Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK PEMERIKSAAN DAN

TEKNIK DIAGNOSA SKABIES


PADA ANJING

Ulfa Desianti Liding


C031191023
Etiologi Skabies
Skabies atau kudis adalah penyakit kulit menular yang
disebabkan oleh infestasi tungau Sarcoptes scabiei.
ETIOLOGI
PATOGENESIS Patogenesis Skabies
Tungau Sarcoptes scabiei menyerang dengan cara menginfestasi kulit
inangnya dan bergerak membuat terowongan di bawah lapisan kulit
(stratum korneum dan lusidum)
Lesi awal biasanya ditemukan pada daerah yang sedikit ditumbuhi
bulu, seperti sekitar kepala, mata, telinga dan siku, pada daerah
perut bagian ventral dan lipatan paha.
Gejala Klinis Skabies
- Lesi akan meluas ke bagian tubuh lain termasuk yang berambut tebal.
GEJALA KLINIS

- Rasa gatal dan ketidaktenangan dan hewan menggosok-gosokkan badannya.


- Perubahan patologi berupa eritema, pruritus, kemudian muncul papula yang
pecah sehingga terjadi - Pengelupasan kulit, terbentuk sisik-sisik dan kudis.
Rambut rontok dengan lesi tepi yang tidak rata, tidak begitu menonjol dari
permukaan, bersisik atau berkeropeng, dan bentukan papula.
- Nafsu makan menjadi berkurang, kurus, dan bau apek.
PEMERIKSAAN UMUM PEMERIKSAAN UMUM

Pemeriksaan fisik bertujuan untuk membantu penegakan


diagnosa terhadap pasien. Diagnosa skabies pada anjing
dapat dilakukan dengan cara inspeksi gejala klinis yang
muncul seperti warna rambut kusam, rambut rontok,
permukaan kulit tidak rata karena terjadi alopecia serta
keropeng pada kulit. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan
memeriksa adanya keropeng dibagian telinga, hidung, ekor,
kaki depan serta kaki belakang anjing
Diagnosis
Hal yang perlu diperhatikan dalam mendiagnosa penyakit
scabies pada anjing yaitu:
DIAGNOSIS

• Sejarah dan gejala klinis


• Reflek pinnal-pedal (70-90%) yaitu gerakan reflek
menggaruk dengan kaki belakang apabila bagian telinga
digosok/digaruk.
• Perlu dibedakan dengan demodikosis yang disebabkan
Demodex canis, eczema, infeksi jamur, atau radang kulit
(dermatitis) secara mikroskopis dengan ‘deep skin
scrapping’. Scabies sering disalahartikan dengan jamur
oleh pemilik hewan.
Diagnosis
Pemeriksaan laboratorium dapat menunjang diagnosis terdiri dari dua
bagian yaitu pemeriksaan kerokan kulit dengan metode superficial skin
DIAGNOSIS

scraping dan pemeriksaan hematologi


Diagnosis
Preparat natif / kerokan kulit
Sampel diambil dengan cara membuat luka kerokan pada kulit hewan yang
terserang (pada lokasi yang menunjukkan lesio) dengan menggunakan
DIAGNOSIS

skalpel. Hasil kerokan kulit tadi kemudian diletakkan pada kaca objek
yang kemudian ditetesi NaOH atau KOH 10%. Kaca objek tadi
kemudian ditutup dengan kaca penutup dan dilihat di bawah mikroskop
dengan perbesaran 100–400 kali.
Metode Flotasi Sentrifugasi
Sampel kerokan kulit diambil dengan cara yang sama pada metode
pertama, kemudian diletakkan pada tabung sentrifugasi. selanjutnya
yaitu dengan dilakukannya sentrifugasi dengan kecepatan 1500 rpm
selama 3 menit. Proses sentrifugasi tersebut akan membentuk endapan
pada dasar tabung. ditutup dengan kaca penutup dan dilihat di bawah
mikroskop dengan perbesaran 100–400 kali. Hasil positif akan
memperlihatkan tungau pada lapang pandang mikroskop
PENGOBATAN PENGOBATAN

Amitraz
Amitraz adalah salah satu jenis obat yang berasal dari
golongan Amidin. Amitraz bekerja pada reseptor
oktopamin pada tungau yang akan meningkatkan aktivitas
sistem saraf. Aplikasi obat ini pada anjing yaitu dengan
cara memandikan anjing dengan amitraz berkonsentrasi
0,05%. Amitraz juga tidak boleh digunakan untuk anjing
ras cihuahua, anjing yang sedang bunting atau menyusui,
serta anak anjing yang berusia kurang dari 12 minggu,
karena amitraz dapat menurunkan motilitas dari organ
gastro-intestinal yang mengakibatkan hipomotilitas pada
usus besar
PENGOBATAN PENGOBATAN

Ivermectin
Ivermectin dapat diaplikasikan secara oral, topikal, ataupun
sistemik. Dosis tunggal yang dianjurkan untuk Sarcoptes
scabiei var.canis adalah 200 µg/kg berat badan, dan dosis
untuk aplikasi sistemik maupun oral adalah 200–400 µg
/kg berat badan
PENGOBATAN PENGOBATAN

Fipronil
Fipronil adalah insektisida dari golongan phenylprazole
yang bekerja dengan cara menghambat kerja dari
neurotransmitter asam γ–butirat (GABA) ektoparasit, yang
menyebabkan ektoparasit akan mati karena paralisis Obat
ini diaplikasikan secara spot–on atau topical pada tubuh
anjing yang terinfestasi tungau(Ghubash
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai