Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI VETERINER 1

Diskusi Bakteri Enterobacteriaceae

Nama : Salma Amanda Dascha


NIM : 225130101111025
Kelas : 20222C
Kelompok : C4
Asisten : Fraya Assyifa Mardiyah

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DAN IMUNOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

Resume PPT
A. Pengertian Enterobacteriaceae dan Urgensi
Enterobacteriaceae adalah bakteri gram negatif yang berbentuk batang dan bersifat
anaerobic fakultatif. Contoh bakteri enterobacteriaceae adalah Salmonella pullorum,
E.coli, Klebsiella pneumoniae, dan lain-lain. Beberapa bakteri anggota famili
Enterobacteriaceae bersifat patogen yang mengkontaminasi makanan dan minuman,
baik yang telah diolah maupun belum diolah. Urgensinya untuk meningkatkan
kewaspadaan pada jenis bakteri pathogen Enterobacteriaceae.

B. Interpretasi Hasil Uji


Interpretasi hasil positif dan negative uji kelompok berdasarkan prinsip uji berikut:
a. Media EMBA: Eosin Methylen Blue Agar mengandung Eosin dan pewarna biru
metilen yang menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan mendukung
pertumbuhan bakteri gram negatif. Mikroba yang dapat memfermentasi laktosa dan
sukrosa menunjukkan inti gelap dan kilap logam
b. Media TSIA: Triple Sugar Iron Agar, Interpretasi asam: media berwarna kuning
Interpretasi basa: media berwarna merah Interpretasi Gas : akan mengangkat media
Interpretasi H2S : media menjadi berwarna kehitaman.
c. Media MR: Methyl Red. (+) : perubahan warna media menjadi warna merah
(-) : tidak mengalami adanya perubahan warna menjadi merah
d. Media VP: Voges Proskauer. Positif (+): diperoleh perubahan warna dan terbentuk
cincin jingga pada media.
e. Media SCA: Simmon Citrat Agar. Mendeteksi kemampuan bakteri dalam
menggunakan citrate sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi. Interpretasi
positif: warna media berubah menjadi warna biru. Interpretasi negatif warna media
tetap.
f. Media Urease: Mengetahui bakteri yang menjadikan bahan urea untuk menghasilkan
ammonia. Interpretasi positif: media berubah warna menjadi pink, Interpretasi
negatif: warna media tetap.

C. Resume Hasil Uji Kelompok


1.1 Kelompok 1 (C1 C6)
C1: bakteri Enterobacter atau Klebsiella
EMBA: negative (tidak berubah hijau metalik)
TSIA: positif asam (berwarna kuning), negative gas dan H2S (tidak terangkat
dan tidak berwarna hitam)
MR: negative (tidak ada perubahan warna media)
VP: positif (ada cincin busa)
SCA: positif (menjadi biru)
C6: E. coli
EMBA: positif (warna hijau metalik indicator E.coli)
TSIA: asam (berwarna kuning), positif gas ( media terangkat) negative H2S
(tidak berwarna hitam)
MR: positif (perubahan menjadi merah)
VP: negative (tidak ada cincin terbentuk)
SCA: negative (tidak berubah menjadi biru, tetap hijau)

Maka dapat disimpulkan dari hasil uji berbagai media dan uji biokimia,
kelomok C1 mendapatkan bakteri Enterobacter atau bisa juga Klebsiella,
sedangkan kelompok C6 mendapatkan bakteri E. coli.

1.2 Kelompok 2 (C2 C7)


C2 genus Enterobacter atau Klebsiella
EMBA negative warna hitam
TSIA asam, negative gas
MR negative, tetap kuning tidak ada cincin
VP positif, ada cincin berubah warna
SCA: positif, menjadi biru
UREASE (delay 48 jam) negative, tidak pink

C7 E. coli
EMBA: positif, hijau metalik indicator E.coli
TSIA: warna kuning indicator asam, positif gas karena media terangkat
MR: negative, tidak berubah warna
VP: negative, tidak ada cincin
SCA: negative, tetap hijau tidak biru
UREASE: positif, menjadi pink

Maka dapat disimpulkan dari hasil uji berbagai media dan uji biokimia,
kelompok C2 mendapatkan bakteri Enterobacter atau bisa juga Klebsiella,
sedangkan kelompok C7 mendapatkan bakteri E. coli.

1.3 Kelompok 3 (C3 C8)


C3: E. coli
EMBA: positif, hijau metalik indicator E.coli
TSIA: kuning indicator asam, positif gas karena terangkat
MR: positif, menjadi merah
VP: negative, tidak ada cincin
SCA: negative, tetap hijau tidak biru
C8 E. coli
EMBA: positif (hijau metalik indicator E.coli)
TSIA: asam (media berwarna kuning)
MR: positif (berubah menjadi merah)
VP: negative (tidak ada cincin jingga terbentuk)
SCA: negative (tetap hijau tidak berubah biru)
UREASE: negative (media tidak berubah pink)

Maka dapat disimpulkan dari hasil uji berbagai media dan uji biokimia,
kelompok C3 dan C8 sama sama mendapatkan bakteri E. coli.

