PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut sejarah perkembangan domestikasi, ternak kerbau yang
berkembang di seluruh dunia berasal dari daerah sekitar India. Pada dasarnya
ternak kerbau digunakan sebagai ternak kerja, selanjutnya untuk penghasil
daging dan juga penghasil susu. Ternak kerbau diklasifikasi sebagai kerbau
sungai dan kerbau Lumpur. Di Indonesia lebih banyak terdapat kerbau Lumpur
dan hanya sedikit terdapat kerbau sungai di Sumatera Utara yaitu kerbau
Murrah yang dipelihara oleh masyarakat keturuan India dan digunakan sebagai
penghasil susu.
1
Secara umum produktivitas susu masih rendah yaitu sekitar 12 liter/ekor/hari.
Dibandingkan dengan ternak sapi, ternak kerbau agak kurang mendapat
perhatian dari berbagai kalangan. Konsekuensinya, produktivitas ternak relatif
rendah, bahkan populasi ternak kerbau di Sumatera hanya sedikit meningkat,
walaupun masih jauh lebih tinggi dari rataan nasional.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah kerbau perah ini antara lain:
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Klasifikasi Kerbau
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Artiodactyla
Famili: Bovidae
Upafamili: Bovinae
Genus: Bubalus
Spesies: B. bubalis
Nama binomial
Bubalus bubalis
3
bervariasi, sehingga menyebabkan tanduknya berukuran lebar dibanding
tanduk dari sapi perah lain.
Dari ciri ciri tersebut diatas umumnya terdapat kerbau domestik yang
dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kerbau sungai dan kerbau rawa-rawa. Kerbau
air (water buffalo) maupun kerbau rawa-rawa (swamp buffalo) memiliki
kesukaan/kegemaran akan air, entah
3 itu berkubang dalam air ataupun
berkubang dalam lumpur. Jika kerbau sungai menunjukkan kesenangan akan
air mengalir yang bersih, beda halnya dengan kerbau rawa yang kesukaannya
berkubang dalam lumpur, rawa-rawa dan air yang telah menggenang. Pada
umumnya, produksi susu kerbau rawa adalah 245-778 kg susu pada lamanya
hari pemerahan ( laktasi ) 240-293 hari. Sedangkan kerbau sungai
menghasilkan susu sebanyak 1700-2000 kg pada lamanya laktasi 280-315 hari.
4
menghasilkan banyak susu, namun petani lebih sering menggunakannya
sebagai kerbau pekerja.
Ciri-Ciri Umum Kerbau Murrah Adalah :
Warna kulitnya hitam dengan warna putih pada dahi dan kaki
Punggungnya lebar
Tanduk kecil
5
Ekornya panjang
Warna kulitnya hitam dan dan ada kalanya coklat serta bulu disekitar mata
kepala dan bagian ujung mulut memiliki warna putih
3. Kerbau Kundi
Kerbau Kundi pada awalnya ditemukan di daerah Sind. Kerbau
jenis ini dikenal juga sebagai kerbau putih (walaupun warna kulitnya
terkadang hitam) karena adanya warna putih berbentuk bintang pada
dahinya. Produksi susu kerbau Kundi ini mencapai 2000 kg dalam masa
laktasi selama 300 hari. Kerbau banyak dipelihara di Pakistan khususnya di
daerah sepanjang sungai Indus.
Ciri-Ciri Umum Kerbau Kundhi Adalah :
Memiliki tubuh kecil jika dibandingkan dengan kerbau Nili Ravi
4. Kerbau Surati
Kerbau Surati atau Surti adalah bangsa kerbau perah yang sangat
dikenal di daerah Gujarat. Salah satu ciri Kerbau Surati ini mampu
merupakan penghasil susu yang baik; produksi susu rata-rata 1655,5
kg/laktasi dengan kadar lemak 7,5 %.
Ciri-Ciri Umum Kerbau Surti Adalah :
Bentuk tubuhnya sedang
6
Memiliki Kaki pendek
Ekornya panjang
5. Kerbau Nagpuri
Kerbau perah ini banyak diternak di Nagpur, Maharashtra, Andhra
Pradesh dan Mahya Pradesh. Kerbau ini bertanduk melengkung panjang
sekali. Susu dihasilkan rendah, hanya 900-1.200 kg selama laktasi.
Ciri-Ciri Umum Kerbau Nagpuri Adalah :
Memiliki tubuh melebar
Kaki kuat
Leher panjang
6. Kerbau Jaffarbadi
Kerbau ini termasuk dalam jenis kerbau sungai yang berhabitat di
bagian selatan Gujarat,India.Kerbau ini berciri khas berwarna hitam,tubuh
yang masif dan tanduk melengkung kebawah. Berat rata-rata kerbau ini
500kg-900kg. Rata-rata hasil susu per 305 hari adalah 1850kg.
Ciri-Ciri Umum Kerbau Zaffarabadi Adalah :
7
Kepala bagian depan besar
Warna kulitnya hitam kadang-kadang warna tampak pada kepala dan kaki
7. Kerbau Mehsana
Kerbau jenis ini banyak dipelihara di India, khususnya didaerah
Bombay, kerbau mehsana mempunyai karakteristik campuran antara kerbau
murrah dan surati. Kerbau jenis ini oleh masyarat khususnya kerbau jantan
tenaganya banyak dimanfaatkan dalam pertanian, seperti untuk membajak
sawah, dll. Kerbau ini juga termasuk jenis yang memproduksi susu yang
dapat menghasilkan 1700 kg per laktasi sekitar 310 hari.
Ciri-Ciri Umum Kerbau Hehsana Adalah :
Memiliki warna tubuh hitam, coklat
D. Produktivitas Kerbau
Reproduksi yang jelek dari kerbau rawa dan sungai adalah faktor utama
yang membatasi kinerja kerbau dan pencapaian perbaikan. Kerbau (rawa dan
sungai) mempunyai umur beranak pertamakali sangat tinggi dan interval
kelahiran yang panjang akibat perkawinan yang tergantung pada
musim. Kadangkala siklus estrus yang tidak tampak juga menyulitkan dokter
hewan dan ahli ternak di pedesaan dalam upaya pengaturan
reproduksinya. Kerbau jantan akan mengalami dewasa kelamin pada umur 2
tahun, sedangkan kerbau dara mulai mengalami estrus pada umur 2 - 2,5 tahun.
8
E. Peternakan Kerbau perah di Indonesia
Di Indonesia kerbau telah berkembang sejak dahulu. Dimana telah
tersebar di seluruh Indonesia termasuk Sulawesi. Kerbau yang berasal di
Indonesia didominasi oleh kerbau lumpur dengan jumlah populasi sekitar 2 juta
ekor dan kerbau perah terdapat 5 ribu ekor.
Di Indonesia, kerbau sebagai ternak perah sudah cukup lama dikenal
oleh masyarakat Aceh, Tapanuli Utara, Palembang, Sulawesi dan Timor. Bila
dibandingkan dengan susu sapi, susu kerbau hasil pemerahan, tidak banyak
mengandung air tetapi lebih banyak mengandung bahan padat, lemak, laktosa
dan protein. Kandungan lemak pada susu kerbau adalah 50%, jadi lebih
banyak dibandingka susu sapi. Begitu juga halnya dengan kandungan
protein. Di Indonesia, umumnya susu kerbau tidak dikonsumsi langsung dalam
keadaan segar, tetapi diolah untuk berbagai keperluan. Di Aceh, susu kerbau
dibuat mentega dan minyak samin, sedangkan d Sumatera barat dibuat dadih.
Konsumen susu kerbau memang masih terbatas, namun peluang
pengembangbiakan produk olahan dari susu kerbau cukup besar karena kerbau
memiliki kadar lemak tinggi. Bibit kerbau penghasil susu cukup tersedia dan
dapat diimpor dalam bentuk semen atau embrio, sedang teknologinya telah
dikuasai.
9
vitamin B kompleks dan vitamin C sama dengan pada susu sapi, hanya kadar
riboflavin susu kerbau lebih sedikit dari susu sapi.
Tabel perbandingan kandungan susu masing-masing jenis susu
10
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Domestikasi kerbau di India dimulai 5000 tahun yang lalu di lembah
sungai Indus yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kerbau sungai dan kerbau
rawa-rawa. Adapun jenis-jenis kerbau perah ialah kerbau murrah, nii dan ravi,
kundi, surati, nagpuri, jaffarbadi dan mensana. Susu kerbau lebih banyak
mengandung lemak dan protein dari susu sapi. Rasa susu kerbau lebih pekat
karena mengandung lebih 16 % bahan kering (total solid) dibandingkan susu
sapi hanya 12 14 %. Kadar lemak susu kerbau 50 60 % lebih banyak dari
susu sapi (6 8 % vs 3 5 %).
B. Saran
Peternakan kerbau perah mempunyai potensi yang sangat
menguntungkan dan menjanjikan maka dari itu saran dari pemakalah agar
pemerintah dan pihak-pihak terkai peternakan melalakukan riset ataupun
sosialisasi kepada masyarakat luas agar menjalankan usaha kerbau perah ini.
11 12
DAFTAR PUSTAKA
Johari and Bhat.1979.Effect of Genetic and Non Genetic Factors on Production Traits
in Buffaloes.Indian J.Anim. Sci.49984-991.
12
13