Anda di halaman 1dari 5

2.1 Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi Betina pada Sapi.

2.1.1 Sapi
a. Ovarium

Gambar 1. Ovarium sapi (Konig dan Hans, 2020)


Ovarium terletak di dalam cavum abdominalis, menggantung dan bertaut melalui
mesovarium ke uterus. Ovarium sebelah kanan biasanya lebih besar daripada ovarium sebelah
kiri. Sapi memiliki ovarium dengan ukuran panjang sekitar 3,8 cm, lebar 2 cm dan tinggi 1,5 cm.
Ovarium memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai organ eksokrin yang menghasilkan oosit (sel
telur) dan sebagian organ endokrin yang menghasilkan hormone steroid (estrogen dan
progesterone) (Jalaluddin, 2014).

b. Oviduct / Tuba Fallopi

Gambar 2. Oviduct sapi (Senger, 2015)


Oviduct adalah saluran dari organ reproduksi betina yang digantung oleh ligament yang
disebut mesosalpinx. Oviduct terdiri dari infundibulum, ampulla, dan isthmus. Infundibulum
adalah bagian terminal dari oviduct, memiliki bukaan seperti kantung yang akan menangkap
oosit yang baru diovulasikan. Infundibulum juga memiliki fimbrae yang meningkatkan luas
permukaan infundibulum dalam menangkap oosit yang diovulasikan. Luas permukaan
infundibulum pada sapi sekitar 30 cm2. Ampulla cenderung memiliki diameter yang besar.
Ampullary-isthmus junction adalah tempat fertilisasi. Isthmus memiliki diameter paling kecil
dibandingkan dengan ampulla. Isthmus langsung terhubung ke uterus. Isthmus memiliki dinding
muscular yang lebih tebal dibanding ampulla dan memiliki beberapa lipatan mukosa (Senger,
2015).

c. Uterus

Gambar 3. Uterus sapi (Konig dan Hans, 2020)


Menurut Lestari dan Ismudiono (2014), uterus merupakan saluran reproduksi hewan
betina yang diperlukan untuk penerimaan sel telur, nutrisi dan perlindungan fetus. Uterus
bergantung pada ligamentum lata atau mesometrium. Pada sapi, uterus berbentuk bicornus
dengan corpus uteri 2-4 cm dan cornua uteri 20-40 cm. Uterus mempunyai beberapa fungsi
penting dalam proses reproduksi seperti menghasilkan cairan uterus untuk proses kapasitasi
spermatozoa dan menghasilkan hormone prostaglandine.
d. Cervix

Gambar 4. Cervix sapi (Senger, 2015).


Cervix merupakan otot sphincter yang terletak diantara uterus dan vagina. Struktur cervix
dicirikan dengan adanya cincin-cincin annuler. Pada sapi jumlah cincin biasanya 4 buah yang
dapat menutup rapat serviks secara sempurna. Fungsi serviks yang utama adalah menutup lumen
uterus sehingga tidak memberi kemungkinan untuk masuknya jasad renik ke dalam uterus.
Lumen serviks selalu tertutup kecuali saat birahi dan melahirkan (Lestari dan Ismudiono, 2014).

e. Vagina

Gambar 5. Vagina sapi (Mansour et al., 2018).


Vagina memiliki lapisan muscular yang berkembang baik dan memiliki epitelium
mucosa. Fungsi utama dari vagina adalah sebagai alat kopulasi pada hewan betina. Selain itu
sebagai saluran keluarnya urun dan saluran bagi fetus ketika terjadi partus (Senger, 2015).

f. Vulva
Gambar 6. Vulva sapi (Hopper, 2015)
Vulva merupakan penghalang fisik eprtama untuk pencegahan kontaminasi saluran
reproduksi oleh organisme patogen. Klitoris adalah struktur berbentuk tombol kecil yang terletak
dalam labia dan lantai vulva. Vestubula adalah bagian internal vulva (Melia et al., 2016).

2.5 Proses Oogenesis

Gambar. . . Proses oogenesis (Senger, 2015).


Pada saat fetus, sel germinal primordial bermigrasi dari kantung kuning telur ke ovarium
yang sedang berkembang, dimana satu lapisan sel folikel mengelilingi sel germinal yang akan
menjadi ovum. Sel germinal sentral akan membesar dan memulai meiosis. Ooginium akan
membelah secara mitosis menjadi oosit primer. Ooginium tidak menyelesaikan meiosis, berhenti
di profase pertama. Pada tahap ini, sel telur yang berkembang adalah oosit orimer, dan
kombinasi oosit priner dan sel granulosa disebut folikel primer. Saat lahir, ovarium mengandung
ratusan ribu folikel primer. Saat lahir, ovarium mengantung ratusan ribu folikel primer yang
menunggu melanjutkan perkembangan. Maturasi oosit primer nantinya akan menghasilkan 1
ovum yang matang dan sel rudimenter yang disebut badan polar. Pada meiosis I akan
menghasilkan 1 badan polar. Pembentukan badan kutub kedua terjadi setelah pembuahan (Fails
dan Christianne, 2018).

DAPUS :

Fails, A.D. dan Christianne M. 2018. Anatomy and Physiology of Farm Animal. Wiley
Blackwell: India.
Hopper, Richard M. 2015. Bovine Reproduction. Wiley Blackwell : India
Jalaluddin, M. 2014. Morfometri dan Karakteristik Histologi Ovarium Sapi Aceh (Bos Indicus)
Selama Siklus Estrus. Jurnal Medika Veterinaria. 8(1): 66-68.
Konig, H.E. dan H.G. Liebich. 2020. Veterinary Anatomy of Domestic Animals Textbook and
Colour Atlas. Thieme: Germany.
Lestari, T.D. dan Ismudiono. 2014. Ilmu Teknologi Ternak. Airlangga University Press:
Surabaya.
Mansour, M., Ray W., dan Joe Rowe. 2018. Guide to Ruminant Anatomy Dissection and
Clinical Aspect. Wiley Blackwell: India.
Senger, P. L 2015. Pathways to Pregnancy and Partution. Current Conceptions, Inc: USA.

Anda mungkin juga menyukai