EMBRIOLOGI HEWAN AKUATIK

MENGENAL REPRODUKSI HEWAN AIR

DEWA AYU ANGGA PEBRIANI, S.PI.,MP
FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS UDAYANA
REPRODUKSI
KEMAMPUAN INDIVIDU UNTUK MENGHASILKAN KETURUNAN UNTUK MELESTARIKAN
JENIS, KELOMPOK ATAU SPESIES TERSEBUT

Kegiatan reproduksi pada setiap jenis hewan air berbeda, tergantung kondisi
lingkungan ( suhu, curah hujan, musim, ketersediaan pakan, pasang surut,
pengaruh bulan dll)
MENGAPA PERLU DIPELAJARI

1. Menjaga/ melestarikan spesies

2. Memperbaiki/ memperbanyak keturunan
3. Mengetahui sifat-sifat asal usul dan hasil yang diturunkan
4. Mencukupi kebutuhan protein masyarakat sebagai pangan yang penting
untuk mencerdaskan otak
5. Meningkatkan produksi
Macam Reproduction:

Reproduksi

Reproduksi Reproduksi
Sexual Asexual
Seksualitas Hewan Air
❑ GONOCHORIS….(Gonos= asal, jenis kelamin; Chorys= terpisah)
❑ HERMAPHRODITE ….(Keadaan dimana dalam satu individu terdapat
testis dan ovarium)

Hermaphrodite : 1. Protoginy
2. Protandri
Gonochoris/Dioecious

► Secara umum ikan dapat dibedakan atas dua jenis yaitu jantan dan betina
(biseksual/dioecious) dimana sepanjang hidupnya memiliki jenis kelamin yang
sama. Istilah lain untuk keadaan ini disebut gonokhoristik yang terdiri atas
dua kelompok yaitu :
► 1.      Kelompok yang tidak berdiferensiasi, artinya pada waktu juvenil,
jaringan gonad belum dapat diidentifikasi apakah berkelamin jantan atau
betina.
► 2.      Kelompok yang berdiferensiasi, artinya sejak juvenil sudah tampak jenis
kelaminnya apakah jantan atau betina.
 Hermaprodit
► Hermaprodit Protandriyang berarti di dalam tubuh
ikan t ersebut mempunyai gonad yang mengadakan
deferensiasi dari fase jantan ke betina. Contoh:
Ikan kakap (Lates calcarifer),tjd sth ikan mencapai
ukuran 3 kg.
► Hermaprodit Protogini yang merupakan keadaan
sebalik dari hermaprodi protandri yaitu proses
diferensiasinya berjalan dari fase betina ke fase
jantan (Effendie, 2002). Contoh: Belut sawah
(Monopterus albus), Kerapu lumpur (Epinephelus
tauvina)
Sifat Seksual Primer dan Sekunder

► Sifat seksual primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang
secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium
dan pembuluhnya pada ikan betina, dan testis dengan pembuluhnya
pada ikan jantan.
► Ciri seksual primer:
Alat/organ yang berhubungan langsung dengan proses reproduksi
Contoh:
– Testis dan salurannya pd ikan jantan
– Ovarium dan salurannya pd ikan betina
► Sifat seksual sekunder ialah tanda-tanda luar yang dapat dipakai
untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina. Satu spesies ikan
yang mempunyai sifat morfologi yang dapat dipakai untuk
membedakan jantan dan betina dengan jelas, maka spesies itu
bersifat seksual dimorfisme.

Pada umumnya ikan jantan

mempunyai warna yang lebih
cerah dan lebih menarik dari
pada ikan betina.
Perangsang dari dalam tubuh
(Internal):
► Genetis
► Usia
► Kesehatan tubuh
► Faktor stress
ORGAN REPRODUKSI IKAN BETINA
► Organ reproduksi ikan disebut gonad.
► Organ reproduksi ikan betina disebut ovarium.
► Kematangan ovarium dipengaruhi oleh umur, spesies dan, ukuran.
► Memiliki 3 lubang pengeluaran yaitu anus, ureter, dan genital.

CIRI-CIRI OVARIUM:
1. Warnanya berbeda-beda, namun sebagian besar berwarna kekuningan
saat matang.
2. Berpasangan.
3. Berat gonad saat matang mencapai 70% dari berat tubuh.
ORGAN REPRODUKSI IKAN JANTAN
► Organ reproduksi pada ikan jantan disebut testis.
► Ikan jantan memiliki sepasang testis.
► Organ reproduksi jantan terdiri dari sepasang testis,
dan saluran sperma.
► Terdiri atas 2 lubang pengeluaran yaitu anus dan lubang
urogenital.

CIRI-CIRI TESTIS:
1. Berpasangan
2. Lonjong, licin, kuat, lebih kecil daripada ovarium.
3. Terletak pada dinding dorsal bagian tubuh
4. Warna putih kekuningan dan halus.
5. Berat dapat mencapai 12 % dari berat tubuh atau lebih.
LUBANG PELEPASAN
TELUR
JENIS FERTILISASI

1. FERTILISASI INTERNAL : memposisikan sperma ke dalam tubuh betina

2. FERTILISASI EKSTERNAL : pembuahan di luar tubuh induk dan dilakukan

secara terkoordinasi agar berlangsung sempurna
PROSES FERTILISASI
 SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH