Anda di halaman 1dari 4

Budidaya perikanan merupakan salah satu subsektor yang sangat potensial untuk dikembangkan karena

dapat menerapkan rekayasa teknologi sehingga dapat menciptakan produk perikanan yang berkualitas
dan berkesinambungan. Ikan konsumsi adalah jenis-jenis ikan yang lazim dikonsumsi oleh manusia
sebagai sumber pangan. Ikan konsumsi dapat diperoleh salah satunya dari proses budidaya. Contoh ikan
konsumsi yang sering dibudidayakan antara lain: lele, gurami, nila, mas, bawal, dan patin.

a. Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus)

Lele lokal merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan ciri-ciri tubuh memanjang dan kulit licin, serta
identik dengan warna punggung hitam dan warna perut (abdomen) putih keabu-abua. Lele lokal
merupakan ikan asli Indonesia. Pengembangan teknik pembenihan ikan yang baik akan meningkatkan
hasil budidaya secara berkelanjutan. Segmentasi pasar lele sangat bervariasi bergantung pada ukuran.
Semakin panjang ukuran ikan maka semakin besar pula harga yang dijual.

b. Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi yang hidup di air tawar, merupakan ikan hasil introduksi yang
berasal dari Afrika Bagian Timur pada tahun 1969. Harga benih nila di pasaran biasanya dijual
berdasarkan ukuran bobot dengan harga Rp 25.000 – Rp 28.000,-/kg. Jumlah benih nila per kg >500
ekor.

D. Ikan bawal (Colossoma macropomum)

Bawal air tawar saat ini banyak diminati sebagai ikan konsumsi, paling banyak dibudidayakan di daerah
Jawa.

Manfaat Ikan Konsumsi

Dari sebuah riset studi pada tahun 2006 yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health, diketahui
bahwa tingkat kematian akibat penyakit jantung pada orang dewasa yang makan ikan dua kali sepekan,
lebih rendah (36%) daripada mereka yang makan ikan sedikit atau tidak sama sekali. Omega-3
membantu menurunkan tekanan darah yang akan menjaga kesehatan jantung.

3. Perencanaan Produksi

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat membuat rencana usaha pembenihan ikan
konsumsi:

a. Pilih lokasi usaha yang dekat dengan sumber air, bahan/peralatan usaha, tenaga kerja, serta dekat
dengan lokasi pemasaran.

b. Tentukan jenis ikan yang akan dibudidayakan. Ikan yang dibudidayakan dapat lebih dari satu jenis.
Penentuan jenis ikan akan menentukan kesiapan yang diperlukan dalam pelaksanaan usaha budi daya
ikan.
c. Urus izin dan dafarkan usaha pada instansi terkait.

d. Membangun wadah budi daya ikan (tergantung pada jenis ikan yang dipilih).

e. Kembangkan satu areal budi daya ikan dengan membangun kolam pembenihan.

f. Dapatkan pasar dan kembangkan jaringan pemasaran.

g. Harus dapat mengelola keuangan dengan baik dan benar

5. Proses Produksi Ikan Konsumsi

a. Proses Pembenihan Ikan Lele

Pembenihan adalah suatu tahap kegiatan dalam budi daya yang sangat menentukan tahap kegiatan
selanjutnya yaitu pembesaran. Dalam kegiatan pembenihan ikan konsumsi khususnya ikan lele, perlu

diperhatikan beberapa hal agar memenuhi standar produksi yaitu :

a) Persiapan sarana dan prasarana (media pemijahan indukan)

Dalam pemijahan indukan ikan, langkah utama yang harus dilakukan adalah persiapan kolam. Kolam
yang digunakan dapat terbuat dari terpal, fberglass, kolam semi permanen, dan permanen (tembok
bersemen)

b) Pemeliharaan induk

Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad (sel telur dan sperma).
Ciri-ciri induk ikan lele siap memijah adalah calon induk jantan dan betina terlihat mulai berpasang-
pasangan dan kejar-kejaran.

c) Pemijahan/pembenihan

Pemijahan/pembenihan adalah proses pembuahan telur oleh sperma.

Telur dihasilkan oleh induk betina dan sperma dihasilkan oleh induk jantan.

