agar urin tidak mengalir keluar terus-menerus

Sherwood, L. 2016. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 9. Jakarta: EGC.


Refleks Miksi (Berkemih)
29

Sherwood, L. 2016. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 9. Jakarta: EGC.


LO 3
Definisi, Etiologi,
Epidemiologi Infeksi
Saluran Kemih
Definisi Infeksi Saluran Kemih
31
• Infeksi saluran kemih merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan
mikroorganisme di dalam saluran kemih manusia

• Infeksi saluran kemih adalah salah satu penyakit infeksi dimana jumlah bakteriuria
berkembang biak dengan jumlah kuman biakan urin >100.000 /ml urin

• Menurut National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse


(NKUDIC), ISK merupakan penyakit infeksi kedua tersering setelah infeksi saluran
pernafasan

Rani Purnama Sari dan Muhartono. Angka Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan Faktor Resiko Yang Mempengaruhi Pada Karyawan
Wanita di Universitas Lampung. Jurnal Kesehatan Majority Volume 7 Nomor 3 Desember 2018
Etiologi Infeksi Saluran Kemih
32

Rani Purnama Sari dan Muhartono. Angka Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan Faktor Resiko Yang Mempengaruhi Pada Karyawan
Wanita di Universitas Lampung. Jurnal Kesehatan Majority Volume 7 Nomor 3 Desember 2018
33

Ana L. Flores-Mireles, Jennifer N. Walker, Michael Caparon, Scott J. Hultgren. Urinary tract infections: epidemiology, mechanisms of
infection and treatment options. Nat Rev Microbiol. 2015 May; 13(5): 269–284. DOI : 10.1038/nrmicro3432
Epidemiologi Infeksi Saluran Kemih
34
• Setiap tahunnya, sebanyak 150 juta orang terkena ISK di seluruh dunia.

• Di Amerika Serikat, pada tahun 2007 tercatat 10,5 juta pasien terdiagnosis ISK dan 2-3
juta pasien harus dirujuk ke unit gawat darurat.

• Di Eropa, pada studi yang dilakukan di Swiss menunjukkan angka insidensi ISK mencapai
1,6 per 100 populasi, sedangkan di Kanada angka insidensi mencapai 17,5 per 1000
populasi dan di Prancis mencapai 2400 per 100.000 populasi.

• Di Indonesia, data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2014


melaporkan insidensi ISK mencapai 90- 100 kasus per 100.000 populas

Adnan M. L. Wanita Usia 26 Tahun, Multigravida Hamil 25 Minggu dengan Diagnosis Infeksi Saluran Kemih. JIMKI Volume 7
No.2 , Mei - Oktober 2019
LO 4
Faktor Resiko, Gejala
Klinis dan Klasifikasi
Infeksi Saluran Kemih
Faktor Resiko
36
1. Age : The rate of UTIs in women gradually increases with age.

2. Incomplete bladder emptying which allows the residual urine to be rapidly infected by
bacteria present.

3. Frequent intercourse, which seems to trigger UTIs in many women.

4. Immunosuppression with certain medications or drugs.

Hooton TM, Scholes D, Hughes JP, et al. A prospective study of risk factors for symptomatic urinary tract infection in young
women. N Engl J Med 1996; 335: 468–474.
Faktor Resiko
37

5. Diabetes.

6. Menopause with the attendant loss of oestrogen, vulvovaginal athropy.

7. Abnormalities of the urinary tract, such as kidney or renal stones.

8. Instrumentation of the urinary tract (e.g. catheterization, cystoscopy).

Hooton TM, Scholes D, Hughes JP, et al. A prospective study of risk factors for symptomatic urinary tract infection in young
women. N Engl J Med 1996; 335: 468–474.
Gejala Klinis
38

Long B, Koyfman A. The Emergency Department Diagnosis and Management of Urinary Tract Infection. Emerg Med
Clin North Am. 2018 Nov;36(4):685-710.
Upper UTIs/ Pyelonephritis
39

Long B, Koyfman A. The Emergency Department Diagnosis and Management of Urinary Tract Infection. Emerg Med Clin North
Am. 2018 Nov;36(4):685-710.
Upper UTIs/ Pyelonephritis
40

