Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

AGROINDUSTRI TERNAK KAMBING

DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD NUR (I036211013)

MUHAMMAD GAZALI (I036211001)

MUHAMAD IKRAM AL-Insaan (I036211005)

UNVERSITAS HASANUDDIN

AGRBISNIS PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari
begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, penulis juga merasa
sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
ini. Penulis sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen . dan semua pihak yang
turut membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan
dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan
khususnya bagi penulis sendiri.

Soppeng, 18 September 2021

Penulis
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) merupakan salah satu subspesies kambing
yang dipelihara atau dijinakkan dari kambing liar Asia Barat Daya dan Eropa Timur.
Kambing merupakan anggota dari keluarga Bovidae dan bersaudara dengan biri-biri
karena keduanya tergolong dalam sub famili Caprinae. Terdapat lebih 300 jenis
kambing yang berbeda-beda.[1] Kambing adalah salah satu di antara spesies yang
paling lama di ternakkan, yaitu untuk susu, daging, bulu, dan kulit di seluruh dunia.[2]
Pada tahun 2011, populasi kambing yang hidup di seluruh dunia mencapai 924 juta
menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa.[3]

Seekor kambing jantan dewasa.

Kambing merupakan binatang memamah biak yang berukuran sedang. Kambing


ternak (Capra aegagrus hircus) adalah subspesies kambing liar yang secara alami
tersebar di Asia Barat Daya (daerah "Bulan sabit yang subur" dan Turki) dan Eropa.
Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada
kambing jantan lebih besar. Umumnya, kambing mempunyai janggut, dahi cembung,
ekor agak ke atas, dan kebanyakan berrambut lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing
liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12
sentimeter - 15 sentimeter. Bobot kambing betina 50 kilogram - 55 kilogram,
sedangkan yang jantan bisa mencapai 120 kilogram. Kambing liar tersebar dari
Spanyol ke arah timur sampai India, dan dari India ke utara sampai Mongolia dan
Siberia. Habitat yang disukainya adalah daerah pegunungan yang berbatu-batu.

Kambing sudah dibudidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang lalu.
Biasanya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor. Dalam pengembaraannnya
mencari makanan, kelompok kambing ini dipimpin oleh kambing betina yang paling
tua. Sementara kambing-kambing jantan berperan menjaga keamanan kawanan.
Waktu aktif mencari makannya siang maupun malam hari. Makanan utamanya adalah
rumput-rumputan dan dedaunan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengetahu yang di maksud kambing.
2. Menegetahui cara perawatan kambing.
3. Cara mengolah kambing

BAB I

Pengertian dan Jenis-Jenis Kambing

1. Pengertian Hewan Kambing

Kambing merupakan binatang memamah biak yang berukuran sedang. Kambing


ternak (Capra aegagrus hircus) adalah subspesies kambing liar yang secara alami tersebar
di Asia Barat Daya (daerah "Bulan sabit yang subur" dan Turki) dan Eropa.

2. Klasifikasi Kambing

Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada


kambing jantan lebih besar. Umumnya, kambing mempunyai jenggot, dahi cembung,
ekor agak ke atas, dan kebanyakan berambut lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing liar
tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 centimeter - 15
centimeter.

Bobot yang betina 50 kilogram - 55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai
120 kilogram. Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai India, dan dari
India ke utara sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang disukainya adalah daerah
pegunungan yang berbatu-batu.
Kambing sudah di budidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang lalu.
Di alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor. Dalam
pengembaraannnya mencari makanan, kelompok kambing ini dipimpin oleh kambing
betina yang paling tua, sementara kambing-kambing jantan berperan menjaga keamanan
kawanan. Waktu aktif mencari makannya siang maupun malam hari. Makanan utamanya
adalah rumput-rumputan dan dedaunan.

Kambing berkembang biak dengan melahirkan. Kambing bisa melahirkan dua hingga
tiga ekor anak, setelah bunting selama 150 hingga 154 hari. Dewasa kelaminnya dicapai
pada usia empat bulan. Dalam setahun, kambing dapat beranak sampai dua kali.

