PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan budidaya ikan di Indonesia saat ini mengalami
kemajuan yang cukup menggembirakan, terutama budidaya ikan air
tawar. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya beberapa lembaga
perikanan yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya adalah Balai
Benih Ikan Punten di desa Sidomulyo, Batu Malang. Salah satu ikan yang
dibudidayakan di Punten adalah ikan mas (Cyprinus carpio).
Ikan mas (Cyprinus carpio) memiliki potensi yang cukup besar
sebagai ikan budidaya, diantaranya yaitu dapat dipelihara dalam kepadatan
yang relatif tinggi, dapat menerima makanan yang beragam (mulai dari
makanan alami sampai dengan makanan buatan), mampu beradaptasi
terhadap perubahan suhu, mudah berkembangbiak dalam lingkungannya,
dan pertumbuhannya relatif cepat.
Budidaya ikan mas di Punten tidak hanya sebagai komoditas
ekonomi, tetapi juga merupakan tempat untuk melakukan penelitian
tentang berbagai macam cara rekayasa genetika pada ikan mas yang sangat
bermanfaat bagi masyarakat. Ikan mas betina yang memiliki ukuran yang
lebih besar dan lebih berat dibandingkan ikan mas jantan. Apabila hal itu
dikembangkan maka akan meningkatkan nilai ekonomi bagi pembudidaya
ikan. Hal itu memotivasi para peneliti untuk melakukan pembudidayaan
ikan yang menghasilkan ikan betina.
Fertilisasi ikan yang dilaukan secara eksternal, dapat memudahkan
pembudidaya untuk melakukan fertilisasi buatan untuk menghasilkan ikan
mas betina melalui berbagai perlakuan dalam penelitian. Oleh karena itu,
dilakukan beberapa rekayasa genetika yang dapat menghasilkan ikan mas
betina, yaitu meliputi ginogenesis meiosis, ginogenesis mitosis, triploidi,
dan tetraploidi.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana tingkah laku ikan yang sedang memijah?
2. Bagaimana ikan jantan dan ikan betina yang matang gonad?
3. Bagaimana cara sripping ikan?
4. Bagaimana cara melakukan fertilisasi buatan?
5. Bagaimana melakukan rekayasa reproduksi dengan membuat
ginogenesis pada ikan?
6. Bagaimana melakukan rekayasa reproduksi dengan menggunakan
ikan triploid?
7. Bagaimana melakukan rekayasa reproduksi dengan menggunakan
ikan tetraploid?
C. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengamati tingkah laku ikan yang sedang memijah.
2. Untuk mengamati ikan jantan dan ikan betina yang matang gonad.
3. Untuk mengamati cara stripping ikan.
4. Untuk melakukan fertilisasi buatan.
5. Untuk melakukan rekayasa reproduksi dengan membuat
ginogenesis pada ikan.
6. Untuk melakukan rekayasa reproduksi dengan membuat ikan
triploid.
7. Untuk melakukan rekayasa reproduksi dengan membuat ikan
tetraploid.
D. MANFAAT
Manfaat dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. mengetahui tingkah laku ikan yang sedang memijah.
2. mengetahui ikan jantan dan ikan betina yang matang gonad.
3. mengetahui cara stripping ikan.
4. mengetahui cara melakukan fertilisasi buatan.
5. mengetahui cara melakukan rekayasa reproduksi dengan membuat
ginogenesis pada ikan.
6. mengetahui cara melakukan rekayasa reproduksi dengan membuat
ikan triploid.
7. mengetahui cara melakukan rekayasa reproduksi dengan membuat
ikan tetraploid.
BAB II
DASAR TEORI
A. JENIS PERCOBAAN
Percobaan ini merupakan percobaan eksperimen karena melibatkan
variabel kontrol, variabel manipulasi, dan variabel respon dan pembanding
penelitian.
C. VARIABEL PERCOBAAN
Variabel percobaan ini adalah sebagai berikut:
Variabel kontrol : jenis ikan
Variabel manipulasi : irradiasi sperma, waktu pemberian kejutan
Variabel respon : fertilitas telur, jumlah kromosom, jenis kelamin
ikan
D. LANGKAH KERJA
Gynogenesis meiosis
1. Memasukkan pasangan induk ikan mas jantan dan betina matang
gonad kedalam kolam pemijahan dengan perbandingan jantan dan
betina 3:1.
2. Merangsang pemijahan (induced spawning) dengan cara
menebarkan telur ayam pada kolam pemijahan. Ikan mas akan
melakukan pemijahan secara alami yang biasanya berlangsung pada
malam hari (tengah malam) dengan selang waktu 11-18 jam setelah
dipasangkan.
3. Setelah nampak tanda-tanda ikan memijah, ditandai dengan
timbulnya busa-busa putih pada air kolam, ikan bergerak aktif saling
berkejar-kejaran dan diperairan tercium bau amis.
