Anda di halaman 1dari 16

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila


KELOMPOK 3
HASYATILAH

: 2112000224

SUPARMAN

: 2112000344

JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
JAKARTA
TAHUN AJARAN 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Kedudukan dan Fungsi Pancasila Bagi Negara Republik
Indonesia ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi nilai pada Mata
Kuliah Pendidikan Pancasila pada Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia Rawamangun.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran
dan kritik yang membangun penulis butuhkan demi kesempurnaan makalah yang akan
datang. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan

pembaca

pada

umumnya

Jakarta, 11 April 2015

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i


DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1
1.1.

Latar Belakang Masalah..................................................................................1

1.2.

Rumusan Masalah........................1

1.3.

Tujuan..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................2


2.1.

Pengertian Pancasila...............................2

2.2. Kedudukan dan Fungsi Pancasila...........................................................3


2.2.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia...............................3
2.2.2 Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa............................6
2.2.3 Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa.....................................................7
2.2.4 Pancasila Sebagai Perjanjian luhur dan tujuan Negara..............................8
2.2.5 Pancasila Sebagai Ideologi Negara.................................................8
BAB III PENUTUP ..12
3.1.

Simpulan12

3.2.

Saran .........12

DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Pancasila merupakan warisan bangsa dari para pendahulu kita yang wajib kita jaga
dan kita terapkan pada kehidupan bangsa saat ini. Pancasila yang digali dan dirumuskan para
pendiri bangsa adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa yang majemuk, multi agama,
multi bahasa, multi budaya, dan multi ras yang tergambar dalam semboyan Bhineka Tunggal
Ika agar menjadi bangsa yang bersatu, adil dan makmur.
Kedudukan dan fungsi pancasila sangat penting karena segala tingkah laku dan
tindakan warga negara Indonesia di atur oleh Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Sebagai
warga Indonesia kita harus paham makna-makna Pancasila, fungsi-fungsi Pancasila dan
tindakan yang mencerminkan nilai Pancasila. Oleh karena itu, setiap warga negara sangat
berperan penting dalam pengamalan Pancasila. Dengan kita memperjuangkan norma-norma
yang terkandung, bangsa Indonesia pasti akan menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, adil
dan makmur sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika walaupun Indonesia terdiri dari
berbagai macam agama, suku,adat dan budaya.
Dengan kita menganut dari makna yang terkandung dalam Pancasila kehidupan
bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang bermoral tinggi, berkeadilan dan persatuan
bangsa akan terjaga. Di dalamnya terdapat isi dan arti yaitu unsur-unsur pembentuk Pancasila
berisi tentang pentunjuk berperilaku sehari-hari dan juga mengatur dari hukum yang berlaku
di negara Indonesia.
Sebagai warga negara yang baik, hendaknya kita lebih mengenal dasar negara kita
yaitu Pancasila secara lebih dalam dan menyeluruh, agar kita dapat lebih menghargai dan
menjunjung tinggi dasar negara kita tersebut.
1.2 Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan Pancasila?
2. Apa saja kedudukan dan fungsi Pancasila bagi Negara Republik Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui arti dan makna Pancasila?
2. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi Pancasila bagi Negara Republik Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pancasila

Secara etimologis, Pancasila berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata Panca
dan Syila, Panca artinya lima dan syila artinya alas atau dasar. Jadi Pancasila artinya lima
dasar (aturan) yang harus ditaati dan dilaksanakan.
Didalam agama Budha juga terdapat istilah Pancasila yang ditulis dalam bahasa Pali
yaitu Pancha Sila yang artinya lima larangan atau lima pantangan sebagai berikut :
1. Jangan membunuh
2. Jangan mencuri
3. Jangan zina
4. Jangan berkata palsu/dilarang berdusta
5. Jangan minum-minuman keras
Secara terminologis, istilah Pancasila dipergunakan oleh Ir.Soekarno yang dicetuskan
dalam pidatonya didepan sidang BPUPKI (Dokuritsu Ziumbi Tyoosakai) pada tanggal 1 Juni
1945. Pancasila adalah dasar Negara Indonesia yang merupakan identitas Negara Indonesia
dan tidak dimiliki oleh negara lain.
2.2 Kedudukan dan Fungsi Pancasila
Pancasila sebagai objek pembahasan ilmiah memiliki ruang lingkup yang sangat luas
terutama berkaitan dengan kedudukan dan fungsi Pancasila. Setiap kedudukan dan fungsi
Pancasila pada hakikatnya memiliki makna serta dimensi masing masing yang
konsekuensinya, aktualisasinyapun juga memiliki aspek yang berbeda-beda, walaupun
hakikat dan sumbernya sama. Pancasila sebagai dasar negara memiliki pengertian yang
berbeda dengan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, demikian pula
berkaitan dengan kedudukan dan fungsi Pancasila lainnya.
Dari berbagai macam kedudukan

