Anda di halaman 1dari 8

Bagi Anda yang ingin menjalankan usaha produksi susu sapi, ada baiknya mengenal jenis-jenis

sapi perah yang populer. Sapi-sapi tersebut ada yang berasal dari daerah sub tropis dan
daerah tropis.

Jenis sapi perah sub tropis


1. Friesien Holstein (FH)

Frisian Holstein bisa dikatakan sebagai sapi perah paling populer di Dunia. Konon, lebih
dari 80% populasi sapi perah di Amerika terdiri dari jenis ini. Demikian juga di
Indonesia, sejak jaman kolnial hingga sekarang sebagian besar berupa jenis sapi perah
FH.
Sapi ini berasal dari propinsi Friesland di Belanda. Walaupun berasal dari daerah
subtropis, sapi ini bisa beradaptasi di daerah tropis.
Sapi FH memiliki badan yang besar, bobotnya sapi jantannya bisa mencapai 1 ton sedangkan
sapi betina bisa mencapai 625 kg. Ukurannya paling besar dibanding jenis sapi lain. Sapi ini
memiliki ciri-ciri utama warna kulit hitam putih, tanduknya pendek mengarah ke depan.

Produksi susu sapi FH di daerah asalnya bisa mencapai 7245 kg per masa laktasi. Sedangkan
di Indonesia 4500-5500 liter per masa laktasi atau setara 10 liter susu per ekor per hari.

2. Sapi Jersey
Sapi ini berasal dari Pulau Jersey  yang terletak diselat antara Inggris dan Perancis.
Nenek moyang sapi ini berasal dari banteng liar yang dikawinkan dengan sapi
normandia.
Sapi jersey memiliki warnah tubuh yang beragam, mulai dari hitam, merah tua,  coklat
kekuningan terkadang dibagian tertentu ada warna putihnya. Tanduk sapi ini lebih
panjang ketimbang FH dan mengarah ke atas.
Bobot sapi perah jenis ini mencapai 625 kg untuk pejantan dan 425 kg untuk yang
betina. Produktivitas susunya mencapai 2500 liter per  masa laktasi.
3. Sapi Guernsey

Sapi Guernsey berasal dari Pulau Guernsey, Inggris Selatan. Seperti sapi jersey, sapi
ini dikembangkan dari sapi liar Bos Typicus longifrons.  Warna sapi Guernsey coklat
kekuningan hingga hampir merah bercampur dengan warna putih. Tanduknya
berukuran sedang, arahnya agak condong ke depan.
Bobot sapi jantan bisa mencapai 700 kg dan sapi betina 475 kg. Produksi susunya
mencapai 2750 liter per masa laktasi.
4. Sapi Brown Swiss

Sesuai namanya sapi ini dikembangkan di Swiss. Sapi ini memiliki warna tubuh keabu-
abuan hingga coklat. Perilakunya sangat jinak dan mudah dikendalikan.
Sapi Brown Swiss memiliki badan cukup besar. Sapi jantan bisa mencapai 900 kg dan
betina 600 kg. Produktivitas susunya mencapai 3000 kg per masa laktasi.
5. Sapi Ayrshire

Sapi ini berasal dari Skotlandia warnanya coklat kemerahan belang putih. Ayrshire
memiliki tanduk yang cupuk panjang. Tanduk tumbuh tegak lurus ke atas.
Bobot tubuh sapi ayrshire jantan bisa mencapai 725 kg dan betina 550 kg. Produktivitas
susu sekitar 3500 liter per masa laktasi.

