Kelompok 1
Universitas Sriwijaya
2
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum adalah agar dapat mengidentifikasi individu
jantan dan betina berdasarkan ciri kelamin primer dan ciri kelamin
sekunder serta dapatmempelajaricarapengambilan,
pengawetandanpengamatan gonad pada ikan sarden (Sardinella sp).
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
4
Universitas Sriwijaya
5
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODE PRAKTIKUM
3.2.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
Tabel 2. Bahan
No Bahan Jumlah
1 Ikan Sarden Jantan 1 ekor
2 Ikan Sarden Betina 1 ekor
Universitas Sriwijaya
7
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Adapun hasil praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil sebagai
berikut:
4.1.1. Analisis Morfometrik
Tabel 4.1. Morfometrik Ikan Sarden (Sardinella lemuru)
No Berat(gr) Panjang Panjang Lebar Tinggi Panjang
Total Standar mulut (cm) Badan (cm) Kepala (cm)
(cm) (cm)
1 12,9 gr 9 cm 8 cm 1,5 cm 2 cm 3 cm
2. 11,27 gr 8,9 cm 7,5 cm 1,2 cm 1,8 cm 2,8 cm
Universitas Sriwijaya
9
4.2. Pembahasan
Pada Praktikum biologi reproduksi pengambilan dan pengamatan pada gonad
dapat diketahui bahwa pada ikan sarden betina dengan berat 12,9 g telah
memasuki tingkat kematangan gonad pada masa perkembangan tingkat dua.
Kemudian melakukan pengamtan ataupun pengenalan antara ikan jantan dan
betina yang bisa dilihat atau dibedakan dengan ciri primer dan sekunder. Ketika
ikan jantan sudah dewasa akan memperlihatkan perubahan morfometrik yakni
berupa tonjolan pada dahi, serta bibir yang tebal. Selain itu, juga ikan jantan
memperlihatkan perilaku seksual dengan membengkokkan badannya ketika
dipegang dan diberikan sedikit getaran, hal tersebut dapat dijadikan salah satu
cara untuk membedakan antara jantan dan betina (Febrianti et al.,2016).
Menurut jurnal Universitas Airlangga ciri kelamin ikan jantan dan betina
dimana ciri primer pada ikan yaitu ciri seksual yang berhubungan secara langsung
dengan proses reproduksi. Pada organ-organ reproduksi dan hormon-hormon yang
mempegaruhinya. Organ reproduksi yang menghasilkan sel kelamin yaitu gonad.
Pada ciri sekunder itu bisa dilihat atau diamati dengan ciri fisik yang terdapat pada
ikan sarden betina dengan kondisi tubuh yang lumayan besar dan keadaan perut
yang sedikit mengembung. Pada saat pengamatan di Laboratorium, ikan sarden
betina jauh lebih besar perutnya dibandingkan ikan jantan.
Pada pengamatan ini lumayan masih sulit untuk membedakan mana ikan
yang sudaang matang gonad dengan yang belum. Kedua Ikan dibeda untuk
diambil dan diamati gonadnya. Terbukti pada ikan praktikum yang dimana
ukurannya tidak jauh berbeda tetapi hasil seksualnya sangat berbeda. Pada ikan
betina itu mendapatkan berat 12,9 dan panjang 9 ikan tersebut mendapatkan sel
telur atau sel sperma dengan berat gonad 3,0 g dengan IKG 23,25%. Menurut
Effendi, 2002. Tingkata indeks kematangan gonad tersebut sudah masuk dalam
fase perkembangan tingkat dua. Sedangkan pada ikan jantan dengan berat 11,33
dan panjang 7,5 tidak mendapatkan gonad atau belum memiliki se telur atau sel
sperma. Dari hasil yang didapatkan menyatakan bahwa ukuran pada ikan tidak
tidak menjadi patokan ian tersebut sudah matang gonad atau belum. Bawasanya
pada setiap ikan itu pasti memiliki sel telur atau sel sperma, akan tetapi hanya saja
belum bisa untuk menentukan tingkat dan indeks kematangan gonad tersebut. Dan
Universitas Sriwijaya
10
pada sel telur yang didapatkan tidak memungkinkan untuk dihitung satu-persatu
karena gonad tersebut hanya ditimbang lalu dihitung bedasarkan rumus. Beda
dengan hasil praktikum kelompok yang lain yang bisa dihitung satu-persatu
dengan membagi empat gonadnya. Kemudian dibantu dengan tusuk gigi dan
aquaest untuk memudahkan pemisahan telur dan menjaga telur agar tidak pecah.
Dengan dibaginya gonad menjadi empat akan memudahkan dalam menghitung
jumlah telur yang bisa mencapai ribuan butir telur dengan cara metode tersebut
maka telur yang didapatkan terhitung dengan mudah.
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Ciri kelamin ikan jantan dan betina dapat di bedakan dengan melihat saluran
kelaminnya, pada kelamin betina terdapat dua saluran, saluran telur (oviduk)
dan saluran kencing (uretra), pada jantan memiliki satu saluran kencing
(urerta) yang umum berbentuk menonjol.
2. Faktor yang mempengaruhi IKG tersebut lingkungan, Suhu, Salinitas,
Kualitas air, dan Nutrisi.
3. Dari ketiga ikan sarden berat gonad yang paling besar 3,0 dan IKG nya 4,33%.
4. Dari ketiga ikan serden tersebut semuanya belum memiliki gonad yang siap
memijah, dengan yang tertinggi di TKG 2.
5. Ikan tersebut memiiki berat gonad yang berbeda walupun ukurannya sama.
5.2. Saran
Ketika praktikum harus diperhatikan pada saat pengambilan gonadnya,
karena jangan sampai gonadnya pecah sehingga tidak terlihat seperti gonad, hal
ini bisa menyebabkan praktikkan bingung dan menganggap pada ikan tersebut
tidak memiliki gonad. Jika dibaca dari jurnal-jurnal yang ada setiap ikan itu pasti
memiliki gonad, namun mungkin dengan letak nya yang agak sedikit berbeda
sehingga kita harus benar benar mencari dan membedakan antara gonad dengan
organ-organ lainnya.
11
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA