Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dani Ciptaningrum

NIT : 58224214659
Prodi : Teknologi Akuakultur

TUGAS RESUME
REKAYASA GENETIKA DENGAN TEKNIK POLIPLOIDISASI GUNA MENGETAHUI LAJU
PRODUKTIVITAS DAN MUTU PADA IKAN LELE
Ikan merupakan salah satu hewan yang memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi
tidak kalah dengan nilai gizi yang terdapat pada hewan lainnya seperti sapi dan ayam,
sehingga membuat para pengelola perikanan berlomba-lomba untuk meningkatkan laju
produktivitas dan peningkatan kualitas genetik pada budidaya perikanannya dengan
memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang. Salah satu teknologi yang digunakan
adalah dengan memanipulasi kromosom pada ikan dengan tujuan untuk meningkatkan dan
memperbaiki kualitas ikan agar menghasilkan benih - benih yang unggul, baik dari segi
pertumbuhannya maupun dari segi tingkat toleransi pada ikan dengan memanfaatkan
prinsip dari rekayasa genetika yang biasa dikenal dengan istilah poliploidisasi.
Poliploidisasi adalah metode yang digunakan dengan cara memanipulasi kromosom
untuk perbaikan dan peningkatan kualitas genetik pada ikan guna menghasilkan benih-benih
ikan yang unggul, antara lain: pertumbuhan yang cepat, toleransi terhadap lingkungan dan
resisten terhadap lingkungan. Dalam melakukan teknik poliploidisasi dapat dilakukan melalui
dua perlakuan, yaitu secara fisik dan kimiawi. Secara fisik yaitu dengan memberikan kejutan
dengan suhu panas maupun dingin karena keberhasilan induksi poliploidi pada ikan salah
satunya dipengaruhi oleh kejutan dan lama kejutan, dan yang terakhir pressure. Sedangkan
secara kimia untuk mencegah peloncatan polar body II atau pembelahan sel pertama pada
telur terfertilisasi.Biasanya bahan kimia yang digunakan yaitu kolsikin atau kolsemit, zat ini
menimbulkan kerusakan mikrotubul yang menyebabkan terjadinya kerusakan pembentukan
tahapan meiosis atau mitosis .Manipulasi kromosom dilakukan ketika siklus nukleus dalam
pembelahan sel, dasarnya adalah penambahan atau pengurangan set haploid atau diploid.
Salah satu hewan budidaya yang sering dijadikan sebagai objek poliploidisasi adalah
ikan lele. Jenis ikan lele yang sering dibudidayakan dengan teknik poliploidisasi adalah ikan
lele Afrika atau lebih dikenal dengan nama ikan lele dumbo. Ikan lele dumbo memiliki nama
latin Clarias gariepinus. Ikan jenis ini sudah lama dikonsumsi di Indonesia oleh masyarakat
umum. Kenaikan ikan lele budidaya dikaitkan dengan naiknya permintaan. Situasi ini
membahayakan inisiatif pembudidayaan ikan lele.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
untuk menghasilkan poliploidisasi pada ikan juga dapat mempengaruhi laju penetasan,
abnormalitas, kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan ikan. Poliploidi pada ikan lele
dipengaruhi oleh tipe fertilisasi.Tipe fertilisasi eksternal pada ikan ini menjadi salah satu
alasan mengapa ikan sering dilakukan manipulasi poliploidi.Manipulasi poliploidi pada ikan
lele dilakukan untuk mendapatkan jenis yang mempunyai lebih dari 2 set kromosom ,
berdasarkan pertimbangan pemuliaan terhadap ikan lele untuk memperbaiki mutu yang
lebih baik dari jenis atau organisme sebelumnya. Manipulasi poliploidi menghasilkan ikan
yang dapat tumbuh lebih pesat dibandingkan individu diploid dan haploid.
Teknik poliploidi yang digunakan pada pembibitan lele adalah tetraploidi dan triploidi .
Variasi poliploidi ini menghasilkan ikan lele tetraploid dan ikan lele triploid.Tetraploidisasi
merupakan metode rekayasa kromosom untuk membentuk ikan lele yang mempunyai set
kromosom 4n. Ikan lele tetraploid adalah individu yang bersifat fertil. Ikan lele tetraploid
didapatkan dengan menggagalkan pembelahan mitosis pertama. Tetraploidisasi diterapkan
pada usaha budidaya karena alasan yaitu karena ikan yang dihasilkan cepat dan berkualitas
bagus. Metode tetraploid sama halnya dengan metode gynogenesis yaitu perlakuan kejutan
pada telur ikan setelah terjadinya peloncatan polar body II.Analisis poliploidi dilakukan
melalui penghitungan jumlah nukleolus pada ikan hasil perlakuan poliploidisasi.sedangkan
Ikan lele triploid memiliki ukuran berat dan panjang lebih dari pada ikan lele normal . Hal ini
juga tampak pada ukuran sel darah merah yang lebih besar dibandingkan ikan diploid.Ikan
triploid memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dari hewan dengan kromosom
normal. Sedikit berbeda dengan triploid, ikan lele yang memiliki kromosom tetraploid dapat
diperoleh dari persilangan individu diploid dan diploid .
Tetapi dalam menggunakan suatu teknik pasti memiliki keberhasilan dan
kegagalan.faktor keberhasilan dan keuntungan dalam menggunakan teknik poliploidi pada
usaha pembibitan ikan lele adalah untuk mendapatkan benih unggul yang bagus dari segi
kuantitas dan kualitas. Menghasilkan pertumbuhan ikan yang cepat, resisten terhadap
penyakit, menghasilkan ikan dengan kualitas genetik yang unggul dan toleransi terhadap
lingkungan.keberhasilan dalam menggunakan teknik ini juga bergantung pada kualitas telur
dan kualitas air media inkubasi.Kualitas telur ikan yang baik akan didukung oleh kualitas air
media yang baik juga, dapat membantu kelancaran dari pembelahan sel dan perkembangan
telur untuk mencapai tahap akhir terbentuknya embrio pada ikan. Salah satu faktor kualitas
air yang penting dalam memengaruhi pembelahan sel adalah suhu air medium.Sifat dari
telur ikan juga akan mempengaruhi, dimana ada beberapa ikan yang memerlukan tempat
pelekatan dalam penetasan telurnya.
Adapun faktor penyebab kegagalan dalam poliploidisasi pada ikan yaitu sifat telur
dari ikan itu sendiri, rendahnya derajat penetasan telur ikan kualitas telur, kualitas air media
inkubasi,kemampuan ikan dalam menangkap oksigen terlarut dalam air, suhu kejutan,
kemampuan ikan dalam menangkap oksigen terlarut dalam air, suhu kejutan, Suhu air
medium dan lama perendaman telur, Substrat yang digunakan dalam proses penetasan,
suhu dan pH medium. Tetapi selain itu, efek langsung dari poliploidisasi ikan lele tidak bisa
dilihat pada tingkat fenotipik.Efek poliploidisasi sering kali tidak terlihat jelas dan istimewa
dibanding ikan sejenis.
DAFTAR PUSTAKA
(Aprilliana et al., 2022)Aprilliana, F., Putri, E., Aziza, N., & Suherman, D. (2022). Literature
Review : Pengaruh Poliploidisasi Kejut Temperatur Terhadap Peningkatan Kuantitas
dan Kualitas Budidaya Ikan. 548–553.
Biologi, J., Padang, U. N., Barat, A. T., & Padang, K. (2022). Review Jurnal : Faktor
Keberhasilan Poliploidisasi Pada Ikan Mas ( Cyprinus carpio ) dan Ikan Lele ( Clarias
gariepinus ). 542–547.
Kurnia, K. A., Yulita, R., Yeni, R., & Atifah, Y. (2022). Faktor Penyebab Kegagalan
Poliploidisasi Pada Ikan Factors Causing Polyploidization Failure in Fish Riview Jurnal.
2021, 237–242.
(No Title, 2021)No Title. (2021). 4, 239–245. / https://doi.org/10.31539/bioedusains.v4i2.1892

Anda mungkin juga menyukai