Jenis sapi perah tropis


1. Sapi Sahiwal
Sahiwal berasal dari daerah Punjab, perbatasan Pakistan dan India. Sapi jenis ini
diklaim sebagai jenis sapi perah tropis terbaik.
Sapi Sahiwal memiliki warna yang beraneka ragam, kebanyakan berwarna coklat muda
hingga kemerahan. Bulunya halus dan kakinya pendek.
Sapi ini memiliki bobt tubuh sekitar 500-600 kg untuk jantan dan 450 kg untuk betina.
Produktivitas susu sekitar 2500-3000 kg per laktasi.
2. Sapi Red Sindhi
Sapi ini beraal dari India, terutama berkembang di daerah-daerah kering dan panas.
Kulitnya berwarna merah tua, ukuran tubuhnya kecil.
Sapi jantan dewasa berbobot 450-500 kg dan betina 350 kg. Produktivitas susunya
1700 kg per laktasi.
3. Sapi Gir
Sapi ini masih berasal dari India. Pada umumnya sapi ini berwarna putih, namun ada
juga yang berwarna bercak coklat atau hitam dan warna kuning kemerahan.
Berat badan sapi dewasa sekitar 600  kg dan betina 400 kg. Produksi susu mencapai
2000 kg per laktasi.
4. Sapi Ongole
Sapi ini berasal dari India juga, sapi ongol banyak ditemukan di Indonesia namun
biasanya diperlakukan sebagai spai pedaging. Warnanya putih hingga agak gelap.
Bobot tubuh pejantan mencapai 500-600 kg dan betina 450-500 kg. Produksi susu
relatif sedikit hanya 1250-1500 kg per masa laktasi.
5. Peranakan Frisien Holstein (PFH) atau Sapi Grati
Sapi ini banyak dijumpai di daerah Jawa Timur. Sapi ini persilangan antara pejantan
Frisien Hosltein (FH) dengan sapi betina lokal dari jenis jawa dan madura. Sapi
PFH memiliki karakteristik tubuh agak besar dengan daya adaptasi terhadap iklim tropis
yang baik.
Produktivitas susu sapi ini berkisar 2500-3000 liter per laktasi.

Jenis Kambing Perah di Indonesia


1. Kambing Ettawa

Berasal dari wilayah Jamnapari India. Kambing ini paling popular di


Asia Tenggara, termasuk tipe dwiguna yaitu penghasil susu dan
penghasil daging. Ciri-cirinya postur tubuh besar, telinga panjang
menggantung, bentuk muka cembung, bulu bagian paha sangat lebat,
BB jantan mencapai 90 kg, BB betina 60 kg. produksi susu mencapai
235 kg/ms laktasi. Di Indonesia untuk perbaikan mutu kambing local
maka menghasilkan kambing PE (Peranakan Etawa). Sentra terbesar
kambing PE adalah di Kaligesing Purworejo Jawa Tengah.

2. Kambing Alpin

Berasal dari Pegunungan Alpen Swiss, Keberadaan kambing jenis ini


menebar ke seluruh daratan eropa. Ciri-ciri kambing Alpen telinga
berukuran sedang dan megarah ke atas dengan warna bulu dominan
putih, hitam, coklat. BB jantan mencapai 90 kg, BB betina 65 kg.
Produksi susu 600 kg/ms laktasi
 

3. Kambing Saanen

Berasal dari lembah Saanen Swiss bagian barat. Merupakan jenis


kambing terbesar di Swiss.Sulit berkembang di wilayah tropis karena
kepekaannya terhadap matahari. Ciri-ciri telinga tegak dan mengarah
ke depan, bulu dominant putih, kadang2 ditemui bercak hitam pada
hidung, telinga atau ambing. Tidak bertanduk dan termasuk tipe
dwiguna. Produksi susu 740 kg/ms laktasi.

4. Kambing Toggenburg

Berasal dari Toggenburg Valley (wilayah timur laut Swiss). Ciri-ciri


telinga tegak menghadap ke depan, hidung agak cembung, warna
bulu merah tua/coklat dengan bercak putih. BB jantan 80 kg betina 60
kg. Yang paling menonjol adalah kehalusan bulunya. Produksi susu
600 kg/ms laktasi.

5. Kambing Anglo Nubian


Berasal dari Wilayah Nubia (Timur Laut Afrika). Ciri-ciri telinga
menggantung dan ambing besar, warna bulu hitam, merah, coklat,
putih atau kombinasi warna2 tersebut. BB jantan 90 kg, betina 70 kg.
Produksi susu 700 kg/ms laktasi.

6. Kambing Beetal

Berasal dari Punjab India, Rawalpindi dan Lahore (Pakistan). Diduga


merupakan hasil persilangan antara kambing Etawa dengan kambing
local karena cirri fisiknya sangat menyerupai Etawa. Produksi susu
190 kg/ms laktasi.

=-=-=-=-=-=-=

Catatan tambahan:

Kambing peranakan Ettawa jika diperah jumlah susu yang dihasilkan


400cc-800cc dan waktu laktasinya pun tak panjang. Berbeda dengan
jenis kambing Saanen yang memang merupakan jenis kambing
perah, produksi susu bisa mencapai 2liter-4liter/harinya dan waktu
laktasinya hampir sepanjang tahun. Jenis Kambing peranakan Ettawa
yang bukan khusus untuk diperah sehingga jumlah susu yang
dihasilkan tidak sebanyak jenis kambing Saanen yang memang
merupakan kambing perah asli.

Secara alami anak kambing menyusu pada induknya selama 2-3


bulan. Dengan penanganan biasa, induk kambing bisa menghasilkan
susu sekitar 0,25-0,50 liter/hari. Kalau perawatannya lebih baik, mutu
dan jumlah pakannya ditingkatkan, kesehatannya diperhatikan serta
diberi pakan penguat, maka seekor induk kambing PE dapat
menghasilkan susu sekitar 1,50-2,00 liter/hari. Sedangkan lama
produksinya bisa lebih panjang hingga 6-7 bulan.
Susu kambing biasanya dapat diperah dua kali dalam sehari, yaitu
pukul 06.00 pagi dan sore pukul 16.00. Kalau susunya melimpah atau
lebih banyak dari yang biasanya, bisa diperah menjadi tiga kali sehari
yaitu pukul 06.00 pagi, pukul 11.00 siang dan pukul 16.00 sore.

Masa laktasi kambing berlangsung 7-10 bulan. Antara 2-3 bulan


sebelum kambing melahirkan lagi, pemerahan susu harus dihentikan.
Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan agar kambing
beranak lagi dalam kondisi badan yang sehat. Masa ini disebut masa
pengeringan.

DOMBA PERAH

Domba Perbatasan Leicester

Domba Perbatasan  Leicester  dikembangkan pada tahun 1767 di Northumberland , Inggris.


Nama mereka berasal dari kenyataan bahwa tempat kelahiran mereka di dekat perbatasan dengan
Skotlandia, dan kenyataan bahwa gen mereka berasal juga dari Dishley Leicester domba jantan.
Domba yang digunakan adalah baik Teeswater atau Cheviot , meskipun yang salah sebenarnya
sering diperdebatkan. Mereka yang umum berkembang biak cukup di Inggris pada abad ke-19.
Domba ini telah diekspor ke Inggris Guyana , Kanada, Cina, Kolombia, Afrika Selatan, Perancis,
Spanyol, Portugal, Amerika Serikat, India, Jepang, Yugoslavia, Iran, Hungaria, Rusia, Turki dan
Swiss

Domba Bleu du Maine


Domba Blue Du Maine adalah domba  yang mempunyai tubuh yang besar. Berbulu wol

yang lebat, tapi pada kepala dan kakinya tidak ditumbuhi bulu.  Wajahnya berwarna

abu abu dan biru tua, baik pada domba jantan ataupun betina. Domba Blue Du

Maine diternakkan untuk diambil wol dan dagingnya

Domba Black Belly Barbados


Domba Black Belly Barbados juga dikembang biakkan di Amerika. Di Amerika domba ini disilangkan
dengan jenis domba Mouflon dan Rambouillet , persilangan dari keduanya menghasilkan jenis domba
yang hampir sama dengan domba black belly berbados tapi memiliki tanduk. Domba Black Belly
Barbados hasil dari persilangan merupakan domba yang memiliki stamina yang baik sehingga tahan
terhadap cuaca panas, domba ini tidak memiliki rambut jenis wool yang tebal, tapi hanya rambut biasa
yang kasar.

Domba Black Belly Barbados berkembang biak sepanjang tahun, namun

perkembangannya lebih lambat jika dibandingkan dengan domba lain. Mereka sangat

toleran terhadap penyakit dan parasit. Domba ini memiliki rentang warna dari coklat

muda sampai merah mahoni gelap, dengan garis-garis hitam di wajah dan hitam kaki,

perut, daerah inguinal, dagu, dan dada

Anda mungkin juga menyukai