Anda di halaman 1dari 5

A.

Karakteristik Kerang Darah (Anadara granosa)

Kerang darah (Anadara granosa) adalah sejenis kerang yang biasa dimakan oleh
warga Asia Timur dan Asia Tenggara. Anggota suku Arcidae ini disebut kerang darah
karena ia menghasilkan hemoglobin dalam cairan merah yang dihasilkannya. Kerang ini
menghuni kawasan Indo-Pasifik dan tersebar dari pantai Afrika timur sampai ke
Polinesia. Kerang darah mempunyai dua buah cangkang yang dapat membuka dan
menutup dengan menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkang pada bagian
dorsal tebal dan bagian ventral tipis. Cangkang ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu (1)
periostrakum adalah lapisan terluar dari kitin yang berfungsi sebagai pelindung (2)
lapisan prismatik tersusun dari kristal-kristal kapur yang berbentuk prisma, (3) lapisan
nakreas atau sering disebut lapisan induk mutiara, tersusun dari lapisan kalsit (karbonat)
yang tipis dan paralel. Klasifikasi ilmiah dari kerang darah yaitu, Kerajaan : Animalia,
Filum : Mollusca, Kelas : Bivalvia, Subkelas : Pteriomorphia, Ordo : Arcoida, Famili :
Arcidae, Genus : Anadara, Spesies : A. granosa.