4. Menangkap induk ikan jantan dan betina yang sedang memijah.
5. Menstripping indik betina untuk mengeluarkan sel telur.
6. Menampung telur hasil stripping kedalam mangkok plastik.
7. Mengambil telur 200 butir dan menaruhnya pada mangkok plastik.
8. Mengambil sperma dari induk ikan mas jantan dengan cara
distripping, kemudian disedot dengan menggunakan spuit tanpa jarum
sebanyak 1 cc, kemudian memasukkannya pada gelas ukur.
9. Mengencerkan sperma dengan menambahkan 9 cc NaCl fisiologis
0,9% kedalam gelas ukur yang berisi 1 cc sperma, kemudian mulut
tabung reaksi ditutup dengan jempol tangan dan dibolak-balik hingga
tercampur rata.
10. Mengambil 2 cc sperma yang sudah diencerkan, kemudian
meletakkannya di gelas arloji yang ada dalam kotak UV.
11. Meradiasi sperma selama 9 menit kemudian mencampur sperma
yang telah diradiasi dengan sel telur yang sudah disiapkan dalam
mangkok plastik, kemudian mengadukknya pelan-pelan dengan bulu
ayam kurang lebih 0,5 menit.
12. Menetesi telur yang sudah tercampur dengan sperma yang telah
diirradiasi dengan larutan penyubur (lactate Ringer’s) kurang lebih 3
tetes, mengaduk pelan-pelan dengan bulu ayam kurang lebih 0,5
menit( waktunya dihitung dianggap jam ke-0).
13. Menebarkan secara merata sel telur yang sudah terbuahi ke dalam
saringan penetasan dengan bulu ayam.
14. Setelah 3 menit dari pemeberian larutan penyubur, meletakkan
saringan penetasan yang berisi sel telur terfertilisasi kedalam air yang
bersuhu 400 C (kejutan suhu panas) selama 1,5 menit.
15. Setelah itu mengangkat saringan penetasan tersebut dan
meletakkannya pada bak penetasan yang sudah diberi aerator.
Gynogenesis meiosis
1. Memasukkan pasangan induk ikan mas jantan dan betina matang
gonad kedalam kolam pemijahan dengan perbandingan jantan dan
betina 3:1.
2. Merangsang pemijahan (induced spawning) dengan cara menebarkan
telur ayam pada kolam pemijahan. Ikan mas akan melakukan
pemijahan secara alami yang biasanya berlangsung pada malam
hari(tengah malam) dengan selang waktu 11-18 jam setelah
dipasangkan.
3. Setelah nampak tanda-tanda ikan memijah, ditandai dengan
timbulnya busa-busa putih pada air kolam, ikan bergerak aktif saling
berkejar-kejaran dan diperairan tercium bau amis.
4. Menangkap induk ikan jantan dan betina yang sedang memijah.
5. Menstripping indik betina untuk mengeluarkan sel telur.
6. Menampung telur hasil stripping kedalam mangkok plastik.
7. Mengambil telur 200 butir dan menaruhnya pada mangkok plastik.
8. Mengambil sperma dari induk ikan mas jantan dengan cara
distripping, kemudian disedot dengan menggunakan spuit tanpa jarum
sebanyak 1 cc, kemudian memasukkannya pada gelas ukur.
9. Mengencerkan sperma dengan menambahkan 9 cc NaCl fisiologis
0,9% kedalam gelas ukur yang berisi 1 cc sperma, kemudian mulut
tabung reaksi ditutup dengan jempol tangan dan dibolak-balik hingga
tercampur rata.
10. Mengambil 2 cc sperma yang sudah diencerkan, kemudian
meletakkannya di gelas arloji yang ada dalam kotak UV.
11. Meradiasi sperma selama 9 menit kemudian mencampur sperma
yang telah diradiasi dengan sel telur yang sudah disiapkan dalam
mangkok plastik, kemudian mengadukknya pelan-pelan dengan bulu
ayam kurang lebih 0,5 menit.
12. Menetesi telur yang sudah tercampur denga sperma yang telah
diirradiasi dengan larutan penyubur (lactate Ringer’s) kurang lebih 3
tetes, mengaduk pelan-pelan dengan bulu ayam kurang lebih 0,5
menit( waktunya dihitung dianggap jam ke-0).
13. Menebarkan secara merata sel telur yang sudah terbuahi ke dalam
saringan penetasan dengan bulu ayam.
14. Setelah 29 menit dari pemberian larutan penyubur, meletakkan
saringan penetasan yang berisi sel telur terfertilisasi kedalam air yang
bersuhu 400 C (kejutan suhu panas) selama 1,5 menit.
15. Setelah itu mengangkat saringan penetasan tersebut dan
meletakkannya ke dalam bak penetasan yang sudah diberi aerator.
Triploidisasi
1. Memasukkan pasangan induk ikan mas jantan dan betina matang gonad
kedalam kolam pemijahan dengan perbandingan jantan dan betina 3:1.
2. Merangsang pemijahan (induced spawning) dengan cara menebarkan
telur ayam pada kolam pemijahan. Ikan mas akan melakukan
pemijahan secara alami yang biasanya berlangsung pada malam
hari(tengah malam) dengan selang waktu 11-18 jam setelah
dipasangkan.
3. Setelah nampak tanda-tanda ikan memijah, ditandai dengan
timbulnya busa-busa putih pada air kolam, ikan bergerak aktif saling
berkejar-kejaran dan diperairan tercium bau amis.
4. Menangkap induk ikan jantan dan betina yang sedang memijah.
5. Menstripping indik betina untuk mengeluarkan sel telur.
6. Menampung telur hasil stripping kedalam mangkok plastik.
7. Mengambil telur 200 butir dan menaruhnya pada mangkok plastik.
8. Mengambil sperma dari induk ikan mas jantan dengan cara
distripping, kemudian disedot dengan menggunakan spuit tanpa jarum
sebanyak 1 cc, kemudian memasukkannya pada gelas ukur.
9. Mengencerkan sperma dengan menambahkan 9 cc NaCl fisiologis
0,9% kedalam gelas ukur yang berisi 1 cc sperma, kemudian mulut
tabung reaksi ditutup dengan jempol tangan dan dibolak-balik hingga
tercampur rata.
10. Mengambil 2 cc sperma yang sudah diencerkan, kemudian
meletakkannya di gelas arloji yang ada dalam kotak UV.
11. Menetesi telur yang sudah tercampur denga sperma yang telah
diirradiasi dengan larutan penyubur (lactate Ringer’s) kurang lebih 3
tetes, mengaduk pelan-pelan dengan bulu ayam kurang lebih 0,5
menit( waktunya dihitung dianggap jam ke-0).
12. Menebarkan secara merata sel telur yang sudah terbuahi ke dalam
saringan penetasan dengan bulu ayam.
13. Setelah 3 menit dari pemberian larutan penyubur, meletakkan
saringan penetasan yang berisi sel telur terfertilisasi kedalam air yang
bersuhu 400 C (kejutan suhu panas) selama 1,5 menit.
14. Setelah itu mengangkat saringan penetasan tersebut dan
meletakkannya ke dalam bak penetasan yang sudah diberi aerator.
Tetraploidisasi
1. Memasukkan pasangan induk ikan mas jantan dan betina matang gonad
kedalam kolam pemijahan dengan perbandingan jantan dan betina 3:1.
2. Merangsang pemijahan (induced spawning) dengan cara menebarkan
telur ayam pada kolam pemijahan. Ikan mas akan melakukan
pemijahan secara alami yang biasanya berlangsung pada malam
hari(tengah malam) dengan selang waktu 11-18 jam setelah
dipasangkan.
3. Setelah nampak tanda-tanda ikan memijah, ditandai dengan
timbulnya busa-busa putih pada air kolam, ikan bergerak aktif saling
berkejar-kejaran dan diperairan tercium bau amis.
4. Menangkap induk ikan jantan dan betina yang sedang memijah.
5. Menstripping indik betina untuk mengeluarkan sel telur.
6. Menampung telur hasil stripping kedalam mangkok plastik.
7. Mengambil telur 200 butir dan menaruhnya pada mangkok plastik.
8. Mengambil sperma dari induk ikan mas jantan dengan cara
distripping, kemudian disedot dengan menggunakan spuit tanpa
jarum sebanyak 1 cc, kemudian memasukkannya pada gelas ukur.
9. Mengencerkan sperma dengan menambahkan 9 cc NaCl fisiologis
0,9% kedalam gelas ukur yang berisi 1 cc sperma, kemudian mulut
tabung reaksi ditutup dengan jempol tangan dan dibolak-balik
hingga tercampur rata.
10. Mengambil 2 cc sperma yang sudah diencerkan, kemudian
meletakkannya di gelas arloji yang ada dalam kotak UV.
11. Menetesi telur yang sudah tercampur denga sperma yang telah
diirradiasi dengan larutan penyubur (lactate Ringer’s) kurang lebih
3 tetes, mengaduk pelan-pelan dengan bulu ayam kurang lebih 0,5
menit( waktunya dihitung dianggap jam ke-0).
12. Menebarkan secara merata sel telur yang sudah terbuahi ke dalam
saringan penetasan dengan bulu ayam.
13. Setelah 29 menit dari pemberian larutan penyubur, meletakkan
saringan penetasan yang berisi sel telur terfertilisasi kedalam air
yang bersuhu 400 C (kejutan suhu panas) selama 1,5 menit.
14. Setelah itu mengangkat saringan penetasan tersebut dan
meletakkannya ke dalam bak penetasan yang sudah diberi aerator.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
A. Pemijahan ikan mas
C. Fertilisasi buatan
Analisis Data
Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA