Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIA FISIOLOGI REPRODUKSI IKAN

Dosen Pengampuh: Dr. Nur Asiah, S.Pi, M.Si


OLEH :
Muhamad Solihin
2204110016
BUDIDAYA PERAIRAN A

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2024
A. Definisi Istilah setiap kuliah (Telor dan Spermatozoa)

1. Oosit : Sel telur

2. Testis : bagian dalam organ reproduksi jantan yang berfungsi sebagai tempat

memproduksi dan menyimpan sperma

3. Spermatogenesis : proses di mana spermatozoa haploid berkembang dari sel nutfah di

tubulus seminiferus testis.

4. Testosteron : hormon steroid dari kelompok androgen.

5. Diploid : untuk sel atau individu yang memiliki sel dengan dua set genom.

6. Spermatogenium : sel induk sperma, yang kemudian memperbanyak diri melalui

pembelahan sel.

7. Ovarium : kelenjar berbentuk oval dan berukuran kecil yang terletak di kedua sisi

rahim.

8. Kuning telur : satu bagian dari telur yang merupakan makanan dari embrio.

9. Embrio : sebuah eukariota diploid multisel dalam tahap paling awal dari perkembangan.

10. Plasma membrane : sebuah struktur selaput tipis yang menyelubungi sebuah sel.

11. Ovum : salah satu komponen penting dalam sistem reproduksi betina.

12. Ovogenesis : penciptaan ovum merupakan proses dari bentuk betina gametogenesis yang

setara dengan jantan yakni spermatogenesis.

13. Oogonium : organ seks ganggang dan jamur tertentu yang mengandung satu atau

beberapa telur oosfer


B. RINGKASAN
Jenis reproduksi ikan:
• Ovipar: Telur menetas di luar tubuh betina. Contoh: guppy, lele.
• Ovovivipar: Telur menetas di dalam tubuh betina, tetapi larva dilahirkan
hidup-hidup. Contoh: molly, cupang.
• Vivipar: Embrio berkembang di dalam rahim betina dan dilahirkan hidup-
hidup. Contoh: hiu, pari.
Faktor yang mempengaruhi reproduksi:
• Suhu: Suhu air yang optimal diperlukan untuk pemijahan dan
perkembangan embrio.
• Salinitas: Kadar garam dalam air yang optimal diperlukan untuk pemijahan
dan perkembangan embrio.
• Ketersediaan makanan: Ikan membutuhkan makanan yang cukup untuk
menghasilkan telur dan sperma yang berkualitas.
• Kualitas air: Kualitas air yang baik diperlukan untuk kesehatan ikan dan
reproduksinya.
Peran reproduksi ikan:
• Mempertahankan populasi ikan di alam.
• Meningkatkan keanekaragaman hayati.
• Menyediakan sumber makanan bagi manusia.
Rangkuman Hormon Reproduksi Ikan
Hormon reproduksi ikan memainkan peran penting dalam berbagai aspekreproduksi,
seperti:
• Perkembangan gonad: Hormon merangsang pertumbuhan danperkembangan testis dan
ovarium.
• Gametogenesis: Hormon memicu produksi sperma dan telur.
• Pemijahan: Hormon memicu perilaku pemijahan, seperti pelepasan telur dan sperma.
• Perkembangan embrio: Hormon mendukung perkembangan embrio dan larva.
Hormon reproduksi ikan utama:
• Gonadotropin-releasing hormone (GnRH): Diproduksi oleh hipotalamus, GnR
merangsang pelepasan hormon gonadotropin (FSH dan
LH) dari kelenjar hipofisis.
• Follicle-stimulating hormone (FSH): FSH merangsang pertumbuhan dan perkembangan
folikel pada ovarium dan spermatogonia pada testis.
• Luteinizing hormone (LH): LH memicu ovulasi dan spermiasi.
• Progesteron: Progesteron mendukung perkembangan dan pemeliharaan ovarium dan
embrio.
• Estradiol: Estradiol mendukung perkembangan dan pemeliharaan ovarium dan
vitellogenesis (pembentukan kuning telur).
• Testosteron: Testosteron mendukung perkembangan dan pemeliharaan testis dan
spermatogenesis. Faktor yang mempengaruhi hormon reproduksi ikan:
• Suhu: Suhu air dapat mempengaruhi pelepasan GnRH dan hormon gonadotropin.
• Salinitas: Kadar garam dalam air dapat mempengaruhi pelepasan GnRH dan hormon
gonadotropin.
• Fotoperiode: Durasi cahaya dapat mempengaruhi pelepasan GnRH dan hormon
gonadotropin.
• Nutrisi: Nutrisi yang cukup diperlukan untuk produksi hormon reproduksi. Pentingnya
hormon reproduksi ikan:
• Hormon reproduksi sangat penting untuk keberhasilan reproduksi ikan.
• Gangguan pada sistem hormon reproduksi dapat menyebabkan infertilitas. Ikan matang
gonad adalah ikan yang telah mencapai kematangan seksual dan siap untuk bereproduksi.
Ikan betina yang matang gonad memiliki ovarium yang berisi telur matang, sedangkan ikan
jantan memiliki testis yang berisi sperma matang. Ciri morfologi ikan matang gonad:
Ikan betina:
• Perut membesar: Ovarium yang berisi telur matang akan membesar dan mengisi rongga
perut.
• Papilla genital menonjol: Papilla genital adalah lubang di bagian belakang perut tempat
telur dikeluarkan. Papilla genital ikan betina yang matang gonad akan membesar dan
menonjol.
• Warna papilla genital berubah: Warna papilla genital ikan betina yang matang gonad
dapat berubah menjadi merah, merah muda, atau oranye.
• Keluarnya lendir: Ikan betina yang matang gonad dapat mengeluarkan lendir dari papilla
genital.
Ikan Jantan:
• Alat kelamin menonjol: Alat kelamin ikan jantan yang matang gonad akan
menonjol dan terlihat jelas.
• Warna alat kelamin berubah: Warna alat kelamin ikan jantan yang matang gonad dapat
berubah menjadi merah, merah muda, atau oranye.
• Keluarnya sperma: Ikan jantan yang matang gonad dapat mengeluarkan
sperma dari alat kelaminnya. Ciri morfologi lain:
• Perubahan warna: Ikan yang matang gonad dapat mengalami perubahan warna pada
tubuhnya.
• Perilaku kawin: Ikan yang matang gonad akan menunjukkan perilaku kawin, seperti
mengejar-ngejar pasangan dan membangun sarang. Rangkuman Penyebab Migrasi dan
Macam-macam Migrasi pada Ikan Migrasi ikan adalah perpindahan ikan dari satu tempat ke
tempat lain dalam jarak yang jauh. Migrasi dapat terjadi secara vertikal (naik turun kolom
air) atau horizontal (perpindahan antar wilayah). Penyebab migrasi ikan:
• Faktor lingkungan:
1. Perubahan suhu: Ikan bermigrasi ke daerah dengan suhu yang lebih optimal untuk
pertumbuhan dan reproduksi.
2. Perubahan salinitas: Ikan bermigrasi ke daerah dengan salinitas lebih optimal untuk
kelangsungan hidupnya.
3. Ketersediaan makanan: Ikan bermigrasi ke daerah dengan makanan yang lebih
berlimpah.
4. Arus laut: Ikan bermigrasi mengikuti arus laut untuk mencari tempat pemijahan atau
mencari makanan.
• Faktor biologis:
1.Pemijahan: Ikan bermigrasi ke tempat pemijahan untuk menghasilkan keturunan.
2. Pertumbuhan: Ikan bermigrasi ke daerah dengan makanan yang lebih berlimpah untuk
mendukung pertumbuhannya.
3. Predasi: Ikan bermigrasi untuk menghindari predator.
Macam-macam migrasi ikan:
• Anadromous: Ikan bermigrasi dari laut ke air tawar untuk pemijahan.
Contoh: salmon, lele.
• Katadromous: Ikan bermigrasi dari air tawar ke laut untuk pemijahan.
Contoh: belut, sidat.
• Amphidromous: Ikan bermigrasi secara bolak-balik antara air tawar dan laut selama siklus
hidupnya. Contoh: ikan gabus, mujair.
• Diadromous: Ikan bermigrasi dalam jarak pendek di laut atau air tawar. Contoh: ikan
sarden, ikan mas.Pentingnya migrasi ikan:
• Migrasi membantu ikan untuk menemukan tempat pemijahan yang optimal.
• Migrasi membantu ikan untuk mencari makanan dan nutrisi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan reproduksi.
• Migrasi membantu ikan untuk menghindari predator dan kondisi
lingkungan yang tidak menguntungkan.
Telur (Oosit) Ikan
Telur ikan atau oosit adalah sel reproduksi betina yang mengandung
kuning telur dan inti sel. Telur ikan berukuran sangat kecil dan dikelilingi oleh
membran yang disebut zona pelusida.
Struktur telur ikan:
• Membran vitelline: Membran tipis yang membungkus kuning telur.
• Kuning telur: Cadangan makanan untuk embrio yang sedang berkembang.
• Nukleus: Mengandung materi genetik yang menentukan karakteristik
embrio.
• Zona pelusida: Lapisan luar yang melindungi telur dari kerusakan.
• Mikropil: Lubang kecil di zona pelusida tempat sperma masuk untuk
membuahi telur.
Jenis telur ikan:
• Telur pelagis: Telur yang mengapung di kolom air. Contoh: telur ikan
sarden, ikan teri.
• Telur demersal: Telur yang tenggelam ke dasar perairan. Contoh: telur ikan
lele, ikan mas.
• Telur lengket: Telur yang menempel pada substrat di dasar perairan.
Contoh: telur ikan guppy, ikan cupang.
Perkembangan telur ikan:
• Pembuahan: Sperma membuahi telur dan membentuk zigot.
• Pembelahan sel: Zigot membelah diri menjadi banyak sel.
• Gastrulasi: Sel-sel embrio tersusun menjadi tiga lapisan germinal:
ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
• Organogenesis: Embrio mulai mengembangkan organ-organ tubuh.
• Penetasan: Embrio menetas dari telur dan menjadi larva.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan telur ikan:
• Suhu: Suhu air yang optimal diperlukan untuk perkembangan embrio.
• Salinitas: Kadar garam dalam air yang optimal diperlukan untuk
perkembangan embrio.
• Oksigen: Telur ikan membutuhkan oksigen untuk respirasi.
• Arus laut: Arus laut dapat membawa telur ikan ke tempat lain.
Pentingnya telur ikan:
• Telur ikan adalah tahap awal kehidupan ikan.
• Telur ikan merupakan sumber makanan bagi banyak organisme di laut.
• Telur ikan digunakan dalam budidaya ikan
Semen dan Spermatozoa
Semen dan spermatozoa (sering disebut sperma) adalah dua komponen penting dalam
sistem reproduksi manusia dan hewan jantan. Keduanya berperan dalam fertilisasi
(pembuahan) sel telur oleh sel sperma.