1.4 Kelompok 5 (C5 C10)


C5 E. coli
EMBA: positif (hijau metalik indicator E.coli)
TSIA: positif gas (media terangkat) asam (slant kuning)
MR: positif (ada cincin merah)
VP: negative (media tidak berubah)
SCA: negative (media tidak berubah biru, tetap hijau)
UREASE: positif, (media berubah warna pink)

C10 Klebsiella
EMBA: negative (tidak berubah hijau metalik)
TSIA: asam (berwarna kuning)
MR: positif (berubah merah)
VP: positif (berubah ada cincin jingga)
SCA: positif (menjadi biru)

Maka dapat disimpulkan dari hasil uji berbagai media dan uji biokimia,
kelomok C5 mendapatkan bakteri E.coli sedangkan kelompok C10
mendapatkan bakteri Klebsiella.
BAB II
PEMBAHASAN
Menjawab Pertanyaan

1. Hasil TSIA pada kelompok 1 berwarna kuning, mengapa pada TSIA tidak
terbentuk gas?

Menurut diskusi praktikan, tidak semua uji bakteri harus menghasilkan gas, hal ini
didukung menurut Kosasi., dkk (2019) tujuan dilakukannya uji TSIA yakni untuk
mengetahui kemampuan dari suatu bakteri dalam memfermentasikan gula untuk
menghasilkan asam atau gas. Maka telah selaras antara diskusi praktikan dan literatur.

2. Mengapa pada media sitrat perubahan warna menjadi biru?

Menurut diskusi praktikan, perubahan warna biru karena media memiliki bahan
khusus yang berfungsi sebagai indicator. Sedangkan menurut Fallo dan Sine (2016)
terjadinya perubahan warna media dari hijau menjadi biru pada uji Simmone citrate
adalah berkaitan pada kandungan yang dimilikinya yakni bromthymol blue. salah satu
unsur penting dalam siklus Krebs, yang terbentuk dari reaksi antara asetil koenzim A
(CoA) dan oksaloasetat (4C). Sitrat diproduksi oleh enzim sitrat sintase yang
menghasilkan oksaloasetat dan asetat, lalu melalui proses enzimatik diubah menjadi
asam piruvat dan karbon dioksida. Selama reaksi tersebut, larutan menjadi basa
(alkaline) karena karbon dioksida berikatan dengan sodium (Na) dan air (H2O)
membentuk sodium karbonat (Na2CO3). Keberadaan natrium karbonat ini akan
mengubah indikator bromthymol blue pada larutan, sehingga larutan berubah warna
dari hijau menjadi biru tua. Maka dapat disimpulkan antara pendapat praktikan dan
hasil literatur telah selaras.

3. Kenapa media urease nya bisa berubah warna?

Menurut diskusi praktikan bisa berubah warna karena memiliki bahan khusus yang
berfungsi sebagai indicator. Sedangkan menurut Antriana (2014), hasil positif pada uji
urease dapat dikenali dari perubahan warna medium yang menjadi merah muda
(sangat merah muda). Perubahan warna ini terjadi karena enzim urease memutus
ikatan karbon dan nitrogen untuk membentuk amoniak. Keberadaan amoniak
menyebabkan medium menjadi basa/alkali, sehingga indikator phenol red berubah
menjadi merah muda pada medium. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi positif terjadi
atau urease telah dihasilkan.

4. Kenapa disimpulkan bakteri bisa menjadi klebsiella juga?

Menurut diskusi praktikan karena setelah mendapat semua hasil uji, hasil tersebut
dibandingkan dengan bagan untuk menentukan jenis bakteri yan diuji dalam
praktikum. Sedangkan menurut Tarina dan Kusuma (2017), Klebsiella pneumoniae
merupakan bakteri gram negatif (-). Klebsiella pneumoniae tidak mampu bergerak
karena tidak memiliki flagel tetapi mampu memfermentasikan karbohidrat membentuk
asam dan gas. Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, Klebsiella pneumoniae
merupakan bakteri fakultatif anaerob. Klebsiella pneumoniae dapat
memfermentasikan laktosa. Maka telah sesuai antara pendapat praktikan dan hasil
literatur.
5. Apa indikator positifnya e.coli pada uji tsia

Menurut praktikan indikator positif E.Coli yakni positif menghasilkan gas atau media
Nampak terangkat. Sedangkan menurut Sari., dkk (2019) perubahan warna pada media
diamati setelah masa inkubasi.jika warna media berubah menjadi kuning menandakan
telah terjadi reaksi asam (bakteri memfermentasi laktosa, glukosa, laktosa).
Pembentukan gas diamati pada bagian dasar media, apabila media positif E.coli maka
akan terbentuk gas. Maka dapat disimpulkan telah sesuai antara pendapat praktikan
dan hasil literatur.

6. Apa besi yang terkandung pada media tsia?

Menurut praktikan, berpaku pada pendapat Usman (2015) pada media TSIA terdapat
bahan besi yakni ferric citrate.

7. Apa fungsi Asetoin untuk bakteri?

Menurut praktikan mengambil pendapat dari Saridewi dkk., (2016) Asetoin dalam
media MR berfungsi sebagai perantara dalam produksi butilen glikol.

8. Kenapa warna bakteri pada media EMBA berwarna hijau metalik hukan
berwarna ungu

Menurut diskusi praktikan interpretasi media EMBA ditandai dengan warna metalik
atau kilap. Sedangkan menurut Trisno dkk., (2019) di media EMBA, koloni bakteri E.
coli memiliki warna hijau metalik karena kemampuan bakteri tersebut dalam
melakukan fermentasi laktosa dan methylene blue. Sementara itu, bakteri yang
termasuk dalam spesies Enterobacter aerogenes akan berwarna merah muda hingga
tidak berwarna pada media tersebut. Maka telah sesuai antara praktikan dan hasil
literatur.

9. Kenapa warna kuning pada media TSIA C5 hanya terdapat pada permukaan
saja?

Menurut diskusi praktikan hal ini menunjukkan tipe kemampuan fermentasi.


Sedangkan menurut Aini (2018), warna kuning yang terlihat di bagian atas tersebut
mengindikasikan terjadinya reaksi asam. Selain itu, warna kuning tersebut juga
menunjukkan bahwa bakteri tersebut mampu melakukan fermentasi glukosa tetapi
tidak dapat melakukan fermentasi laktosa dan sukrosa. Maka telah sesuai antara
diskusi praktikan dengan hasil literatur.

10. Hasil pada media MR yang benar adanya cincin merah pada permukaan atau
keseluruhan berwarna merah?
Menurut diskusi praktikan yang benar adalah yang keseluruhan karena
dihomogenkan, namun kelompok tersebut tidak sempat menghomogenkan.
Sedangkan menurut Sari dkk., (2019) hasil yang seharusnya didapatkan dari media
TSIA adalah seluruh media berwarna merah. Media ditambahkan 5 tetes methyl red,
dikocok dan didiamkan selama beberapa menit. Warna kuning menunjukan reaksi
negatif dan warna merah menunjukkan reaksi positif. Maka dapat disimpulkan telah
sesuai antara diskusi praktikan dengan hasil literatur.
BAB III
PENUTUP

Saran

Praktikum sudah berjalan dengan tertib dan baik, namun jam dilaksanakannya lebih
mundur, kedepannya diharapkan sesuai waktu yang ditetapkan, terima kasih kak.
DAFTAR PUSTAKA

Aini, F. 2018. Isolasi dan Identifikasi Shigella sp. Penyebab Diare pada Balita. Bio-
site. 4(1) : 1-40.
Antriana, N. 2014. Isolasi Bakteri Asal Saluran Pencernaan Rayappekerja
(Macrotermesspp.). Saintifika. 16(1) : 18-28.
Fallo, G., Yuni, S. Isolasi Dan Uji Biokimia Bakteri Selulolitik
Asalsaluranpencernaanrayap Pekerja(Macrotermesspp.). Portal Jurnal
Unimor. 1(2) : 27-29.
Kosasi, C., Widya, L., Sri, W. 2019. Isolasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari
Bakteri Yang Berasosiasi Dengan Alga Turbinaria Ornata (Turner) J. Agardh
Serta Identifikasi Secara Biokimia. Pharmacon. 8(2) : 351-355.
Sari, D., Rahmawati., Elvi, R. 2019. Deteksi Dan Identifikasi Genera Bakteri
Coliform Hasil Isolasi Dari Minuman Lidah Buaya. Jurnal Labora Medika.
1(3) : 29-35.
Saridewi, I., Arief, P., Yulia, N. 2016. Analisis Bakteri Escherichia Coli Pada
Makanan Siap Sa Ji Di Kantin Rumah Sakit X Dan Kantin Rumah Sakit Y.
Bioma. 12(2) : 21-29.
Tarina, N., T., I., dan Kusuma, S., A., F. (...). Deteksi Bakteri Klebsiella pneumonia.
Farmaka. 15(2) : 199 – 126.
Trisno, K., Ketut, Pg., I Gusti, S. Isolasi Dan Indentifikasi Bakteri Escherichia Coli
Dari Udara Pada Rumah Potong Unggas Swasta Di Kota Denpasar.
Indonesia Medicus Veterinus.
Usman, w. 2015. Bakteri Asosiasi Karang Yang Terinfeksi Penyakit Brown Band
(Brb) Di Perairan Pulau Barranglompo Kota Makassar. [Skripsi]. Fakultas
Ilmu Kelautan Dan Perikanan. Universitas Hasanuddin.
LAMPIRAN ACC
LAMPIRAN JURNAL

Anda mungkin juga menyukai