C031191040
Fisiologi hewan air adalah ilmu yang mempelajari tentang proses-proses atau fungsi kerja yang
terjadi didalam tubuh hewan air.
Tahap I (Tahap Pemasukan) : pada tahap ini mulut ikan membuka dan tutup insang menutup
sehingga air masuk rongga mulut, kemudian menuju lembaran insang, disinilah oksigen yang
larut dalam air diambil oleh darah, selain itu darah juga melepaskan karbondioksida dan uap air.
Tahap II (Tahap Pengeluaran) : mulut menutup dan tutup insang membuka sehingga air dari
rongga mulut mengalir keluar melalui insang. Air yang dikeluarkan ini telah bercmpur dengan
CO2 dan uap air yang dilepaskan darahUntuk ikan yang hidup di lumpur seperti ikan lele, gabus,
betok, pada insangnya terdapat banyak lipatan yang disebut Labirin
Pada keadaan cukup makanan, ikan akan mengkonsumsi makanan hingga memenuhi
kebutuhan energinya. Kebutuhan energi ini dipengaruhi oleh stadia dalam siklus hidup, musin
dan juga faktor lingkungan. Ikan muda yang sedang tumbuh membutuhkan energi per satuan
berat badannya lebih banyak dibandingkan ikan dewasa, walaupun untuk pematangan gonad
terjadi peningkatan kebutuhan energi. Menjelang musim dingan, ikan akan meningkatkan
konsumsi makanan dan menyimpan energi sebagai cadangan, hal ini sebagai respon untuk
menghadapi penurunan suhu pada musin dingin. Karena ikan adalah hewan poikiloterm, maka
laju metabolismenya akan berubah mengikuti perubahan suhu air, oleh karena itu kebutuhan
energi akan meningkat dengan meningkatnya suhu air pada batas tertentu.
Sistem peredaran darah ikan cukup sederhana, terdiri dari pembuluh jantung, darah, dan
pembuluh darah. Jantung ikan adalah struktur otot sederhana yang terletak di belakang (dan di
bawah) insang. Jantung tertutup oleh membran perikardial atau perikardium. Jantung terdiri dari
atrium, ventrikel, struktur berdinding tipis yang dikenal sebagai sinus venosus, dan tabung yang
disebut bulbus arteriosus. Meskipun memiliki empat bagian, jantung ikan dianggap dua bilik.
Tidak seperti manusia, empat bagian dari jantung ikan tidak membentuk organ tunggal.
Biasanya, mereka menemukan satu di belakang yang lain.
Ikan memiliki pola sirkulasi tunggal, dimana darah melewati jantung hanya sekali
selama setiap rangkaian lengkap. Darah yang kekurangan oksigen dari jaringan tubuh datang ke
jantung, dimana ia dipompa ke insang. Pertukaran gas terjadi dalam insang, dan darah
beroksigen dari insang yang beredar ke seluruh tubuh. Di sisi lain, pada mamalia, darah
terdeoksigenasi memasuki jantung, dimana ia dipompa ke paru-paru untuk oksigenasi. Darah
beroksigen dikembalikan ke jantung dari paru-paru, yang akan diangkut ke seluruh tubuh.
Pembuluh darah pada ikan membawa darah ke seluruh tubuh. Sementara arteri membawa
darah beroksigen dari insang ke seluruh tubuh, pembuluh darah terdeoksigenasi kembali dari
berbagai bagian tubuh ke jantung. Arteriol adalah arteri kecil, berdinding tipis yang berakhir di
kapiler, sementara venula adalah vena kecil yang berlanjut dengan kapiler. Kapiler adalah
pembuluh mikroskopis yang membentuk jaringan disebut kapiler bed, dimana darah arteri dan
vena saling terkait. Kapiler memiliki dinding tipis yang memfasilitasi difusi, suatu proses dimana
oksigen dan nutrisi lain dari darah arteri yang ditransfer ke dalam sel. Pada saat yang sama,
karbon dioksida dan limbah bahan pindah ke kapiler.
