Anda di halaman 1dari 19

Tugas Ilmu Tilik

Klasifikasi Sapi-Sapi Perah

DENY FAJAR BAYU PRATOMO

O111 10 283

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan kuasaNya penyusunan makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Tak lupa pula kita panjatkan salam dan taslim atas junjungan Nabi Muhammad
SAW, nabi yang diutus sebagai penyampai firman Allah kepada umat manusia.
Makalah ini membahas tentang bangsa-bangsa sapi perah serta pembagian-
pembagiannya.

Makalah ini disusun berdasarkan beberapa referensi yang diperoleh dari


berbagai sumber. Makalah ini diharapkan mampu memberi pengetahuan yang
baru dan memperluas pengetahuan para pembaca.

Terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang ikut


membantu baik secara langsung maupun tidak dalam penyusunan makalah ini,
sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan penulis menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan, untuk itu saran dan kritik
yang sifatnya membangun sangat diharapkan.

Makassar, Desember 2010

Penulis,
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dunia ini terdapat berbagai macam jenis hewan, dimulai dari hewan
yang berukuran kecil, hewan yang berukuran besar sampai dengan hewan
yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Keanekaragaman jenis hewan ini
memang memberi variasi tersendiri bagi kehidupan. Karena dalam kehidupan
kita, hewan memiliki peranan yang penting, baik itu digunakan sebagai alat
transportasi, sebagai hewan peliharaan, ternak, bahkan dapat dikomsumsi
(jenis hewan tertentu).

Salah satu dari kesemua jenis hewan tersebut yang sangat bermanfaat
bagi kehidupan kita adalah sapi. Dimana sapi dapat menghasilkan susu dan
dapat dimanfaatkan dagingnya, bahkan sampai dapat digunakan untuk
membantu dalam membajak sawah.

Domestikasi sapi dan penggunaan susunya untuk konsumsi manusia di


Asia dan Afrika Timur Laut sudah dimulai sejak 8.000 - 6.000 SM. Sebelum
sapi dijinakkan mungkin dengan jalan diburu oleh orang-orang primitif. Telah
bertahun tahun sapi digunakan sebagai ternak beban dan sebagai sumber
makanan, untuk upacara agama, upacara korban. Susu sapi dan produknya
telah digunakan sebagai makanan, bahan upacara-upacara korban, kosmetik
dan obat-obatan.
Domestikasi sapi mulai dilakukan sekitar 400 tahun SM. Sapi
diperkirakan berasal dari Asia Tengah, kemudian menyebar ke Eropa, Afrika
dan seluruh wilayah Asia. Sentra peternakan sapi di dunia ada di negara Eropa
(Skotlandia, Inggris, Denmark, Perancis, Switzerland, Belanda), Italia,
Amerika, Australia, Afrika dan Asia (India dan Pakistan).
B. Rumusan Masalah

1. Jenis sapi perah apa saja yang termasuk tropis ?

2. Jenissapi perah apa saja yang termasuk subtropis ?

3. Jenis sapi perah apa saja yang termasuk sapi murni ?

4. Jenis sapi perah apa saja yang termasuk sapi persilangan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengelompokkan jenis-jenis sapi daerah tropis.

2. Mendeskripsikan sapi-sapi yang berada di daerah subtropis.

3. Mengelompokkan sapi-sapi yang termasuk sapi murni.

4. Mengelompokkan sapi-sapi yang termasuk sapi persilangan.


Taksonomi sapi perah

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Ordo : Artiodactylia

Sub Ordo : Ruminansia

Famili : Boviadae

Genus : Bos

Spesies : Bos taurus (sebagian besar sapi)

Bos indicus (sapi berpunuk)


BAB II

PEMBAHASAN

Sapi perah adalah hewan ternak yang berasal dari family Bovidae
seperti bison, banteng dan kerbau. Sapi perah memiliki banyak manfaat
yaitu menghasilkan air susu, daging, tenaga untuk bekerja, biogas, dan
berbagai kebutuhan lainnya.

