Anda di halaman 1dari 13

UJIAN AKHIR PRAKTIKUM MIHP

Paper ini dibuat untuk memenuhi nilai UAP mata kuliah Praktikum Managemen
Industri Hasil Perikanan

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. Junianto, MP.
Aulia Andhikawati, S.PI., M.Si.

Disusun Oleh :

Fitram Novian 230110180184

PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
PANGANDARAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kabupaten Pangandaran memiliki letak geografis yang strategis dalam


meningkatkan bidang pariwisata dan perikanan tangkap. Daerah tersebut
mempunyai keunggulan besar dalam perikanan tangkap karena berbatasan langsung
dengan samudra hindia, nelayan merupakan mata pencaharian utama bagi
masyarakat perikanan Pangandaran (Atikah Nurhayati, 2013). Penduduk lokal
yang berprofesi sebagai nelayan umumnya melakukan penangkapan dengan cara
trasidional, dengan ukuran prahu yang cenderung kecil dan teknologi pendukung
yang sederhana, dengan terbatasnya sumberdaya membuat jarak tempuh pelayaran
tidak terlalu jauh serta hasil tangkapan ikan berukuran sedang dan sedikit. Dan
untuk jenis oleh oleh yang sering diburu wisatawan adalah ikan asin jambal roti
dari ikan manyung.
Ikan merupakan sumberdaya yang mudah rusak (perishable) sehingga perlu
dilakukan pengolahan yang bertujuan meningkatkan daya simpan serta nilai
ekonomi tanpa terkecuali pada ikan manyung yang dijadikan ikan asin. Proses
pengolahan ikan tentu saja akan meninggalkan limbah padat berupa sisik, jeroan
dan kepala ikan serta limbah cair berupa air sebagai media untuk mencuci bahan
baku, peralatan dan perebusan bahan. Air yang telah terpakai pada akhirnya akan
dibuang dan dialirkan ke badan sungai.
Beberapa pengolah tradisional pada umumnya belum melakukan penanganan
limbah sebelum dibuang ke badan air termasuk sungai dan persawahan. Menurut
[ CITATION Pra19 \l 1057 ] pengolah tradisional ikan manyung umumnya tidak
melakukan penanganan limbah yang dihasilkan sebelum membuang hasil
pengolahan ikan manyung untuk ikan asin sehingga terjadi pencemaran air dan
menimbulkan bau khas ikan laut yang tercium di area pengolahan pembuatan ikan
asin.
Dampak yang ditimbulkan karena pembuangan limbah termasuk limbah cair ke
lingkungan sangat penting sehingga setiap industri pengolahan yang berskala besar
maupun kecil harus mampu mengelola dan mengolah limbah. Oleh karena itu,
teknologi pengolahan dan pemanfaatan limbah harus dikaji dan senantiasa
dikembangkan agar limbah yang terbuang bersifat ramah lingkungan.
Sebelum dibuang, air sisa pengolahan dan pencucian harus dikelola sesuai baku
mutu agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Demikian juga dengan air
limbah industri perikanan yang akan dimanfaatkan untuk bidang agrokomplek
(pertanian, perikanan, dan peternakan) juga akan melewati proses penanganan.
Limbah cair umumnya mengandung padatan tersuspensi yg berasal dari sisa-sisa
daging serutan, darah dan lendir sebagai sumber protein (N). Selain itu , limbah
cair juga mengandung protein dan mineral tinggi (N & P. Ca) sehingga sangat layak
dimanfaatkan sebagai sumber hara untuk tanaman/tumbuhan pada lahan pertanian
terpadu. Kandungan limbah yang bermanfaat tersebut akan terbuang sia-sia jika
tidak dimanfaatkan secara maksimal sehingga perlu dilakukan pemanfaatan limbah
terutama pada bidang agrokomplek (pertanian, perikanan, dan peternakan). Dan
jika pada perusaahan yang telah berkembang dan maju IPAL semacam ini sangat
diperhatikan karena memang jika terlalu lama dibuang langsung akan berakibat
fatal pada sebuah lingkungan dan teknologinya pun telah banyak dipakai baik
dalam bidang pengolahan ataupun pada apapun itu.

1.2 Tujuan

a. Mengetahui pemanfaatan limbah industri perikanan ikan asin di Kabupaten


Pangandaran.
b. Mengetahui teknologi pemanfaatan limbah ikan asin di Kabupaten
Pangandaran

1.3. Manfaat

Manfaat dari makalah ini yaitu untuk menyampaikan informasi tentang limbah
buangan dan teknologi penanganan pada pembuatan ikan asin jambal roti sehingga
dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam mengamati produksi hasil perikanan
bagi pembaca atau dimasa selanjutnya.

BAB II
METODOLOGI TEKNIS KERJA LAPANGAN

2.1. Metode Praktikum

Pelaksanaan praktikum dilakukan dengan metode survei dan wawancara kepada


pemilik usaha yang bernama pak Adam, dan metode survei merupakan teknik
mengumpulkan data primer secara langsung dari sumber utama secara langsung
hasil wawancara maupun penyebaran kuisioner.

2.1.2 Sumber Data

Data dalam praktikum ini menggunakan data primer yang di kumpulkan untuk
menjawab rumusan masalah, data penelitian terdahulu yang minim mengharuskan
untuk mencariterlebih dahulu data secara mandiri. Data primer hasil wawancara
memerlukan pengolahan data lanjutan, untuk menyempurnakan pemahaman, data
tersebut di ambil dengan metode observasi, wawancara serta dokumentasi.
2.1.3 Observasi
Teknik observasi merupakan langkah pengumpulan informasi secara langsung
terhadap objek penelitian, informasi tersebut berupa fakta yang didapatkan
menggunakan alat indra atau alat bantu.
2.1.4. Wawancara

Wawancara merupakan sebuah proses pengumpulan data secara langsung,


dengan proses tanya jawab antara nawasumber dan pewawancara baik secara tatap
muka maupun tidak langsung menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
pewawancara.
2.1.5. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dalam bentuk visual, data


tersebut dapat berbentuk catatan mengenai data yang diperoleh maupun aktifitas
yang dilakukan.

2.2. Teknis Kerja Praktikum


Praktikum dilaksanakan pada tanggal 16 September 2021 hingga dengan 30
Oktober 2021, yang bertempatkan di Katapang Doyong Poklahsar Jambean dalam
sebuah indusri usaha Ikan asin jambal roti milik Pak Adam.

2.2.1 Tahap Persiapan


Tahap persiapan meliputi perungingan kelompok untuk menentukan tujuan
industri yang akan di observasi. Tahap kedua yaitu pengurusan surat pengantar
permintaan data praktikum kepada Kepala Pengelola Kampus Unpad PSDKU di
Pangandaran yang ditujukan kepada pemilik usaha industri Ikan asin jambal roti
milik Pak Adam, surat tersebut diperlukan untuk mendapatkan izin dalam
melaksanakan kegiatan pengamatan Praktikum Manajemen Industri Hasil
Perikanan.

2.2.2. Tahap Pelaksanaan


Kegiatan observasi praktikum di industri ikan asin jambal roti milik Pak adam
dimulai pada tanggal 16 September 2021 dan dilanjut 4 Oktober 2021 pada jam
oprasional kerja.

2.2.3. Tahap Pelaporan


Praktikan menyusun laporan praktikum untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Industri Hasil Perikanan (MIHP) Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Padjadjaran. Praktikan mulai mempersiapkan laporan
praktikum pada bulan Oktober 2021 setelah data terhimpun.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Hasil Kunjungan


3.1.1. Bahan Baku Pembuatan
Ikan Manyung merupakan ikan laut yang memiliki nama berbeda-beda sesuai
dengan penyebutan daerahnya, Jawa Barat dan Jakarta menyebutnya dengan ikan
Manyung, manyung kebri atau duri itik, Daerah Jawa dikenal sebagai ikan manyong,
dan derah sumatra selatan dikenal sebagai ikan gagak putih, Riau menyebutnya dengan
duri padi atau duri utek, kalimantan barat mengenal dikenal sebagai gugup, Sulawesi
selatan sebagai barukang sedangkan ikan manyung memiliki nama latin Arius
thalassinus [ CITATION Her19 \l 1057 ].
Klasifikasi Ikan manyung menurut (Saanin, 1984):
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Phylum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Famili : Ariidae
Genus : Arius
Spesies : Thalassinus ruppell

Gambar 1. Ikan Manyung


Ikan manyung merupakan ikan demersal yang biasanya hidup dalam kolom
perairan cukup dalam, Ikan terebut memiliki komposisi kimia tergantung dari jenis
kelamin, kematangan seksual, musim penangkapan serta umur. Ikan demersal tersebut
memiliki nilai protein tinggi didalamnya, maka dari itu pembuatan makanan yang
berbahan baku ikan manyung ini sudah sangat banyak sekali. Bahan baku ikan asin
jambal roti milik rumah produksi Pak Adam memerlukan 10 ton/bulan dengan rentang
produksi 1-2 kali dalam seminggu, tingginya angka produksi Pak adam membeli bahan
baku dari berbagai lokasi, yakni Pangandaran, Cilacap dan Gombong. Suplay bahan
baku ikan manyung didapat dari bakul hasil pelelangan TPI setempat, produksi hasil
tangkapan ikan manyung Pangandaran kadangkala tidak dapat memenuhi kebutuhan
produksi, maka dari itu Pak Adam membeli bahan baku dari Cilacap dan Gombong.
Harga pembelian bahan baku dari luar Pangandaran berbeda dengan bahan baku lokal,
dikarenakan ada biaya tambahan seperti ongkos kirim dan biaya es.

