Latar Belakang
Peluang budidaya ikan dari tahun ke tahun perkembangannya semakin
pesat, hal ini disebabkan oleh kebutuhan masyarakat terhadap bahan pangan
bergizi yang harganya terjangkau meningkat. Selain itu seiring dengan
perkembangan pola pikir manusia, ikan dapat dijadikan sarana rekreasi dalam
bentuk ikan hias dan pemancingan.
Budidaya ikan merupakan
suatu
upaya
yang
dilakukan
untuk
Dalam
mengatasi
permasalahan
budidaya
ikan
komet
supaya
yang berkualitas baik yang akan digunakan pada pembenihan. Sasaran yang dituju
dalam pembangunan adalah untuk menghasilkan colon induk sebanyak 1000 ekor
selama pemeliharaan 3 bulan.
III.
Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari perencanaan pembangunan broodstock ini
V.
penyortiran
dengan
skala
waktu
tertentu
sehingga
pertumbuhan ikan dapat dimaksimalkan pada suatu ukuran yang sama dan
perencanaan manajemen kualitas air yang baik.
VI.
VII.
1.
Sumber air untuk pengisian kolam budidaya didapat dari mata air yang
dialiri dari sungai menuju area budidaya. Sebelum digunakan air terlebih dahulu
dimasukan kedalam kolam pengendapan dan dialirkan langsung menuju kolam
yang ada diluar. Untuk penggunaan air yang ada dihacthery, air dialirkan
menggunakan pipa menuju hatchery kemuadian diolah dibak filtrasi. Setelah
selesai diolah barulah air dapat digunakan pada proses budidaya di hatchery.
Pada gambar denah dapat dilihat bahwa terdapat 13 kolam yang memiliki
fungsinya masing masing. 10 kolam awal dengan ukuran 2 x 2 meter berfungsi
sebagai
kolam
pembesaran.
Kolam
pembesaran
adalah
tempat
untuk
membesarkan dan merawat ukuran benih hingga mencapai ukuran calon indukan
yang nantinya siap untuk dijual atau digunakan sebagai induk baru.
yang
Selain area kolam, tempat budidaya ikan komet di ciparanje ini terdapat
beberapa gedung, diantaranya gedung kantor, gedung hatchery, ruang instalasi
listrik, gudang pakan dan kamar pekerja. Gedung gedung ini dibuat untuk
menunjang kegiatan produksi induk di komplek broodstock.
Penyediaan induk (Broodstock) ini dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Cara pertama yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan backcross atau
mengawinkan antara anak dengan ibunya atau dengan mengawinkan antara anak
dengan bapaknya. Inilah cara yang terbaik. Bila tidak backcross, bisa juga dengan
cara kedua, yaitu dengan mengawinkan antara anak-anaknya, tapi bukan dari satu
keturunan. Namun pada kegiatan broodstok ikan komet ini akan dilakukan secara
backcross.
Untuk memperoleh induk yang berkualitas baik, baik dari hasil backcross
atau dari hasil mengawinkan antara anak dengan anaknya, maka benih hasil
kegiatan-kegiatan harus diseleksi, secara ketat atau dipilih benih-benih yang
berkualitas baik sesuai dengan tanda-tanda yang telah disarankan, atau sesuai
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Seleksi ini dilakukan dalam beberapa
tahap.
Tahap pertama dilakukan pada benih hasil pendederan pertama, yaitu
dengan memilih benih-benih yang pertumbuhannya paling cepat, dan bentuk
tubuhnya normal atau tidak cacat, sehat dan tidak luka, sisiknya tersusun rapi,
bertubuh gemuk, atau tidak kurus, gerakannya lincah, warna bagus dan respon
terhadap pakan tambahan.
Tahap kedua dilakukan pada benih hasil pendederan kedua dengan tandatanda yang sama seperti yang disebutkan di atas. Tahap ketiga dilakukan pada
benih hasil dari pendederan ketiga, dan dengan tanda-tanda yang sama. Demikian
seleksi dilakukan terus sampai menjelang calon induk dengan tanda-tangda yang
sama. Dengan jalan seperti itu akan didapatkan calon-calon induk yang
berkualitas baik.
Dalam mendapatkan calon induk dari hasil kegiatan ini ada sebagian
pembudidaya yang ingin mencari mudahnya saja, tanpa memikirkan efek negatif
dari semua yang mereka lakukan, yaitu dengan mengawinkan induk jantan dan
betina yang berasal dari satu keturunan dari hasil pilihan mereka. Padahal
mengawinkan induk-induk dari satu keturunan dapat menyebabkan perkawinan
dalam satu keturunan atau lebih dikenal dengan istilah inbreeding.
Inbreeding pada ikan, dapat berakibat kurang baik, yaitu menurunnya
kualitas benih yang dihasilkan, dimana pertumbuhannya akan semakin lambat,
tidak tahan pada perubahan lingkungan dan mudah terserang penyakit. Perlakuan
ini bila terus berlanjut dapat berakibat semakin menurunnya kualitas genetik dan
akhirnya tidak dapat dijadikan kembali sebagai induk.
Hatchery
Hatchery berarti bangunan yang digunakan sebagai tempat pembenihan
dari pemijahan sampai menghasilkan larva dan juga dapat digunakan untuk
menampung indukan yang belum ataupun siap untuk dipijahkan. Bangunan
hatchery bisa dibuat secara permanen, semipermanen, atau secara sederhana dari
tanah.
Hatchery sangat menentukan berhasil tidaknya pemijahan. Karena itu, agar
pemijahan berhasil baik, perlu diperhatikan masalah ketersediaan atap atau
pelindung hatchery; lokasi hatchery, yaitu yang dekat dengan sumber volume air
yang selalu mencukupi; kondisi air, yaitu yang jernih, bebas dari pencemaran
bahan-bahan berbahaya, ber-pH netral, dan kandungan oksigennya tinggi; serta
lokasi yang tidak terlalu jauh dan mudah dijangkau karena dalam tahapan ini perlu
pengontrolan yang sangat intensif.
Hatchery ini akan dibangun dibagian atas kolam outdoor, dimana hatchery
dibuat full indoor dengan atap asbes bening pada sebagian tempat sehingga
memaksimalkan sinar matahari untuk penerangan pada siang hari. Pada hatchery
dibangun beberapa instalasi berupa kolam filtrasi untuk pengolahan awal air dan
kolam penampungan air, kolam pemberokan, kolam pemijahan, kolam
pendederan, akuarium untuk penetasan telur dan larva, lemari obat, blower atau
aerator dan kolam pakan alami.
Pada kolam filtrasi dan penampungan air berfungsi untuk menampung air
sebagai persediaan jika sewaktu-waktu diperlukan dan pengolahan awal air yaitu
menyaring air agar menjadi bersih. Kolam dibuat permanen dengan semen atau
beton agar kokoh dan tidak gampang bocor. Pada kolam filtrasi ini dibangun
rangakaian pipa paralon yang dihubungkan dengan beberapa kolam pendederan.
Kolam pemeliharaan induk adalah tempat untuk memelihara induk yang
sudah matang kelamin sehingga siap melakukan pemijahan. Dibuat dua kolam
pemeliharaan induk, satu untuk induk yang akan dipijahkan dan satunya lagi
untuk induk yang sudah dipijahkan.
Fungsi kolam pemberokan didalam hetchery adalah untuk mengurangi
kandungan lemak pada induk yang dapat mengganggu proses keluarnya telur saat
pemijahan. Selain itu, bisa untuk mengetahui induk yang benar-benar matang
organ perkembangbiakannnya atau hanya kekenyangan sehingga perutnya buncit.
Kolam pemberokan dapat dibuat dari semen atau plastik ataupun bisa
menggunakan bak fiber. Kolam pendederan digunakan untuk memelihara benih
dari fase larva sampai menjadi benih.
Pengolahan perairan
a) Debit air
Debit air pada saluran air di kolam Ciparanje yaitu :
T
= 0,12 meter
P
= 10 meter
L
= 0,56 meter
Volume = P x L x t
= 10 X 0,56 X 0,12 = 672 m3
Debit = Volume / Waktu
= 672 / 25 = 26,88 Liter/detik
b) Data Kualitas air di Saluran Ciparanje pukul 13.00 WIB
Suhu : 25,3
DO
: 7,9 mg/L
pH
: 7,37
Dari data yang didapatkan terdapat kekurangan yaitu debit air yang terlalu
4.
Fasilitas Penunjang
1) Gedung kantor dan penginapan
perkantoran
merupakan
ruangan
yang
digunakan
untuk
5.
Rancangan Biaya Pembangunan
a. Pembangunan Gedung/ Kolam
N
o
Bangunan
Lua
s
Satu
an
10
Jumlah
Bangu
Harga
Satuan
Total
(Rp.)
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
Kontruksi Kolam
Pengendapan
Kontruksi Kolam
Induk
Kontruksi Kolam
Pembesaran Massal
Kontruksi Kolam
Pemberokan/Karantina
Kontruksi Kolam
Pengolahan Limbah 1
Kontruksi Kolam
Pengolahan Limbah 2
Kontruksi Kolam
Pengolahan Limbah 3
Konstruksi Ruang
Kantor
Kontruksi Hatchery
Kontruksi Gudang
Pakan
Konstruksi Instalasi
listrik
Kontruksi Parkiran
Tanaman Produktif
Are
a
400.
6
nan
m2
(Rp.)
400
m2
144
5
301
m2
m2
24
m2
13.5
m2
156
m2
420
m2
128
3
196
m2
m2
103
m2
146
4
127
3
m2
m2
500,000.0
0
500,000.0
0
500,000.0
0
500,000.0
0
500,000.0
0
500,000.0
0
500,000.0
0
1,000,000
.00
1,000,000
.00
1,500,000
.00
1,000,000
.00
400,000.0
0
300,000.0
0
400,600,000.
00
1,600,000,00
0.00
722,500,000.
00
150,500,000.
00
12,000,000.0
0
13,500,000.0
0
78,000,000.0
0
420,000,000.
00
1,283,000,00
0.00
294,000,000.
00
103,000,000.
00
585,600,000.
00
381,900,000.
00
6,044,600,0
00.00
11
Total
(Rp.)
7,500,000.00
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
6.
Aerator
Pompa Sirkulasi
Pipa Aerator
Indukan Ikan Komet
Akuarium (100 x 80 x 70)
Genset
Lemari
Saringan
Keran Aerasi
Ember
Selang
Batu Aerasi
4
3
576
2000
576
2
10
100
576
100
800
576
Buah
Buah
meter
Pasang
Buah
Buah
Buah
Buah
buah
buah
meter
buah
300,000.00
1,000,000.00
10,000.00
15,000.00
100,000.00
5,000,000.00
200,000.00
15,000.00
5,000.00
15,000.00
20,000.00
1,000.00
1,200,000.00
3,000,000.00
5,760,000.00
30,000,000.00
57,600,000.00
10,000,000.00
2,000,000.00
1,500,000.00
2,880,000.00
1,500,000.00
16,000,000.00
576,000.00
139,516,000.00
Analisis Usaha
a. Biaya Operasional per Siklus Produksi
1. Biaya Tetap
Penyusutan investasi
Rp. 6,157,116,000.00 : 12 Bulan = Rp. 513,093,000.00/ tahun
2. Biaya Variable
No
1
2
3
4
Jenis Barang/Jasa
Biaya Listrik
Upah tenaga Kerja
Biaya Obat obatan
Biaya Pakan
Total (Rp.)
80,000,000.00
804,000,000.00
2,000,000.00
739,125,000.00
1,625,125,000.00
b. Hasil Produksi
1. Hasil Produksi dengan 3 kali pemijahan (1 Tahun)
1000 pasang menghasilkan 1000 ekor anakan per pasang = 1,000,000
= 3,000.000 (35% x 3,000.000)= 1,950,000 ekor ikan setahun.
2. Penerimaan
Penerimaan = Hasil Produksi x Harga jual (per ekor induk)
= 1,950,000 x Rp. 5.000
= Rp. 9,750,000,000.00
3. Keuntungan
Keuntungan = Penerimaan Total Biaya Operasional
= Rp. 9,750,000,000.00 Rp. 2.138.218.000
= Rp.7,611,782,000.00
4. BEP
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho. 2008. Analisis Finansial Usaha Ikan Hias Air Tawar.
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/5383/C08snu.pdf;js
essionid=922FEB67BD9792E1CFE380BC33E2BF66?sequence=4.
Diakses pada 5 Desember 2014
Skomal, G. 2007. Goldfish. Second edition. Wiley Publishing. USA.
Usni.
2008. Induk hasil sendiri. www. cara-memperoleh-induk-darikegiatan.html. Diakses pada 5 Desember 2014
Lampiran
14
No
1
2
3
4
5
6
15