Salah satu hewan ternak penghasil protein yang sangat penting adalah
sapi perah. Sapi menghasilkan sekitar 50% kebutuhan daging di dunia, 95%
kebutuhan susu, dan 85% kebutuhan kulit. Sapi perah merupakan penghasil
air susu yang kaya akan protein yang merupakan sumber gizi yang penting
untuk bayi, anak dalam masa pertumbuhan serta lanjut usia. Protein dalam
air susu sangat penting untuk menunjang pertumbuhan kecerdasan dan
daya tahan tubuh. Selain bermanfaat bagi tubuh, sapi perah juga berperan
besar dalam menunjang perekonomi dan kelestarian ekosistem. Sapi perah
bisa dijadikan komoditas bisnis, selain itu bahan bakar dari fefesnya dapat
menjadi solusi untuk pencemaran udara.

Sapi perah dibedakan menjadi dua menurut asalnya, yaitu sapi yang
berasal dari daerah tropis (Bos indicus) dan sub tropis (Bos taurus).

A. Jenis Sapi Perah Tropis


Pada mulanya bangsa-bangsa sapi dari daerah tropis dimanfaatkan
tenaganya sebagai ternak dan untuk keperluan upacara-upacara adat/agama,
yang juga memerlukan air susu sebagai sesaji. Sapi-sapi tadi diperah , zebu
punsebagai sapi perah.
 Macam-macam sapi perah tropis :
1. Red Sindhi
Ciri-ciri Sapi Red Sindhi
 Sapi ini berasal dari India, dari suatu daerah yang kering dan panas, suhu
50 – 107’F.
 Tanda-tanda sapi ini yakni potongan tubuh kuat, kokoh dan berat tapi
kakinya pendek, bulu lembut, warna merah-cokelat dengan ukuran ambing
yang besar.
 Sifat-sifat sapi ini lambat dewasa, yakni 25 bulan
 serta produksi susu 2000 liter per masa laktasi.
 Sapi betina bobot badannya mencapai 450 kg sedangkan yang jantan 500-
600 kg.

2. Deoni
Deoni juga dikenal dengan nama Dongari (yang berarti "bukit"),
telah berkembang dalam 200 tahun terakhir. Dikatakan bahwa telah
dikembangkan dari strain keturunan dari campuran Gir, Dangi dan
sapi lokal. Sebuah kontribusi dari jenis ternak Gir cukup jelas dalam
pembentukan kepala dan telinga, dan juga dari tanduk sampai batas
tertentu. Mereka juga menunjukkan kemiripan besar di konformasi
umum dan kekasaran untuk ternak Dangi dari Bombay Negara,
wilayah yang tidak jauh dari kawasan peternakan sapi Deoni.
Deoni adalah hewan berukuran sedang yang menyerupai Gir dalam
struktur fisik untuk sebagian besar. Warna tubuh biasanya terlihat
hitam dan putih. Wajah juga sama buruknya dan melihat dengan hitam
dan putih. Dahi cembung dan menonjol, meskipun peternak belum
memperhatikan dengan seksama kesamaan sifat kedua jenis sapi ini,
dan meskipun telinga panjang dan terbuka ke depan mereka tidak
memiliki struktur leaflike dan juga takik pada ujung telinga yang khas
dari Gir. Tanduk pada hewan khas mengambil karakteristik luar dan
ke belakang kurva mirip dengan yang umumnya dapat dilihat pada
sapi Gir.
3. Gir

Sapi ini adalah sapi asli dari hutan Gir di Kathiawad. Ia juga
dikenal dengan nama lain yaitu "Kathiawadi" "Bhodali", "Sorthi", dan
"Desari". fitur khas nya adalah menonjol luas dan dahi panjang, dan
telinga terjumbai berbalik ke depan .. Sapi Gir adalah penghasil susu
yang baik. Umur menegaskan produksi susu adalah 1500-1800 kg.
sapi dapat mulai bereproduksi pada umur 45-55 bulan dan periode
intercalving 15 hingga 17 bulan .

