Anda di halaman 1dari 17

SISTEM

REPRODUKSI
NAMA KELOMPOK:
AGATHA APRIANI .G’. (L021171303)
YULIA INDASARI .L. (L021171311)
SYANDI SAPUTRA (L021171306)
VINCHENZIUS PATA’ (L021171308)
NURLIA (L021171305)

KELOMPOK 2B
ORGAN
REPRODUKSI
Organ reproduksi ikan di namakan
gonad. Pada ikan jantan gonad di
sebut Testis dan pada ikan betina
di sebut Ovarium
SEKSUALITAS
IKAN
1. Perbedaan seksual
2. Hermafrodit
3. uniseksualitas
1. PERBEDAAN SEKSUAL
– Di lihat dari fungsi reproduksinya ikan terbagi menjadi dua yakni jantan dan
betina. Namun bagaimana cara membedakan antara keduanya bukan
merupakan pekerjaan yang mudah. Sebagian besar jenis ikan tidak
menunjukkan perbedaan tubuh luar antara jantan betina. Kondisi ini di
namakan Monomorfisme
– Pada beberapa spesies tertentu, jenis jantan dan betina dapat di amati dari ciri
seksual sekundernya, namun kadang kala tidak memberikan hasil yang positif
atau meragukan
DIMORFISME SEKSUAL
DIKROMATISME SEKSUAL

IKAN NILA IKAN GURAME


2. HERMAFRODIT
– HERMAFRODIT SINKRONI adalah golongan ikan yang pada gonadnya terdapat
sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang dapat matang pada saat
bersamaan.
– HERMAFRODIT BERIRING adalah golongan ikan yang semasa hidupnya
mengalami perubahan dari satu jenis kelamin ke jenis kelamin lainnya.
 Hermafrodit protandri
 Hermafrodit protogini
3. UNISEKSUALITAS
– Pada beberapa spesies ikan – Menurut Moyle & Cech (2004),
penentuan jenis kelaminnya lebih spesies uniseksual tetap terus ada
mudah karena semua individu karena kombinasi dari faktor:
berkelamin betina. Fenomena ini di  Heteriosis yang di perlihatkan oleh
nama kan uniseksualitas hibrida-hibrida tersebut
(berkelamin tunggal). Pembentukan
 Potensi reproduksi meningkat karena
keturunan uniseksualitas ini di sebut semua spesies betina
sebagai partenogenesis yang
 Kemampuan spesies untuk
mencakup dua bentuk yaitu:
beradaptasi dengan aspek tertentu
 Ginogenesis suatu lingkungan
 Hibridogenesis
PROSES
REPRODUKSI
1. KEMATANGAN SEKSUAL
Saat pertama ikan mencapai kematangan seksual (mampu
bereproduksi) di pengaruhi oleh banyak faktor, antara lain spesies,
umur, dan ukuran. Secara umum dapat di katakan bahwa ikan yang
mempunyai ukuran maksimum kecil dan jangka waktu hidup pendek
akan mencapai kedewasaan pada umur yang lebih muda daripada
ikan yang mempunyai ukuran maksimum lebih besar.
Dalam perkembangannya menuju kematangan testis kian
besar dan bertambah berat. Bobot testis yang sudah matang atau
siap memijah dapat mencapai 12% atau lebih dari bobot tubuhnya.
Sedangkan ovarium berwarna kekuningan dan menampakkan
butiran telur, bobot ovarium dapat mencapai puluhan persen dari
bobot tubuh ikan.
2. SPERMATOGENESIS

Proses ini meliputi perbanyakan spermatogonia melalui


pembelahan mitosis yang berulang-ulang dan tumbuh membentuk
spermatosit primer, kemudian melalui pembelahan reduksi (meiosis)
membentuk spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder membelah
menjadi spermatid yang selanjutnya bermetamorfosis menjadi gamet yang
dapat bergerak dengan bantuan ekornya. Gamet ini di sebut spermatozoa.
Untuk mewujudkan terjadinya fertilisasi, setiap ikan jantan
menghasilkan banyak sekali spermatozoa yang ukurannya begitu kecil
sehingga dalam satu tetes air mani bisa di temukan lebih dari satu juta
spermatozoa.
3. OOGENESIS
Adalah proses perkembangan telur yang terjadi di dalam
ovarium. Secara prinsip proses ini tidak berbeda dengan
spermatogenesis. Oogonia berasal dari sel kelamin primordial.
Oogonia berkembang menjadi oosit primer lalu berlanjut oosit
sekunder dan akhirnya menjadi ovum atau telur. Selama
oogenesis sel epitel di sekelilingnya menyediakan sejumlah
makanan cadangan dalam bentuk kuning telur (protein) dan
lemak yang berbentuk tetes minyak. Telur yang terbentuk di
keluarkan ke rongga peritoneal, proses ini dinamakan ovulasi.
4. FERTILISASI
Adalah proses persatuan sperma dengan sel telur. Berdasarkan tempat terjadinya
fertilisasi ikan dapat dipisahkan menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Sperma menyatu dengan sel telur di luar tubuh induk atau di namakan
fertilisasi eksternal
2. Sperma menyatu dengan sel telur di dalam tubuh induk yang di sebut
fertilisasi internal, pada proses ini ikan menggunakan organ tambahan pada
saat kopulasi seperti gonopodium, miksopterigium, dan tenakulum.
5. TELUR IKAN
– Telur ikan mempunyai diameter yang kisarannya sangat
beragam bergantung kepada spesiesnya
– Selain ukuran, telur ikan mempunyai bentuk yang beraneka
macam bergantung kepada jenisnya, namun umumnya
berbentuk bulat. Telur ikan bertulang sejati umumnya bulat,
tetapi telur yang memanjang dapat di temukan pada
anchovy (sejenis ikan teri).
– Beberapa telur ikan juga memiliki struktur tambahan
– Fekunditas (jumlah telur) yang di hasilkan oleh induk betina
juga bervariasi dengan banyak faktor yang menjadi
penentu.
TEMPAT
PERKEMBANGAN
EMBRIONIK
1. OVIPAR

– Ikan yang embrionya berkembang di luar badan ovarium,


sehingga telur di keluarkan pada saat pemijahan
– Contohnya ikan mas, mujair, gurami, kakap, dan tongkol
2. VIVIPAR

– Ikan yang embrionya berkembang dalam ovarium,


sehingga embrio atau larva dikeluarkan pada saat
pemijahan.
– Di kelompokkan menjadi 2 berdasarkan sumber
makanan bagi embrionya, yaitu:
1. Lesitotrofik
2. matrotrofik

Anda mungkin juga menyukai