Anda di halaman 1dari 6

Breeding burung merpati

Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan


1. Menyiapkan Indukan Sebelum Breeding
Burung dikatakan dewasa dan siap untuk breeding pada saat usia sekitar 7 bulan.
Jumlah lar piyik tidak bias dijadikan patokan tingkat kedewasaan burung namun ada
juga yang berpendapat sebaiknya indukan untuk breeding bulu piyik sudah rampas
semua. Dalam Austalian Racing Pigeon Journal edisi Januari 2009 ada yang
berpendapat bahwa kualitas anakan akan mulai menurun apabila kedua indukan
sudah berusia lebih dari 4 tahun. Untuk itu, salah satu harus diganti dengan yang
lebih muda. Penurunan kualitas anakan akan semakin cepat apabila digunakan
system babuan karena induk betina dipaksa bertelur lebih cepat dari siklus
normalnya (sekitar 60 hari).
Apabila ada lebih dari satu indukan yang akan diternak, sebaiknya breeding
dilakukan secara bersamaan. Ini dimaksudkan untuk memudahkan perawatan dan
efisiensi pemberikan pakan pada saat meloloh.
Sebelum indukan dijodohkan harus diberi obat cacing terlebih dahulu. Ini sangat
penting agar piyik tidak tertular cacing. Pemberian obat cacing diulang pada saat
telur akan menetas. Perlu diingat bahwa piyikan yang cacingan kan mempengaruhi
pertumbuhannya karena nutrisi akan dimakan oleh cacing.
Apabila dalam kandang pernah ada burung yang terkena goham, sebaiknya
indukan diberi anti-biotik selama tiga hari dan dilanjutkan dengan pemberian
vitamin/supplement. Namun apabila tidak ada kasus goham sebelumnya, maka tidak
perlu diberi anti-biotik.
Bulu indukan perlu bebas dari kutu, baik yang jenis kecil (lice) maupun yang besar
seperti kutu busuk (pigeon flies). Kutu burung selain menghisap darah juga
menyebabkan burung gelisah dan tidak dapat tidur dengan tenang karena digigit
kutu. Selain itu, kutu juga menyebabkan pertumbuhan bulu piyik menjadi tidak
normal karena darah pada pangkal bulu sayap yang masih muda akan dihisap oleh
kutu. Apabila ada tanda-tanda indukan berkutu maka perlu diobati dulu agar tidak
menular ke piyik.
Apabila akan menggunakan babuan, maka babuanlah yang perlu diberi obat. Masa
bertelur induk asli dan induk babuan harus bersamaan. Kalaupun ada selisih jangan
sampai lebih dari 3 hari.

II. Menjodohkan Indukan


Untuk menjodohkan indukan saya kira biasa saja sama dengan menjodohkan
burung yang untuk dimainkan. Induk betina dan jantan sebelum dijodohkan bias
ditempatkan di dua kurungan yang terpisah dan diletakkan secara berdekatan
(dijejer). Ini dimaksudkan agar keduanya bias saling mengenal.
Apabila yang jantan sudah terlihat brancah dan betina terlihat lenjeh, keduanya
bias disatukan dalam kurungan yang lebih besar agar bias kawin. Namun apabila
masih si jantan masih galak agar dipisah lagi dalam kurungan yang berbeda.
Setelah mau kawin, kedua indukan bias dimasukan kedalam pegupon. Pada
malam hari agar dikawinkan lagi. Keesokan harinya burung dijemur dalam 1
kandang yg cukup besar agar bisa kawin. Setelah matahari terik agar dimasukkan
lagi kedalam gupon sambil diberi makan dan sore hari dikeluarkan lagi. Malam hari
burung perlu dikawinkan lagi.
Biasanya burung akan giring setelah 2-3 hari, namun ada juga yang lebih cepat
atau lambat. Ini tergantung dari karakter pejantan. Setelah giring sekitar 5-7 hari ,
betina biasanya akan bertelu (tentunya tergantung dari kesuburan betina).
Tidak ada makanan khusus untuk burung yang sedang angrem. Namun apabila
telur sudah diangremi 10 hari, indukan perlu diberi makan yang mengandung nutrisi
tinggi seperti kacang hijau, kacang tanah, dan millet (makanan untuk perkutut).
Supplemen/vitamin bisa saja diberikan untuk menjaga keseharan indukan yang akan
meloloh.
Grit perlu diberi setiap hari selama angrem dan meloloh untuk memenuhi
kebutuhan mineral, termasuk kalsium, dan menjaga kesehatan pencernakan. Grit
yang baik terdiri dari campuran batu bata merah, arang, dan grit putih dengan
komposisi 40:20:40. Untuk grit putih bisa didapatkan di pasar, tetapi kalau tidak ada
bisa buat sendiri dari campuran kulit telur dan kulit sotong (asinan untuk perkutut).
Batu bata dan arang ditumbuk sehingga mudah dimakan. Kegunaan arang adalah
untuk menyerap zat beracun (toxic) seperti pestisida yang mungkin terbawa oleh
pakan.
Setiap seminggu sekali air minum dicampur dengan cuka apel namun kalau sulit
mendapatkan cuka apel bisa digunakan cuka makan biasa (jangan cuka biang).
Perbandingan air dengan cuka tergantung tingkat keasaman cuka. Yang penting
jangan terlalu asam (Bahasa jawa kleter-kleter) agar burung mau minum. Tujuan
pemberian cuka apel adalah untuk mencegah berkembang biaknya bakteri tertentu
seperti E-Coli dan Salmonella yang tidak berkembang pada lingkungan yang asam.

Yang perlu dijaga selama indukan mengerama adalah jangan sampai mengalami
stress, misalnya berantem dengan burung lain yang masuk gupon dan makan yang
tidak cukup. Air minum jangan diletakkan di dalam gupon untuk menghindari air
tumpah.
III. Menyiapkan Gupon dan Sarang
Yang terpenting diperhatikan adalah jangan sampai gupon dan sarang menjadi
lembab karena lingkungan yang lembab menjadi tempat berkembang biak bakteri.
Untuk itu gupon harus memiliki sirkulasi udara yang cukup. Terlebih lagi mengingat
iklim di Indonesia mempunyai tingkat kelembaban yang sangat tinggi (lebih dari
80%).
Sarang burung harus ditempatkan pada suatu wadah tertentu agar telur tidak
nglundung dan dapat dierami dengan sempurna. Tempat sarang bisa terbuat dari
gerabah (semacm mangkok dengan garis tengah sekitar 15 cm) atau dibuat kotakan
dari kaju.
Bahan sarang yang paling baik adalah dari batang tembako karena bakteri tidak
berkembang biak di media batang tembako. Cara membuatnya batang tembau yang
masih basah dipotong sepanjang 20 cm lalu digepreng sehinga bias disuwir kecilkecil. Setalah disuwir-suwir lalu dijemur sampai kering. Apabila sulit mencari batang
tembakau, maka bahan sarang terbaik nomor dua adalah daun cemara yang sudah
kering. Apabila daun cemara juga sulit didapat maka dapat diganti dengan bahan
dari ranting kecil yg sudah kering. Prinsipnya bahan sarang jangan dari bahan yang
menyerap air dan mudah lembab. Bahan sarang yang paling jelek adalah jerami dan
merang karena menjadi sangat lembab bila terkena basah akibat kotoran burung.
Saya perhatikan di lapak2 banyak digunakan suwiran besek bamboo untuk sarang.
Menurut saya ini kurang baik karena agak dingin.
Sarang harus dikontrol secara berkala dan apabila sarang sudah menjadi lembab
dan banyak kotoran, maka perlu diganti dengan sarang yang baru sambil wadah
sarang juga dibersihkan. Selain itu gupon juga harus dikontrol kebersihannya.
IV. Pemberian Pakan Untuk Indukan yang Meloloh
Masalah ini pernah dibahas oleh Mas Ary di merpati.forumotion. Saya hanya
menambahkan beberapa hal saja.
Pada saat piyik berusia 1-7 hari, piyik hanya mengkonsumsi susu dari indukannya.
Untuk itu, indukan harus diberi makanan yang bergizi agar kualitas susunya baik.
Beberapa biji-bijian yang baik untuk burung selain jangung dan beras merah adalah

millet, kacang tanah, kacang hijau, dan kedelai. Khusus untuk kedele, perlu
disangrai/digongseng (roasted) untuk menetralisir trypsine (selaput pada kedele)
yang sulit dicerna dan dapat mengganggu pertumbuhan.Kedele sangat bagus
karena mengandung banyak protein. Porsi kedele dalam pakan sekitar 10 % saja.
Untuk menambah protein bagus juga dikasih pellet (voor) yang biasa disebut voor
tulang atau voor babi (tolong dikoreksi kalau salah).
Biji-bijian untuk pakan tentunya harus bersih. Selain bersih, sebaiknya biji-bijian
diberi conditioning oil. Kegunaan conditioning oil ini adalah untuk membantu
pencernaan dan menambah vitamin, khususnya fat (lemak).Ada berbagai jenis
conditioning oil yang dijual, tapi menurut saya tidak perlu beli. Kita bias pakai olive oil
(minyak zaitun), kalau minyak zaitun sulit didapat bias pakai virgin coconut oil, kalau
ini susah pakai saja minya sawit yang biasa untuk masak. Cara pemakaiannya, 1 kg
pakan dicampur dengan sendok the minyak dan diaduk sampai merata sehingga
biji-bijian terlihat mengkilat (jangan sampai berminyak). Pemberian conditioning oil
bisa seminggu 2 atau 3 kali saja. Akan lebih bagus kalau pakan yang sudah dikasih
minyak ditaburi sedikit susu bubuk dan diaduk sampai merata. Susu akan menempel
pada pakan yg sudah kena minyak.
Setelah piyik berusia 1 minggu, indukan mulai meloloh dengan biji-bijian.
Komposisi pakan setap sama, hanya apabila jagung dalam ukuran besar sebaiknya
cari yang sudah dipecah agar memudahkan piyik mencerna dan menyerap nutrisi
dari jangung. Millet (pakan perkutut) sangat baik untuk pertumbuhan bulu yang
sehat. Voor juga tetap diberikan (jangan terlalu banyak) sebagai sumber protein agar
piyikan cepat besar.
Selama masalah meloloh yang terpenting adalah makanan harus cukup tersedia
agar indukan tidak keluyuran mencari makanan dari luar yang mungkin tidak higienis
dan piyikan juga cukup mendapat asupan. Air minum harus selalu tersedia dan juga
harus bersih. Banyak bibit penyakit berasal dari air yang tidak bersih. Grit dalam
ukuran yang kecil juga perlu disediakan untuk memenuhi kebutuhan piyik terhadap
mineral, khususnya kalsium, yang penting untuk pertumbuhan tulangnya.
Saat masa meloloh ini harus selalu dimonitor perkembangan piyik, apakah
keduanya tumbuh merata, kesehatan piyik, dan yang paling penting adalah
memperhatikan kebersihan kandang. Pada saat meloloh kandang menjadi cepat
kotor dan ini harus dibersihkan, termasuk mengganti sarang kalau lembab dan
banyak kotoran.
Pada saat piyik berusia 2 minggu kebutuhan makan sangat meningkat, dan
kadang-kadang indukan mulai kewalahan memenuhi kebutuhan makan piyik yang

selalu lapar. Terlebih lagi kalau indukan malas meloloh. Di sini pengawasan sangat
penting untuk mengetahui apakah piyik mendapat cukup makan. Setiap malam perlu
dikontrol tembolok piyik apakah cukup terisi atau tidak. Kalau telih terlihat agak
kosong perlu dibantu dengan spet makanan tambahan. Banyak makanan khusus
piyik yang dijual seperti buatan Versele-Laga. Kalau tidak salah Aristol juga
mengeluarkan pakan untuk piyik. Sebagai pengganti, ada juga yang menggunakan
bubur bayi seperti merek SUN. Menurut saya, untuk makanan tambahan cukup
disepet dengan voor pakan ayam dicampur dengan sedikit susu bubuk lalu dicairkan
supaya bisa disepet. Kalau mungkin, bisa juga dikasih kuning telur rebus (jangan
yang mentah). Piyik biasanya akan disapih pada usia sekitar 25-30 hari (mohon
dikoreksi kalau keliru).
Terkadang pertumbuhan piyik tidak sama (satu besar dan satu kecil). Jika ini terjadi
maka piyikan yg kecil perlu mendapat perhatian tambahan makanan melalui spet.
Ada juga peternak hanya meneteskan telurnya 1 saja dalam satu pasang indukan
dan telur yang satunya diteteskan diundukan yang lain. Tujuannya agar pertumbuhan
piyik lebih cepat. Kalau akan memakai system ini maka perlu disiapkan babuan yang
akan meloloh.
Selama indukan meloloh jangan diberi anti biotic. Tujuannya agar piyik juga
dibiasakan hidup dengan bakteri untuk membangun system kekebalan tubuhnya.
Kalau ada indukan yang sakit harus segera dipisah agar tidak menulari.
V. Pemeliharaan Piyik Setelah Disapih
Terkadang ada breeder yang memisahkan piyik dari indukan sebelum disapih
secara alamiah. Mungkin salah satu tujuannya agar indukan cepat bertelur lagi.
Saya pribadi tidak menganjurkan piyik dipisah sebelum waktunya karena piyik akan
mengalami stress berat.
Pada saat piyik disapih ia akan mengalami stress karena kehilangan perlindungan
dari induknya dan harus mencari makan sendiri. Apabila piyik dipaksa dipisah dari
induknya maka tingkat stress akan semakin tinggi. Piyik yang mengalami stress
membawa resiko bakteri dalam tubuhnya akan berkembang secara cepat dan
karenanya kemungkinan sakit menjadi tinggi. Stress yang terlalu tinggi juga akan
berdampak negatif terhadap perkembangan mentalnya, misalnya setelah dewasa
menjadi burung yang penakut, termasuk takut berkompetisi dengan lawan kalau
diadu.
Setelah piyik betul-betul mandiri (bisa makan sendiri) sebaiknya ditempatkan dalam
1 kandang yang agak besar terpisah dari burung dewasa. Kalaupun akan dicampur

dengan burung dewasa hanya dengan burung betina saja. Tujuannya agar tidak
dikejar-kejar oleh burung dewasa, terutama waktu rebutan makanan.
Sekali-sekali piyik perlu dipegang dan dimandikan agar tidak liar (giras). Kandang
piyik juga perlu mendapat sinar mata hari yang cukup. Kalau tidak memungkinkan
membuat kandang khusus piyik yang penting dijemur setiap pagi.
Makanan untuk piyik yang baru disapih pada prinsipnya sama saja dengan burung
dewasa ditambah dengan grit. Seminggu sekali air minum juga dicampur dengan
cuka apel atau cuka biasa seperti telah dijelaskan diatas. Supplement sangat
penting untuk piyik yang struktur tubuhnya sedang tumbuh menjadi burung dewasa.
IDEAL merupakan salah satu supplement yang baik. Waktu saya punya piyik, untuk
supplement saya beri CENTRUM kaplet seminggu dua kali. Pengalaman saya,
CENTRUM sangat baik untuk piyik.
Pada prinsipnya dalam proses selama dalam proses menjadi dewasa piyik harus
merasa nyaman dengan makanan yang cukup dan bergizi.

Anda mungkin juga menyukai