Sapi ini cukup bervariasi warnanya, tapi kebanyakan dari mereka


berwarna merah pucat atau merah dengan bercak putih didistribusikan
ke tubuh. Tanduk menengah-tebal melengkung ke belakang ke atas
dan ke depan berakhir dalam sapuan ke dalam. terjumbai berbalik
telinga ke depan.

Ciri-ciri Sapi Gir.


 Bangsa sapi Gir berasal dari daerah semenanjung Kathiawar dekat
Bombay di India Barat dengan curah hujan 20-25 inchi atau 50,8-63,5 cm.
Daerah ini terletak antara 20°5’ - 22°6’ LU. Pada musim panas
temperature udara mencapai 98°F (36,7°C) dan musim dingin temperatu
udara sampai 60°F (15,5°C) (Prihadi,1997).
 Warna sapi Gir pada umumnya putih dengan sedikit bercak-bercak coklat
atau hitam, tetapi ada juga yang kuning kemerahan.
 Sapi ini tahan untuk bekerja baik di sawah maupun di tegal.
 Ukuran bobot sapi betina dewasa sekitar 400 kg, sedangkan sapi jantan
dewasa sekitar 600 kg.
 Produksi susu rata-rata 2000 liter/tahun dengan kadar lemak 4,5-5%
(Blakely,1991).
4. Hariana
sapi jenis ini dapat ditemukan di Rohtak, Karnal, Hissar, Gurgaon
Haryana Kabupaten, dan Wilayah Persatuan Delhi dan di Barat Uttar
Pradesh.

Sapi ini memproduksi susu dengan cukup baik. Hewan ini


memiliki kepala kecil dengan panjang, wajah sempit dari yang muncul
tanduk pendek dan agak horizontal, yang tumbuh lebih panjang dan
kurva ke atas dan ke dalam pada lembu. Barel ini panjang kompak.
Kaki yang kokoh dan panjang dengan kuku baik berbentuk. Ekor tipis
dan pendek. Dalam ambing sapi tersebut dikembangkan dengan baik
dengan dot menonjol. Ternak ini umumnya abu-abu putih atau putih.

5. Sahiwal
Sapi ini berasal dari India, ukuran badannya lebih besar dari Red
Shindi.
Tanda-tanda sapi
- Potongan tubuh besar
- Warna coklat kemerahan
- Bulu halus, ambing besar bergantung
Sifat sapi
- Proses kedewasaan lebih cepat yakni 20-25 bulan, lebih cepat
daripada Red Sindhi
- Produksi rata-rata permasa laktasi 2500-3000 liter

6. Dajal

sapi dajal adalah jenis sapi perah dan ditemukan terutama di daerah
Dajal di distrik Dera Ghazi Khan di Provinsi Punjab. Sapi ini berwarna putih
atau abu-abu, hitam di bahu, leher dan bonggol pada jantan dewasa. Berat
rata-rata dajal jantan adalah 500 kg dan 390 kg untuk betina.

B. Jenis Sapi Perah Subtropis

1. Sapi Jersey
Bangsa sapi ini bertubuh kecil, atau bahkan yang terkecil diantara
bangsa-bangsa sapi perah yang ada. Akan tetapi bentuk tubuhnya sebagai
sapi penghasil susu adaah sangat ideal.
Asal sapi
- Sapi berasal dari pulau Yersey, Inggris Selatan.

Ciri- ciri sapi Jersey

 Berwarna coklat muda, tetapi adapula yang berwarna hampir putih


atau kuning, biasanya yang jantan berwarna lebih tua dari sapi
betina.
 Berasal dari Inggris
 Sifatnya tidak tenang sehingga mudah terganggu dengan perubahan
yang terjadi di sekitarnya
 Lebih tahan panas
 Termasuk bangsa sapi perah kecil dengan bentuk badan yang lebih
bagus dibanding dengan jenis sapi perah yang lain.
 Bobot sapi betina dewasa antara 800-1100 pound.
 Produksi susu sapi Jersey tidak begitu tinggi, menurut standar
DHIA (1965/1966) rata-rata produksi sapi Jersey 8319
pound/tahun, tetapi kadar lemaknya sangat tinggi rata-rata 5,2%.

