Anda di halaman 1dari 7

2.a.1.2.

Identifikasi Materi Modul 2

1.Peta konsep Modul 2

KB 1. Komoditas Perikanan Air Payau Dan Potensi Pengembangannya

1. Komoditas perikanan air payau: spesies atau jenis biota (organisme)


akuatik yang diproduksi melalui budidaya perikanan di air payau dan
diperdagangkan (komersial).
2. Domestikasi: pemindahan suatu organisme dari habitat lama ke habitat
baru dalam hal ini manusia biasa memperoleh ikan, algae, moluska,
krustasea dan lainnya dengan cara mengambil dari alam kemudian
dipelihara dalam suatu lingkungan yang terbatas yaitu wadah budidaya.
3. Domestika spesies: menjadikan spesies liar (wild species ) menjadi
spesies budidaya
4. Ikan : kelompok komoditas budidaya perikanan yang memilikisirip (fin)
dan sirip tersebut umumnya digunakan sebagai alat pergerakan
5. Krustase: kelompok komoditas perikanan yang memiliki karapas, yakni
kulit (mantel) luar yang relatif keras dan kaku yangmenyelimuti seluruh
permukaan tubuhnya
6. Morfometrik: ukuran yang berhubungan dengan panjang, lebar yang
digunakan untuk membandingkan proporsi antara ukuran bagian-
bagian tubuh ikan
7. Meristik : ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tubuh ikan,
diantaranya jari-jari dan duri pada sirip, jumlah sisik dan panjang gurat
sisi (linea lateralis)
8. Heteromorfis : regenerasi pada udang dimana struktur baru tidak
serupa dengan struktur yang digantikan
9. Osmoregulasi: proses kompleks yang mengacu pada kontrol garam, air
dan mineral dalam tubuh Dst.
10. Autotomi : Kemampuan udang untuk memutuskan kakinya pada titik
tertentu.
11. Regulasi hipertonik atau hiperosmotik yaitu pengaturan aktif
konsentrasi cairan tubuh yang lebih tinggi dari konsentrasi lingkungan
12. Budidaya: kegiatan untuk memproduksi biota (organisme) akuatik di
lingkungan terkontrol dalam rangka mendapatkan keuntungan (profit).
13. Akuakultur air payau : budidaya organisme akuatik dimana produk
akhir dihasilkan di lingkungan air payau; tahap awal siklus hidup
spesies yang dibudidayakan bisa saja di perairan tawar atau laut…
14. Molting:proses pergantian cangkang pada hewan krustase : udang,
kepiting, lobster, dll
15. Pertumbuhan: perubahan bentuk dan ukuran, baik panjang, bobot
atau volume, yang secara fisik digambarkan dengan perubahan jumlah
atau ukuran sel penyusun jaringan tubuh dalam jangka waktu tertentu
KB 2. Komoditas Perikanan Air Payau Dan Potensi Pengembangannya

1. Kegiatan pembenihan ikan : suatu usaha mengembangbiakan ikan


secara efektif dan efisien sehingga menghasilkan produksi benih yang
memiliki kualitas dan kuantitas lebih baik
2. Pembenihan ikan : ilmu yang mempelajari mengenai kegiatan
mengembangbiakkan/memperbanyak/membenihkan ikan secara alami,
semi buatan dan buatan.
3. Pembenihan ikan secara tradisional : kegiatan pembenihan yang
dilakukan secara turun temurun tanpa menggunakan teknologi, contoh
mengandalkan benih dari alam
4. Pembenihan secara semi intensif : modifikasi dan perbaikan
pembenihan ikan secara tradisional, contohnya Hatcheri sepenggal atau
HS (pembenihan skala rumah tangga)
5. Pembenihan secara intensif : kegiatan pembenihan yang efektif dan
efisien dengan mengoptimalkan sumberdaya untuk meningkatkan
produksi benih serta menggunakan teknologi, contohnya hatchery
lengkap atau HL (pembenihan skala industri).
6. Nener : Sebutan pada benih ikan bandeng
7. Rotifera atau rotifer : hewan air yang mikroskopis (sekitar 200-500
mikrometer), multiselular walaupun mempunyai otak yang masih
tergolong primitif
8. Traceability : bagian dari sistem mutu yang  bertujuan utama menjamin
kualitas dan keamanan produk, melalui kemudahan akses informasi
pada setiap tahapan proses produksi
9. food safety : suatu ilmu yang membahas tentang persiapan,
penanganan, serta penyimpanan makanan / minuman agar tidak
terkontaminasi bahan kimia, fisik maupun biologi, dalam hal ini produk
hasil budidaya perikanan.
10. Good Manufacturing Practices (GMP) : Teknik pengolahan dan
pengawetan hasil perikanan yang cukup efektif
11. Standard Sanitation Operating Prosedure (SSOP): prosedur yang
digunakan oleh industri untuk mencapai tujuan atau sasaran dalam
memproduksi pangan yang bermutu tinggi dengan mengoptimalkan
operasional pelaksanaan tugas baik kondisi dalam pabrik, maupun
operasional personel.
12. Post Process Pandling Equipment: peralatan atau mesin harus
dipastikan selalu dalam kondisi kering dan bersih untuk menjaga agar
tidak terjadi rekontaminasi pada penanganan produk akhir
13. Inbreeding : perkawinan antar keturunan
14. Ablasi: teknik rangsangan buatan pada induk betina udang
windu.Teknik ablasi mata (pemotongan tangkai mata) berpengaruh
terhadap perkembangan gonad, disebabkan karena hilangnya hormon
yang menghambat terjadinya proses vitelogenesis (vitellogenesis
inhibiting hormone/VIH), yang terletak pada salah satu tangkai mata
udang.
15. SPF (Specific Pathogen Free) : resistensinya terhadap beberapa
penyakit yang biasa menyerang udang, seperti white spot, dan lain-lain
16. Telicum : Alat kelamin Induk betina Udang
17. Petasma : Alat kelamin Induk jantan undang
18. Pinching : menjepit salah satu tangkai mata induk tanpa pemanasan
dan tidak sampai putus
19. Ligation : menjepit salah satu tangkai mata induk dengan pemanasan
dan mata tidak putus
20. Cauttery : memencet tangkai mata induk sampai putus
21. Cutting : memotong dengan gunting tangkai mata induk
22. Pemijahan secara alami: proses bertemunya sel telur dan sperma secara
alami, tanpa kontribusi manusia
23. Pemijahan buatan yang dilakukan melalui inseminasi buatan : proses
dimana sel sperma dimasukkan oleh manusia ke dalam telikum (alat
kelamin betina).
24. Premating moult: Sebelum terjadinya proses perkawinan, induk betina
akan berganti kulit terlebih dahulu.
25. Intermolt: tubuh induk betina sudah mulai pulih, akan tetapi telikum
masih terbuka dan lunak
26. Feromone: hormon yang dimiliki oleh induk betina dan berfungsi
sebagai daya tarik sexual
27. Adhesive : tidak bersifat lengket.
28. Naupli: larva berukuran 0,32-0,58 mm. Sistem pencernaannya belum
sempurna dan masih memiliki cadangan makanan serupa kuning telur
sehingga pada stadia ini benih udang vanname belum membutuhkan
makanan dari luar.
29. Zoea : Larva sudah berukuran 1,05-3,30 mm. Pada stadia ini, benih
udang mengalami moulting sebanyak 3 kali, yaitu stadia zoea 1, zoea 2,
zoea 3 dan lama waktu proses pergantian kulit
30. Mysis :benih sudah menyerupai bentuk udang yang dicirikan dengan
sudah terlihat ekor kipas (uropoda) dan ekor (telson).
31. Post Larva (PL) : benih udang windu sudah tampak seperti udang
dewasa. Hitungan stadia yang digunakan sudah berdasarkan hari
32. Kopulasi : Proses pengeluaran sperma