C. Ringkasan Summary Artikel

1. Latar Belakang
Penambahan madu dalam pengenceran sperma ikan merupakan salah satu
cara yang digunakan untuk memperoleh benih ikan, karena monosakarida yang
dibutuhkan oleh spermatozoa terkandung dalam madu. Penerapan ini dilakukan
pada ikan lele (Clarias sp.)
2. Tujuan
Untuk mengetahui daya tetas telur ikan lele (Clarias sp) yang diberi madu
dengan larutan nacl fisiologis pada proses pengenceran sperma.
3. Metode
Penelitiannya menggunakan model eksperimental analisis RAL/Rancangan
Alat Lengkap. Dengan analisis data secara primer dan sekunder. Persiapan alat,
bahan, induk yang akan dipijahkan. Pembuatan larutan pengencernya dari madu
lebah hutan yang dilarutkan NaCl fisiologis, variasi jumlah madu A (0ml madu
100ml NaCl); B (0,70ml madu 99,30ml NaCl); C (0,75ml madu 99,25ml NaCl); D
(0,80ml madu 99,20ml NaCl), larutan dihomogenkan dengan aerator, larutan
diujicobakan ke ikan nila, sperma dan telur dimasukkan ke larutan pengencer
sambil diaduk dengan bulu ayam 1-2 menit, terakhir dimasukkan ke wadah
pengaktifan. Parameter kualitas air yang diukur yaitu, suhu, pH, DO.
4. Hasil
Daya tetas perlakuan A = 61,11%; B = 65,56%; C = 71,11%; D = 76,67%.
Data A tanpa madu memberikan hasil yang lambat pada penetasan selama 19 jam
dibandingkan Data B yang madnya diberikan sedikit. Data C dan D madu menetas
selama 17 jam. Konsentrasi telur tanpa madu terdapat lama proses penetasan telur
karena tidak adanya sumber energi yang banyak. Berdasarkan uji beda nyata
terkecil rata-rata hatching percentage, A bernotasi a*, B bernotasi ab*, C bernotasi
bc*, D bernotasi c*. Hasil dari pengukuran kualitas air yakni suhu 24,5° C, oksigen
terlarut (DO) 3,8 ppm dan pH 6,67.
5. Daftar Pustaka
Simanjuntak, M., & Herman, S. (2019). Pengaruh Penambahan Madu Pada Proses
Pengenceran Sperma Terhadap Daya Tetas Telur Ikan Lele (Clarias
sp). Gorontalo Fisheries Journal, 1(1), 58-69.

Anda mungkin juga menyukai