Sistem Saraf Pusat Ikan biasanya mempunyai otak kecil namun sebagian ada yang
mempunyai otak yang besar seperti ikan hiu dan mormyrids. Otak ikan terbagi
beberapa bagian. Pada bagian depan adalah Olfactory lobes, yaitu struktur yang menerima
dan memproses singnal dari nostrils melalui dua saraf olfactory. Olfactory lobes sangat besar di
ikan yang terutama sebagai saraf penciuman seperti pada hiu, hagfish dan catfish. Pada
Olfactory lobesterdapat dua telencephalon, strukturnya sama dengan cerebrum. Pada ikan
telencephalon banyak terkait dengan olfaction dimana bersama-sama membentuk otak
bagian depan.Yang menghubungkan otak bagian depan dengan otak tengah adalah
Diencephalonyang terletak dibawah optic lobes. Diencephalonmelakukan fungsinya
berasosiasi dengan hormon dan homeostatis. Berbentuk kerucut yang berada di
bawah diencphalon. Struktur ini mendeteksi sinar, mengelola cicadian rhythms dan
mengontrol perubahan warna. Otak bagian tengah atau mesencephalon terdiri daridua optic
lobes. Otak bagian belakang atau metencephalon, mengontrol kemampuan berenang dan
penyeimbangan. Batang otak atau myelencephalon adalah ujung dari otak yang mengontrol otot
dan tubuh organ serta respirasi dan osmoregulasi
Pada ikan, aktivasi FSH-R juga diaktifkan oleh LH, dan sebaliknya LH-R juga
dapat diaktifkan secara silang oleh FSH. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan di antara
hormon gonadotropin tersebut. Secara bersama-sama, reseptor dan lokalisasi menunjukkan
bahwa steroid sel Leydig secara langsung diatur oleh LH dan FSH, sementara fungsi sel Sertoli
didominasi diatur oleh FSH, meskipun diperlukan konsentrasi LH yang tinggi. Pada spesies ini,
kadar LH plasma sangat rendah atau tidak terdeteksi selama awal perkembangan testis
(proliferasi spermatogonia cepat) menjadi terdeteksi ketika sel germinal memasuki meiosis,
tetapi tidak meningkat secara jelas sampai dekat dengan musim pemijahan. Di sisi lain, FSH
meningkat selama proliferasi spermatogonia, kemudian meningkat kembali ketika spermiasi dan
menurun sebelum musim pemijahan dimulai.
Hormon steroid merupakan hormon yang bahan dasarnya berasal dari asam asetat yang
diubah menjadi kolesterol. Selanjutnya, dalam organel sel mitokondria dan retikulum
endoplasma halus dengan bantuan enzimatis kolesterol diubah berturut-turut menjadi
pregnenolon, progesteron, androstenedion, testosteron, dan estradiol. Hormon steroid
tersebut diproduksi dalam sel testis.
Testis, bentuknya longitudinal, sifatnya internal dan pada umumnya sepasang. Testes
bergantung pada bagian atas rongga tubuh dengan perantara mesorchium, diatas atau dibawah
gelembung gas (jika ada), beratnya bisa mencapai 12% atau lebih berat dari pada badannya,
kebanyakan berwarna putih keruh.
Reproduksi ikan dikendalikan oleh tiga sumbu utama, yaitu hipotalaums, hipofisa, dan
gonad. Secara alami, sistem kerja reproduksi ikan dimulai dari keadaan lingkungan seperti suhu,
cahaya, dan cuaca yang diterima oleh organ perasa dan meneruskannya ke sistem saraf.
Selanjutnya, hipotalamus melepasakan GnRH (gonadotropin releasing hormon) yang bekerja
merangsang kelenjar hipofisa untuk melepaskan GtH (gonadotropin). Gonadotropin
akanberfungsidalamperkembangandanpematangan gonad serta pemijahan.