2. Sapi Friesian Holstein


Sapi ini juga dikenal dengan nama Fries Holland atau sering disingkat
FH. Di Amerika bangsa sapi ini disebut Holstein, dan di negara-negara lain
ada pula yang menyebut Friesien. Tetapi di Indonesia sapi ini popular
dengan sebutan FH. Sapi FH menduduki populasi terbesar, bahkan hampir
di seluruh dunia, baik di negara-negara sub-tropis maupun tropis. Bangsa
sapi ini mudah beradaptasi di tempat baru. Di Indonesia populasi bangsa
sapi FH ini juga yang terbesar diantara bangsa-bangsa sapi perah yang lain.
Di Indonesia, kecuali menggunakan sapi FH murni sebagai sapi perah,
khususnya di Jawa Timur, banyak pula diternakkan sapi Grati, yakni hasil
persilangan antara Friesian Holstein dan sapi lokal Ongole.

Asal sapi jenis Friesian Holstein adalah Friesland, Belanda. Di


Indonesia sapi ini dikenal dengan nama Fries Holland (Soetarno, 2003).
Sapi Friesian Holstein (FH) yang memiliki corak hitam putih memiliki
produksi susu yang tinggi dan berkadar lemak rendah. Hal ini sangat cocok
dengan kondisi pemasaran saat ini (Blakely and Blade, 1991).

Ciri-ciri sapi FH :

 warna rambutnya belang hitam putih dengan perbatasan tegas


sehingga tidak terdapat warna bayangan.
 Pada dahi terdapat warna putih berbentuk segitiga, pada bagian dada,
perut bawah, kaki dari tracak sampai lutut dan rambut ekor kipas
berwarna putih.
 memiliki tanduk berukuran kecil, menjurus ke depan.
 bersifat tenang sehingga mudah dikuasai, namun sapi ini tidak tahan
terhadap panas.
 Sapi Holstein betina secara umum memiliki bobot 1250 pound (567
kg) dan untuk pejantan bobot minimumnya sebesar 1800 pound (816
kg).

3. Sapi Guernsey
Bangsa sapi Guernsey lebih kuat danbesar bila dibandingkan dengan
sapi Yersey. Tetapi bentuk tubuhnya mirip Yersey.

Ciri-ciri sapi Guernsey :

 Berwarna coklat muda dengan belang putih yang umumnya terdapat


pada bagian muka, sisi perut dan pada bagian kaki.
 Tanduk menjurus ke atas dan agak condong ke depan dan berukuran
sedang.
 bersifat lebih tenang dari sapi Jersey, tetapi tidak setenang sapi
Friesian Holland.
 Bentuk badan menyerupai sapi Jersey tetapi lebih besar dibanding sapi
Jersey
 Bobot badan rata-rata sapi betina dewasa 1100 pound dengan kisaran
antar 800-1300 pound. Sedangkan bobot sapi jantan dewasa dapat
mencapai 1700 pound.
 Produksi susu sapi Guernsey menurut DHIA (1965/1966) rata-rata
9179 pound dengan kadar lemaknya 4,7%
 disamping itu, kadar lemak susu serta kadar bahan padat susu yang
tinggi.

4. Ayrshire

Ayrshire adalah adalah daerah tempat dikembangkannya sapi jenis


Ayrshire. Daerah ini berada di bagian barat daya Skotlandia. Kemampuan
merumput sapi ini sangat rendah karena wilayah tersebut dingin dan
lembab, ditambah dengan padang rumput tidak banyak tersedia. Dengan
demikian jenis ternak tersebut terseleksi secara alamiah (Blakely and Blade,
1991).

