Anda di halaman 1dari 7

Panen dan Pasca Panen Ikan Sesuai Teknik

yang Benar
Panen dan Pasca Panen Ikan Mencari tahu materi pemanenan ikan? Atau
ingin tahu prinsip-prinsip pemanenan ikan?

Panen dan pasca panen merupakan serangkaian kegiatan yang mendukung


berkembangnya kegiatan budidaya.

Rangkaian kegiatan tersebut perlu mendapatkan perhatian serius bagi


pelaksana bisnis dibidang budidaya perikanan air tawar, mengingat hampir
semua produk budidaya ikan air tawar harus di pasarkan dalam keadaan hidup.

Jika tidak tertangani dengan baik, nilai produk yang dijual dapat dipastikan
mengalami penurunan yang cukup tajam. Akibatnya, harga jualnya tinggal
setengah dari harga jual ikan hidup.

Selain itu, pemanenan dan pasca panen pada skala pembenihan memegang
peranan yang sangat penting dalam menyiapkan bahan untuk tahapan kegiatan
produksi selanjutnya, seringkali dijumpai bahwa hasil produksi pada taraf
pembesaran merosot tajam akibat kematian yang cukup besar.

Hal tersebut disebabkan tidak baiknya system panen dan pasca panen ikan dari
hasil pembenihan. Akibatnya, benih untuk pembesaran menjadi lemah atau
kurang baik
Panen dan Pasca Panen

Pengertian Pemanenan Ikan

Panen atau pemanenan merupakan proses pengumpulan hasil produksi dari


kegiatan budidaya.

Panen di bedakan menjadi dua macam, yaitu pemanenan serentak dan


pemanenan parsial. Jenis pemanenan yang digunakan tergantung pada jenis
komoditas yang dipelihara. Umumnya, pemanenan serentak dilakukan pada

tahap pembenihan pada setiap jenis ikan.

Jenis Panen Parsial

Sementara pemanenan parsial seringkali dilakukan pada tahap pembesaran


pada jenis ikan tertentu, misalnya gurami.

Panen Total

Pemanenan serentak dilakukan dengan cara menangkap dan menjual semua


ikan yang dipelihara. Pemanenan ini dilakukan dengan cara mengeringkan
kolam.

Sementara pemanenan parsial dilakukan hanya pada ikan dengan ukuran


tertentu yang diminati konsumen atau pasar.
Pemanenan parsial ini dilakukan dengan cara menyurutkan sebagian volume air
di dalam kolam pemeliharaan.

Teknik Pemanenan Ikan

Prinsip dasar dari pemanenan yang perlu dijaga oleh pelaku bisnis adalah ikan
harus dapat tetap hidup setelah ditangkap dan ditampung dalam satu wadah,
kecuali pada ikan nila yang dipasarkan di pasar local dapat langsung
dimasukkan kedalam bak berisi es batu.

Berdasarkan prinsip ini, langkah yang perlu diperhatikan dalam


pemanenan yaitu tingkat stress yang dialami ikan.

Semakin sedikit ikan mendapatkan stress maka semakin besar peluang ikan
dapat tetap bertahan hidup.

Pemanenan Benih Ikan

Pada pemanenan ditahapan benih, untuk mengurangi stress yang dialami benih
ikan maka penggunaan bahan alat tangkap serta proses penangkapan sendiri
perlu mendapat perhatian. Bahan alat tangkap yang dianjurkan hendaknya
terbuat dari bahan yang halus dan lembut.

Sementara proses penangkapannya sendiri dilakukan dengan lembut, mulai dari


pengurangan air secara bertahap, penggiringan ke tempat pemanenan, serta
pengangkatan dengan alat tangkap.

Selain itu, waktu pelaksanaan panen dilakukan pada saat cuaca tidak panas,
sebaiknya pada sore hari. Benih ikan sendiri dipuasakan paling tidak 1 hari
sebelum dipanen.
Walaupun ikan ukuran konsumsi cenderung lebih dapat bertahan daripada
benih, pemanenan pada tahap pembesaran juga perlu dilakukan secara halus.

Poin penting yang perlu diperhatikan pada penangkapan ikan pada tahap
pembesaran yaitu tempat penampungan ikan hasil tangkapan harus mempunyai
air dengan kualitas yang minimal sama dengan air kolam pembesaran.

Oleh sebab itu, pasokan air mengalir pada tempat penampungan ikan sangat
mutlak diperlukan.

Disamping itu, penghentian pemberian pakan pada ikan sehari sebelum panen
yang juga dikenal sebagai pemberokan juga dapat menjaga kondisi ikan dan
kualitas air saat transportasi.

Penanganan Pasca Panen Hasil Perikanan


Pasca Panen

Kegiatan pasca panen merupakan kelanjutan kegiatan pemanenan yang sudah


dilakukan.

Sering kali para pembudidaya tidak begitu mempedulikan hal - hal yang perlu
diperhatikan pada tahapan ini.

Sebagai contoh, pada pembenihan ikan mas yang digunakan untuk pembesaran
diKJA, ikan-ikan yang selesai dipanen langsung dikemas untuk dikirim dari
daerah pembenihan ke daerah pembesaran danau atau waduk.

Pasca Panen Benih

Kenyataan dilapangan menunjukkan adanya pengangkutan benih sebanyak


mungkin pada kantung plastik yang terbatas sebagai langkah penghematan.
Padahal, perlakuan ini justru menyebabkan timbulnya kematian yang tinggi
pada benih, yaitu hingga 20%.
Pengetahuan tentang titik-titik rawan atau penting saat pasca panen akan
sangat membantu pelaku budidaya untuk mencegah terjadinya potensi
kehilangan melalui beberapa tindakan sederhana.

Pada prinsipnya, kegiatan pasca panen merupakan kegiatan panen dan pasca
panen terhadap memburuknya kondisi ikan akibat pengaruh saat proses
pemanenan, penampungan, pendistribusian, serta penebaran.

Tahap Pengumpulan dan Pengangkutan ke Penampungan

Titik rawan selanjutnya yaitu pada saat pengumpulan dan pengangkutan ikan
ke tempat penampungan.

Untuk pengangkutan benih ikan dengan tong plastik ukuran 160 cm yang
dibelah setengahnya, kepadatan benih ukuran 1 - 3 cm dalam 10 - 15 liter air
Antara 5.000 - 10.000 ekor, benih ukuran 3 - 5 cm sebanyak 2.500 - 5.000
ekor, dan benih ukuran 7 - 8 cm atau lebih sebanyak 1000 - 2.000 ekor.

Tahap Penampungan dan Pengemasan

Titik rawan selanjutnya yaitu masa penampungan dan pengepakan dengan


kantong plastik berisi oksigen.

Untuk memulihkan vitalitas benih yang dipanen, benih ditampung terlebih dulu
dalam kolam penampungan dengan system air masuk yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan oksigen benih.

Lama penampungan hendaknya dilakukan selama 12 jam. Namun, seringkali


hal tersebut dianggap hanya memboroskan waktu. Padahal, dengan
menampung selama 12 - 14 jam, benih ikan mendapat kesempatan untuk
recovery.

Selanjutnya, pemasukan oksigen ke dalam kantong plastik perlu dilakukan


secara perlahan.

Untuk mencegah ikan stress selama pengangkutan, tambahkan obat antistres


yang telah banyak dijual dipasaran, misalnya squil dengan dosis 1 tetes setiap 2
liter air.
Tahap Pendistribusian

Penanganan saat transportasi, termasuk pemindahaan kantong plastik dari satu


tempat ke tempat lain serta posisi kantong saat ada dikendaraan, juga perlu
diperhatikan dalam rangka mengurangi stress pada ikan.

Pemindahan plastik harus dilakukan secara hati - hati dan penyusunan kantung
didalam kendaraan tidak membuat kantung yang berada di bagian bawah
tertekan sehingga menyempit atau gepeng/pipih.

Tahap Penebaran Pasca Panen

Proses adaptasi terhadap lingkungan sebelum dikeluarkan dari kantung plastik


juga mempengaruhi terhadap keadaan ikan.

Dengan membiarkan kantung plastik terendam dalam media yang akan


digunakan sebagai tempat pembesaran minimal 1 jam, ikan akan dapat
beradaptasi dengan baik dan proses keluarnya ikan pun dilakukan tanpa
paksaan. Ikan akan berenang ke luar dengan sendirinya.

Teknik Pemanenan Ikan dan Pasca Panen Ukuran Konsumsi

Penanganan pasca panen ikan ukuran konsumsi jauh lebih sederhana


dibandingkan pasca panen pada benih.

Hal tersebut disebabkan ikan konsumsi umumnya hanya memerlukan waktu


satu hari dalam penampungan sebelum habis dipasarkan oleh penjual.

Namun, untuk beberapa jenis ikan tertentu yang memerlukan penampilan baik
seperti ikan gurami, penanganan pasca panennya perlu diperhatikan dengan
lebih seksama.

Poin terpenting yang perlu diperhatikan pada penanganan pasca panen ikan
yaitu saat penangkapan.

Pasca panen ikan gurami hanya dilakukan dengan penangkapan ikan satu per
satu tanpa menggunakan jaring atau serokan.

Sementara untuk jenis ikan lainnya, penangkapan dilakukan dengan


menggunakan serokan yang sesuai dengan ukuran ikan.
Untuk wadah pengangkutan, satu kantong plastik dapat memuat ikan sebanyak
5 - 7 kg, sedangkan tong plastik ukuran 160 liter dapat mengangkut 20 - 25 kg
ikan.

Untuk menjaga kestabilan suhu saat pengangkutan agar tetap dingin,


penggunaan batu es akan banyak membantu. Maka perlu disediakan beberapa
es batu untuk mempermudah panen dan pasca panen ikan jenis konsumsi. Hal
ini dapat menghindari terjadinya kerugian dengan meminimalisir membusuknya
ikan di perjalanan.

Anda mungkin juga menyukai