dan fungsi Pancasila sebagai titik sentral

pembahasan adalah kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara Republik
Indonesia, hal ini sesuai dengan kausa finalis Pancasila yang dirumuskan oleh pembentuk
negara pada hakikatnya adalah sebagai dasar negara Republik Indonesia.
2

Namun hendaklah dipahami bahwa asal mula Pancasila sebagai dasar negara
Republik Indonesia, adalah digali dari unsur-unsur yang berupa nilai-nilai yang terdapat pada
bangsa indonesia sendiri yang berupa pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu
dari berbagai macam kedudukan dan fungsi Pancasila sebenarnya dapat dikembalikan pada
dua macam kedudukan dan fungsi Pancasila yang pokok yaitu sebagai dasar negara Republik
Indonesia dan sebagai Pandangan hidup bangsa Indonesia.

Namun yang terpenting bagi kajian ilmiah adalah bagaimana hubungan secara
kausalitas di antara kedudukan dan fungsi Pancasila yang bermacam-macam tersebut. Oleh
karena itu kedudukan dan fungsi Pancasila dapat dipahami melalui uraian berikut.
2.2.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai dasar Filsafat atau dasar
Falsafah negara (Philosofische Gronslag) dari negara, ideologi negara atau (Staatsidee).
Dalam pengertian ini pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pem
erintahan negara atau dengan lain perkataan Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur
penyelenggaraan negara. Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan negara
terutama segala peraturan perundang-undangan termasuk proses reformasi dalam segala
bidang dewasa ini, dijbarkan dan diderivasikan dari nilai-nilai Pancasila. Maka Pancasila
merupakan sumber dari segala sumber hukum. Pancasila merupakan sumber kaidah hukum
negara yang secara konstitusional mengatur negara Republik Indonesia beserta seluruh unsurunsurnya yaitu rakyat, wilayah, serta pemerintahan negara.
Secara formal pancasila dapat dikatakan sebagai sebagai dasar negara. Dasar negara
merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan
kepada berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu
landasan atau pijakan yaitu Pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara,
merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia, termasuk di
dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah dan rakyat. Pancasila dalam
kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara dan
seluruh kehidupan negara Republik Indonesia.
Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tanpa dasar negara yang kuat dan
tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tanpa Pandangan
Hidup. Dengan adanya Dasar Negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam
menghadapi permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar. Pancasila Sebagai Dasar
Negara tentunya memiliki fungsi yang sangat penting.
3

Fungsi Pancasila Adalah sebagai berikut:

Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, artinya Pancasila lahir bersama dengan
lahirnya bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia dalam sikap
mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat membedakan dengan bangsa lain.

Perjanjian Luhur artinya Pancasila telah disepakati secara nasional sebagai dasar
negara tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan
Indonesia).

Sumber dari segala sumber tertib hukum artinya; bahwa segala peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan Pancasila atau tidak
bertentangan dengan Pancasila.

Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia, yaitu masyarakat adil dan
makmur yang merata materiil dan spiritual yang berdasarkan Pancasila.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dapat dirinci sebagai berikut :

Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum
(sumber tertib hukum) Indonesia. Dengan demikian pancasila merupakan asas
kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam Pembukaan UUD 1945 dijelmakan
lebih lanjut ke dalam empat pokok pikiran.

Meliputi suasana kebatinan (geistlichenhintergrund) dari Undang-Undang Dasar


1945.

Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis).

Mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar mengandung isi


yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara (termasuk para
penyelenggara partai dan golongan fungsional) memegang teguh cita-cita moral
rakyat yang luhur. Hal ini sebagaimana tercantum dalam pokok keempat yang
bunyinya sebagai berikut : ..... Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha
Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

Merupakan sumber semangat bagi Undang-undang Dasar 1945, bagi penyelenggara


negara, para pelaksana pemerintah (juga para penyelenggara partai dan golongan
fungsionan). Hal ini dapat dipahami karena semangat adalah penting bagi pelaksanaan
dan penyelenggaraan negara, karena masyarakat dan negara Indonesia senantiasa
tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan dinamika
masyarakat.
4

Dengan semangat yang bersumber pada asas kerokhanian negara sebagai pandangan
hidup bangsa, maka dinamika masyarakat dan negara akan tetap diliputi dan
diarahkan asas kerokhanian negara.
Dasar formal kedudukan Pancasila sebagai Dasar negara Republik Indonesia
tersimpul dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang bunyinya sebagai berikut:
...maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia, yang terbentuk dengan berdasar kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia,

kerakyatan

yang

dipimpin

oleh

hikmat

kebijaksanaan

dalam

permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi


seluruh rakyat Indonesia.
Pengertian kata .....Dengan berdasar kepada... hal ini secara yuridis
memiliki makna sebagai dasar negara. Walaupun dalam kalimat terakhir Pembukaan
UUD 1945 tidak tercantum kata Pancasila secara eksplisit namun anak kalimat
...dengan berdasar kepada... Ini memiliki makna dasar negara adalah Pancasila. Hal
ini didasarkan atas interpretasi historis sebagaimana ditentukan oleh BPUPKI bahwa
dasar negara Indonesia itu disebut dengan istilah Pancasila.
Sebagaimana telah ditentukan oleh pembentukan negara bahwa tujuan utama
dirumuskannya Pancasila adalah sebagai dasar negara Republik Indonesia. Oleh
karena itu fungsi pokok Pancasila adalah sebagai dasar negara Republik Indonesia.
Hal ini sesuai dengan dasar yuridis sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD
1945, ketetapan No. XX/MPRS/1996. ( Jo Ketetapan MPR No. V/MPR/1973 dan
Ketetapan No. IX/MPR/1978).
Dalam proses reformasi dewasa ini MPR melalui Sidang Istimewa tahun 1998,
mengembalikan kedudukan pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia yang
tertuang dalam Tap. XVIII/MPR/1998. Oleh karena itu segala agenda dalam proses
reformasi, yang meliputi berbagai bidang selain mendasarkan pada kenyataan aspirasi
rakyat (Sila IV) juga harus mendasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Reformasi tidak mungkin menyimpang dari nilai Ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, bahkan harus bersumber kepadanya.
5

2.2.2 Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa


Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, dalam perjuangan untuk
mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang
dijunjungnya sebagai suatu pandangan hidup. Nilai-nilai luhur adalah merupakan suatu tolak
ukur kebaikan yang berkenaan dengan hal-hal yang bersifat mendasar dan abadi dalam hidup
manusia, seperti cita-cita yang hendak dicapainya dalam hidup manusia. Pandangan hidup
yang terdiri atas kesatyuan rangkaian nilai-nilai luhur tersebut adalah suatu wawasan yang
menyeluruh terhadap kehidupan itu sendiri. Pandangan Hidup berfungsi sebagai kerangka
acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam
masyarakat serta alam sekitarnya. Dengan demikian dalam kehidupan bersama dalam suatu
negara membutuhkan suatu tekad kebersamaan, cita cita yang ingin dicapainya yang
bersumber pada pandangan hidupnya tersebut.
Dalam proses penjabaran dalam kehidupan modern antara pandangan hidup
masyarakat dengan pandangan hidup bangsa memiliki hubungan yang bersifat timbal balik.
Pandangan hidup bangsa diproyeksikan kembali kepada pandangan hidup masyarakat serta
tercermin dalam sikap hidup pribadi warganya. Dengan demikian dalam negara Pancasila
pandangan hidup masyarakat tercermin dalam kehidupan negara yaitu Pemerintah terikat oleh
kewajiban konstitusional, yaitu kewajiban Pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara
untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral
rakyat yang luhur (Darmodihardjo, 1996 : 35)
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sebagaimana yang ditujukan
dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1979, maka Pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat
Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar negara kita. Dalam hal ini Pancasila
dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari, dengan kata lain Pancasila digunakan
sebagai penunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup di segala bidang. Tingkah laku
dan tindakan perbuatan setiap warga negara Indonesia harus dilandasi dari semua sila
Pancasila, karena Pancasila adalah satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Pancasila dijadikan pandangan hidup bangsa dan Negara Indonesia yang harus
dihayati dan dijunjung tinggi sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang
mengandung jiwa beragama (sila pertama), jiwa berperikemanusiaan (sila kedua), jiwa
berkebangsaan (sila ketiga), jiwa berkerakyatan (sila keempat), dan jiwa yang menjunjung
tinggi keadilan sosial (sila kelima).
Transformasi pandangan hidup masyarakat menjadi pandangan hidup bangsa dan
akhirnya menjadi dasar negara juga terjadi pada pandangan hidup Pancasila.
6