KB 3. Teknik Pembesaran Komoditas Perikanan Air Payau

1. Pembesaran ikan : suatu kegiatan yang merupakan kelanjutan dari


kegiatan pembenihan ikan yang menghasilkan benih ikan untuk
dibesarkan menjadi ikan ukuran konsumsi dan atau menjadi calon
induk
2. Salinitas atau kadar garam: konsentrasi dari total ion yang terdapat di
perairan dan menggambarkan padatan total di air setelah semua
karbonat dikonversi menjadi oksida, bromida dan iodida dikonversi
menjadi klorida dan semua bahan organik telah dioksidasi
3. Ikan eurihaline : ikan air laut dapat hidup pada perairan yang
mempunyai kisaran salinitas cukup lebar
4. Pengapuran : satu cara untuk menaikkan pH tanah dan
mempertahankannya dalam kondisi yang stabil
5. Pemupukan : cara untuk mengembalikan kesuburan tanah, sehingga
pakan alami dasar dapat tumbuh dengan baik
6. Tandon : Merupakan tempat untuk menampung air yang akan
digunakan dalam proses budidaya.
7. Refraktometer : Alat pengukur salinitas

KB 4. Panen Dan Pascapanen Komoditas Perikanan Air Payau

1. Panen atau pemanenan: proses pengumpulan hasil produksi dari


kegiatan budidaya
2. Pemanenan serentak: pemanenan dilakukan dengan cara menangkap
dan menjual semua ikan yang dipelihara.
3. pemanenan parsial: hanya pada ikan dengan ukuran tertentu yang
diminati konsumen atau pasar
4. Panen selektif : Pemanenan dengan cara mengeringkan/ membuang air
dari tambak sebanyak 70% kemudian menyeser ikan dengan jaring
kemudian ikan disortir/ dipilih yang dipanen adalah ikan yang besar
atau ikan telah memenuhi ukuran yang diharapkan lalu dijual kepasar
atau pedagang.
5. Panen total : panen yang dilakukan serentak atau sekaligus yang besar
maupun yang kecil semuanya dipanen dan dijual kepasar atau kepada
pedagang ikan. Pemanenan total dilakukan melalui pengeringan tambak
dan penangkapan seluruh ikan yang ada.
6. Alat tangkap : alat yang digunakan untuk menangkap ikan secara
langsung.
7. krey/wide : alat bantu untuk menggiring bandeng agar berkumpul di
satu tempat biasanya dekat pintu air
8. Pelelesan : penangkapan udang windu yang dilakukan setelah air
tambak kering dengan cara memunguti udang windu satu persatu pada
bagian dasar tambak yang sudah tidak ada airnya (kering), atau sisa-
sisa udang windu yang tidak tertangkap oleh jaring panen, pada saat
kondisi air tambak sudah surut / kering total
9. Sistem terbuka : Yaitu pengangkutan ikan yang menggunakan wadah
terbuka. Sepertijerigen, drum, bak fiber, dan lainnya
10. Sistem tertutup : pengangkutan ikan dengan menggunakan kantong
plastik yang ditambah oksigen. Keadaan ini memang dalam kondisi
yang benar-benar tertutup atau tidak bocor
11. Cara panen yang baik: menghindari perlakuan kasar terhadap ikan dan
udang, menghindari gerakan yang berlebihan pada ikan dan udang, dan
menjaga agar ikan udang hasil panen tidak terkena sinar matahari
secara langsung

Anda mungkin juga menyukai