Anda di halaman 1dari 24

Pengertian

Seksualitas Ikan

1
Seksualitas berkaitan erat dengan reproduksi dan alat kelamin suatu organisme.
Reproduksi adalah suatu proses biologis dalam memproduksi organisme baru.
Pada ikan, reproduksi yang dilakukan yaitu secara eksternal. Dalam hal ini, ikan
jantan dan betina akan saling mendekat satu sama lain kemudian si betina akan
mengeluarkan telur. Selanjutnya si jantan akan segera mengeluarkan spermanya,
lalu sperma dan telur ini bercampur di dalam air. Cara reproduksi ini dikenal
sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh ikan.
Pada prinsipnya, seksualitas hewan terdiri dari dua jenis kelamin yaitu
jantan dan betina. Begitu pula seksualitas pada ikan, yang dikatakan ikan
jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma yang
disebut testis, sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ
penghasil telur atau yang disebut dengan ovarium. Suatu populasi terdiri
dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya, maka populasi tersebut
disebut populasi heteroseksual, bila populasi tersebut terdiri dari ikan-
ikan betina saja maka disebut monoseksual. Namun, penentuan
seksualitas ikan di suatu perairan harus berhati-hati karena secara
keseluruhan terdapat bermacam-macam seksualitas ikan mulai dari
hermaprodit sinkroni, protandri, protogini, hingga gonokorisme yang
berdiferensiasi maupun yang tidak.
Perbedaan seksualitas ikan

4
▸ Pada prinsipnya, seksualitas pada ikan terdiri dari dua
jenis kelamin yaitu jantan penghasil sperma dan betina
penghasil ovum.
▸ Heteroseksual : suatu populasi terdiri dari ikan-ikan yang
berbeda seksualitasnya.
▸ Monoseksual : suatu populasi terdiri dari ikan-ikan betina
saja.
▸ Namun, penentuan seksualitas ikan di suatu perairan
harus berhatihati karena secara keseluruhan terdapat
bermacam-macam seksualitas ikan diantaranya, yaitu:
HERMAPRODITISME

a. Hermaprodit sinkroni/simultaneous.
▸ Ikan hermaprodit jenis ini dapat mengadakan pembuahan sendiri dengan
mengeluarkan telur terlebih dahulu kemudian dibuahi oleh sperma dari
individu yang sama, ada juga yang tidak dapat mengadakan pembuahan
sendiri.
▸ Dalam satu kali pemijahan dapat berlaku sebagai jantan dengan
mengeluarkan sperma untuk membuahi telur dari ikan yang lain, dapat pula
berlaku sebagai betina dengan mengeluarkan telur yang akan dibuahi sperma
dari individu lain.
▸ Contoh ikan hermaprodit sinkroni yaitu ikan-ikan dari Famili Serranidae.

6
b. Hermaprodit protandri
▸ Ikan yang di dalam tubuhnya mempunyai gonad untuk mengadakan proses
diferensiasi dari fase jantan ke fase betina.
▸ Ketika ikan masih muda gonadnya mempunyai daerah 104 ovarium dan daerah
testis, tetapi jaringan testis mengisi sebagian besar gonad pada bagian
lateroventral. Setelah jaringan testisnya berfungsi dan dapat mengeluarkan
sperma, terjadi masa transisi yaitu ovariumnya membesar dan testis
mengkerut.
▸ Pada ikan yang sudah tua, testis sudah tereduksi sekali sehingga sebagian
besar dari gonad diisi oleh jaringan ovarium yang berfungsi, sehingga ikan
berubah menjadi fase betina.
▸ Contoh ikan-ikan yang termasuk dalam golongan ini antara lain Sparus
auratus, Sargus annularis, Lates calcarifer (ikan kakap).

7
c. Hermaprodit protogini
▸ Hermaprodit protogini merupakan keadaan yang sebaliknya dengan
hermaprodit protandri.
▸ Proses diferensiasi gonadnya berjalan dari fase betina ke fase jantan.
▸ Pada beberapa ikan yang termasuk golongan ini sering terjadi sesudah satu
kali pemijahan, jaringan ovariumnya mengkerut kemudian jaringan testisnya
berkembang.
▸ Urutan daur hidupnya yaitu :
• Masa juvenile yang hermaprodit.
• Masa betina yang berfungsi.
• Masa intersek dan masa terakhir masa jantan yang berfungsi.

8
GONOKHORISME

• Kondisi seksual berganda yaitu pada ikan • Gonokhoris yang “tidak berdiferensiasi
bertahap juvenil gonadnya tidak yaitu keadaannya tidak stabil dan dapat
mempunyai jaringan yang jelas status terjadi interseks yang spontan,
jantan atau betinanya. contohnya Anguilla anguilla dan Salmo
• Gonad tersebut kemudian berkembang gairdneri irideus adalah gonokhoris yang
menjadi semacam ovarium, setelah itu tidak berdiferensiasi.
setengah dari individu ikan-ikan itu • Sedangkan, Ikan gonokhorisme yang
gonadnya menjadi ovarium (menjadi ikan “berdiferensiasi” sejak dari mudanya
betina) dan setengahnya lagi menjadi sudah ada perbedaan antara jantan dan
testis (menjadi ikan jantan). betina yang sifatnya tetap sejak dari
kecil sampai dewasa, sehingga tidak
terdapat spesies yang interseks.

9

Sifat-Sifat Seksualitas Ikan
Pada umumnya suatu spesies ikan terdiri dari dua jenis
kelamin, betina dan jantan. Penentuan jenis kelamin ikan
dapat dilakukan dengan mengetahui perbedaan ciri kelamin
(seksual) pada ikan jantan dan ikan betina. Sifat seksual ikan
dapat dibagi menjadi dua, yaitu sifat seksual sekunder dan sifat
seksual primer.
Sifat Seksual Primer
▸ Sifat seksual primer pada ikan tandai dengan adanya organ yang secara
langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan
pembuluhnya pada ikan betina, dan testis dengan pembuluhnya pada ikan
jantan. Dilakukan dengan cara membedah rongga perut, hingga dapat
ditemukan gonad jantan (testis) dengan salurannya atau gonad betina (ovarium)
dan salurannya.
▸ Ovarium dan testis, biasanya berjumlah sepasang terletak membujur didalam
rongga perut terhubung dengan saluran gonad (spermduk atau oviduk) yang
selanjutnya ke arah luar melalui lubang genital (genital pore).
▸ Pada ikan betina, telur dikeluarkan melalui oviduk (saluran telur) yang terpisah
dari saluran kencing (uretra); sedangkan pada ikan jantan, sperma dikeluarkan
melalui saluran sperma yang menyatu dengan saluran kencing (uretra) yang
umumnya berbentuk menonjol seperti penis pada mamalia dan disebut dengan
papila genital.
Susunan umum Gonad ikan jantan dan
betina (Purdom, 1993)

Saluran kelamin pada ikan nila


(Oreochromis niloticus) betina dan
jantan (Bard, et al. 1974)
Sifat Seksual Sekunder