Secara fisik sapi Ayrshire memiliki warna yang bervariasi dari merah
dan putih, sampai warna mahagoni dan warna merahnya amat terang atau
hampir hitam. Sapi Ayrshire memiliki sifat yang sangat aktif, peka dengan
keadaan di sekitarnya dan cerdik. Stamina dari sapi ini cukup tinggi
sehingga sapi ini kuat dan aktif dalam merumput (Soetarno, 2003). Kisaran
berat badan sapi ini untuk yang betina mencapai 1250 pound dan yang
jantan mencapai 2300 pound (Prihadi, 1997).
5. Brown Swiss
Brown Swiss termasuk bangsa sapi yang tulang-tulang dan kepalanya
berukuran besar, penghasil susu dan daging yang baik.

  Ciri-ciri sapi Brown Swiss :

 Berasal dari Switzerland


 Berwarna coklat ke abu-abuan tetapi pada umumnya berwarna coklat
 Hidung dan bulu ekornya berwarna hitam.
 Ukuran badan dan tulang cukup besar hampir sama dengan FH.
 Sifatnya jinak dan mudah dipalihara.
 Produksi susunya dibawah sapi FH.
 Bobot badan sapi betina dewasa 1200-1400 pound, sedang sapi jantan
Brown Swiss 1600-2400 pound.
 Produksi susu rata-rata mencapai 10860 pound dengan kadar lemak
4,1% dan warna lemak susunya agak putih.
 Mudah dikendalikan dengan kecenderungan bersifat acuh.
 Sapi Brown Swiss dikembangkan untuk tujuan produksi keju dan
daging, serta produksi susunya dalam jumlah besar dengan kandungan
bahan padat dan lemak yang relative tinggi.

6. Limousin

Bangsa sapi yang dikembangkan di bagian utara Inggris sejak tahun 1600. Fur
berwarna merah, putih atau roan (paduan merah dan putih). Merupakan bangsa
sapi yang jinak. Merupakan bangsa sapi yang baik diternakkan di padang
penggembalaan (pastura). Bull : lebih dari 2.400 lbs dan cow : lebih dari 1.500
lbs. Memiliki fertilitas yang tinggi. Menghasilkan karkas dengan marbling yang
bagus jika diberikan makanan biji-bijian. Merupakan penghasil susu yang baik.

C. Jenis Sapi Perah Murni

1. Friesian Holland
Ciri-ciri sapi Friesian Holland adalah warna bulu putih dengan
bercak hitam (belang hitam putih), pada dahinya terdapat hitam putih
berbentuk segitiga, dada, perut bawah, kaki dan ekor berwarna berwarna
putih, tanduk kecil-pendek menjurus ke depan, pada jenis Brown Holstein,
bulunya berwarna cokelat atau merah dengan putih, berasal dari Belanda,
berat badan betina dewasa 625 kg dan jantan 900 kg, pembawaan betina
tenang dan jinak sedangkan jantan agak ganas. daya merumput (Grazing
ability) hanya baik pada pasture yang baik saja, dewasa kelamin sapi FH
agak lambat, umur pertama kali dikawinkan 15 – 18 bulan, produksi susu
relatif lebih tinggi dibandingkan sapi perah lainnya tetapi kadar lemak
susunya relatif rendah yaitu sekitar 3,5 – 3,7 %

2. Shorthorn

Bangsa sapi ini berasal dari Inggris. Sapi shorthorn merupakan jenis
sapi dwi guna karena menghasilkan daging dan produksi susunya
tinggi.Tubuh dari shorthorn berwarna merah bata sampai putih atau dawuk
merah (roan). Bangsa sapi ini ada yang bertanduk dan tidak bertanduk
(polled shorthorn)
.

Ciri cirinya adalah kepalanya pendek dan lebarTanduknya pendek


mengarah ke samping dan ujungnya mengarah ke depanLehernya pendek
dan besarBidang dada samping dan dada rataBahunya lebar, berdaging
tebal dan kuat, rusuknya melengkung lebarGaris punggungnya lurus dan
sampai pangkal ekor, pinggang lebarTubuhnya besar, badan samping
rataarnanya merah tua sampai putihTingkat kesuburannya tinggi dengan
sifat keindukan yang bagus. Tempramennya baik dan memiliki tingkat
pertumbuhan yang cepat. Sapi shorthorn sanggup beradaptasi dengan
lingkungan yang berbeda-beda.Sapi jenis ini sering kali disilangkan
dengan jenis sapi brahman dan hereford.

3. Jersey

Jenis ini berasal dari Pulau Jersey, sebuah pulau kecil di Inggris.
Jersey merupakan jenis sapi perah tertua yaitu sekitar abad ke enam. Sapi
Jersey semakin terkenal pada tahun 1771 karena produksi susu dan lemak
susunya. Mudah beradaptasi terhadap perbedaan iklim. Berat jantan
dewasa 400-600 kg, sedangkan jantan 600-900 kg. Pejantan sangat berotot,
berbeda dengan sapi perah yang lain, ukurannya juga lebih kecil. Warna
kulit bervariasi, dari abu-abu sampai hitam pekat. Tetapi peternak lebih
menyukai warna pertengahannya, meskipun tidak ada perbedaan dalam
produksi.
D. Jenis Sapi Perah Persilangan
1. AMZ (Australian Milking Zebu)

Sapi ini adalah hasil persilangan antara betina Jersey dan pejantan
Red Sindhi dan juga Sahiwal. Warna sapi coklat kuning sampai kemerah-
merahan, dengan warna tua di bagian depannya. Berat lahir 20-30 kg,
dewasa betina 350-400 kg, sedangkan dewasa jantan 500-550 kg. Sapi ini
mempunyai daya tahan terhadap caplak dan udara panas. Mempunyai
produksi susu sebesar 4150 liter/laktasi. Sapi AMZ tersebar di Queensland
dan New South Wales (NSW) serta banyak negara yang mengimpornya,
antara lain Malaysia, Fiji, Philipina, dan Trinidad. Kadar lemak susunya
sebesar 4,9%.

2. Jersey

   
Nenek moyang dari sapi Jersey adalah sapi liar Bos (Taurus) Typicus
Longifrons yang kemudian dikawin silangkan dengan sapi di Paris dan
Normandia (Prancis). Kriteria sapi Jersey adalah badan sapi Jersey
memiliki badan paling kecil diantara bangsa sapi perah lainnya, kadar
lemak susunya tinggi 4,85%, memiliki sifat nerveous atau gelisah dan
bereaksi cepat terhadap rangsangan. dengan kata lain sapi jersey tidak
begitu jinak.

3. Milking Shorthorn
 Sapi Milking Shorthorn termasuk bangsa sapi tertua dan terbentuk
di Inggris bagian timur laut di lembah Sungai Thames. Nenek moyang sapi
ini adalah bos (Taurus) Typicus Premigenius. Awal mulanya sapi ini
dikenal sebagai bangsa sapi tipe dwiguna (perah dan pedaging). Pada
tahun 1969 peternak pembibit di Amerika Serikat bangsa sapi ini hanya
digunakan sebagai sapi perah.

Kriteria sapi ini adalah warna bervariasi dari hampir putih sampai
merah semua, dan ada yang bewarna ,campuran merah dan putih. ,bobot
badan ideal jantan 955 kg, berat pada saat lahir 34 kg, kadar lemak
susunya 3,65%, produksi susunya 5.126 kg per laktasi.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.infoternak.com/sapi-hereford

http://www.sasongkoprima.com/neweb/in/index.php?categoryID=4 (diakses pada


tanggal 17 Mei 2011) Pane Ismed. 1993. Pemuliabiakan Ternak Sapi. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

http://agro-trader.blogspot.com/2010/01/shorthorn.html

http://agritech.tnau.ac.in/animal_husbandry/animhus_cattle%20_breed.html

http://www.moocow.com/info/breedsofcows/d.breedsofcows.shtml

http://www.ansi.okstate.edu/breeds/cattle/guernsey/

http://www.scribd.com/doc/36658045/2-Scenario-1

Anda mungkin juga menyukai