Anda di halaman 1dari 2

PERSIAPAN KOLAM TANAH UNTUK BUDIDAYA IKAN

Kolam tanah banyak ditemukan di tengah-tengah perkampungan dan pekarangan rumah. Kolam
tanah air tenang, bisa dibuat di tempat-tempat dengan sumber air terbatas.

Kelebihan kolam tanah dibanding kolam tembok, kolam terpal atau akuarium adalah kekayaan
hayatinya. Karena tanah yang menjadi dasar kolam merupakan tempat tumbuh dan
berkembangnya berbagai organisme yang menunjang kehidupan ikan. Organisme tersebut bisa
bermanfaat juga sebagai pakan alami bagi ikan.

Biaya pembuatan kolam tanah relatif lebih murah dibanding jenis kolam lainnya. Kolam tanah juga
lebih fleksibel, gampang dialih fungsikan untuk tujuan lain seperti sawah. Wajar bila banyak
pembudidaya ikan tradisional masih menggunakan jenis kolam ini.

 PENGERINGAN KOLAM
Pengeringan kolam tanah harus dilakukan setiap kali budidaya ikan dimulai. Caranya
dengan mengosongkan isi kolam dan menjemur dasar kolam. Penjemuran berlangsung
selama 3-7 hari tergantung cuaca dan jenis tanah.

Sebagai patokan, penjemuran sudah selesai apabila tanah terlihat retak-retak. Penjemuran
yang terlalu lama akan menyebabkan tanah membatu. Sebaiknya jangan sampai seperti
itu. Untuk mengukurnya, injak dasar kolam. Bila telapak kaki kita hanya meninggalkan jejak
sedalam kurang lebih 1 cm, pengeringan sudah dianggap cukup. Bila jejak yang
ditinggalkan masih dalam, penjemuran belum maksimal.

Pengeringan dasar kolam tanah dilakukan untuk memutus siklus hidup hama dan penyakit
yang mungkin ada pada periode budidaya sebelumnya. Sebagian besar mikroorganisme
patogen akan mati dengan sinar matahari kekeringan. Selain itu, penjemuran juga
membantu menghilangkan gas-gas beracun yang terperangkap di dasar kolam.
Pengeringan ini juga berfungsi untuk membuang racun sisa dekomposisi selama budidaya
sebelumnya. Dengan kata lain, pengeringan dilakukan untuk membunuh atau mensterilkan
kolam dari berbagai hama dan penyakit ikan. Pada kolam pemijahan, pengeringan dasar
kolam dilakukan dengan tujuan supaya ikan dapat memijah. Kolam yang dikeringkan
selama beberapa hari kemudian diairi akan mengeluarkan bau tertentu yang disebut
petrichor, bau tersebut dapat merangsang induk ikan untuk memijah. Lama pengeringan 4
– 5 hari
 PENGAPURAN KOLAM
Kolam tanah yang telah dipakai budidaya ikan biasanya keasaman tanahnya meningkat
(pH-nya turun). Oleh karena itu perlu dinetralkan dengan memberikan kapur pertanian atau
dolomit. Derajat keasaman ideal bagi perkembangan ikan biasanya berkisar pH 7-8. Bila
derajat keasaman tanah kurang dari itu perlu pengapuran.
Dosis pemberian kapur sebaiknya tepat sesuai dengan kebutuhan. Kapur tidak boleh
berlebihan ataupun kekurangan. Jika dosis kapur berlebihan dapat menyebabkan kolam
tidak subur, dan jika kekurangan dasar kolam akan menjadi masam atau ber pH rendah.
pH yang ideal untuk budidaya ikan adalah netral, yaitu angka pH berada pada angka 7 – 8.
Dosis kapur untuk pengapuran kolam antara 100 – 200 gram/m2 atau disesuaikan dengan
kebutuhan. Untuk lebih jelasnya berapa dosis kapur yang diperlukan sebaiknya pH tanah
dasar kolam diukur terlebih dahulu. Semakin rendah pH tanah dasar kolam maka semakin
banyak kapur yang dibutuhkan.
 PEMUPUKAN KOLAM TANAH
Persiapan kolam yang terbaru adalah pemupukan dasar kolam. Tujuan dari pemupukan
dasar kolam adalah untuk menambah kesuburan kolam dan membenahi struktur tanah.
Manfaat lainnya dari pemupukan dasar kolam adalah untuk menumbuhkan pakan alamiah
ikan, yakni zooplankton dan phytoplankton. Tidakhanya itu pemupukan juga bisa
menghambat peresapan air pada tanah-tanah gembur (porous). Organisme tersebut
nantinya sangat bermanfaat sebagai pakan alami ikan.

Pupuk yang dipakai untuk memberikan dasar kolam tersebut yaitu pupuk organik dan atau
ditambahkan pupuk buatan. Pupuk organik yang dimaksud itu adalah pupuk dari kotoran
ternak (kotoran sapi, kerbau, kuda, ayam atau itik dan binatang lainnya). Pupuk kandang
yang dipakai hendaknya yang telah lama atau telah dikeringkan. sehingga pupuk sudah
bebar – bebar sempurna ( selesai proses pembusukannya). Tipe pupuk buatan yang bisa
dipakai antara lain adalah pupuk nitrogen (urea, ZA), pupuk phosphor (TSP), pupuk kalium
(KCl) dan pupuk NPK yang adalah perpaduan dari ketiga hara tunggal.

Dosis pupuk kandang juga bergantung terhadap kesuburan kolam ikan, biasanya adalah
berkisar antara 100-150 gram/m2, namun kenyataannya bahwa untuk kolam yang memiliki
kesuburan rendah bisa ditebarkan kotoran ayam sebanyak 300 - 500 gr/m2 . Dosis yang
dipakai ini untuk pupuk buatan biasanya bisanya hanya berkisar antara 200-300 gram/m2.
Kolam atau dipupuk menggunakan_dengan TSP dan Urea masing-masing sebanyak 10
gr/m2 dan kapur pertanian sebanyak 25 - 30 gr/ m2 atau disesuaikan dengan tingkat
kesuburan pada lahan. 7 – 10 hari kemudian kolam tersebut sudah siap untuk diairi.
 PENGGENANGAN KOLAM
Tahap terakhir persiapan kolam tanah adalah penggenangan kolam dengan air. Caranya
dilakukan secara bertahap. Pertama-tama genangi dasar kolam dengan air setinggi 10-15
cm. Dengan kedalaman air seperti ini sinar matahari masih bisa menembus dasar kolam.
Sehingga berbagai macam tumbuhan dan hewan bisa berkembangbiak.

Biarkan kondisi tersebut selama 2-3 hari. Warna air akan terlihat kehijauan. Itu tandanya
gangang sebagai makanan biota air dan ikan telah tumbuh. Setelah itu ketinggian air bisa
dinaikkan hingga 60-75 cm dan kolam siap untuk ditebari benih ikan.

Anda mungkin juga menyukai