Long B, Koyfman A. The Emergency Department Diagnosis and Management of Urinary Tract Infection. Emerg Med Clin North
Am. 2018 Nov;36(4):685-710.
Upper UTIs/ Pyelonephritis
41

Long B, Koyfman A. The Emergency Department Diagnosis and Management of Urinary Tract Infection. Emerg Med Clin North
Am. 2018 Nov;36(4):685-710.
Lower UTIs
42

Long B, Koyfman A. The Emergency Department Diagnosis and Management of Urinary Tract Infection. Emerg Med Clin North
Am. 2018 Nov;36(4):685-710.
Klasifikasi ISK
43

Criteria:
1. Underlying Risk Factor
2. Anatomical Level Of Infection
3. Microbiological Findings
4. Frquency Of Occurence

Raka,L. 2016. Urinary Tract Infections. Kosova: National Institute of Kosova and Medical School.
Klasifikasi ISK
44
Klasifikasi ISK berdasarkan EAU Guidelines of Urological Infections (Maret,2021):

Bonkat,G. 2021. EAU Guidelines on Urological Infections. European Association of Urology


Klasifikasi ISK
45

Bonkat,G. 2021. EAU Guidelines on Urological Infections. European Association of Urology


Klasifikasi ISK
46

Bonkat,G. 2021. EAU Guidelines on Urological Infections. European Association of Urology


Klasifikasi ISK
47

Bonkat,G. 2021. EAU Guidelines on Urological Infections. European Association of Urology


Klasifikasi ISK
48

Bonkat,G. 2021. EAU Guidelines on Urological Infections. European Association of Urology


LO 5
Patofisiologi dan
Patogenesis Infeksi
Saluran Kemih
Patofisiologi
50
Cara mikroorganisme masuk:

• Ascending
• Limfogen
• Hematogen
• Direct extension

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
II edisi VI. Jakarta: Interna Publishing; 2017.
Patofisiologi > Ascending

Bakteri masuk ke Kolonisasi pada urethra, introitus vagina ,prepusium


uretra penis, perineum dan anus

Multiplikasi dan Bakteri


Lanjut ke ureter dan ginjal penempelan bakteri masuk
ke kandung kemih ke buli-
buli

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
II edisi VI. Jakarta: Interna Publishing; 2017.
Patofisiologi > Hematogen
52

 Terjadi pada pasien dengan daya tahan tubuh rendah atau pasien dengan terapi imunosupresif
( misalnya pada pasien dengan penyakit autoimun – lupus

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
II edisi VI. Jakarta: Interna Publishing; 2017.
Patofisiologi > Limfogen
53

Mikroorganisme masuk melalui rectum, colon, saluran lymphatic periuterine ( masih membutuhkan
peneitian lebih lanjut tentang hal ini )

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
II edisi VI. Jakarta: Interna Publishing; 2017.
Patofisiologi > Direct Extension
54

 Mikroorganisme masuk melalui organ terdekat dengan saluran kemih.


 Terjadipada pasien dengan intraperitoneal abses, vesicointestinal dan vesicovaginal fistula atau
karena pengunaan instrument tertentu.

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
II edisi VI. Jakarta: Interna Publishing; 2017.
55

Bono MJ, Reygaert WC. Urinary tract


infection. In: Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing. [Updated 2019 Dec 2, cited 2020
Feb 15]
Presentation Title Here
Patogenesis
56
Pathogenesis bakteriuri asimtomatik menjadi bakteriuri simtomatik dengan presentasi klinis ISK
tergantung dari patogenitas bakteri dan status pasien itu sendiri.

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
II edisi VI. Jakarta: Interna Publishing; 2017.
Patogenesis
57

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
II edisi VI. Jakarta: Interna Publishing; 2017.
LO 6
Diagnosa dan Diagnosa
Banding Infeksi
Saluran Kemih
Anamnesis
59
Gejala klasik
 Disuria
 Urgensi
 Frekuensi berkemih meningkat
Disertai
 Kandung kemih terasa penuh
 Tidak nyaman pada perut bagian bawah
 Nyeri pada punggang
 Hematuria (10% wanita)

Brusch, J. L Cystitis in Females. (M. S. Bronze, Editor). MedGenMed. 2016. Brusch, J. L. Urinary Tract
Infection in Males. MedGenMed. 2016
Anamnesis
60
Pada wanita :
 Riwayat keputihan akibat servisitis/vaginitis/PID
 Riwayat penyakit infeksi menular seksual
 Wanita hamil -> Asymptomatic Bacteriuria

Pada pria :
 Disuria
 Urgensi
 Peningkatan frekuensi
 Gejala hesitansi = urin menetes, pancaran yang lemah
 Pembesaran prostat, kelainan saluran kemih, factor penyulit, status HIV, riwayat
pemakaian obat imunosupresan (prednisone), riwayat operasi saluran kemih
Brusch, J. L Cystitis in Females. (M. S. Bronze, Editor). MedGenMed. 2016. Brusch, J. L. Urinary Tract
Infection in Males. MedGenMed. 2016
Anamnesis
61
USIA GEJALA
Neonatus Demam, icterus, gagal tumbuh, sulit makan, dan
irritability
Usia 2 bulan sampai 2 Demam, muntah, sulit makan, urin yang berbau dan
tahun irritability
Usia 1-2 tahun Sakit saat berkemih dan bau busuk pada urin, dan
demam yang tidak begitu tinggi
2-6 tahun Demam, muntah, sakit perut, bau urin yang pekat,
nyeri perut, enuresis, dysuria, urgensi dan frekuensi
kemih meningkat
>6 tahun Demam, nyeri perut, nyeri pinggang, muntah,
gangguan berkemih, inkontinensia, enuresis dan urin
yang berbau pekat

Brusch, J. L Cystitis in Females. (M. S. Bronze, Editor). MedGenMed. 2016. Brusch, J. L. Urinary Tract
Infection in Males. MedGenMed. 2016
Pemeriksaan Fisik
62
• Pasien nampak tidak nyaman

• Disertai demam

• Wanita = nyeri tekan suprapubic

• Nyeri pada pinggang dan sudut kostofrenikus = PIELONEFRITIS

• Pria = gangguan genitourinary, perlu pemeriksaan yang menyeluruh.


 Penis diperiksa adanya lesi atau ulser
 Meatus eksterna diperiksa adanya eritema atau discharge
 Colok dubur

Brusch, J. L Cystitis in Females. (M. S. Bronze, Editor). MedGenMed. 2016. Brusch, J. L. Urinary Tract
Infection in Males. MedGenMed. 2016
Pemeriksaan Penunjang
63
• Urinalisis
• Kultur urin
• USG
• Radiografi -> foto polos abdomen, pielografi IV dan micturating cystogram
• Isotop scanning

Setiati, S. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jakarta: Interna Publishing
Urinalisis
64

• Piuria
• Bakteriuria
• Hematuria
• Nitrit (+)
• Leukosit >5/LPB

Setiati, S. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jakarta: Interna Publishing
Kultur Urin
65

• Jumlah koloni ≥10^5/mL dari jenis sample manapun

• Simtomatik, jumlah koloni 10^2-10^4/mL

• Urin dari pungsi suprapubik, berapapun jumlah koloni

• Urin kateter, jumlah koloni 10^2-10^4/mL

Setiati, S. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jakarta: Interna Publishing
Kriteria Diagnosis > Sistitis
66

• Nyeri suprapubik / nyeri pinggang bawah


• (-) demam / subfebris
• Urin keruh -> 30% kasus hematuria
• Bau tidak enak
• Disuria
• Urgensi
• Frekuensi

Fauci, AS. 2017. Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Edisi 13 Vol.2. Jakarta: EGC
Kriteria Diagnosis > Pielonefritis
67

• Demam tinggi hingga menggigil -> 39⁰C


• Mual, muntah
• Diare
• Nyeri punggung dan nyeri ketok sudut kostofrenikus (CVA)
• Urinalisis -> (+) silinder leukosit

Fauci, AS. 2017. Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Edisi 13 Vol.2. Jakarta: EGC
Kriteria Diagnosis > Uretritis
68

