Anda di halaman 1dari 14

ENTEROBACTER

AEROGENES

KELOMPOK 5 :
- RATNA DIAH K
- SINDHI YUSTARINI
- M. KHUSNUL KOWI
INTRODUCTION

Enterobacter aerogenes, Bakteri patogen oportunistik penyebab


infeksi nosokomial, infeksi saluran pernapasan bawah, penyebab
pneunomia,infeksi saluran kemih.
Kemunculan bakteri ini sebagai bakteri patogen nosokomial
dikaitkan dengan peningkatan penggunaan antibiotik dan munculnya
resistensi antibiotik.
Pada manusia,umumnya ditemukan di saluran pencernaan.
Bakteri jenis ini banyak ditemukan di lingkungan, ditemukan secara
alami dalam tanah, air segar, sayuran, kotoran manusia dan hewan.
Bakteri ini bersifat fakultatif anaerob, mampu memfermentasi
berbagai macam gula seperti laktosa, dekstrosa, sukrosa, galaktosa,
xilosa, arabinosa, manosa dan rhamnosa.
Pada umumnya bakteri ini tidak menimbulkan penyakit pada
individu sehat, tetapi bila kondisi individu lemah maka dapat menjadi
patogen.Beberapa jenis pengobatan menjadi resisten, akibat dari
keberadaan bakteri tersebut didalam lingkungan rumah sakit
Morfologi
- Bakteri Gram negatif
- Berukuran 0,5 µm x 3,0 µm -
Berbentuk batang,
- Tidak membentuk spora
- Memiliki flagel
- Bersifat motil
Klasifikasi E. aerogenes

Hirarki Keterangan
Kingdom Bacteria
Phylum Proteobacteria
Class Gammaproteobacteria
Ordo Enterobacteriales
Family Enterobacteriaceae
Genus Enterobacter
Spesies Enterobacter aerogenes
Fisiologi
- Koloni berwarna merah muda dan mukoid pada media
Mac Conkey

- Tumbuh baik pada media cair dan padat disuhu 28°C -


42°C
- Membentuk Nitrit dan Nitrat
- Hanya mampu meningkatkan pH menjadi basa
- Mengurai glukosa --> Gas
- Memfermentasikan gula ( laktosa, sukrosa )
- Indol negatif
- Menghasilkan fibrin pada uji KOH 3 %
- Sensitif terhadap antibiotik kloramfenikol
- Resisten terhadap Penicilin, Clindamycin,
Oxytetracycline, dan Eritromycin
- Tumbuh pada suasana aerob dan anaerob fakultatif dan
oksidase negatif
Beberapa uji BR yang dipakai untuk diagnostik bisa dilihat pada tabel berikut :

Nama Uji Hasil Uji


MCA Koloni pink ( + Laktosa )
KIA A/A
GAS ++
H2S -
METHYL RED (MR) -
VOGES PROSKAUER (VP) +
INDOL -
UJI CITRAT +
UREASE -
MOTIL +
Bakteri aerogenes menyebabkan penyakit
apa saja ?
Enterobacter aerogenes Merupakan
bakteri yang patogen Penyebab infeksi
nosokomial dan Pada umumnya
meliputi:
● Infeksi saluran pernapasan
● Infeksi saluran Kemih
● Sepsis
● Infeksi intra abdominal
● Infeksi Kulit dan jaringan lunak
DIAGNOSIS LAB
- Ditegakkan dari pemeriksaan mikroskopis & kultur
- Pemeriksaan mikroskopis dilakukan dengan pewarnaan Gram dari cairan tubuh yang dicurigai terinfeksi &
dari koloni bakteri hasil kultur
Media yang digunakan untuk kultur di antaranya yaitu:
● Media Eosin Methelen Blue Agar (EMBA)
Media EMBA merupakan media selektif dan deferensial, medium ini
di kembangkan oleh Holt-Harris dan Teague 1916 untuk membedakan
Bakteri yang dapat memfermentasi laktosa dan tidak, EMBA juga di
tambahkan gula sukrosa untuk membedakan koloni bakteri koliform
yang mampu memfermentasi sukrosa lebih cepat dari sukrosa laktosa
dengan koloni bakteri yg tidak dapat memfermentasi sukrosa.
● Media Mac Conkey (MCA)
Media ini juga merupakan media selektif dan deferensial, media
Ini di kembangkan oleh seorang bacteriologist yang bernama
Alfred Theodore MacConkey. Media ini di gunakan untuk
mengisolasi bakteri batang gram negatif berdasarkan kemampuan
bakteri tersebut memfermentasikan laktosa atau tidak.

● Media Salmonella Shigela Agar (SSA)


media ini merupakan media selektif yaitu media yang di tambahkan
Zat kimia tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan
Mikrobiologi lain sehingga dapat mengisolasi mikrobiologi tertentu.
● Media Triple Sugar Iron Agar (TSIA)
Media TSIA ini mengandung 3 jenis gula yaitu berupa
Glukosa 1% , Laktosa 1% dan Sukrosa 1% , serta Media TSIA ini
Biasanya digunakan untuk mengidentifikasi kelompok bakteri gram
Negatif, yang di tandai dengan kemampuan fermentasi gula dan
membentuk Hidrogen Sulfida (H2S).
Media TSIA mempunyai 2 bagian yaitu :
1. Slunt yaitu bagian yg miring terletak di atas media
2. Butt yaitu bagian yang mendatar di dasar media
Interpretasi hasil dari TSIA
3. Slunt merah dan butt kuning berarti bakteri hanya memfermentasi
glukosa saja
4. Slunt kuning dan butt kuning berarti bakteri memfermentasi
glukosa ,laktosa dan sukrosa
5. Slunt merah dan butt merah berarti bakteri tidak dapat memfermentasi
Dan bila bakteri memproduksi gas terbentuklah gelembung di tengah atau
media terangkat ke atas
Dan juga bila bakteri menghasilkan H2S terbentulah warna hitam di bagian
tengah atau dasar media
- Media IMVIC
● Uji indol
Digunakan untuk mengetahui bakteri mempunyai enzim
Triptohanase atau tidak, sehingga bakteri tersebut mampu
mengoksidasi asam amino trytophan membentuk indol.
adanya indol dapat diketahui dengan penambahan reagen
Kovac yang berisi paradimetil amino bensaldehid.
● Uji MR
Media yang digunakan adalah pepton glukosa phosphatase,
Uji ini digunakan untuk mengetahui fermentasi asam campuran (metil glikon)
● Uji VP
Media yang digunakan adalah pepton glukosa phosphate,
Uji ini digunakan untuk mengetahui pembentukan asetil metil karbinol (asetion)
Dari hasil fermentasi glukosa
● Uji CITRAT
Media yang dipakai simons citrate,Tujuan dari Uji ini adalah untuk mengetahui
Apakah bakteri menggunakan strategi sebagai sumber
● Media Urea
Untuk mengetahui apakah bakteri mempunyai enzim urease yang
dapat menguraikan urea membentuk amoniak. Media urea berisi
Phenol Red.

● Uji Motilitas
Media yang digunakan adalah Media yang bersifat semi solid
Dengan kandungan agar agar 0,2-0,4% , Tujuan dari Uji untuk
Mengetahui gerak bakteri.
Upaya Pencegahan :
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin
terutama sebelum menyiapkan makanan,sebelum dan sesudah
makan serta setelah menggunakan toilet
- Menjaga kebersihan diri & lingkungan sekitar
- Mencuci bahan makanan dengan air mengalir bersih
- Untuk pencegahan infeksi nosokomial di RS bisa dengan
melakukan sterilisasi ventilator secara berkala untuk mencegah
VAP (Ventilator-Associated Pneumonia), menjaga kebersihan
lingkungan kerja termasuk barang-barang yang terdapat dikamar
rawat pasien dan kualitas udara RS, Penggunaan sarung tangan
dan apron sekali pakai untuk mencegah transmisi bakteri dari
orang ke orang. Mencuci tangan bagi tega kesehatan yang
berhubungan langsung dengan pasien setiap pindah dari pasien
satu ke pasien yang lain untuk menghindari transmisi bakteri.
De-eskalasi penggunaan antibiotik yaitu penggunaan antibiotik
spektrum luas untuk terapi inisial dilanjutkan dengan penggunaan
antibiotik dengan spektrum lebih sempit untuk mencegah dan
menurunkan tingkat resistensi terhadap antibiotik.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai