Anda di halaman 1dari 19

REPRODUKSI

Reproduksi pada ikan adalah suatu proses alamiah dalam upaya


pengekalan spesies.
Untuk mencapai keberhasilan proses reproduksi ikan mengembangkan
berbagai strategi. Dimana organ-organ yang berkaitan dengan proses
reproduksi sangat berperan
Misal: -kondisi lingkungan perairan tempat hunian ikan
- perubahan lingkungan pada spesies berbeda akan
memberikan efek yang berbeda
Beberapa jenis ikan akan melakukan perjalanan ruwaya untuk memijah.
Keberhasilan reproduksi berkaitan dengan peranan sistem endoktrin
dimana sisim ini dapat membuat satu atau lebih hormon dan
mensekresikan langsung ke pembuluh darah.
 hormon dapat mengubah struktur atau fungsi guna membangkitkan
suatu respon fisiologis
 Hormon juga berfungsi dalam mengatur atau mempengaruhi suatu
organ untuk bekerja
misal: - pematangan sel-sel kelamin
- metabolisme
- tingkah laku reproduksi
- pertumbuhan
Untuk mengatur fungsi fisilogis yang sangat berperan yaitu
sistem endoktrin bersama dengan sistem saraf, menata hubungan
antar berbagai jaringan dalam tubuh .
ORGAN REPRODUKSI

Organ reproduksi pada ikan disebut gonad. Gonad pada ikan jantan
disebut testis sedangkan pada ikan betina disebut ovarium. Pada ikan
umumnya biseksual dan sebagian ada yang bersifat uniseksual
 Bentuk-bentuk gonad
1. –Testis memanjang dan mengantung pada bagian atas rongga tubuh.
–Testis pada ikan memilki gelembung udara berada diatas atau
disamping gelembung gas.
–Testis berjumlah sepasang bentuknya hampir sama besar.
–Testis tersusun dari folikel-folikel tempat spermatozoa berkembang.
–Ukuran dan warna testis yang bervariasi bergantung pada tingkat
perkembangannya. Pada awal berbentuk seperti pita.
misal pada spesies ikan lele (Clarias batracus)
pita membentuk lekukan-lekukan.
2. – Ovarium berbentuk memanjang terletak di bawah atau disamping
gelembung gas.
– Berjumlah sepasang.
– Ukuran dan perkembangannya bervariasi sesuai kematangannya.
– Warna ovarium berbeda-beda.
● Waktu masih muda keputih-putihan
● Kekuning-kuningan pada waktu sudah matang atau siap dipijahkan
Perkembangan Gonad
Selama proses reproduksi,sebagian besar hasil
metabolisme tertuju pada perkembangan gonad, yang
dapat menyebabkan perubahan pada gonad itu
sendiri.
Umumnya pertambahan bobot gonad pada ikan betina
10-25 persen dan pada ikan jantan 5-10 persen dari
bobot tubuh.
Pengetahuan tentang perubahan atau tahap-tahap
kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui
perbandingan ikan-ikan yang akan atau tidak
melakukan reproduksi.
Pengetahuan tentang kematangan gonad juga
didapatkan keterangan bilamana ikan akan memijah,
baru memijah atau sudah selesai memijah.
Ukuran ikan pada saat pertama kali gonadnya
masak,ada hubungan dengan pertumbuhan ikan,
dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya.
Ukuran gonad pada tiap spesies ikan pada waktu
pertama kali gonadnya matang tidak selalu sama.
Faktor utama yang mempengaruhi kematangan
gonad ikan antara lain : suhu dan makanan selain
faktor keberadaan hormon.
Perkembangan gonad akan sempurna apabila
diiringi dengan pengetahuan tentang anotomi,
histologi alat reproduksi baik jantan maupun betina.
Struktur Anotomi alat kelamin.
1.Kelamin Jantan (Testis) merupakan sepasang organ
memanjang yang terletak pada dinding dorsal
Struktur testis bervariasi antar spesieis yang dapat
digolongkan menjadi dua tipe yaitu : -
Tipe lobular(lobul-lobul) umumnya ditemukan pada
ikan Teleostei. - Tipe
tubular terbatas pada ikan gupi
Sistem pembuluh sperma dari spsies tipe tubular
terdiri dari 2 bagian yaitu :
1.efferens duct
2. main duct
berdasarkan anggapan bahwa sel-sel epitel effrens
duct adalah turunan dari sel-sel sertoli selama
spermiasi.
SEKSUALITAS