• Disuria
• Frekuensi
• Piuria
• -/+ Nyeri suprapubik
• -/+ hematuria

Fauci, AS. 2017. Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Edisi 13 Vol.2. Jakarta: EGC
Diagnosis Banding
69
Differential Diagnosis Sign & Symptoms
Acute Pyelonephritis - Demam, biasanya mencapai 103° F (39,4° C)
- Panas dingin (menggigil)
- Nyeri panggul/selangkangan
- Disuria
- Malaise disertai mual dan atau muntah
- Gejala biasanya akan berkembang dalam beberapa jam atau dalam satu hari
- Gejala sistitis seperti disuria dan hematuria akan muncul pada wanita
- Pada anak usia 2 tahun : gagal berkembang, kesulitan makan, demam, dan muntah
- Pada lansia : demam, perubahan status mental, kerusakan sistem organ lain

Bladder cancer - Gross hematuria tanpa rasa sakit – sekitar 80-90% pasien
- Gejala iritasi : disuria, urgensi, frekuensi buang air kecil – 20-30% pasien
- Nyeri panggul, edema pada ekstremitas bawah, atau nyeri pinggang
- Massa yang teraba pada pemeriksaan fisik- jarang terjadi pada kanker kandung kemih superfisial

McCance, K. L., Huether, S. E., Brashers, V. L., Rote, N. S., & McCance, K. L. (2019). Pathophysiology: the biologic basis for disease in adults
children. St. Louis, MO: Elsevier.
Whitaker, Dustin L. (2020, 2 januari). Urinary Tract Infection (UTI) and Cystitis (Bladder Infection) in Female Differential Diagnoses. Medsca
(Internet). Tersedia: emedicine.medscape.com/article/233101-differential#1.
Diagnosis Banding
70
Pelvic Inflammatory Disease (PID) - Nyeri perut bilateral yang memburuk dengan aktivitas
- Demam
- Disuria
- Pendarahan iregular
- Keputihan
- Asimtomatik
Urethritis - Urethral discharge: bisa berwarna kuning, hijau, coklat, atau merah (oleh
darah); produksinya tidak terkait dengan aktivitas seksual
- Disuria (pria) terlokalisasi pada meatus atau penis bagian distal,
diperparah oleh konsumsi alkohol; frekuensi kencing dan urgensi biasanya
tidak ada
- Gatal/perih: sensasi gatal pada uretra atau iritasi
- Orchalgia
- Perburukan gejala selama siklus menstruasi (terkadang)
- Gejala sistemik, seperti demam, menggigil, berkeringat, mual biasanya
tidak dijumpai
McCance, K. L., Huether, S. E., Brashers, V. L., Rote, N. S., & McCance, K. L. (2019). Pathophysiology: the biologic basis for disease in adults
children. St. Louis, MO: Elsevier.
Whitaker, Dustin L. (2020, 2 januari). Urinary Tract Infection (UTI) and Cystitis (Bladder Infection) in Female Differential Diagnoses. Medsca
(Internet). Tersedia: emedicine.medscape.com/article/233101-differential#1.
Diagnosis Banding
71
Vaginitis - Adanya keputihan yang abnormal, pruritus
- Iritasi vagina, namun gejala frekuensi dan urgensi berkemih tidak ada
- Ketidaknyamanan vulvovaginal
- Disuria
- Dispareunia

Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) - Sering berkemih


- Mengedan ketika berkemih
- Nokturia
- Urgensi (mendesak ketika berkemih)
- Pancaran/aliran urine melemah
- Ketika berkemih terputus-putus
- Pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas

Kairys N, Garg M. Bacterial Vaginosis. [Updated 2020 Nov 21]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2021 Jan-.
Whitaker, Dustin L. (2020, 2 januari). Urinary Tract Infection (UTI) in Male Differential Diagnoses. Medscape (Internet).
Tersedia : emedicine.medscape.com/article/231574-differential#1.
Diagnosis Banding
72
Prostatitis - Pasien dengan ABP: demam, malaise, mialgia, disuria, frekuensi
berkemih/ragu-ragu, dan nyeri panggul
- Pasien dengan CBP: kronis dan berulang, signifikan memengaruhi kualitas
hidup, muncul gejala infeksi saluran kemih, retensi urine, dan nyeri panggul. Pria
dengan CBP mungkin juga mengalami disfungsi seksual
- Gejala konstitusional, seperti mudah lelah, mual muntah, lemas dan lesu.

