OLEH :
JUBELINS SOPIA SABONO
119231727
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi seorang ibu, Episiotomi atau istilah yang paling tepat adalah
baru lahir. Dari tindakan episiotomi tersebut dapat menimbulkan luka atau
cepat dan lambat, hal ini dapat dipengaruhi beberapa faktor diantaranya
yaitu: kondisi fisik ibu bersalin, status gizi, kondisi luka dan
bahwa Pola makan ibu postpartum dalam kategori makan gizi seimbang
sebanyak 17 responden (94,5 %), dan fase penyembuhan luka pada ibu
kematian ibu masih tinggi di Indonesia yaitu 359 per 100.000 kelahiran
kematian per 100.000 kelahiran hidup. Meskipun hasil tersebut tidak jauh
2020).
Tujuan dilakukan tindakan episiotomi diantaranya adalah mencegah
robekan yang luas dan tidak beraturan pada daerah perineum. Adapun
2017).
nutrisi atau pola makan yang baik mendukung jaringan yang sehat,
atau tekanan yang singkat (lima sampai tujuh detik), selama pelahiran,
ibu post partum dan hasil wawancara 3 ibu post partum mengatakan
yang dianjurkan tetapi 1 ibu yang tidak mengikuti saran perawat yang
KABUPATEN GOWA”.
B. Rumusan masalah
berikut:
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
B. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
a. Responden
Gowa
b. Institusi
b. Bagi bidan
c. Bagi Peneliti
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Episiotomi
jaringan pada septum rektovaginal, otot-otot dan fasia perineum dan kulit
2018).
2. Tujuan Episiotomi
teratur maka menjahitnya akan sulit dan hasil jahitannya pun tidak rapi,
matur, sebelum kepala sampai pada otot-otot perineum pada janin matur.
timbul dari luka episiotomi bisa terlalu banyak, sedangkan bila episiotomi
salah satu tujuan episiotomi itu sendiri tidak akan tercapai. Episiotomi
4. Tindakan Episiotomi
kemudian letakkan jari telunjuk dan jari tengah di antaraa kepala bayi dan
perineum searah dengan rencana sayatan. Setelah itu, tunggu fase acme
antara jari telunjuk dan tengah. Gunting perineum, dimulai dari fourchet
5. Indikasi Episiotomi
jaringan pada ibu dan bayi pada kasus letak / presentasi abnormal
Namun menurut Benson dan Pernoll (2018), sekarang ini hanya ada dua
digunakan adalah polygarin 910 (Vicryl) yang dapat menahan luka kira-
trauma adalah 2-0, 3-0, dan 4-0, 4-0 yang paling tipis. Benang jahit yang
merusaknya.
mengalami cedera.
luka.
penyembuhan luka.
luka.
Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah
kesembuhan penyakit
cara seseorang, kelompok orang dan keluarga dalam memilih jenis dan
jumlah bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang atau
pola makan yang beraneka ragam makanan harus dilakukan sejak bayi,
saat bayi masih makan nasi tim, yaitu ketika usia baru enam bulan ke
atas, ibu harus tahu dan mampu menerapkan pola makan sehat.
mengenai macam dan jumlah makanan yang dimakan tiap hari oleh
setiap hari. Jumlah dan takaran makan seseorang dengan orang lainnya
seseorang.
kegiatan yang berulang kali makan individu atau setiap orang makan
a. Jenis makan
Jenis makan adalah sejenis makanan pokok yang dimakan setiap hari
b. Frekuensi makan
makan sehari dengan jumlah tiga kali makan pagi, makan siang, dan
makan malam.
c. Jumlah makan
tenaga, zat pembangun, dan zat yang sesuai dengan kebutuhan gizi.
ASI.
nafsu makan, tetapi makanan ini harus tetap diberikan seperti biasa.
pembangun dan zat pengatur seperti lauk- pauk, sayuran, dan buah-
buahan berwarna.
pengganti nasi dapat digunakan jagung, ubi jalar dan roti. Untuk
masyarakat.
c. Agama
tangan kanan.
d. Pendidikan
e. Lingkungan
2011).
f. Kebiasaan makan
kebutuhan gizi pada usia balita karena pada masa balita terjadi
umur kebutuhan zat gizi seseorang lebih rendah untuk tiap kilogram
b. Aktifitas
c. Jenis Kelamin
masyarakat.
mengandung zat gizi yang terdiri dari enam zat yaitu karbohidrat, protein,
tubuh dan mengandung dua zat ialah: zat pembagun dan zat pengatur.
dan asupan gizi yang terdapat pada makanan pokok, lauk hewani dan
lauk nabati, sayur, dan buah. Jumlah dan jenis Makanan sehari-hari ialah
sayuran,dan buah frekuensi tiga kali sehari dengan makan selingan pagi
dan siang.Dengan mencapai gizi tubuh yang cukup dan pola makan yang
Sedangkan dari hewani adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil
suatu kebiasaan yang dimakan seseorang dalam jenis dan jumlah bahan
makanan setiap orang dalam hari yang dikonsumsi atau dimakan dengan
seseorang.
a. Kebiasaan Makan
b. Makanan Sehat
jumlah makanan setiap satu orang atau per hari yang dikonsumsikan
jangung,dan terigu.
C. Penelitian Terdahulu
tahun n
1. Metode penelitianHasil penelitian Ada
Siti Hubungan Pola Penelitia menggunak dengan menggunakn Hubungan
Muniro Makan Dengan n ini an cross-
Hasil uji spearman’s Pola Makan
h Proses deskriptif sectional correlation diperoleh ρ Dengan
NTAK Penyembuhan analitik study = 0,046 yang Proses
(2019) Luka Episiotomi dengan mempunyai makna Ho Penyembuh
pendekat ditolak artinya terdapat an Luka
an cross hubungan pola makan Episiotomi
sectional terhadap
penyembuhan luka
episiotomi di BPM Hj.
Umi Salamah
Peterongan Jombang.
2. Erna Hubungan Metode nelitian ini sebagian besar Terdapat
Rahma Pemenuhan Gizi Penelitian menggunak responden (66.7%) hubunganant
wati Ibu Nifas Dengan deskriptif an desain terpenuhi kebutuhan ara
Dan Pemulihan Luka cross gizinya dan luka pemenuhan
Nining Perineum sectional perineumnya gizi ibu nifas
Tyas study mengalami pemulihan. dengan
Triatm Terdapat hubungan pemulihan
aja antara pemenuhan luka
2017 gizi ibu nifas dengan perineum.
pemulihan luka Penelitian
perineum (p<0.05). selanjutnya
diharapkan
dapat
menganalisis
faktor zat gizi
yang paling
dominan
dalam
pemulihan
luka
perineum.
3. Siti Hubungan pola Metode nelitian ini ada hubunganyang terdapathubu
Nur makan dengan Penelitian menggunak signifikan ngan yang
Hidaya penyembuhan deskriptif an desain antarapolamakan signifikan
ti 2016 luka postopsectio cross dengan antara
caesarea di RSUD sectional penyembuhanluka kebiasaanpol
dr. Soewondo study post opSectio a makan
Kendal Caesarea(pvalue=0,02 dengan
3) penyembuha
n luka post
op Sectio
Caesarea
(SC)
.
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
ibu makan mengandung cukup protein dan pola makan teratur, maka
Proses Penyembuhan
Pola makan Luka Episiotomi
Keterangan :
= Variabel independen
= Variabel dependen
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
variable bebas dan terkait hanya satu kali pada saat tertentu
1. Populasi
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Ibu Post Partum
2. Sampel
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
1) ibu post partum yang tidak hadir.
C. Pengumpulan Data
1. Instrument penelitian
a. Bagian A
“baik” jika responden dengan total skor ≥4 dan “kurang” jika responden
b. Bagian B
dengan jumlah pertanyaan 8 item dengan nilai baik= 1 nilai kurang=0. Maka
dikatakan “Baik” jika responden dengan total skor ≥4 dan “Kurang” jika
a. Lokasi penelitian
b. Waktu penelitian
1) Data primer, yaitu data yang di peroleh langsung dari responden melalui
kuesioner.
2) Data sekunder, data yang diambil dari dinas kesehatan yang berkaitan
b. Pengolahan Data
1) Editing
Setelah kuesioner diisi oleh responden, kemudian dikumpulkan
2) Koding
3) Tabulasi
dimiliki.
c. Analisa Data
1) Analisa Univariate
f
X= xk
n
Keterangan :
K = Konstanta(100%)
2) Analisis Bivariat
Untuk menghubungankan antara independent variabel dengan
(0−E)²
x²= Σ
E
Keterangan :
Σ : jumlah
hubungan jika p value < α 0,05 dan tidak ada hubungan jika p value ˃ α
0,05.
D. ETIKA PENELITIAN
meliputi:
nama inisial.
3. Kerahasiaan (Confidentially)
Benson, R. C., & Pernoll, M. L. (2018). Buku Saku Obstetri dan Ginekologi.
Jakarta: EGC.
Barjon K, Mahdy H. (2020) Episiotomy. Stat Pearls Publishing.
Dinas Kesehatan RI. (2012). Profil Kesehatan Provinsi RITahun 2014.
Jakarta: Dinas Kesehatan.
Dinas Kesehatan RI. (2014). Profil Kesehatan RI Tahun 2014. Jakarta: Dinas
Kesehatan
Departemen Gizi dan Kesehatan Masayarakat Fakultas Kesehatan
Masyarakat. (2011). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Departemen Gizi dan Kesehatan Masayarakat Fakultas Kesehatan
Masyarakat. (2013). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Erna Rahmawati. Nining Tyas Triatmaja.(2017). Hubungan Pemenuhan Gizi
Ibu Nifas Dengan Pemulihan Luka Perineum. Kediri: Keperawatan IIK
Bhakti Wiyata Kediri.
Haharap. (2012). Hubungan pola konsumsi makanan dengan status gizi pada
siswa SMA negeri 2 rintisan sekolah bertaraf intenasional banda aceh.
Higuera.V, W.M.H., 2017. Episiotomy: Procedure, Complication, and
Recovery.
Holmes, D.d.B.P.N., 2011. Buku Ajar Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC.
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Profil Kesehatan RI Tahun 2019. Jakarta:
Dinas Kesehatan
Nadeak, M, 2011. Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Anak Balita
Berdasarkan Karakteristik Keluarga Di Kelurahan Pekan Dolok Marsihul
Tahun 2011. Skripsi. USU.
Oxorn, Harry dan William. 2017. Ilmu Kebidanan Patologi dan
Fisiologi.Yogyakarta: CV Andi Offset.
Prawirohardjo, S., 2017. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono. 2017. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Suhardjo. (2011). Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.
Sulistyoningsih, H. (2012). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sudirman. (2010). kesehatan gizi. jakarta: EGC.
Siti Muniroh. (2019). Hubungan Pola Makan Dengan Proses Penyembuhan
Luka Episiotomi. Jombang: Prodi D-III Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Unipdu Jombang
Siti Nur Hidayati (2016). Hubungan pola makan dengan penyembuhan luka
postopsectio caesarea di RSUD dr. Soewondo Kendal.Semarang:
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Kendal.
Willy. (2011). Pola Asuh Makan. Jakarta: EGC.
WHO. (2012). Infans exclusively breastfed for the first 6 months of life.
Retrieved October 24, 2015, from http://www.who.int/en