yang Benar
Panen dan Pasca Panen Ikan Mencari tahu materi pemanenan ikan? Atau
ingin tahu prinsip-prinsip pemanenan ikan?
Jika tidak tertangani dengan baik, nilai produk yang dijual dapat dipastikan
mengalami penurunan yang cukup tajam. Akibatnya, harga jualnya tinggal
setengah dari harga jual ikan hidup.
Selain itu, pemanenan dan pasca panen pada skala pembenihan memegang
peranan yang sangat penting dalam menyiapkan bahan untuk tahapan kegiatan
produksi selanjutnya, seringkali dijumpai bahwa hasil produksi pada taraf
pembesaran merosot tajam akibat kematian yang cukup besar.
Hal tersebut disebabkan tidak baiknya system panen dan pasca panen ikan dari
hasil pembenihan. Akibatnya, benih untuk pembesaran menjadi lemah atau
kurang baik
Panen dan Pasca Panen
Panen Total
Prinsip dasar dari pemanenan yang perlu dijaga oleh pelaku bisnis adalah ikan
harus dapat tetap hidup setelah ditangkap dan ditampung dalam satu wadah,
kecuali pada ikan nila yang dipasarkan di pasar local dapat langsung
dimasukkan kedalam bak berisi es batu.
Semakin sedikit ikan mendapatkan stress maka semakin besar peluang ikan
dapat tetap bertahan hidup.
Pada pemanenan ditahapan benih, untuk mengurangi stress yang dialami benih
ikan maka penggunaan bahan alat tangkap serta proses penangkapan sendiri
perlu mendapat perhatian. Bahan alat tangkap yang dianjurkan hendaknya
terbuat dari bahan yang halus dan lembut.
Selain itu, waktu pelaksanaan panen dilakukan pada saat cuaca tidak panas,
sebaiknya pada sore hari. Benih ikan sendiri dipuasakan paling tidak 1 hari
sebelum dipanen.
Walaupun ikan ukuran konsumsi cenderung lebih dapat bertahan daripada
benih, pemanenan pada tahap pembesaran juga perlu dilakukan secara halus.
Poin penting yang perlu diperhatikan pada penangkapan ikan pada tahap
pembesaran yaitu tempat penampungan ikan hasil tangkapan harus mempunyai
air dengan kualitas yang minimal sama dengan air kolam pembesaran.
Oleh sebab itu, pasokan air mengalir pada tempat penampungan ikan sangat
mutlak diperlukan.
Disamping itu, penghentian pemberian pakan pada ikan sehari sebelum panen
yang juga dikenal sebagai pemberokan juga dapat menjaga kondisi ikan dan
kualitas air saat transportasi.
Sering kali para pembudidaya tidak begitu mempedulikan hal - hal yang perlu
diperhatikan pada tahapan ini.
Sebagai contoh, pada pembenihan ikan mas yang digunakan untuk pembesaran
diKJA, ikan-ikan yang selesai dipanen langsung dikemas untuk dikirim dari
daerah pembenihan ke daerah pembesaran danau atau waduk.
Pada prinsipnya, kegiatan pasca panen merupakan kegiatan panen dan pasca
panen terhadap memburuknya kondisi ikan akibat pengaruh saat proses
pemanenan, penampungan, pendistribusian, serta penebaran.
Titik rawan selanjutnya yaitu pada saat pengumpulan dan pengangkutan ikan
ke tempat penampungan.
Untuk pengangkutan benih ikan dengan tong plastik ukuran 160 cm yang
dibelah setengahnya, kepadatan benih ukuran 1 - 3 cm dalam 10 - 15 liter air
Antara 5.000 - 10.000 ekor, benih ukuran 3 - 5 cm sebanyak 2.500 - 5.000
ekor, dan benih ukuran 7 - 8 cm atau lebih sebanyak 1000 - 2.000 ekor.
Untuk memulihkan vitalitas benih yang dipanen, benih ditampung terlebih dulu
dalam kolam penampungan dengan system air masuk yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan oksigen benih.
Pemindahan plastik harus dilakukan secara hati - hati dan penyusunan kantung
didalam kendaraan tidak membuat kantung yang berada di bagian bawah
tertekan sehingga menyempit atau gepeng/pipih.
Namun, untuk beberapa jenis ikan tertentu yang memerlukan penampilan baik
seperti ikan gurami, penanganan pasca panennya perlu diperhatikan dengan
lebih seksama.
Poin terpenting yang perlu diperhatikan pada penanganan pasca panen ikan
yaitu saat penangkapan.
Pasca panen ikan gurami hanya dilakukan dengan penangkapan ikan satu per
satu tanpa menggunakan jaring atau serokan.