3.1.2. Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi domestik
(rumah tangga) maupun industri, yang lebih dikenal sebagai sampah, dan kehadirannya
tidak dikehendaki lingkungan karena dapat merugikan bagi kehidupan sekitar. Limbah
perikanan merupakan hasil buangan yang diperoleh dari kegiatan perikanan. Ada
berbagai macam limbah perikanan, salah satunya adalah limbah cair, padat dan gas. Dan
paling banyak pada limbah ini adalah Limbah cair (liquid waste) dapat didefinisikan
sebagai suatu limbah hasil kegiatan yang secara fisik berbentuk cair, kandungannya
didominasi oleh air beserta bahan-bahan kontaminan lainnya atau didominasi oleh
bahan cair lain (bukan air), seperti: minyak, oli bekas, residu senyawa-senyawa kimia
dan sebagainya. limbah cair dijumpai pada industri yang menggunakan air dalam
proses produksinya, mulai dari pra pengelolaan bahan baku, seperti pencucian, sebagai
bahan penolong, sampai pada produksi akhir menghasilkan limbah cair. Limbah cair
perikanan diperoleh dari air sisa proses produksi seperti sisa pencucian ikan, sisa
perebusan, darah, lendir, maupun air sisa budidaya. Limbah cair perikanan mengandung
bermacam-macam bahan organik, seperti protein dan lemak. Bagian terbesar kontribusi
beban organik pada limbah perikanan berasal dari industri pengalengan dengan beban
COD 37,56 kg/m3, disusul oleh industri pengolahan fillet ikan salmon yang
menghasilkan beban limbah 1,46 kg COD/m3[ CITATION Mir16 \l 1057 ].
Serta selain limbah cair yang terdapat pada usaha pembuatan ikan asin pak Adam hanya
dilakukan pencucian dan langsung melakukan pembuangan ke selokan dan hal ini
menyebabkan pencemaran pada lingkungan namun untuk limbah padatan masih sedikit
dimanfaatkan oleh pak Adam sebagai produk lain.

3.1.3. Teknologi Penanganan Limbah Hasil Produksi


a. Pengolahan Fisik
Pengolahan ini terutama ditujukan untuk air limbah yang tidak larut
(bersifat tersuspensi), atau dengan kata lain buangan cair yang mengandung
padatan, sehingga menggunakan metode ini untuk pimisahan. Pada umumnya
sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan diinginkan agar
bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan mudah mengendap atau bahan-
bahan yang mengapung mudah disisihkan terlebih dahulu. Proses flotasi banyak
digunakan untuk menyisihkan bahanbahan yang mengapung seperti minyak dan
lemak agar tidak mengganggu proses berikutnya.
b. Pengolahan Kimia
Pengolahan secara kimia adalah proses pengolahan yang menggunakan
bahan kimia untuk mengurangi konsentrasi zat pencemar dalam air limbah.
Proses ini menggunakan reaksi kimia untuk mengubah air limbah yang
berbahaya menjadi kurang berbahaya. Proses yang termasuk dalam pengolahan
secara kimia adalah netralisasi, presipitasi, khlorinasi, koagulasi dan flokulasi.
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan
partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat,
senyawa phospor dan zat organik beracun, dengan membubuhkan bahan kimia
tertentu yang diperlukan. Pengolahan secara kimia dapat memperoleh efisiensi
yang tinggi akan tetapi biaya menjadi mahal karena memerlukan bahan kimia
[ CITATION Placeholder1 \l 1057 ].
c. Pengolahan Biologi
Pengolahan air limbah secara biologis, antara lain bertujuan untuk
menghilangkan bahan organik, anorganik, amoniak, dan posfat dengan bantuan
mikroorganisme. Penggunaan saringan atau filter telah dikenal luas guna
menangani air untuk keperluan industri dan rumah tangga, cara ini juga dapat
diterapkan untuk pengolahan air limbah yaitu dengan memakai berbagai jenis
media filter seperti pasir dan antrasit. Pada penggunaan sistem saringan
anaerobik, media filter ditempatkan dalam suatu bak atau tangki dan air limbah
yang akan disaring dilalukan dari arah bawah ke atas [ CITATION Her19 \l
1057 ].
Ada 5 tahap yang di perlukan dalam pengolahan air limbah. yaitu:
a. Pengolahan Awal (Pretreatment) : Tahap ini melibatkan proses fisik yang
bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam limbah.
Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah 3.
b. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment): pengolahan tahap pertama
memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah
pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi ialah neutralization, chemical
addition and coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration.
c. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment): tahap kedua dirancang untuk
menghilangkan zat terlarut dari limbah yg tak dapat dihilangkan dgn proses
fisik. Peralatan yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini ialah
activated sludge, anaerobic lagoon, tricking filter, aerated lagoon, stabilization
basin, rotating biological contactor, serta anaerobic contactor and filter.
d. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment): Proses-proses yang terlibat
dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah coagulation and sedimentation,
filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane separation, serta
thickening gravity or flotation. pada proses ini dilakukan pemisahan secara
kimia untuk lebih memurnikan air yang belum sepenuhnya bersih.
e. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment): Lumpur yang terbentuk sebagai hasil
keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses
digestion or wet combustion, pressure filtration, vacuum filtration,
centrifugation, lagooning or drying bed, incineration, atau landfill
Dan pada proses pembuatan ikan asin jambal roti milik pak Adam terlihat
bahwa untuk urusan IPAL masih sederhana hanya dengan disemprot dengan air
dan air mengalir masuk ke selokan untuk limbah jenis cair sedangkang untuk
limbah jenis padatan dilakukan pernyortiran karena untuk limbah padatan
dilakukan untuk pembuatan kerupuk kulit ikan manyung, seperti pada gambar
dibawah ini :