Genitourinary Tuberculosis (GUTB) - Infeksi saluran kemih berulang atau resisten


- Gejala iritasi berkemih seperti disuria, urgensi, frekuensi
- Nyeri panggul, massa ginjal (pada TB ginjal)
- Massa testis, nyeri perineum, dan ada cairan uretra terlihat pada TB genital
- Menstruasi tidak teratur (pada wanita), sakit perut, infertilitas
- Gejala non-spesifik: demam, penurunan BB, dan sakit punggung

Davis NG, Silberman M. Bacterial Acute Prostatitis. [Updated 2021 Jan 17]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):
StatPearls Publishing; 2021 Jan-. 
Jha SK, Budh DP. Genitourinary Tuberculosis. [Updated 2021 Mar 25]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2021 Jan-.
Diagnosis Banding
73
Interstitial Cystitis - Pada wanita: nyeri panggul atau nyeri pada bagian antara vagina dan anus
- Pada pria: nyeri antara skrotum dan anus (perineum)
- Nyeri panggul kronis
- Sering berkemih, namun dengan jumlah kecil, nokturia
- Mendesak ketika berkemih
- Nyeri pada saat bladder terisi dan mereda setelah BAK
- Nyeri saat berhubungan seksual

Urinary Tract Obstruction - Nyeri pinggang akut yang akhirnya hilang dengan keluarnya batu. Jika batu
bersarang di persimpangan ureteropelvis (UPJ), rasa sakit akan menjalar ke
selangkangan. Namun, jika batu terletak di distal di persimpangan ureterovesical
(UVJ), itu akan menyebabkan ketidaknyamanan suprapubik dan urgensi
berkemih.
- Nyeri biasanya menyebar ke testis atau labium
- Mual, muntah
- Hematuria

Wein AJ, et al., eds. Bladder pain syndrome (interstitial cystitis) and related isorders. In: Campbell-Walsh Urology. 11th ed. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2016.clinicalkey.com.2016.
Nicola R, Menias CO. Urinary Obstruction, Stone Disease, and Infection. 2018 Mar 21. In: Hodler J, Kubik-Huch RA, von Schulthess GK, editors. Diseases of the Abdomen and Pelvis 2018-2021:
Diagnostic Imaging - IDKD Book [Internet]. Cham (CH): Springer; 2018. Chapter 20.
LO 7
Tatalaksana Serta
Pencegahan Infeksi
Saluran Kemih
Tujuan dan pengobatan infeksi saluran kemih untuk
menurunkan morbiditas berupa symptom, mencegah
agar tidak terjadi rekurensi dan kerusakan struktur
organ saluran kemih.

Kurniasari Septiana, Fauzan Humaidi & Ida Sofiyati. 2018. PENGGUNAAN ANTIBIOTIKOLEH PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIHDI
INSTALASI RAWAT INAP (IRNA) RSUD Dr. H. SLAMET MARTODIRDJO PAMEKASAN. Jurnal Ilmiah Farmasi ATTAMRU
Berikut beberapa agen antimikroba yang umum digunakan dalam terapi infeksi saluran kemih :
1. Fosfomycin trometamol
Moa:
- Menghambat enzim sitoplasma enolpiruvat transferase
- aktif terhadap organisme gram positif dan gram-negatif
2. . Nitrofurantoin
merupakan Nitroduran sintetik ( 5-Nitro-2-furaldehida )
Moa:
- menghibisi translasi ribosomal, merusak DNA bakteri
- dikonversi menjadi senyawa elektrofilik
- spectrum yang luas
es : anoreksia, mual dan muntah

Kurniasari Septiana, Fauzan Humaidi & Ida Sofiyati. 2018. PENGGUNAAN ANTIBIOTIKOLEH PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIHDI INSTALASI RAWAT INAP (IRNA)
RSUD Dr. H. SLAMET MARTODIRDJO PAMEKASAN. Jurnal Ilmiah Farmasi ATTAMRUMIHDI INSTALASI RAWAT INAP (IRNA) RSUD Dr. H. SLAMET MARTODIRDJO
PAMEKASAN. J
Pivmecillinam
3.