(1) Pembenihan alami

Pembenihan alami dilakukan dengan cara menyiapkan induk betina sebanyak 2 x jumlah sarang yang
tersedia dan induk jantan sebanyak jumlah sarang atau satu pasang per sarang

(2) Pembenihan Buatan


Pembenihan buatan dapat dilakukan dengan penambahan larutan ovaprim untuk mempercepat
kematangan gonad induk sehingga cepat melakukan pemijahan. Pemijahan/ pembenihan buatan
(Induced Breeding atau hypophysasi) yaitu perangsang, indukan untuk kawin dengan cara memberikan
suntikan cairan hormon (ovaprim) ke dalam tubuh ikan.

d). Penetasan telur

Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva, untuk itu telur hasil pemijahan diambil dari bak
pemijahan kemudian diinkubasikan dalam media penetasan/wadah khusus (wadah penetasan).

e). Pemeliharaan larva dan benih

Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling menentukan keberhasilan usaha pembenihan
karena sifat larva merupakan stadia paling kritis

7. Pengemasan Produk Ikan Konsumsi

a. Metode tertutup

Pengemasan sistem tertutup yaitu pengemasan ikan hidup dengan menggunakan tempat atau wadah
tertutup, udara dari luar tidak dapat masuk kedalam media tersebut.Alat pengangkut dapat
menggunakan kantong plastik yang diberi media air dan oksigen. Teknik pengemasan sistem tertutup
dilakukan dengan cara:

1) menyiapkan kantong plastik polietilen,

2) mengisi kantong plastik dengan air bersih dan benih ikan,

3) kemudian mengeluarkan dari kantong plastik dengan tujuan untuk menghilangkan karbondioksida,
dan dilanjutkan memasukkan oksigen dari tabung ke dalam plastik sampai volume udara 1/3–1/4 bagian.

4) setelah pengisian oksigen, mengikat mulut kemasan secara rapat dengan karet gelang

5) plastik berisi benih ikan yang sudah siap kemudian dimasukkan dalam sterofoam sehingga tidak
mudah pecah dan mudah diangkut

Terdapat kelebihan dan kekurangan dari metode pengemasan tertutup. Kelebihannya antara lain:

1) media air tahan terhadap guncangan selama pengangkutan,

2) dapat dilakukan untuk pengangkutan jarak jauh (dengan pesawat terbang),

3) memudahkan penataan dalam pemanfaatan ruang selama pengangkutan.

Kekurangannya antara lain:

1) media air tidak dapat bersentuhan dengan udara langsung (tidak ada difusi oksigen dari udara)
sehingga tidak ada suplai oksigen tambahan,
2) tidak dapat dilakukan pergantian air, dan

3) memerlukan kecermatan dalam memperhitungkan kebutuhan oksigen dengan lama waktu


pengangkutan.

b. Metode terbuka

Pengemasan dengan metode terbuka yaitu sistem pengemasan ikan hidup yang diangkut dengan wadah
atau tempat yang menggunakan media air yang masih dapat berhubungan dengan udara bebas.

Tahapan pengemasan ikan selama transportasi yaitu:

1) siapkan wadah,

2) masukkan air dan benih dalam wadah,

3) memberikan peneduh di atas wadah agar benih ikan tidak mengalami stress pada suhu yang tinggi,

4) jumlah padat penebaran tergantung dari ukuran benih, dimana benih dengan ukuran 10 cm dapat
diangkut dengan kepadatan maksimal 10.000/m3 atau 10ekor/liter,

5) setiap 4 jam sekali, mengganti seluruh air di tempat yang teduh.

Terdapat kelebihan dan kekurangan dari metode pengemasan terbuka.

Kelebihannya antara lain:

1) difusi oksigen melalui udara ke media air masih dapat berlangsung,

2) dapat dilakukan penambahan oksigen melalui aerator, dan

3) dapat dilakukan pergantian air sebagian selama perjalanan.

Kekurangannya antara lain:

1) dapat menimbulkan stres pada ikan,

2) tidak dapat dilakukan untuk pengiriman jarak jauh

3) metode ini sangat cocok untuk pengiriman ikan ukuran konsumsi melalui darat/laut.

Anda mungkin juga menyukai