Gambar 2. Kerupuk kulit ikan


Dan ini dimanfaatkan begitu baik karena dapat menghasilkan keuntungan lain
dalam segi usaha. Selain itu, untuk jenis limbah lain seperti jeroan ataupun
potongan bagian ikan ada yang memanfaatkan sebagai pakan hewan atau untuk
pembuatan silase ikan untuk pakan ternak atau pak Adam akan membuang
limbah begitu saja jika tidak ada yang memanfaatkan limbah.

3.2. Saran dan Perbaikan


Untuk perbaikan ke depannya baik pada usaha pengolahan ikan asin
jambal roti pak Adam ataupun bukan alangkah baiknya untuk memperhatikan
sistem pembuangan limbah dengan baik misal untuk air dibuang kedalam septic
tank hal ini dikarenakan tidak akan mencemari lingkungan dan tidak akan
menciptakan bau busuk disekitar produksi atau limbah air ini bisa diusahakan
sebagai pembuatan gas gratis bagi rumah. Untuk limbah padatan tetap di
pertahankan dalam pembuatan kerupuk karena hal ini dapat mengurangi laju
limbah yang dibuang serta untuk limbah lain alangkah baiknnya dijual atau
diberikan secara berkelanjutan untuk dimanfaatkan sebagai bahan silase untuk
pakan ternak agar tidak dibuang secara Cuma-Cuma dengan hal yang dilakukan
ini dapat menciptakan kurangnya limbah yang dikeluarkan oleh tempat usaha.

BAB IV
KESIMPULAN

Untuk sistem pembuangan air limbah atau pada IPAL diharuskan diperhatikan dengan
baik karena dengan hal itu akan mengurangi llimbah industri karena pada teknologi
belum mencapai perusahaab ikan asin jambal roti pak Adam serta selain itu untuk
penanganan masih dilakukan secara manual dan tradisional meskipun baru satu hal yang
dilakukan yaitu dengan membuat kerupuk, semoga kedepannya dapat dilakukan tatanan
dalam penanganan limbah.
DAFTAR PUSTAKA

Herry, & dkk. (2019). INOVASI PEMBUATAN PROBIOTIK DARI LIMBAH


PENGOLAHAN IKAN JAMBAL ROTI. Jurnal Airaha, Vol. VIII (I) : 33-36.
Ilza, M. (2016). EKSTRAKSI DAN FRAKSINASI LIMBAH PENGOLAHAN IKAN
JAMBAL SIAM (PANGASIUS HYPOPHTALMUS). 68-75.
Pratiwi, D. K., & et al. (2019). IMPLEMENTASI PEMBUATAN PUPUK CAIR
LIMBAH IKAN ASIN MELALUI PELATIHAN DI KAMPUNG BARU
BALIKPAPAN. Jurnal Widya Laksana, Vol. 8 (2) : 139-144.
Yulianti. (2020). STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN IKAN
ASIN JAMBAL ROTI PADA UD. SUMBER BERKAH. Jurnal Agribisnis,
Vol.XII (2) : 87 -98.

Anda mungkin juga menyukai