Sifat seksual sekunder ialah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk
membedakan ikan jantan dan ikan betina. Satu spesies ikan yang
mempunyai morfologi yang dapat dipakai untuk membedakan jantan
dan betina dengan jelas, maka spesies itu bersifat seksual dimorfisme.
Namun, apabila satu spesies ikan dibedakan jantan dan betinanya
berdasarkan perbedaan warna, maka ikan itu bersifat seksual
dikromatisme. Pada dasarnya sifat seksual sekunder dapat dibagi
menjadi dua yaitu : sifat seksual sekunder yang bersifat sementara dan
sifat seksual sekunder yang bersifat permanent atau tetap
▸ Sifat seksual sekunder yang bersifat sementara, hanya muncul pada waktu
musim pemijahan saja. Misalnya “ovipositor”, yaitu alat yang dipakai untuk
menyalurkan telur ke bivalvia, adanya semacam jerawat di atas kepalanya
pada waktu musim pemijahan. Banyaknya jerawat dengan susunan yang khas
pada spesies tertentu bisa dipakai untuk tanda menentukan spesies,
contohnya ikan Nocomis biguttatus dan Semotilus atromaculatus jantan.
Perubahan warna ikan jantan selama masa pemijahan pada beberapa spesies,
misalnya: warna merah pada kepala dan sirip ikan Duskystripe Shine (Luxilus
pilsbryi)
Gambar Pemijahan ikan bitterling Ciri kelamin sekunder ikan Warna merah pada kepala
betina pada insang kerang air Nocomis biguttatus jantan dan sirip ikan Duskystripe
tawar: (a) kepala di bawah untuk pada saat siap memijah shiner.
memeriksa kerang; (b) penetrasi (Gunderson et al., 2010)
organ conical; (c) penetrasi
ovipositor pada insang kerang; (d)
pencabutan ovipositor (Smith, et
al., 2004))
▸ Sifat seksual sekunder yang bersifat permanent atau tetap, yaitu tanda ini tetap
ada sebelum, selama dan sesudah musim pemijahan. Misalnya tanda bulatan
hitam pada ekor ikan Amia calva jantan, gonopodium pada Gambusia affinis,
clasper pada golongan ikan Elasmobranchia, warna yang lebih menyala pada
ikan Lebistes, Beta dan ikan-ikan karang, ikan Photocornycus yang berparasit
pada ikan betinanya dan sebagainya. Biasanya tanda seksual sekunder itu
terdapat positif pada ikan
PEMBUAHAN IKAN

18

Pada dasarnya ikan melakukan pembuahan dengan dua cara yaitu eksternal dan internal. Akan tetapi
kebanyakan ikan melakukan pembuahan dengan cara eksternal. Dalam hal ini, ikan jantan dan betina
akan saling mendekat satu sama lain kemudian si betina akan mengeluarkan telur. Selanjutnya si
jantan akan segera mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan telur ini bercampur di dalam air. cara
reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh ikan

19
Fertilisasi Atau pembuahan pada ikan
1. Pembuahan di dalam (internal fertilization) Lanjutan....
Pembuahan internal (di dalam tubuh) relatif jarang Pada pembuahan secara internal ini, kebanyakan telur-telur
terjadi pada ikan. Beberapa modifikasi pada tubuh yang telah dibuahi di dalam tubuh ikan betina tetap berada
ikan jantan diperlukan untuk mentransfer sperma ke di dalam tubuh induknya hingga menetas. Telur-telur
dalam organ reproduksi betina. Semua ikan bertulang tersebut mempunyai kuning telur yang cukup banyak
rawan (Chondroichthyes). yaitu bangsa ikan cucut dan sebagai cadangan makanan bagi embrio yang sedang
pari, mempunyai pola reproduksi dengan pembuahan berkembang. Banyak ikan yang bereproduksi secara
internal. Sirip perut pada ikan jantan telah dimodifkasi internal, membiarkan anak-anaknya yang telah menetas
menjadi lebih lancip dan bercelah, yang disebut tetap berada di dalam tubuh induknya untuk berkembang
dengan clasper, dan digunakan untuk menyalurkan hingga menjadi cukup besar dan kuat untuk dilahirkan.
sperma selama kopulasi (pembuahan). Sedangkan Dalam beberapa kasus, organ reproduksi pada ikan betina
pada ikan-ikan bertulang sejati yang melakukan dimodifikasi agar dapat memberikan zat-zat makanan pada
pembuahan secara internal, ikan jantan memodifikasi embrio yang berkembang di dalam tubuh induk. sementara
sirip anal menjadi lebih panjang dan lancip, atau pada tubuh embrio tersebut telah diadaptasikan untuk menerima
ujung saluran tempat sperma dilepaskan bentuknya dan menggunakannya.
membesar dan berubah (PATENT 1976).

20
Lanjutan…...

2. Pembuahan di luar (external fertilization)


Ikan yang melakukan pembuahan diluar disebut ikan jenis ovipar. Ikan jenis ovipar
mengeluarkan telur dari dalam tubuhnya untuk dibuahi oleh si jantan. Proses pembuahan sel telur
(oosit) oleh sel sperma berlangsung di luar tubuh ikan dimana sperma memasuki sel telur melalui
sebuah lubang yang disebut dengan mikrofil. Umumnya hanya satu sperma yang dapat masuk ke
dalam sebuah sel telur. Oosit yang telah dibuahi oleh sel sperma disebut zigot.
Kebanyakan ikan laut, melakukan pembuahan secara eksternal. yaitu individu jantan dan betinanya
sama-sama melepaskan sperma dan sel telurnya di perairan. Telurtelur yang dilepaskan ke perairan,
ada yang mengapung di permukaan dan ada pula yang tenggelam di dasar perairan. Banyak jenis
ikan dasar dan ikan-ikan yang hidup di lautan terbuka melepaskan telur dengan cara
mengapungkannya di permukaan perairan. Telur-telur yang dilepaskan dengan cara seperti ini
cenderung berukuran kecil sehingga mudah untuk mengapung dan dikeluarkan dari dalam tubuh
induknya dalam jumlah yang cukup banyak, untuk kemudian mengapung bersama-sama dengan
planktonplankton yang berukuran kecil

21
Ikan terkenal sebagai mahluk yang mempunyai potensi fekunditas yang
tinggi, dimana kebanyakan jenis ikan merupakan penghasil telur beribu-
ribu bahkan berjuta-juta setiap tahunnya. Cara reproduksi ikan yang ada
antara lain:
1) Ovipar, sel telur dan sel sperma bertemu di luar tubuh dan embrio
ikan berkembang di luar tubuh sang induk. Contoh : ikan pada
umumnya
2) Vivipar, kandungan kuning telur sangat sedikit, perkembangan
embrio dapat suplai makanan dari induk. Anak ikan keluar dari tubuh
induknya menyerupai induk dewasa
3) Ovovivipar, sel telur cukup banyak mempunyai kuning telur, Embrio
berkembang di dalam tubuh ikan induk betina, tidak mendapat
suplai makan dari induk dan anak ikan menyerupai induk dewasa.
Contoh : ikan-ikan live bearers.
22
▸ Tingkahlaku ikan saat hendak bereproduksi sangatlah unik. Ketika ikan
betina akan bertelur, ikan betina bergerak mengitari ikan jantan.
Kemudian ikan betina mencari tempat untuk berlindung, biasanya dekat
dengan bebatuan atau tumbuhan air. Pada saat ikan betina bertelur
mengeluarkan ovum-ovumnya, ikan jantan mendekati telur-telur tersebut
sambil mengeluarkan spermatozoidnya. Jika ovum bertemu dengan
spermatozoid terjadilah pembuahan atau fertilisasi menghasilkan zigot
yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi embrio ikan. Telur-telur
yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih.
Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24-40 jam. Anak ikan yang
baru menetas mendapat makanan dari sisa kuning telurnya yang masih
menempel di dalam perutnya. Anak ikan dapat langsung hidup sendiri,
hanya beberapa jenis induk ikan terutama ikan jantan yang menjaga anak-
anaknya. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi kematangan seksual
pada ikan antara lain spesies, ukuran, dan umur
DaFTAR PUSTAKA

Fahmi. (2001). Tingkah laku reproduksi pada ikan.


Oseana, 26(1), 17–24.

24

Anda mungkin juga menyukai