B. Habitat Kerang Darah


Kerang darah memiliki habitat di dasar perairan yang berlumpur dan tinggal di
mintakat pasang surut. Daerah hidup kerang darah terdapat pada daerah pertengahan
antara air pasang penuh sampai air pasang terendah, teluk yang banyak bakau dan banyak
mengeluarkan air payau. Kerang darah juga banya ditemukan di ekosistem estuari dan
padang lamun. Kandungan lumpur yang berpasir dengan salinitas tinggi di daerah
interdal berbatasan dengan mangrove sangat cocok diigunakan untuk budidaya kerang
darah. Lumpur yang baik untuk pertumbuhan kerang darah yaitu lunak tersusun 90%
lumpur atau lebih. Kerang darah hidup berkelompok dan banyak ditemukan pada substrat
yang kaya bahan organic. Keramg darah memiliki ketahanan tinggi terhadap perubahan
kadar agram yaitu sekitar 0,5-35 permil. Factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
kerang dara yaitu musim, suhu, salinitas, substrat, makanan, dan factor kimia lainnya
(Lindawaty et al.2016).
C. Teknik pembenihan kerang darah terbagi menjadi bebrapa langkah :
1. Pengumpulan Benih : Teknik budidaya kerang darah yang pertama yaitu mengumpulkan
bibit atau benihnya terlebih dahulu. Benih tersebut bisa didapatkan di sekitar tepi pantai
yang landai, umumnya berukuran 4 sampai 10 mm. Kumpulkan ketika air sedang pasang
rendah dan dengan kedalaman sekitar 60 cm. Keruk benih dengan cara mengeruk dasar
perairan sedalam 3 cm kemudian letakkan di keranjang atau wadah yang disediakan.
Untuk penyimpanan benih dan kemudahan gerakan, sebaiknya gunakanlah papan
seluncur sebagai alat bantu untuk mengumpulkan benih kerang darah. Dengan
menggunakan papan selancar, pergerakan di pantai yang basah jauh lebih mudah, dan
benih yang didapat dapat segera disimpan sehingga menghemat energi ketika
pengumpulan.
2. Pembelian Benih : Selain mengambil langsung dari alam, ada juga pemasok yang
menyediakan, umumnya akan dijual dengan harga Rp 2000 per kg. Tetapi
harusmemperhatikan lokasi pembelian juga cara pengangkutan, karena benih kerang yang
terlalu lama berada di perjalanan lebih dari 2 hari bisa menyebabkan mereka mati dalam
perjalanan.
3. Syarat Lokasi : Lokasi budidaya harus dilakukan di laut di bagian pinggir ataupun di
dalam tambak. Lokasi wajib dipertimbangkan karena kerang menyukai kehidupan di
cekungan-cekungan dasar perairan di wilayah pantai pasir yang berlumpur. Untuk lokasi
di tambak dapat dilakukan di wilayah pasang surut yang terpisah dari daerah
pengumpulan benih dan juga dilingkari dengan pagar bambu.
Pastikan sirkulasi airnya lancar denganmenjagakualitas air yaitu menggantinya setiap 2
minggu sekali. Hal ini akan menjaga supaya air tetap sehat dan memberi kesegaran pada
kerang darah yang tumbuh di dalamnya.
4. Seleksi Benih : langkah selanjutnya adalah menyeleksi benih, lalu golongkan menurut
ukuran supaya bisa membesar serta tumbuh pada waktu bersamaan. Kelompokkan juga
berdasarkan keunggulannya, seperti memiliki ukuran gemuk, warna cerah, dan tidak
terdapat luka atau cacat pada tubuhnya.
5. Penebaran Benih : tebarkan benih pada media tanamnya, dengan kepadatan 2000 ekor
setiap meter kuadrat. Jika ukuran benih membesar dan lebih gemuk, dapat dikurangi pada
kepadatan 200 hingga 300 ekor setiap meter kuadrat. Lakukan penebaran dengan
perlahan supaya tidak ada kerang darah yang saling menumpuk atau melukai tubuh satu
sama lain.
6. Proses Pertumbuhan : Kerang darah bisa tumbuh dengan presentasi peningkatan ukuran
berat badannya sekitar 400 sampai 500 % dari berat badan awal selama kurang lebih
sekitar4 sampai 5 bulan apabila dirawat dengan sungguh-sungguh dan memiliki kondisi
lingkungan yang memadai. Sebab itu kerang darah berpotensi menghasilkan keuntungan
yang banyak jika dijual di pasaran.
7. Pakan : Kerang darah tidak terlalu memerlukan pakan selama perawatannya atau selama
masa budidaya, karena dia mampu mencari makanannya sendiridari plankton yang
terbawa masukke dalam air. Sehingga tidak perlu memberikan pakan tambahan dan
perawatan khusus, hal tersebut dapat dimaksimalkan dengan memilih lokasi terbaik yang
ada banyak plankton di dalamnya.
8. Pemberian Insektisida : Larutkan sekitar 1 liter insektisida yang berbahan aktif
endosulfan untuk lokasi sekitar 2 hektar kolam. Dapat menyesuaikan dosis pemberian
berdasarkan besar lokasi lahan. Tiga hari pasca pemberian, buang air secara terus
menerus untuk menetralkan, hal ini bermanfaat untuk kesehatan sehingga memacu
pertumbuhan plankton sebagai makanan untuk kerang.
9. Pasokan Sinar Matahari : Pastikan sinar matahari masih dapat masuk hingga ke dasar
kolam untuk membantu proses fotosintesis sehingga kondisi kolam menjadi jauh lebih
sehat dan segala aktivitas di dalamnya bisa berjalan dengan lancar.
10. Penanaman Bakau : Untuk hasil terbaik,yaitu seperti lingkungan dan tempat tinggal yang
memadai, dapat ditanami pohon bakau di sekitar lokasi kolam supaya tanah menjadi liat
sehingga pasokan air dapat terus terjamin, kehilangan air dapat diminimalkan sehingga
kerang darah dapat tumbuh dan hidup dengan nyaman. Pohon bakau juga dapat
mencegah senyawa yang berbahaya masuk ke dalam kolam.
11. Pelindung dari Predator : Teknik budidaya kerang darah juga harus mempertimbangkan
keamanannya, yaitu melindunginya dari predator. Umumnya yang sering memakan
kerang adalah hewan siput terutama di fase awal yaitu setelah penebaran benih. Lindungi
dengan cara manual seperti dengan mengawasi segala benda atau hewan yang masuk
lingkungan budidaya.
12. Pengendalian Hama dan Penyakit : Kematian pada kerang darah umumnya disebabkan
oleh perubahan lingkungan terutama salinitas. Seperti pada kondisi musim hujan yang
berkepanjangan dan menyebabkan tingkat salinitas berada di bawah 15 ppm. Karena itu
wajib diupayakan agar lokasi aman dan terlindungi dari cuaca ekstrim dengan memilih
lokasi budidaya yang terbaik.
13. Proses Panen : Kerang darah dapat dipanen setelah berumur 6 sampai 9 bulan setelah
penebaran atau masa pemeliharaan. Lakukan dengan cara mengumpulkannya
menggunakan alat pengeruk dan ambil dengan hati-hati hingga seluruh kerang darah
terkumpul. Kini kalian bisa membersihkan tubuhnya dan menjual ke pasaran dan
mendapatkan keuntungan yang maksimal.
D. Keuntungan Budidaya Kerang Darah
Restoren seafood sekarang sudah banyak dijumpai dan mudah untuk ditemukan. Salah
satu seafood yang digemari yaitu kerang, kerang darah merupakan salah satu jenis kerang
yang memiliki banyak peminat. Kerang darah memiliki kandungan protein dan vitamin
B12 yang tinggi sehingga banyak yang menyukai sehingga prospek budidaya kerang
darah cukup baik kedepannya. Hasil yang didapatkan para nelayan kerang darah cukup
menguntungkan. Biaya yang dikeluarkan para pembudidaya juga terbilang sedikit karena
hanya dikeluarkan untuk pengelolaan lahan tambak dan pembelian bibit kerang. Pakan
sudah tersedia di dalam tambak. Banyaknya restoran seafood mengakibatkan kebutuhan
kerang darah juga meningkat sehingga dengan biaya produksi yang murah akan sangat
menguntungkan bagi para nelayan budidaya kerang darah.

Daftar Pustaka
Wikipedia.org.(2021, 11 Juli). Kerang darah. Diakses pada 01 Februari 2022, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Kerang_darah
Tanipedia.co.id.(2021, 16 April). Teknik Budidaya Kerang Darah. Diakses pada 01
Februari 2022, dari https://tanipedia.co.id/teknik-budidaya-kerang-darah/
Lindawaty, I. Dewiyanti dan S. Karina. 2016. Distribusi dan Kepadatan Kerang Darah
(Anadara sp.) Berdasarkan Tekstur Substrat di Perairan Ulee Lheue Banda Aceh. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 1(1) : 114-123.

Redaksi BisnisUKM. 2015. Peluang Bisnis Budidaya Kerang Darah di Tambak. Diakses
pada 1 Maret 2022 pukul 22:18 di Peluang Bisnis Budidaya Kerang Darah di Tambak
(bisnisukm.com)

Anda mungkin juga menyukai