 Dari fungsi reproduksi ikan terbagi jadi 2 jenis:


 Jantan dan betina
 Sebagian besar spesies ikan tidak menunjukkan perbedaan anatomi
luar antara jantan dan betina. Kondisi ini dinamakan monomorfisme.
Untuk hasil akurat kita lakukan pembedahan pada ikan dewasa.
Perbedaan seksual berdasarkan bentuk disebut dimorfisme. Sedangkan
yang didasarlan perbedaan warna di sebut dikromatisme seksual. Ciri
seksual sekunder dapat bersifat permanen atau sementara
IKAN SALMON
.
Ikan salmon (Oncorhynehus goburrseka) jantan mempunyai punggung
meninggi dan rahangseperti kait dibandingkan dengan betina.
Punggung
Meninggi

Rahang seperti
kait
IKAN LEMADANG ( Coryphaena
hippurus )
Jantan pada bagian atas kepalanya melengkung seperti kubah dan
posisi sirip dorsal lebih kedepan dibandingkan sirip dorsal ikan
betina sedangkan yang jantan mempunyai mata yang lebih lebar dan
jari-jari sirip vektoral lebih panjang dari yang betina
 Dikromatisme seksual
Ciri pngenalan seksual pada ikan dapat dilihat dari warnanya. Pada
ikan jantan warna lebih cemerlang dari ikan betina dari warna dapat
menarik perhatian ikan betina.
 Hermafrodit
Dari jenis-jenis ikan pada seksulitas yaitu jenis yang memiliki 2 jenis
kelamin ( bisiksual ) dimana dalam satu individu memiliki 2 jenis
kelamin.
Hermafrodit dapat dibedakan menjadi golongan:
1. hermafrodit sinkroni
2. Hermafrodit beriring
3. Hermafrodit brotandri
4. Hermafrodit brotogeni
 Hermafrodit Sinkron adalah golongan ikan yang pada gonadnya sel
kelamin jantan dan sel kelamin betina yang dapat matang saat
bersamaan . Pada saat pemijahan mula-mula ikan berlaku sebagai
jantan dan mengeluarkan sperma or sebagai betina terlebih dahulu
mengeluarkan telur atau sebaliknya.
 Hermafrodit beriring adalah golongan ikan yang semasa hidupnya
mengalami perubahan dari satu jenis kelamin ke jenis kelamin lain.
Keadaan demikian bisa terjadi setelah ikan mengalami kematangan
seksual.
 Hermafrodit protogeni adalah golongan ikan yang dalam
kehidupannya mengalami perubahan dari jenis betina menjadi
jantan
 Contoh: belut sawah ( Fluta alba )
 Hermafrodit brotandri adalah golongan ikan yang di kehidupanya
mengalami perubahan dari jenis jantan menjadi betina
Proses Reproduksi
Ikan mencapai kematangan seksual ( mampu bereproduksi )
Dipengaruhi banyak faktor diantaranya :
 Spesies ; umur dan ukuran
ikan yang ukuran kecil , jangka hidupnya pendek akan mencapai
kedewasaan umur lebih muda. Dalam perkembangan ikan menuju
kematangan seksual diantaranya:
 Testis kian besar dan bertambah berat
 Bobot testis yang sudah matang siap memijah dapat mencapai 12%
atau lebih dari bobot tubuhnya
 Testis yang berwarna putih susu yang mempunyai lapisan luar yang
halus
 Ovarium berwarna kekuningan saat matang gonad yang
menampakkan butiran telur
 Bobot ovarium mencapai 10%dari bobot ikan