Pancasila sebelum dirumuskan menjadi dasar negara serta ideology negara, nilai-nilainya
telah terdapat pada bangsa Indonesia dalam adat-istiadat, dalam budaya serta terdapat pada
bangsa Indonesia. Pandangan yang ada pada masyarakat Indonesia tersebut kemudian
kemudian menjelma menjadi pandangan hidup bangsa yang telah terintis sejak zaman
Sriwijaya, Majapahit kemudian Sumpah Pemuda 1928. Kemudian diangkat dan dirumuskan
oleh para pendiri negara dalam siding-sidang BPUPKI, Panitia Sembilan, serta siding
PPKI kemudian ditentukan dan disepakati sebagai dasar negara republic Indonesia, dan
dalam pengertian inilah maka Pancasila sebagai Pandangan Hidup negara dan sekaligus
sebagai Ideologi Negara.
Pancasila sebagai pandangan hidup bagi rakyat Indonesia sangat penting artinya
karena merupakan pegangan yang mantap, agar tidek terombang ambing oleh keadaan
apapun, bahkan dalam era globalisasi. Dengan suatu pandangan hidup yang diyakininya
bangsa Indonesia akan mampu memandang dan memecahkan segala persoalan yang
dihadapinya secara tepat sehingga tidak terombang-ambing dalam menghadapi persoalan
tersebut. Dengan suatu pandangan hidup yang jelas maka bangsa Indonesia akan memiliki
pegangan dan pedoman bagaimana mengenal dan memecahkan berbagai masalah politik,
sosial budaya, ekonomi, hukum, hankam dan persoalan lainnya dalam gerak masyarakat yang
semakin maju.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa tersebut terkadung di dalamnya konsepsi
dasar ,mengenai kehidupan yang dicita-citakan, terkandung dasar pikiran terdalam dan
gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Oleh karena Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa merupakan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat Indonesia, maka pandangan hidup tersebut dijunjung tinggi oleh warganya karena
pandangan hidup Pancasila berakar pada budaya dan pandangan hidup masyarakat. Dengan
demikian pandangan hidup Pancasila bagi bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika
tersebut harus merupakan asas pemersatu bangsa sehingga tidak boleh mematikan
keanekaragam.
2.2.3 Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia Pancasila dalam pengertian ini
adalah bahwa sikap, tingkah laku, dan perbuatan Bangsa Indonesia mempunyai ciri khas.
Artinya, dapat dibedakan dengan bangsa lain, dan kepribadian bangsa Indonesia adalah
Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila disebut juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia.
7

Fungsi Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia berarti bahwa Pancasila


adalah gambaran tertulis dan pola perilaku atau gambaran tentang amal perbuatan bangsa
Indonesia yang khas yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain. Pancasila sebagai
kepribadian bangsa, yaitu Pancasila memberi ciri khas kepribadian yang tercermin dalam
sila-sila Pancasila, yaitu bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan Yang
Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berjiwa persatuan dan kesatuan bangsa,
berjiwa musyawarah mufakat untuk mencapal hikmat kebijaksanaan, bercita-cita
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
2.2.4 Pancasila Sebagai Perjanjian luhur dan tujuan Negara
Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia, berarti bahwa Pancasila
merupakan keputusan final bagi bangsa Indonesia. Pancasila adalah kesepakatan dan
perjanjian serta konsensus bangsa Indonesia sebagai dasar negara yang ditetapkan pada
tanggal 18 Agustus 1945. Istilah Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia muncul
dalam pidato kenegaraan Presiden Soekarno di depan sidang Dewan Perwakilan Rakyat
Gotong-Royong (DPR-GR) pada tanggal 16 Agustus 1967, yang merupakan kesepakatan
bulat para wakil-wakil bangsa Indonesia (PPKI) menjelang dan sesudah Proklamasi
Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Pancasila sebagai perjanjian luhur seluruh rakyat
Indonesia, artinya bahwa Pancasila harus kita bela untuk selama-lamanya. Perjanjian luhur
ini telah dilakukan pada tanggal 18 agustus 1945, yaitu pada saat PPKI (sebagai wakil
seluruh rakyat Indonesia) telah menerima Pancasila dan menetapkan dasar negara secara
konstitusional dalam pembukaan UUD 1945.
Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia
menjelang dan sesudah Proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar
karena ia ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia yang
terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melainkan karena Pancasila itu telah mampu
membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.
2.2.5 Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Istilah ideology berasal dari kata ideayang berarti gagasan, konsep, pengertian
dasar, cia-cita dan logos yang berarti ilmu. Kata idea berasal dari kata bahasa Yunani
eidos. Di samping itu ada kata idein yang artinya melihat. Maka secarab harafiah,
ideology berarti ilmu pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari, idea
disamakan artinya dengan cita-cita.
8

Cita-cita yang dimaksud adalah yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga citacita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham.
Pancasila sebagai Ideologi Negara Yang dimaksud dengan istilah Ideologi Negara
adalah kesatuan gagasan-gagasan dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan
kehidupannya baik individual maupun sosial dalam kehidupan kenegaraan. Ideologi negara
menyatakan suatu cita-cita yang ingin dicapai sebagai titik tekanannya dan mencakup nilainilai yang menjadi dasar serta pedoman negara dan kehidupannya.
Maka ideologi Negara dalam artis cita-cita Negara atau cita-cita yang menjadi basis
bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan
pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang antara lain memiliki ciri sebagai berikut :
a. Mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan
kenegaraan.
b. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia,
pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara,
dikembangkan,

diamalkan,

dilestarikan

kepada

generasi

berikutnya,

diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban (Notonegoro,


Pancasila Yuridis Kenegaraan, tanpa tahun, hal. 2,3)
Pancasila adalah ideologi negara yaitu gagasan fundamental mengenai bagaimana
hidup bernegara milik seluruh bangsa Indonesia bukan ideologi milik negara atau rezim
tertentu. Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi nasional Indonesia yang
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Sebagai ideologi bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya (Cultural Bond) yang berkembangan
secara alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara paksaan atau Pancasila
adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan masyarakat
tergantung daya tahan dari ideologi itu. Menurut Alfian, kekuatan ideologi tergantung pada
kualitas tiga dimensi yang dimiliki oleh ideologi itu, yaitu dimensi realita, idealisme, dan
fleksibelitas.
Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi tersebut:
1. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang
mencerminkan realita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi
itu lahir atau muncul untuk pertama kalinya paling tidak nilai dasar ideologi itu
mencerminkan realita masyarakat pada awal kelahirannya.
9

2. Dimensi idealisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai
dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan
masyarakat tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik
kehidupan bersama sehari-hari.
3. Dimensi fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi
dalam mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan
masyarakatnya. Mempengaruhi artinya ikut mewarnai proses perkembangan zaman
tanpa menghilangkan jati diri ideologi itu sendiri yang tercermin dalam nilai dasarnya.
Mempengaruhi berarti pendukung ideologi itu berhasil menemukan tafsiran tafsiran
terhadap nilai dasar dari ideologi itu yang sesuai dengan realita - realita baru yang
muncul di hadapan mereka sesuai perkembangan zaman.
Dengan demikian, Pancasila merupakan sebuah ideologi yang tidak bersifat kaku dan
tertutup, namun bersifat terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah
bersifat aktual, dinamis, antisipatif, dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan
perkembangan jaman. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai
dasar Pancasila namun mengeksplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit, sehingga
memiliki kemampuan yang labih tajam untuk memecahkan masalah- masalah baru dan
aktual.
Ideologi sebagai suatu sistem pemikiran (system of thought), maka ideologi terbuka
itu merupakan suatu sistem pemikiran terbuka, sedangkan ideologi tertutup itu merupakan
suatu sistem pemikiran tertutup.
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila memiliki ciri ciri sebagai berikut :
a. Nilai - nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil
dari suatu kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.
b.

Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil


musyawarah dan konsensus dari masyarakat tersebut.

c. Tidak diciptakan oleh negara melainkan digali dan ditemukan dalam masyarakat itu
sendiri.
d. Milik seluruh rakyat Indonesia
e. Masyarakat dalam menemukan dirinya.kepribadiannya di dalam ideologi tersebut
Dengan demikian maka merupakan ciri ideologi terbuka yakni bahwa isinya tidak
operasional. Ia baru menjadi operasional apabila sudah dijabarkan ke dalam perangkat yang
berupa konstitusi atau peraturan perundangan lainnya.
10

Oleh karena itu ideologi terbuka sebagaimana yang dikembangkan oleh bangsa Indonesia
senantiasa terbuka untuk proses reformasi dalam bidang kenegaraan, karena ideologi terbuka
berasal dari masyarakat yang sifatnya dinamis. Selain itu sifat ideologi terbuka juga serta
akselerasi dari masyarakat dalam mewujudkan cita-citanya untuk hidup berbangsa dalam
mencapai harkat dat martabat kemanusiaan.
Sebagai ideologi tertutup, Pancasila memiliki ciri ciri sebagai berikut :
a. Demi ideologi masyarakat harus berkorban, dan kesediaan untuk menilai kepercayaan
ideologi para warga masyarakat serta kesetiaannya masing-masing sebagai warga
masyarakat.
b. Bahwa isinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan intinya
terdiri dari tuntutan-tuntutan kongkret dan operasional yang keras yang diajukan
dengan mutlak.
c. Betapapun besarnya perbedaan antara tuntutan berbagai ideologi yang memungkinkan
hidup dalam masyarakat itu, akan selalu ada tuntutan mutlak bahwa orang harus taat
kepada ideologi tersebut.
Dengan demikian
dibenarkan

adalah menjadi ciri

ideologi tertutup bahwa atas nama ideologi

pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat. Yang

berlaku bagi ideologi tertutup, tidak berlaku bagi ideologi terbuka.


Pancasila sebagai ideologi negara dengan tujuan segala sesuatu dalam bidang
pemerintahan ataupun semua yang behubungan dengan hidup kenegaraan harus dilandasi
dalam hal titik tolak pelaksanaannya dan diarahkan dalam mencapai tujuannya dengan
pancasila. Dengan menyatukan cita-cita yang ingin dicapai ini maka dasarnya adalah sila
kelima, ingin mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang dijiwai oleh
sila-sila yang lainnya sebagai kesatuan.

11

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Pancasila merupakan lima dasar atau aturan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh
Negara Indonesia.
2. Kedudukan dan fungsi Pancasila bagi Negara Indonesia adalah :
a. Sebagai dasar negara
b. Sebagai ideologi negara
c. Sebagai pandangan hidup bangsa indonesia
d. Sebagai kepribadian bangsa indonesia
e. Sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
Indonesia adalah negara demokrasi yang berdasarkan atas hukum. Oleh karena itu, dalam
segala aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan negara diatur dalam sistem peraturan perundangundangan. Hal inilah yang dimaksud dengan pengertian Pancasila dalam konteks ketatanegaraan
Republik Indonesia.

3.2 Saran
Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila merupakan
filsafat negara kita Republik Indonesia, maka kita harus menjunjung tinggi dan mengamalkan
sila-sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab. Selain itu
kita juga perlu lebih mendalami pemahaman tentang sila- sila dan fungsinya agar dalam tepat
dalam pengamalannya. Dengan demikian cita-cita dan tujuan-tujuan dari Pancasila dapat terwujud
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Sebagai bangsa Indonesia, supaya mampu mencermati nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai masyarakat madani, yaitu
masyarakat yang tidak buta akan posisi dasar negara, hendaknya kita bisa mengaplikasikan semua
aspek-aspek yang terkandung dalam Pancasila kedalam kehidupan sehari-hari.

12

DAFTAR PUSTAKA
Dicky, 2012. www.google.com/sfghrl5693ll=Kedudukan dan Fungsi Pancasila.html
Kaelan. 2001. Pendidikan Pancasila . Yogyakarta : Penerbit Paradigma.
Soeprapto,M.Ed. 1996. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka dalam Menghadapi Liberalisasi
Perdagangan Internasional. Jakarta: PT. Citraluhur Tata.
Materi Pelajar (2013). 7 Fungsi dan Kedudukan Pancasila Bagi Negara Indonesia. From
http://pelajarpro.com/7-fungsi-dan-kedudukan-pancasila-bagi-negara-indonesia/, 23 Agustus 2013
Suka

Tulis

(2010).

Fungsi

dan

Kedudukan

Pancasila.

From

https://sukatulis.wordpress.com/2010/12/11/fungsi-dan-kedudukan-pancasila/ , 11 Desember
2010

Anda mungkin juga menyukai