Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BENGKUNG DAN PIJAT OKSITOSIN


TERHADAP PERCEPATAN INVOLUSI UTERUS IBU POST PARTUM

Oleh:
YASHINTA NUR AINI
NIM: P1337424418103

KELAS NON REGULER


PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SEMARANG
JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Angka Kematian Ibu (AKI) masih sangat tinggi di dunia, pada tahun 2015,
diperkirakan sekitar 303.000 wanita meninggal dunia selama kehamilan dan persalinan.
AKI selalu berhubungan dengan Angka Kematian Bayi (AKB), tahun 2016 tercatat
sebanyak 4,2 juta kematian bayi terjadi pada tahun pertama kehidupan. World Health
Organization (WHO) memperkirakan sepanjang tahun 2016 terdapat 30,5 kematian bayi
per 1000 kelahiran hidup. Semakin tinggi angka kematian ibu maka upaya kesehatan ibu
dinilai belum berhasil. Angka kematian ibu di negara berkembang pada tahun 2015 yaitu
239 kematian per 100.000 kelahiran hidup. (WHO, 2016).
Jumlah AKI di Indonesia yaitu 228 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup, dan
terus meningkat menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012.
Pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran
hidup. AKB di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 22 per 1000 kelahiran (Kemenkes RI,
2015).
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik
ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 63,12% kematian ibu terjadi pada waktu nifas,
setelah persalinan 13,95% dan 22,92 % kematian waktu hamil terjadi dalam 24 jam
pertama (Dinas Kesehatan, 2016). Tahun 2016 di Kabupaten Blora terdapat cakupan ibu
nifas dengan pelayanan kesehatan nifas (KF) sebesar 99,21% yang sudah dapat
melampaui target di Jawa Tengah yaitu 90% (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2016).
Continuity of midwifery care yaitu perawatan yang berkesinambungan dalam
meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan dan memiliki tujuan untuk memperbaiki
masalah masalah yang dihadapi selama kehamilan, persalinan, nifas, bbl, dan kb serta
meningkatkan pengalaman ibu dan keluarga selama kehamilan.
Pada saat survei pendahuluan, peneliti melakukan wawancara kepada 10 ibu nifas
di wilayah kerja Puskesmas Blora khususnya di desa Sonorejo. Hasil wawancara tersebut
dapat diketahui bahwa ibu nifas menggunakan bengkung untuk mengembalikan bentuk
tubuh terutama bagian perut agar kembali seperti sebelum melahirkan. Ibu nifas belum
pernah melakukan pijat oksitosin untuk mempercepat proses pengembalian bentuk perut
seperti semula. Ibu nifas juga belum mengetahui manfaat percepatan proses involusi
uterus untuk kesehatan ibu nifas. Ibu nifas dipilih karena merupakan bagian penting pada
proses involusi uterus.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang Efektivitas Penggunaan Bengkung dan Pijat Oksitosin Terhadap Percepatan
Involusi Uterus Ibu Post Partum. Melalui eksperimen menggunakan bengkung dan pijat
oksitosin ini diharapkan ibu nifas dapat melihat perbedaan percepatan proses involusi
uterus yang sangat berperan dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia dimasa
yang akan datang.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah perbedaan penggunaan
bengkung dan pijat oksitosin terhadap percepatan involusi uterus pada ibu post partum ?”

C. Tujuan Penulisan
Penyusunan proposal penelitian ini penulis memiliki tujuan penulisan diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Mengetahui perbedaan penggunaan bengkung dan pijat oksitosin terhadap percepatan
involusi uterus pada ibu post partum.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang manfaat percepatan involusi uterus
terhadap kesehatan ibu post partum
b. Mengetahui perbedaan penggunaan bengkung dan pijat oksitosin terhadap
percepatan involusi uterus pada ibu post partum.

D. Manfaat Penulisan
Penyusunan proposal penelitian ini penulis memiliki beberapa manfaat penulisan
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Memperoleh ilmu dan pengetahuan mengenai upaya yang dapat dilakukan untuk
berpartisipasi dalam menyukseskan program pemerintah.
2. Bagi Responden
Meningkatkan kesadaran dan pemahaman ibu nifas tentang pentingnya percepatan
involusi uterus terhadap kesehatan ibu post partum
3. Bagi Pelayanan Kesehatan
Memperoleh masukan baru dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kebidanan
melalui realisasi program Indonesia Sehat.
4. Bagi Institusi
Dimanfaatkan sebagai sumber tambahan pustaka atau referensi dan sebagai salah satu
media dalam kegiatan belajar mengajar.
5. Bagi Masyarakat
Memperoleh pengetahuan dan informasi dari penggunaan bengkung dan pijat
oksitosin terhadap percepatan involusi uterus pada ibu post partum
6. Bagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Mengembangkan teori yang sudah ada sebagai inovasi intervensi sederhana melalui
media cetak.
E. Ruang Lingkup
Penyusunan proposal penelitian ini penulis memiliki beberapa perumusan ruang
lingkup penelitian diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Ruang lingkup materi
Materi yang akan diteliti adalah perbedaan penggunaan bengkung dan pijat oksitosin
terhadap percepatan involusi uterus pada ibu post partum
2. Ruang lingkup responden
Responden dalam proposal penelitian ini adalah ibu nifas.
3. Ruang lingkup waktu
Penyusunan proposal penelitian dilaksanakan sejak bulan Oktober-Desember 2018.
4. Ruang lingkup tempat
Proposal penelitian akan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Blora.

Anda mungkin juga menyukai