Moa:
- mengganggu biosintesis dinding sel bakteri
4. Trimethropim-Sulfamethoxazole
Moa:
- menghambat pembentukan purin dan sintesis asam nukleat
es : nausea, vomiting

Kurniasari Septiana, Fauzan Humaidi & Ida Sofiyati. 2018. PENGGUNAAN ANTIBIOTIKOLEH PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIHDI INSTALASI
RAWAT INAP (IRNA) RSUD Dr. H. SLAMET MARTODIRDJO PAMEKASAN. Jurnal Ilmiah Farmasi ATTAMRU
Farmakologi
78

Bonkat G, Bartoletti R, Bruyere F, Cai T SE, Koves B, et al.EAU guidelines on urological infections.European Association of Urology.March 2021
Farmakologi
79

Bonkat,G. 2021. EAU Guidelines on Urological Infections.


European Association of Urology
Farmakologi
80

Bonkat,G. 2021. EAU Guidelines on Urological Infections.


European Association of Urology
Farmakologi
81

SUSAN A. MEHNERT-KAY, M.D., University of Oklahoma College of Medicine–Tulsa, Tulsa, Oklahoma. Diagnosis


and Management of Uncomplicated Urinary Tract Infections.Am Fam Physician. 2005 Aug 1;72(3):451-456.
Non Farmakologi
82
Minum air putih dalam jumlah yang cukup minimal 2 liter/hari (bila fungsi ginjal
normal).
Menjaga dengan baik kebersihan sekitar organ intim dan saluran kencing agar
bakteri tidak mudah berkembang biak.
Gunakan air yang mengalir untuk membersihkan diri selesai berkemih.

Tidak menunda keinginan buang air kecil.


Teknik relaksasi nafas dalam dan teknik distraksi.

Dipiro, J T. et, al. 2006. Pharmacotheraphy handbook. Sixth Edition. Mc Graw Hill
Companies, Inc: New York, USA.
Parwati, G.A.P, Sucitawati, G.A.K.P., Purwanti, R.B., Munawarah, Arwan, K.Y.,
Purnamayanti, N.K.D. 2020. Manajemen Nyeri Pada Klien Infeksi Saluran Kemih Di
Ruang Anggrek Rumah Sakit Umum Negara. Jurnal kesehatan MIDWINERSLION,
5(1), 1-22.
Pencegahan
83
• Penyuluhan tentang PHBS terkait infeksi saluran kemih dan dampak bagi
kesehatan
• Menjaga kebersihan kelamin
• Pada perempuan lebih rentan karena urethra dekat dengan anus menyeka setelah
buang air kecil dengan tissue dari depan ke belakang

Wawrysiuk, S., Naber, K., Rechberger, T., & Miotla, P. (2019). Prevention and
treatment of uncomplicated lower urinary tract infections in the era of increasing
antimicrobial resistance-non-antibiotic approaches: a systemic review. Archives of
gynecology and obstetrics, 300(4), 821–828. https://doi.org/10.1007/s00404-019-
05256-z
Lalu Srigede,, Siti Zaetun .,& Erna Kristinawati. (2019). Efektifitas Perilku Hidup
Sehat dan Bersih Pada Kelompok Masyarakat Berisiko Dalam Pencegahan Infeksi
Saluran Kemih , Media Bina Ilmiah 1665, Vol.13 No.10 Mei 2019
Pencegahan
84
• Minum Air putih yang rutin (hidrasi)
• Konsumsi Cranberry atau product yang mengandung Cranberry
• Konsumsi Vitamin C

Wawrysiuk, S., Naber, K., Rechberger, T., & Miotla, P. (2019). Prevention and
treatment of uncomplicated lower urinary tract infections in the era of increasing
antimicrobial resistance-non-antibiotic approaches: a systemic review. Archives of
gynecology and obstetrics, 300(4), 821–828. https://doi.org/10.1007/s00404-019-
05256-z
Lalu Srigede,, Siti Zaetun .,& Erna Kristinawati. (2019). Efektifitas Perilku Hidup
Sehat dan Bersih Pada Kelompok Masyarakat Berisiko Dalam Pencegahan Infeksi
Saluran Kemih , Media Bina Ilmiah 1665, Vol.13 No.10 Mei 2019
Pencegahan
85
• Tidak menahan kencing
• Mencegah berhubungan intim yang beresiko (PSK dll)
• Pada kateterisasi
Menggunakan kateter urin berselaput campuran perak atau kateter oksida
perak untuk mencegah infeksi saluran kemih terkait kateter

Wawrysiuk, S., Naber, K., Rechberger, T., & Miotla, P. (2019). Prevention and
treatment of uncomplicated lower urinary tract infections in the era of increasing
antimicrobial resistance-non-antibiotic approaches: a systemic review. Archives of
gynecology and obstetrics, 300(4), 821–828. https://doi.org/10.1007/s00404-019-
05256-z
Lalu Srigede,, Siti Zaetun .,& Erna Kristinawati. (2019). Efektifitas Perilku Hidup
Sehat dan Bersih Pada Kelompok Masyarakat Berisiko Dalam Pencegahan Infeksi
Saluran Kemih , Media Bina Ilmiah 1665, Vol.13 No.10 Mei 2019
LO 8
Komplikasi dan
Prognosis Infeksi
Saluran Kemih
Komplikasi
87

Komplikasi infeksi saluran kemih tergatung dari


tipe nya,yaitu :
1. ISK sederhana (uncomplicated).
•Sistitis

2. ISK berkomplikasi (complicated).


•ISK selama kehamilan
•ISK pada DM

Setiati S,Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B , Syam AF, Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II. Edisi VI.jakarta : Interna Publishing
Prognosis
88
Pada penderita sistitis atau pielonefritis tanpa komplikasi, biasanya pengobatan
memberikan hasil hilangnya gejala secara lengkap. Sistitis juga dapat
mengakibatkan infeksi saluran kemih bagian atas atau bakteriemi.Jika terjadi
sistitis berulang, hampir selalu disebabkan oleh infeksi yang berulang.

Pielonefritis akut tanpa komplikasi pada orang dewasa jarang yang berkembang
menjadi gangguan fungsi atau penyakit ginjal kronik harus dilakukan
pemeriksaan sungguh-sungguh untuk melihat adanya batu ginjal atau kelainan
urologis yang mendasari.

Isselbacher dkk.Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam,Edisi 13,volume 2 Jakarta: EGC


Prognosis
89

Infeksi saluran kemih simtomatik berulang pada anak-anak dan pada orang dewasa
dengan uropati obstruktiva, gangguan saraf,kandung kemih,penyakit ginjal struktural,
atau diabetes, lebih sering berkembang menjadi penyakit ginjal kronik

Bakteriuria tanpa gejala pada kelompok ini seperti pada orang dewasa tanpa penyakit
urologis dan sumbatan cendrung meningkatkan infeksi bergejala tetapi tidak
mengakibtkan gangguan ginjal pada banyak keadaan

Isselbacher dkk.Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam,Edisi 13,volume 2 Jakarta: EGC


Kesimpulan
90
Ny. D usia 24 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri ketika berkemih dan anyang-anyangan
sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan badan terasa hangat dan nyeri pada perut bagian
bawah dan tidak menjalar serta urine berwarna kuning pekat. Dari anamnesis didapatkan bahwa
pasien memiliki riwayat kurang minum air putih dan sering menahan kencing oleh karena tuntutan
pekerjaan. Sebelumnya pasien pernah mengalami hal serupa saat remaja, namun sembuh dengan
sendirinya. Pasien memiliki riwayat pemakaian obat sanmol. Pasien datang tampak sakit sedang
dengan VAS 3. Pemeriksaan vital sign normal. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan pada
region suprapubik. Terdapat peningkatan jumlah leukosit (leukositosis) pada pemeriksaan darah
lengkap. Pemeriksaan urinalisis menunjukkan urine yang keruh, nitrituria, bakteriuria dan leukositouria.

Berdasarkan anamnesis serta pemeriksaan yang telah dilakukan, pasien didiagnosa mengalami ISK
jenis cystitis dan diklasifikasian sebagai uncomplicated UTI. Tatalaksana yang dapat dipertimbangkan
adalah dengan pemberian terapi empiris selama 3-5 hari, salah satunya adalah cefadroxil 500mg
2x/hari selama 3 hari. Pasien juga dianjurkan untuk membiasakan diri agar minum air dengan teratur,
jangan menahan kencing dan selalu menjaga kebersihan daerah genitalianya.

Anda mungkin juga menyukai