KB 1. Komoditas Perikanan Air Payau Dan Potensi Pengembangannya
1. Komoditas perikanan air payau: spesies atau jenis biota (organisme)
akuatik yang diproduksi melalui budidaya perikanan di air payau dan diperdagangkan (komersial). 2. Domestikasi: pemindahan suatu organisme dari habitat lama ke habitat baru dalam hal ini manusia biasa memperoleh ikan, algae, moluska, krustasea dan lainnya dengan cara mengambil dari alam kemudian dipelihara dalam suatu lingkungan yang terbatas yaitu wadah budidaya. 3. Domestika spesies: menjadikan spesies liar (wild species ) menjadi spesies budidaya 4. Ikan : kelompok komoditas budidaya perikanan yang memilikisirip (fin) dan sirip tersebut umumnya digunakan sebagai alat pergerakan 5. Krustase: kelompok komoditas perikanan yang memiliki karapas, yakni kulit (mantel) luar yang relatif keras dan kaku yangmenyelimuti seluruh permukaan tubuhnya 6. Morfometrik: ukuran yang berhubungan dengan panjang, lebar yang digunakan untuk membandingkan proporsi antara ukuran bagian- bagian tubuh ikan 7. Meristik : ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tubuh ikan, diantaranya jari-jari dan duri pada sirip, jumlah sisik dan panjang gurat sisi (linea lateralis) 8. Heteromorfis : regenerasi pada udang dimana struktur baru tidak serupa dengan struktur yang digantikan 9. Osmoregulasi: proses kompleks yang mengacu pada kontrol garam, air dan mineral dalam tubuh Dst. 10. Autotomi : Kemampuan udang untuk memutuskan kakinya pada titik tertentu. 11. Regulasi hipertonik atau hiperosmotik yaitu pengaturan aktif konsentrasi cairan tubuh yang lebih tinggi dari konsentrasi lingkungan 12. Budidaya: kegiatan untuk memproduksi biota (organisme) akuatik di lingkungan terkontrol dalam rangka mendapatkan keuntungan (profit). 13. Akuakultur air payau : budidaya organisme akuatik dimana produk akhir dihasilkan di lingkungan air payau; tahap awal siklus hidup spesies yang dibudidayakan bisa saja di perairan tawar atau laut… 14. Molting:proses pergantian cangkang pada hewan krustase : udang, kepiting, lobster, dll 15. Pertumbuhan: perubahan bentuk dan ukuran, baik panjang, bobot atau volume, yang secara fisik digambarkan dengan perubahan jumlah atau ukuran sel penyusun jaringan tubuh dalam jangka waktu tertentu KB 2. Komoditas Perikanan Air Payau Dan Potensi Pengembangannya
1. Kegiatan pembenihan ikan : suatu usaha mengembangbiakan ikan
secara efektif dan efisien sehingga menghasilkan produksi benih yang memiliki kualitas dan kuantitas lebih baik 2. Pembenihan ikan : ilmu yang mempelajari mengenai kegiatan mengembangbiakkan/memperbanyak/membenihkan ikan secara alami, semi buatan dan buatan. 3. Pembenihan ikan secara tradisional : kegiatan pembenihan yang dilakukan secara turun temurun tanpa menggunakan teknologi, contoh mengandalkan benih dari alam 4. Pembenihan secara semi intensif : modifikasi dan perbaikan pembenihan ikan secara tradisional, contohnya Hatcheri sepenggal atau HS (pembenihan skala rumah tangga) 5. Pembenihan secara intensif : kegiatan pembenihan yang efektif dan efisien dengan mengoptimalkan sumberdaya untuk meningkatkan produksi benih serta menggunakan teknologi, contohnya hatchery lengkap atau HL (pembenihan skala industri). 6. Nener : Sebutan pada benih ikan bandeng 7. Rotifera atau rotifer : hewan air yang mikroskopis (sekitar 200-500 mikrometer), multiselular walaupun mempunyai otak yang masih tergolong primitif 8. Traceability : bagian dari sistem mutu yang bertujuan utama menjamin kualitas dan keamanan produk, melalui kemudahan akses informasi pada setiap tahapan proses produksi 9. food safety : suatu ilmu yang membahas tentang persiapan, penanganan, serta penyimpanan makanan / minuman agar tidak terkontaminasi bahan kimia, fisik maupun biologi, dalam hal ini produk hasil budidaya perikanan. 10. Good Manufacturing Practices (GMP) : Teknik pengolahan dan pengawetan hasil perikanan yang cukup efektif 11. Standard Sanitation Operating Prosedure (SSOP): prosedur yang digunakan oleh industri untuk mencapai tujuan atau sasaran dalam memproduksi pangan yang bermutu tinggi dengan mengoptimalkan operasional pelaksanaan tugas baik kondisi dalam pabrik, maupun operasional personel. 12. Post Process Pandling Equipment: peralatan atau mesin harus dipastikan selalu dalam kondisi kering dan bersih untuk menjaga agar tidak terjadi rekontaminasi pada penanganan produk akhir 13. Inbreeding : perkawinan antar keturunan 14. Ablasi: teknik rangsangan buatan pada induk betina udang windu.Teknik ablasi mata (pemotongan tangkai mata) berpengaruh terhadap perkembangan gonad, disebabkan karena hilangnya hormon yang menghambat terjadinya proses vitelogenesis (vitellogenesis inhibiting hormone/VIH), yang terletak pada salah satu tangkai mata udang. 15. SPF (Specific Pathogen Free) : resistensinya terhadap beberapa penyakit yang biasa menyerang udang, seperti white spot, dan lain-lain 16. Telicum : Alat kelamin Induk betina Udang 17. Petasma : Alat kelamin Induk jantan undang 18. Pinching : menjepit salah satu tangkai mata induk tanpa pemanasan dan tidak sampai putus 19. Ligation : menjepit salah satu tangkai mata induk dengan pemanasan dan mata tidak putus 20. Cauttery : memencet tangkai mata induk sampai putus 21. Cutting : memotong dengan gunting tangkai mata induk 22. Pemijahan secara alami: proses bertemunya sel telur dan sperma secara alami, tanpa kontribusi manusia 23. Pemijahan buatan yang dilakukan melalui inseminasi buatan : proses dimana sel sperma dimasukkan oleh manusia ke dalam telikum (alat kelamin betina). 24. Premating moult: Sebelum terjadinya proses perkawinan, induk betina akan berganti kulit terlebih dahulu. 25. Intermolt: tubuh induk betina sudah mulai pulih, akan tetapi telikum masih terbuka dan lunak 26. Feromone: hormon yang dimiliki oleh induk betina dan berfungsi sebagai daya tarik sexual 27. Adhesive : tidak bersifat lengket. 28. Naupli: larva berukuran 0,32-0,58 mm. Sistem pencernaannya belum sempurna dan masih memiliki cadangan makanan serupa kuning telur sehingga pada stadia ini benih udang vanname belum membutuhkan makanan dari luar. 29. Zoea : Larva sudah berukuran 1,05-3,30 mm. Pada stadia ini, benih udang mengalami moulting sebanyak 3 kali, yaitu stadia zoea 1, zoea 2, zoea 3 dan lama waktu proses pergantian kulit 30. Mysis :benih sudah menyerupai bentuk udang yang dicirikan dengan sudah terlihat ekor kipas (uropoda) dan ekor (telson). 31. Post Larva (PL) : benih udang windu sudah tampak seperti udang dewasa. Hitungan stadia yang digunakan sudah berdasarkan hari 32. Kopulasi : Proses pengeluaran sperma
KB 3. Teknik Pembesaran Komoditas Perikanan Air Payau
1. Pembesaran ikan : suatu kegiatan yang merupakan kelanjutan dari
kegiatan pembenihan ikan yang menghasilkan benih ikan untuk dibesarkan menjadi ikan ukuran konsumsi dan atau menjadi calon induk 2. Salinitas atau kadar garam: konsentrasi dari total ion yang terdapat di perairan dan menggambarkan padatan total di air setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, bromida dan iodida dikonversi menjadi klorida dan semua bahan organik telah dioksidasi 3. Ikan eurihaline : ikan air laut dapat hidup pada perairan yang mempunyai kisaran salinitas cukup lebar 4. Pengapuran : satu cara untuk menaikkan pH tanah dan mempertahankannya dalam kondisi yang stabil 5. Pemupukan : cara untuk mengembalikan kesuburan tanah, sehingga pakan alami dasar dapat tumbuh dengan baik 6. Tandon : Merupakan tempat untuk menampung air yang akan digunakan dalam proses budidaya. 7. Refraktometer : Alat pengukur salinitas
KB 4. Panen Dan Pascapanen Komoditas Perikanan Air Payau
1. Panen atau pemanenan: proses pengumpulan hasil produksi dari
kegiatan budidaya 2. Pemanenan serentak: pemanenan dilakukan dengan cara menangkap dan menjual semua ikan yang dipelihara. 3. pemanenan parsial: hanya pada ikan dengan ukuran tertentu yang diminati konsumen atau pasar 4. Panen selektif : Pemanenan dengan cara mengeringkan/ membuang air dari tambak sebanyak 70% kemudian menyeser ikan dengan jaring kemudian ikan disortir/ dipilih yang dipanen adalah ikan yang besar atau ikan telah memenuhi ukuran yang diharapkan lalu dijual kepasar atau pedagang. 5. Panen total : panen yang dilakukan serentak atau sekaligus yang besar maupun yang kecil semuanya dipanen dan dijual kepasar atau kepada pedagang ikan. Pemanenan total dilakukan melalui pengeringan tambak dan penangkapan seluruh ikan yang ada. 6. Alat tangkap : alat yang digunakan untuk menangkap ikan secara langsung. 7. krey/wide : alat bantu untuk menggiring bandeng agar berkumpul di satu tempat biasanya dekat pintu air 8. Pelelesan : penangkapan udang windu yang dilakukan setelah air tambak kering dengan cara memunguti udang windu satu persatu pada bagian dasar tambak yang sudah tidak ada airnya (kering), atau sisa- sisa udang windu yang tidak tertangkap oleh jaring panen, pada saat kondisi air tambak sudah surut / kering total 9. Sistem terbuka : Yaitu pengangkutan ikan yang menggunakan wadah terbuka. Sepertijerigen, drum, bak fiber, dan lainnya 10. Sistem tertutup : pengangkutan ikan dengan menggunakan kantong plastik yang ditambah oksigen. Keadaan ini memang dalam kondisi yang benar-benar tertutup atau tidak bocor 11. Cara panen yang baik: menghindari perlakuan kasar terhadap ikan dan udang, menghindari gerakan yang berlebihan pada ikan dan udang, dan menjaga agar ikan udang hasil panen tidak terkena sinar matahari secara langsung