* Jadi secara umum indeks kematangan gonad ikan jantan lebih kecil
dari ikan betina
 Fertilisasi ( pembuahan) adalah proses persatuan sperma
dengan sel telur. Berdasarkan tempat terjadinya fertilisasi
ikan dapat dipisahkan menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Sperma menyatu dengan sel telur diluar tubuh induk
( fertilisasi eksternal)
2. Sperma yang menyatu dengan sel telur didalam tubuh
induk ( fertilisasi internal )
pada proses ini ikan menggunakan beberapa organ
tumbuhan pada saat kopulasi. Dimana ketika sel telur dan
spermatozoa dikeluarkan dari tubuh ikan kedalam air dan
menjadi aktif. Spermatozoa yang tidak aktif menjadi aktif
dengan menggunakan ekor berupa cambuk.
 Perbedaan tekanan osmotik air lingkungan dengan cairan
fisiologis sperma dalam tubuh merangsang spermatozoa
untuk bergerak.
Tempat Perkembangan Embrio
Berdasarkan tempat embrio berkembang yang
berkaitan dengan reproduksi ikan terbagi 2
golongan ikan diantaranya :
1. Golongan ovipar
golongan ikan yang embrionya berkembang
diluar badan ovarium, sehingga telur
dikeluarkan pada saat pemijahan.
2. Golongan vivipar ( beranak )
golongan ikan yang embrionya berkembang
dalam ovarium, sehingga embrio atau larva
pada saat pemijahan.
Golongan vivipar dipisahkan menjadi 2 kelompok :
1. Berdasarkan sumber makanan bagi embrio
2. Embrionya mengabsorpsi makanan dari telur

Contoh ikan ovipar


Ikan mas, mujair, gurame, kakap dan tongkol

Contoh ikan vivipar


Umumnya ikan yang mempunyai tulang rawan
Contohnya cucut dan pari
Problem Reproduksi Ikan

Hampir semua ikan yang dipelihara dalam


wadah budidaya menunjukan berbagai
bentuk kegagalan produksi
Pada ikan betina, sering terjadi kegagalan
dalam melanjutkan proses pematangan
akhir gonad, ovulasi dan pemijahan:
Sementara pada ikan jantan produksi
sperma berkurang dan berkualitas rendah
Ada 3 permasalahan reproduksi pada ikan betina
yang dipelihara dalam wadah budidaya yakni
(zohar,2001)
1. Pertama, ikan tidak dapat melakukan
vitellogenesis dan spermatogensis; ikan tidak
mampu melakukan proses maturasi; ikan
tidak dapat bunting
2. Kedua, ikan tidak mampu melakukan proses
pematangan akhir gonad (final oocyte
maturation, FOM); dan
3. Ketiga, ikan tidak dapat memijah sebagai
tahap akhir dari siklus
PEMACAHAN MASALAH REPRODUKSI IKAN
SECARA HORMONAL
PROBLEM  Pertama, induksi
• Pertama, ikan tidak dapat melakukan
vitellogenesis
vitellogenesis dan spermatogensis; ikan
tidak mampu melakukan proses
/induksi/maturasi/induksi
maturasi; ikan tidak dapat bunting; rematurasi, sehingga ikan cepat
ikan sulit bunting kembali pasca bunting > OODEV
dipijahkan  Kedua, induksi FOM sehingga
• Kedua, ikan tidak mampu melakukan
proses pematangan akhir gonad (final ikan dapat ovulasi dan
oocyte maturation, FOM); ikan mampu distripping > OVAPRIM DAN
ovulasi SPAWNPRIM
• Ketiga, ikan tidak dapat memijah  Ketiga, induksi pemijahan
sebagai tahap akhir dari siklus; ikan
tidak dapat mijah alami (harus semialamiah (tanpa
distripping) pemijahan) > SPAWNPRIM

Anda mungkin juga menyukai