Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM BIOLOGI REPRODUKSI IKAN

PENGENALAN CIRI KELAMIN, TINGKAT KEMATANGAN


GONAD, DAN INDEKS KEMATANGAN GONAD PADA IKAN
SARDEN (Sardenilla lemuru)

IDENTIFICATION OF SEX, GONAD MORTALITY LEVELS,


AND GONAD MATTURE INDEX IN SARDEN
(Sardinella lemuru)

Kelompok 1

Hijral Hamdani 05051281621035


Imam Majid 05051381924044
M. Rizki Khatami 05051381924043
Resti Putri Mustika 05051281924027
Tasya Saptaviana Susilo 05051181924013
Veronitta Hodifa 05051181924007

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengetahuan mengenai perbedaan jenis kelamin dalam budidaya ikan sangat
penting dalam penentuan induk jantan dan betina yang akan digunakan dalam
proses pemijahan pada kegiatan pembenihan ikan.Penentuan jenis kelamin ikan
dapat dilakukan dengan mengetahui perbedaan ciri kelamin (seksual) pada ikan
jantan dan ikan betina. Pembedaan ciri kelamin jantan dan betina meliputi ciri
kelamin primer dan ciri kelamin sekunder. Pembedaan ciri kelamin primer dapat
dilakukan dengan cara langsung terhadap gonad dan lubang genital, sedangkan
pembedaan ciri kelamin sekunder dapat dilakukan dengan pengamatan morfologi
(dimorfisme) dan warna (dikromatisme) pada ikan. Ciri primer pada ikan ditandai
dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses
reproduksi, yaitu ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina, dan testis pada
ikan jantan dengan pembuluhnya pada ikan jantan. Sedangkan ciri sekunder
adalah penampakan luar dari ikan yang dapat digunakan untuk membedakan
antara ikan jantan dan ikan betina (Purdom, 1993). 
Ciri kelamin primer adalah ciri kelamin yang berhubungan langsung dengan
organ reproduksi. Yakni gonad dan salurannya: Kantung sperma dan vasdeferen
pada jantan, serta ovarium dan oviduct pada betina. Gonad adalah organ yang
menghasilkan sel gamet bila telah matang kelamin.Sedangkan ciri kelamin
sekunder adalah ciri kelamin yang tidak berhubungan langsung dengan organ
reproduksi. Namun, yang perlu diperhatikan adalah untuk membedakan dari ciri
kelamin sekunder pada satu spesies ikan harus pada umur yang sama. Pada
beberapa jenis ikan yang sudah matang gonad, jantan dan betina dapat dibedakan
dengan melakukan pengurutan. Jika diurut keluar sperma, maka jenis ikan
tersebut adalah jantan. Tetapi perlu diingat bahwa tidak semua jenis ikan
menunjukkan tanda-tanda semacam ini. Jenis-jenis ikan yang dapat diurut agar
mengeluarkan sperma adalah ikan patin, ikan mas, dan lain-lainnya. Jenis-jenis
1
ikan yang tidak dapat diurut spermanya adalah ikan ikan lele local. Untuk ikan-
ikan semacam ini dapat digunakan ciri seksual lainnya (Effendy, M.I. 1997).

Universitas Sriwijaya
2

Indonesia memiliki sumberdaya hayati laut yang sangat besar dengan


kandungan berbagai macam jenis makhluk hidup di dalamnya. Kekayaan hayati
tersebut diantaranya adalah ikan yang mempunyai manfaat dalam bidang
kesehatan karena ikan memiliki kandungan gizi yang tinggi serta dapat
memberikan keuntungan dari segi ekonomi dengan nilai jual yang tinggi.
Kandungan gizi yang utama pada ikan adalah protein dan asam-asam lemak
esensial yang sangat berguna bagi kesehatan manusia. Biologi perikanan itu
sendiri terbagi lagi menjadi dua bagian yakni biologi ikan dan dinamika populasi
ikan. Biologi ikan khusus mempelajari tentang kehidupan ikan-ikan yang berupa
pertumbuhan ikan, tentang bagaimana ikan-ikan dalam suatu populasi melakukan
pemijahan, tumbuh dan makan. Dinamika populasi ikan khusus mempelajari
perubahan populasi ikan, tentang bagaimana kecepatan populasi ikan tumbuh,
mati dan memperbanyak keturunan (Hafiludin, 2011).

1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum adalah agar dapat mengidentifikasi individu
jantan dan betina berdasarkan ciri kelamin primer dan ciri kelamin
sekunder serta dapatmempelajaricarapengambilan,
pengawetandanpengamatan gonad pada ikan sarden (Sardinella sp).

Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Sarden


Khalishi (2011) menyatakan bahwa klasifikasi Ikan Sarden (Sardinella sp)
adalah sebagai berikut :
kingdom : Animalia
filum : Chordata
kelas : Actinopterygii
ordo : Clupeiformes
famili : Clupeidae
genus : Sardinella
spesies : Sardinella lemuru

Gambar 1. Ikan Sarden (Sardinella sp)

Ikan Sarden merupakan kelompok ikan-ikan pelagis kecil, dari famili


Clupeidae yang lebih umum dikenal sebagai ikan herring. Famili Clupeidae terdiri
atas 160 spesies dan 50 genus. Kebanyakan hidup di laut tropis, tetapi ada yang
hidup di air tawar dan ada pula yang bersifat anadromus, artinya menuju sumber
air tawar untuk memijiah, sedangkan sejak juvenile menuju ke laut. Sardinella sp
berwarna biru kehijauan pada bagian punggung dan putih keperakan pada bagian
lambung, serta mempunyai sirip-sirip transparan. Panjang tubuh dapat mencapai
23 cm tetapi pada umumnya hanya 10 – 15 cm. Ikan sarden memiliki bentuk
tubuh yang pipih, sisik tebal, perut menonjol, sisik depan punggung sejajar
3
dengan punggung, dua jari sirip dubur terakhir membesar, sirip perut dengan satu
jari-jari tidak bercabang dan tujuh jari-jari bercabang (Khalishi 2011).

Universitas Sriwijaya
4

2.2. Habitat dan Penyebaran Ikan Sarden


Ikan sarden benyak ditemukan pada laut yang memiliki banyak karang pada
kisaran kedalaman 0-50 m. Ikan sarden banyak tersebar di perairan laut merah,
teluuk persia, pantai arika timur, madagaskar ke arah timur sampai indonesia, laut
arafura, perairan taiwan dan papua new guinea. Pada siang hari, kelompok ikan ini
dekat dasar perairan sementara ketika malam hari kelompok ikan ini bergerak
mendekati permukaan air dengan kelompok-kelompok yang terpisah. Terkadang
saat siang hari ketika cuaca mendung ikan ini muncul pula berkelompok di dekat
permukaan air. Penangkapan ikan ini biasanya dilakukan pada saat malam hari
ketika mendekati permukaan air dibantu dengan cahaya lampu. Jumlah yang besar
banyak terdapat di perairan pantai terutama pada saat terjadi upwelling di waktu
tertentu, banyak ditemukan di perairan teluk dan laguna (Samsyuldin, 2008).

2.3. Ciri Seksual Primer


Ciri seksual primer merupakan ciri seksual yang berhubungan secara
langsung dengan proses reproduksi, dalam hal ini adalah organ-organ reproduksi
dan hormon-hormon yang mempengaruhinya. Organ reproduksi yang
menghasilkan sel kelamin disebut gonad. Gonad ikan meliputi ovarium dan
pembuluhnya (oviduk) pada betina; serta testis dan pembuluhnya (spermduk)
pada jantan. Ovarium dan testis, biasanya berjumlah sepasang terletak membujur
didalam rongga perut terhubung dengan saluran gonad (spermduk atau oviduk)
yang selanjutnya ke arah luar melalui lubang genital (genital pore). Dalam
hubungan antara gonad dan salurannya serta ginjal dan salurannya, sebagian kecil
spesies ikan tidak memiliki oviduk yang sempurna contohnya pada ikan-ikan
salmonid sehingga telur mengumpul bebas di dalam rongga perut sebelum
dikeluarkan melalui lubang genital. Sebagian besar spesies ikan memiliki oviduk
yang sempurna dapat langsung mengeluarkan telur melalui lubang genital. Pada
umumnya kelamin ikan jantan dan betina dapat dibedakan dengan melihat saluran
kelaminnya. Pada ikan betina, telur dikeluarkan melalui oviduk (saluran telur)
yang terpisah dari saluran kencing (uretra); sedangkan pada ikan jantan, sperma
dikeluarkan melalui saluran sperma yang menyatu dengan saluran kencing (uretra)
yang umumnya berbentuk menonjol seperti penis mamalia. (Moeljanto, 2008).

Universitas Sriwijaya
5

2.4. Ciri Seksual Sekunder


Ciri seksual sekunder adalah ciri kelamin yang dapat ditandai dengan melihat
ciri-ciri fisik untuk membedakan ikan jantan dan betina. Namun, tidak semua
jenis ikan bisa dibedakan jenis kelaminnya hanya dengan melihat ciri-ciri
fisiknya. Jenis ikan yang memiliki morfologi (bentuk dan ukuran tubuh) yang
jelas berbeda antara ikan jantan dan betina maka ikan memiliki ciri dimorfisme
seksual. Sedangkan jenis ikan yang memiliki perbedaan warna jelas antara ikan
jantan dan betina maka ikan memiliki ciri dikromatisme seksual. Jenis ikan dapat
memiliki kedua ciri tersebut atau hanya salah satunya saja, atau tidak kedua-
duanya. Ciri seksual sekunder pada ikan jantan dan betina berkembang dengan
diferensiasi seksual yang terjadi. Seiring dengan perkembangan stadia ikan (larva-
benih-juvenil-dewasa), ciri kelamin sekunder berkembang menentukan status
kelamin ikan tersebut. Ikan jantan mengembangkan karakteristrik seksual yang
lebih ekstrim dari segi morfologi, warna, dan agresivitas, ini dipengaruhi hormon
androgen yang diproduksi oleh testis (Effendie, 2009).

2.5. Tingkat Kematangan Gonad Ikan


Selama proses reproduksi, sebagian besar hasil metabolisme tertuju pada
perkembangan gonad. Umumnya berat gonad pada ikan betina adalah 10-25% dan
pada ikan jantan 5-10% dari berat tubuh. Perkembangan ovarium menyebabkan
pertumbuhan ikan terhambat atau menjadi kurus pada fase reproduksi, karena
mempertahankan populasinya, kematangan gonad yang pertama terpaksa
dipercepat, sehingga ukuran ikan menjadi kecil. Perkembangan gonad ikan dibagi
atas dua tahap perkembangan utama, yaitu tahap perkembangan pertumbuhan
gonad hingga ikan mencapai tingkat dewasa kelamin (sexually mature) dan tahap
pematangan produk seksual (gamet). Tahap pertama berlangsung sejak telur
menetas atau lahir hingga mencapai dewasa kelamin dan tahap kedua berlangsung
setelah ikan dewasa. Proses kedua akan terus berlangsung dan berkesinambungan
selama fungsi reproduksi berjalan normal Semakin tinggi tingkat kematangan
gonad, semakin besar diameter telur, di dalam ovarium. Berdasarkan penelitian
pada setiap tingkat kematangan gonad (dari TKG I sampai TKG V) tertentu,
diameter telur didalam ovarium mempunyai kisaran ukuran tertentu ada ukuran
diameter yang paling banyak frekuensinya (Kordi, 2010).

Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Biologi Reproduksi Ikan ini dilaksanakan di Laboratorium Dasar-
Dasar Perikanan dan menggunakan aplikasi google meeting pada hari Rabu,
tanggal 03 bulan Maret 2021, pukul 15.00 WIB sampai dengan selesai.

3.2. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
3.2.1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Alat
No Nama Alat Jumlah Keterangan
1 Pisau 1 buah Untuk membedah

2 Sterofom 1 buah Alas pembedahan


3 Tisu 1 buah Lap saat pembedahan
4 Plastik 1 buah Alas steroform
5 mistar 1 buah Untuk mengukur morfometrik
6 kertas 1 lembar Untuk mencatat hasil pengukuran
7 Pena 1 buah Pencatat hasil penukuran
9 timbangan 1 buah Alat untuk menghitung berat ikan dan gonad
10. Tusuk gigi 1 buah Untuk membantu proses pengambilan gonad
11. Cawan Petri 1 buah Tempat meletakkan gonad

3.2.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
Tabel 2. Bahan
No Bahan Jumlah
1 Ikan Sarden Jantan 1 ekor
2 Ikan Sarden Betina 1 ekor

3.3. Cara Kerja


6 dari pengamatan ciri kelamin jantan dan betina, serta
Adapun prosedur kerja
pengambilan gonad pada ikan sardena (Sardinella lemuru):

Universitas Sriwijaya
7

3.3.1. Mencari Ciri Kelamin Primer


Adapun pengamatan ciri kelamin primer pada ikan yaitu potong sirip
ventral dan pektoral pada ikan. Buanglah semua sirip pada bagian yang akan
dibelah, lalu bedah ikan secara melingkar mulai dari anus sampai dibelakang sirip
ventral, hati-hati jangan sampai terkena organ dalamnya. Fillet bagian ikan yang
tidak terbedah sampai terlihat tulang belakangnya. Setelah itu ambil organ-organ
ikan dan cari gonad ikan tersebut. Kemudian amati gonad nya lalu catat hasilnya.
3.3.2. Mencari Ciri Kelamin Sekunder
Adapun pengamatan ciri kelamin sekunder pada ikan yaitu bedakan antara
ikan jantan dan ikan betina dengan melihat bentuk tubuhnya, warna, bentuk sirip,
besaran perutnya, dan ukurannya. Kemudian catat semua hasil pengamatan.
3.3.3. Indeks Kematangan Gonad (IKG)
Sebelum ikan dibedah, berat tubuh ikan ditimbang terlebih dahulu. Lalu
bedah ikan dan temukan gonadnya. Setelah gonad ikan diambil, kemudian
masing-masing gonad di timbang beratnya. Hitung nilai IKG dengan
menggunakan rumus berikut :
Bobot Gonad
IKG = x 100%
Bobot Tubuh
3.3.4. Tingkat Kematangan Gonad (TKG)
Amati ikan yang telah diperoleh, lalu amati ikan meliputi bentuk, warna,
ukuran, volume dan kondisi gonad. Lalu lihatlah tingkatan kematangan gonadnya
berdasarkan jurnal atau penelitian.
3.3.5. Pengamatan Inti Sel Telur
Ambil sampel gonad ikan betina lalu masukkan kedalam botol film.
Tambahkan larutan serra hingga menggenangi seluruh permukaan telur. Lalu
tutup botol film dan diamkan selama 15 menit. Amati letak inti sel telur dibawah
mikroskop.

Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Adapun hasil praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil sebagai
berikut:
4.1.1. Analisis Morfometrik
Tabel 4.1. Morfometrik Ikan Sarden (Sardinella lemuru)
No Berat(gr) Panjang Panjang Lebar Tinggi Panjang
Total Standar mulut (cm) Badan (cm) Kepala (cm)
(cm) (cm)
1 12,9 gr 9 cm 8 cm 1,5 cm 2 cm 3 cm
2. 11,27 gr 8,9 cm 7,5 cm 1,2 cm 1,8 cm 2,8 cm

4.1.2. Indeks Kematangan Gonad


Tabel 4.2. Indeks Kematangan Gonad Ikan Sarden (Sardinella lemuru)
No Berat Gonad (gr) Berat Tubuh (gr) Indeks Kematangan Gonad (IKG)
1. 3,0 12,25 23,25%

4.1.3. Tingkat Kematangan Gonad


No Jenis TKG Warna Bentuk
Kelamin
1. Ikan Sarden Perkembangan Merah Hati Dilindungi selaput pipih panjang
Betina II Terang dengan butiran telur bulat

Universitas Sriwijaya
9

4.2. Pembahasan
Pada Praktikum biologi reproduksi pengambilan dan pengamatan pada gonad
dapat diketahui bahwa pada ikan sarden betina dengan berat 12,9 g telah
memasuki tingkat kematangan gonad pada masa perkembangan tingkat dua.
Kemudian melakukan pengamtan ataupun pengenalan antara ikan jantan dan
betina yang bisa dilihat atau dibedakan dengan ciri primer dan sekunder. Ketika
ikan jantan sudah dewasa akan memperlihatkan perubahan morfometrik yakni
berupa tonjolan pada dahi, serta bibir yang tebal. Selain itu, juga ikan jantan
memperlihatkan perilaku seksual dengan membengkokkan badannya ketika
dipegang dan diberikan sedikit getaran, hal tersebut dapat dijadikan salah satu
cara untuk membedakan antara jantan dan betina (Febrianti et al.,2016).
Menurut jurnal Universitas Airlangga ciri kelamin ikan jantan dan betina
dimana ciri primer pada ikan yaitu ciri seksual yang berhubungan secara langsung
dengan proses reproduksi. Pada organ-organ reproduksi dan hormon-hormon yang
mempegaruhinya. Organ reproduksi yang menghasilkan sel kelamin yaitu gonad.
Pada ciri sekunder itu bisa dilihat atau diamati dengan ciri fisik yang terdapat pada
ikan sarden betina dengan kondisi tubuh yang lumayan besar dan keadaan perut
yang sedikit mengembung. Pada saat pengamatan di Laboratorium, ikan sarden
betina jauh lebih besar perutnya dibandingkan ikan jantan.
Pada pengamatan ini lumayan masih sulit untuk membedakan mana ikan
yang sudaang matang gonad dengan yang belum. Kedua Ikan dibeda untuk
diambil dan diamati gonadnya. Terbukti pada ikan praktikum yang dimana
ukurannya tidak jauh berbeda tetapi hasil seksualnya sangat berbeda. Pada ikan
betina itu mendapatkan berat 12,9 dan panjang 9 ikan tersebut mendapatkan sel
telur atau sel sperma dengan berat gonad 3,0 g dengan IKG 23,25%. Menurut
Effendi, 2002. Tingkata indeks kematangan gonad tersebut sudah masuk dalam
fase perkembangan tingkat dua. Sedangkan pada ikan jantan dengan berat 11,33
dan panjang 7,5 tidak mendapatkan gonad atau belum memiliki se telur atau sel
sperma. Dari hasil yang didapatkan menyatakan bahwa ukuran pada ikan tidak
tidak menjadi patokan ian tersebut sudah matang gonad atau belum. Bawasanya
pada setiap ikan itu pasti memiliki sel telur atau sel sperma, akan tetapi hanya saja
belum bisa untuk menentukan tingkat dan indeks kematangan gonad tersebut. Dan

Universitas Sriwijaya
10

pada sel telur yang didapatkan tidak memungkinkan untuk dihitung satu-persatu
karena gonad tersebut hanya ditimbang lalu dihitung bedasarkan rumus. Beda
dengan hasil praktikum kelompok yang lain yang bisa dihitung satu-persatu
dengan membagi empat gonadnya. Kemudian dibantu dengan tusuk gigi dan
aquaest untuk memudahkan pemisahan telur dan menjaga telur agar tidak pecah.
Dengan dibaginya gonad menjadi empat akan memudahkan dalam menghitung
jumlah telur yang bisa mencapai ribuan butir telur dengan cara metode tersebut
maka telur yang didapatkan terhitung dengan mudah.

Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Ciri kelamin ikan jantan dan betina dapat di bedakan dengan melihat saluran
kelaminnya, pada kelamin betina terdapat dua saluran, saluran telur (oviduk)
dan saluran kencing (uretra), pada jantan memiliki satu saluran kencing
(urerta) yang umum berbentuk menonjol.
2. Faktor yang mempengaruhi IKG tersebut lingkungan, Suhu, Salinitas,
Kualitas air, dan Nutrisi.
3. Dari ketiga ikan sarden berat gonad yang paling besar 3,0 dan IKG nya 4,33%.
4. Dari ketiga ikan serden tersebut semuanya belum memiliki gonad yang siap
memijah, dengan yang tertinggi di TKG 2.
5. Ikan tersebut memiiki berat gonad yang berbeda walupun ukurannya sama.

5.2. Saran
Ketika praktikum harus diperhatikan pada saat pengambilan gonadnya,
karena jangan sampai gonadnya pecah sehingga tidak terlihat seperti gonad, hal
ini bisa menyebabkan praktikkan bingung dan menganggap pada ikan tersebut
tidak memiliki gonad. Jika dibaca dari jurnal-jurnal yang ada setiap ikan itu pasti
memiliki gonad, namun mungkin dengan letak nya yang agak sedikit berbeda
sehingga kita harus benar benar mencari dan membedakan antara gonad dengan
organ-organ lainnya.

11

Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Effendy, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Nusatama. Bogor.


Effendi. 2009. Biologi Perikanan. Jakarta : Pustaka Nusantara.
Khalishi. 2011. Pengenalan Morfologi Ikan. Medan : Gembira Senja
Kordi. 2010. Tingkat Kematangan Gonad Ikan. Bogor : IPB Press.
Moeljanto. R. P, Sumpeno, Soekirno. 2008. Usaha Peningkatan Mutu Ikan
Sardine Kaleng. Jurnal Penelitian Teknologi Pengolahan Hasil
Perikanan No (1):16-33.
Purdom, C. E. (1993). Genetics and fish breeding (Vol. 8). Springer Science &
Business Media
Samsyuldin. 2008. Habitat Ikan di Perairan.Jakarta : Pustaka Nusantara..
LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1. Gonad Ikan Betina Gambar 2. Pengukuran Ikan

Gambar 3. Pengukuran Ikan Gambar 4. Ikan Betina dan Jantan

Anda mungkin juga menyukai