3. Jenis-jenis Kambing

 Kambing Kacang

Kambing kacang adalah ras unggul kambing yang pertama kali dikembangkan di
Indonesia. Badannya kecil. Tinggi gumba pada yang jantan 60 centimeter hingga 65
centimeter, sedangkan yang betina 56 centimeter. Bobot pada yang jantan bisa mencapai
25 kilogram, sedangkan yang betina seberat 20 kilogram. Telinganya tegak, berrambut
lurus dan pendek. Baik betina maupun yang jantan memiliki dua tanduk yang pendek.

 Kambing Etawah

Kambing Etawah didatangkan dari India yang disebut kambing Jamnapari. Badannya


besar, tinggi gumba yang jantan 90 sentimeter hingga 127 sentimeter dan yang betina
hanya mencapai 92 sentimeter. Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kilogram, sedangkan
betina hanya mencapai 63 kilogram. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah. Dahi dan
hidungnya cembung. Baik jantan maupun betina bertanduk pendek. Kambing jenis ini
mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari. Keturunan silangan (hibrida)
kambing Etawa dengan kambing lokal dikenal sebagai sebagai kambing "Peranakan
Etawah" atau "PE". Kambing PE berukuran hampir sama dengan Etawa namun
lebih adaptif terhadap lingkungan lokal Indonesia.
 Kambing Peranakan Etawah

Kambing Peranakan Etawah (PE) merupakan hasil kawin tartar antara kambing kacang
dengan kambing etawah yang mempunyai sifat mendekati kambing etawah dan
sebagiannya mendekati sifat kambing kacang. kambing PE memiliki lama kebuntingan
148,87 hari, siklus birahi 23 hari, angka kawin per kebuntingan 1,95.

 Kambing Jawarandu

Kambing Jawarandu merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Etawa


dengan kambing Kacang. Kambing ini memliki ciri separuh mirip kambing Etawa dan
separuh lagi mirip kambing Kacang. Kambing ini dapat menghasilkan susu sebanyak 1,5
liter per hari.

 Kambing Saanen

Kambing Saenen berasal dari Saenen, Swiss. Baik kambing jantan maupun betinanya
tidak memliki tanduk. Warna rambutnya putih atau krem pucat. Hidung, telinga dan
kambingnya berwarna belang hitam. Dahinya lebar, sedangkan telinganya berukuran
sedang dan tegak. Kambing ini merupakan jenis kambing penghasil susu.
BABII

Cara Perawatan Kambing dengan Baik dan Benar

Tahapan-tahapan cara memelihara kambing dan merawatnya, yaitu:


1. Kandang kambing
Kandang untuk kambing harus disesuaikan dengan karakter kambing karena
kambing memiliki sifat agresif atau tidak bisa diam. Bukan hanya itu, kambing juga
termasuk hewan yang suka mendaki. Oleh sebab itu kandang untuk kambing
sebaiknya cukup tinggi, kurang lebih  setengah meter dari permukaan tanah.
Selain dapat menahan angin, kandang untuk kambing harus terkena sinar
matahari,  terutama sinar matahari diwaktu pagi hari. Kandang kambing bisa dibuat
dengan sistem ganda atau tunggal. Namun pembuatan kandang tersebut harus
disesuaikan dengan jumlah kambing yang akan kita pelihara. Ukuran luas kandang
kambing dapat dikelompokkan, yaitu:
 Kandang kambing jantan ukuran luasnya 1m x 1,5 m
 Kandang kambing betina ukuran luasnya 0,8m x 1,5 m
 Kandang kambing  betina yang memiliki anak satu atau  dua ekor ukuran
kandangnya 1m x 1,5 m
 Kandang untuk 10 ekor kambing yang dicampur sekaligus, dapat
dipergunakan ukuran 1,5m x 7,5 m atau 1,5m x 6 m.

Untuk ukuran tempat makan tidak ada patokan, tetapi untuk pedoman bisa
menggunakan ukuran sebagai berikut:
 Bagian dasar selebar 25 cm
 Bagian atasnya selebar 35-40 cm
 Kedalaman rak makan 50 cm
 Jarak rak dari lantai 25 cm.

Untuk lantai kandang menggunakan bahan yang terbuat dari bambu agar tahan
terhadap air kencing dan kotoran yang jatuh ke lantai dan langsung keluar. Ukuran
bambu yang digunakan sekitar 1-1,5 cm dan memberinya jarak bambu untuk lantai.

Atap kandang harus menutupi rak tempat makan supaya rak tidak terkena  air
hujan.

2. Makanan
Makanan yang biasa diberikan untuk kambing dapat dikelompokkan berdasarkan
jenisnya, yaitu:
a. Kelompok padian-padian.
Seperti: Rumput kelonjono, rumput benta, rumput jukut tualadi, rumput benggala,
rumput kawatan
b. Kelompok Kacang-kacangan
Seperti: orok-orok / krotalaria, turi (daun, ranting, ataupun bunga turi), petai cina
atau malandingan (bisa juga buahnya atau bunga malandingan yang masih muda).
Kacang tanah (baik daun atau buahnya yang masih muda), kacang kedelai
c. Kelompok lain yang bisa diberikan
Seperti: daun waru, daun kelapa pohon, daun pisang, daun nangka, daun clitoria
atau kembang telang.

Biasanya kambing dewasa setiap harinya memerlukan makanan hijau-hijauan


sebanyak 6 kg. untuk kambing betina yang sedang menyusui dapat diberikan makanan
tambahan konsentrat yang berupa dedak, bungkil kelapa, bubur nasi dan sedikit
garam.

Untuk perbandingannya 1 bagian berat konsentrat dibanding dengan 5 atau 7


bagian berat hijau-hijauan, namun perlu diingat dalam memeberikan makanan kepada
kambing-kambing ini setiap harinya juga tetap seberat 6 kg.

No Jenis Tanaman Kandungan Unsur


% Air %Protein TND
1 Rumput Benggala 79,8 2,7 18

2 Rumput Kawatan 78,0 1,8 18


3 Daun Turi 80,2 6,4 18
4 Petai Cina 78,2 5,7 22

5 Daun Ketela Pohon 77,0 8,2 22


6 Daun Nangka 71,5 3,4 20
Keterangan: TND = Jumlah  makanan keseluruhan  unsur yang dapat dicerna.

3. Pengenalan Ternak
Tanda pengenal pada ternak bertujuan untuk mengecek jumlah ternak yang
ada. Apabila memiliki jumlah ternak yang cukup banyak, bisa memberikan tanda atau
ciri dengan memberikan kalung atau goresan pada telinga. Hal ini dapat memudahkan
pemilik kambing untuk menghitung atau mengecek keberadaan ternak kambingnya.

4. Perawatan Kuku
Perawatan kuku pada  kambing sangat penting karena kambing sering
digembalakan di daerah-daerah yang becek dan banyak cacingnya. Hal ini merupakan
salah satu penyebab kambing-kambing itu terserang penyakit. Kuku yang terserang
cacing, akan kelihatan keropak, auranya tidak rata. Apalagi kalau sampai ada tungau
yang menyerang di sela-sela kuku-kuku kambing menyebabkan kambing malas
berjalan karena sakit, selain itu kerusakan pada kuku dapat mengakibatkan kelainan
bentuk kaki akibat lamanya penyakit yang diderita dan akan pincang jalannya.

5. Pemeliharaan Kambing Jantan


Tidak semua kambing jantan memiliki daya nafsu seksual yang hebat, hal ini
diakibatkan karena beberapa hal, yaitu:
 Terlalu sering dipakai untuk pejantan atau sebagai pemacek
 Biasanya kaki belakang kambing sakit, juga bisa menurunkan gairah seksual
 Kemungkinan alat kelamin (kemaluannya) sakit
 Susunan saraf pusatnya terganggu
 Termasuk ternak yang sakit.

Untuk menghindari kambing jantan yang kurang maksimal seperti di atas, maka
perlu diadakannya pemeliharaan dan perawatan sebagai berikut:
 Letakan kambing dalam kandang tersendiri, posisi kandang sebaiknya di tengah-
tengah kambing betina yang dewasa
 Usahakan mempunyai gerakan yang bebas, yaitu dengan cara selain dikandang
juga sering dilepas dikandang
 Untuk menjaga kesehatannya, kandang kambing jantan ini perlu disikat dan
dibersihkan dan tidak hannya kandangnya kambingnya pun harus disikat minimal
seminggu sekali
 Makanan kambing jantan harus cukup dan mengandung unsure-unsur yang
dibutuhkan, agar menambah manfaat buat kekuatan
 Kandang harus tetap bersih dan sekering mungkin, paling tidak setiap pagi sinar
matahari dapat masuk.

Kambing jantan yang baik untuk dikawinkan setelah berumur 2 tahun. Selama satu
tahunnya hanya boleh dikawinkan dengan 25 – 50 kambing betina saja. Itu pun harus 
membaginya menjadi dua tahap perkawinan artinya setiap ekor kambing betina yang
telah dikawini, hanya boleh dikawinkan sekali lagi dengan pejantan yang sama dalam
jangka waktu setengah bulan lagi atau 2 minggu kedepan.
6. Pemeliharaan Kambing Induk
Pemeliharaan kambing induk memiliki kriteria yang sangat penting, yaitu:
 Kandang untuk beranak harus ditempatkan yang terpisah dari kandang kambing
lainnya, supaya suasananya tenang
 Ukuran kandang  sebaiknya 1m x 1,5m
 Makan harus diperhatikan jumlah maupun kualitas
 Harus dilatih agar bisa bergerak menuju kandang tempat melahirkan.

7. Perawatan Setelah Beranak


Ciri-ciri kambing induk yang mau beranak, sebagai berikut:
 Puting kambing betina bila diperah mengeluarkan cairan putih
 Kambing yang akan melahirkan selalu kelihatan gelisah dan suka mencakar-cakar
lantai
 Dari alat kelaminnya selalu keluar cairan berupa lender yang putih dan jernih
 Suka mengembik.
BAB III

Produk Olahan dari Kambing dan Domba

1. Kambing/Domba Sebagai Hewan Hidup

a. Hewan Kurban

Setiap tahun umat islam merayakan idul adha. Pada idul adha, semua orang akan
memesan hewan ternak yang salah satunya ialah kambing. Kambing merupakan
kebutuhan wajib untuk dijadikan hewan qurban.

b. FDB/ Devisa

Kambing adalah hewan ternak yang banyak peminatnya. Hewan ini menjadi salah
satu barang yang diperdagangkan secara internasional. Oleh karena itu, kambing bisa
menjadi sumber penghasilan devisa sebuah negara bila hewan itu diekspor.

2. Kambing/Domba sebagai Daging Segar dan Susu


a. Olahan Makanan

Daging kambing yang memiliki rasa dan aroma khas memiliki banyak penggemar
khususnya di Indonesia dan daerah Timur Tengah. Banyak sekali makanan olahan dari
daging kambing segar yang dijadikan makanan untuk keluarga sehari hari maupun untuk
dijual kembali. Bahkan, sudah tidak terhitung jumlah olahan yang terbuat dari daging sapi
dan domba yang ada di Indonesia.

b. susu segar

1) Susu kambing mentah ( raw/non unpasteurized milk )

Susu kambing mentah adalah susu segar yang tidak dipanaskan atau dimasak setelah
proses mengekalkan kandungan nutrien dan zat vitamin yang ada dalam susu kambing
mentah tersebut.
2) Susu kambing segar ( pasteurized milk )

Susu kambing segar adalah susu yang dipanaskan dan dimasak pada suhu yang ditetap
(tidak kurang 73°C) untuk membunuh bakteria yang terkandung dalam susu tersebut.

3) Susu kambing etawa

Susu kambing etawa adalah susu yang berasal dari kambing etawa. Susu ini dipercaya
memiliki khasiat yang baik bahkan hampir setara dengan ASI. Hasil riset juga
membuktikan bahwa tekstur lemak yang lebih lembut dan halus yang terkandung di dalam
susu kambing etawa lebih mudah dicerna serta aman bagi pencernaan dan sangat berguna
bagi kesehatan tubuh. Susu kambing Etawa memiliki banyak kandungan nutrisi yang baik
bagi kesehatan, diantaranya adalah sodium (Na) yang bermanfaat memberikan
keseimbangan antara kalsium dengan kalium di dalam tubuh, Fluorin (F) yang baik untuk
para pederita TBC asma/ atau sesak nafas, dan Fosfor (P) yang baik untuk otot-otot tubuh
kita, serta masih banyak lagi nutrisi penting lainnya.

c. Olahan Tahan lama

Hampir sama halnya seperti sapi, daging dan susu kambing dan domba bisa dijadikan
makanan olahan yang tahan lama seperti, dendeng, abon, sosis, keju dan yoghurt yang
pasti punya cita rasa yang berbeda dengan sapi.

3. Kambing/Domba sebagai Kulit segar


a. Kulit Samak

Kulit kambing yang sudah disamak merupakan bahan baku garmen, antara lain jaket,
sarung tangan, celana, rok. Barang-barang ini tidak dapat dihasilkan dari kulit sapi karena
kulit sapi memiliki tekstur tebal dan keras dan lebih banyak digunakan untuk membuat
sepatu, tas, sabuk (ikat pinggang), dompet. Kalaupun dibuat jaket, sarung tangan
umumnya harga lebih murah. Produk lain kulit kambing sebenarnya masih bermacam-
macam seperti untuk pembuatan bola, jok, karpet dan sebagainya, akan tetapi Indonesia
belum memiliki teknologinya.

b. Kulit Domba

Kulitnya yang lunak tak jarang dimanfaatkan oleh sebagian pengrajin untuk membuat
tas dan dompet. Tak hanya itu saja, tetapi juga kulit domba digunakan sebagai bahan
pembuatan jaket. Bulu domba juga bisa diolah menjadi benang yang merupakan produk
utama untuk fashion.

4. Kambing sebagai Limbah

a. Jerohan (organ dalam)

Jerohan khususnya di Indonesia masih bisa dimanfaatkan tetapi tidak untuk di negara-
negara lain. Di Indonesia, jerohan diolah lagi untuk menjadi lauk pauk teman makan nasi.
Biasanya dimasak bersamaan dengan dagingnya.

b. Tulang

1) Kalsium

Tulang merupakan sumber kalsium tidak terkecuali tulang kambing/domba. Tulang


hewan ini akan digunakan sebagai bahan baku produk suplemen kalsium.

2) Pakan

Tulang memiliki sum sum didalamnya yang mengandung banyak kalsium. Tak
jarang, tulang pun dijadikan makanan seperti sup yang juga menjadi favorit orang
Indonesia.

c. Kotoran
Kambing dan domba semasa hidupnya mengkonsumsi dedaunan dan rumput-
rumputan. Kotoran yang mereka keluarkan sangat berguna bagi tanaman sebagai pupuk
urea.

d. Kulit afkir

Kulit afkir tidak bisa digunakan untuk membuat produk olahan kulit tetapi bisa
dijadikan kerupuk. Kerupuk macam ini banyak penggemarnya khususnya di Indonesia.

BAB IV

Dampak Positif dan Negatif dari Pengolahan Kambing

Jika didasarkan pada penelitian ahli gizi, ditemukan fakta bahwa daging kambing
ternyata jauh lebih sehat jika dibandingkan dengan jenis daging kambing lainnya. Setiap 100
gram daging kambing mengandung 154 kalori, 3,6 miligram lemat jenuh, dan 9,2 miligram
lemak. Zat lainnya yang juga bisa ditemukan dalam daging kambing antara lain Vitamin B,
selenium, kolin dan juga zat besi. Sementara itu, selain dagingnya, susu kambing juga
memiliki kandungan gizi super lengkap. Senyawa yang bisa ditemukan di dalamnya antara
lain sodium atau Na, Klasium atau Ca, Fosfor atau P dan masih banyak lagi lainnya.
Daging kambing bisa dibuat menjadi berbagai menu masakan yang lezat dan
menggugah selera. Selain rasanya yang lezat, daging kambing juga banyak mempunyai
manfaat dan khasiat. Makan daging kambing dipercaya bisa meningkatkan tekanan darah,
sehingga pada orang yang mempunyai tekanan darah rendah sangat dianjurkan untuk
mengonsumsi sate kambing.
Daging kambing juga dipercaya bisa meningkatkan potensi seksualitas kaum pria.
Bagian paling banyak dikonsumsi oleh kaum pria adalah bagian torpedo kambing. Selain
bagian torpedo, empedu kambing juga dipercaya berkhasiat untuk meningkatkan kemampuan
seksualitas. Manfaat lain dari mengonsumsi empedu kambing adalah bisa menyembuhkan
penyakit malaria. Dalam beberapa buku pengobatan Cina, memang terdapat empedu untuk
mengobati malaria, misalnya saja empedu ular. Akan tetapi ternyata empedu kambing juga
memiliki khasiat yang sama dengan empedu ular. Susu kambing, terutama untuk kambing
jenis etawa, mempunyai banyak kelebihan jika dibanding dengan susu hewan pemamah biak
yang lain. Kandungan Flourin yang ada pada susu kambing kadarnya 10-100 kali lebih besar
daripada susu sapi dan bersifat anti bakteri, memiliki protein, lemak yang mudah dicerna,
sodium (Na), fosfor (P), dan juga kandungan kalsium (Ca) yang tinggi. Untuk yang punya
penyakit kulit, susu kambing sangat baik dikonsumsi untuk mengatasi penyakit kulit, seperti
eksim serta gatal-gatal. Susu kambing juga bisa membantu mengembalikan kesehatan
seorang ibu yang baru melahirkan, menyembuhkan pendarahan sesudah melahirkan,
memulihkan zat besi setelah haid, menyembuhkan penyakit kurang darah, menghambat
kerapuhan tulang (osteoporosis), mengatasi penyakit TBC dan asma, bahkan susu kambing
juga bisa mengontrol kadar kolesterol dalam darah, menyembuhkan asam urat tinggi serta
kelainan ginjal yang disebut Nepbratic Syndrom.
Selain itu daging kambing juga memiliki efek negatif bagi kesehatan, daging
kambing termasuk dalam golongan daging merah yang memiliki kandungan lamak dalam
jumlah yang cukup besar. Di dalam daging kambing terkandung lemak jenuh LDL yang
cukup besar sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi dalam jumlah besar. Lemak jenuh
sedikit demi sedikit akan menumpuk pada sistem peredaran darah manusia. Ketika tumpukan
tersebut sudah melebihi ambang batas maka yang terjadi adalah penyakit dan gangguan
kesehatan yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik dan benar.
Mengkonsumsi daging kambing terlalu banyak dan sering tidaklah baik bagi
kesehatan tubuh seseorang. Makan daging merah tidak boleh terlalu banyak dan harus
diimbangi dengan makan sayur-sayuran dalam jumlah yang cukup. Sembelit merupakan
penyakit yang biasa disebabkan oleh memakan daging kambing secara berlebihan. Selain itu
orang yang memiliki masalah asam lambung yang berbalik ke atas (GERD) bisa semakin
parah penyakitnya. Selain memicu penyakit GERD (gastroesophageal reflux disease), daging
kambing dapat memicu penyakit berikut :
 Kanker
 Penyakit Jantung
 Darah Tinggi
 Obesitas
 Batu Empedu
 Penyakit Ginjal
 Asam Urat
Secara umum jika daging kambing dikonsumi berbebihan dapat menyebabkan
masalah kesehatan yang cukup serius yaitu peningkatan kadar lemak dan kolesterol yang
berlebihan di dalam tubuh. Daging kambing memang memiliki manfaat yang tidak sedikit.
Akan tetapi bahayanya juga harus kita ketahui untuk mengantisipasi sejak dini berbagai
dampak negatif yang mungkin timbul. Sehingga kita pun dapat terhindar dari berbagai
penyakit dan gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh daging kambing.

KESIMPULAN

Kambing merupakan salah satu kebutuhan yang selalu di cari di Indonesia apalagi pada saat
hari Qurban dan menjadi kuliner. kambing mempunyai banyak manfaat untuk diolah dari
daging,kulit,tulang bahkan kotoran kambing bisa menjadi pupuk.

DAFTAR ISI

https Winarso, Bambang. Prospek dan Kendala Pengembangan Agribisnis Ternak


Kambing.

Indonesia. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan


Pertanian://id.wikipedia.org/wiki/Kambing

Anda mungkin juga menyukai