Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR BUDIDAYA PERIKANAN

PERSIAPAN WADAH BUDIDAYA ( KOLAM SEMEN )

OLEH:

MARIN SINTA SYAHPUTRI

NPM:

(20744047)

KELAS B

JURUSAN PETERNAKAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persiapan wadah adalah langkah awal dalam kegiatan budidaya ikan, yaitu
menyiapakan segala sesuatu yang berkaitan dengan keberlangsungan
pemeliharaan ikan agar dapat tumbuh sehat dan optimal, sejak benih di tebar
sampai saatnya ikan tersebut dipanen.

Persiapan wadah merupakan hal yang sangat penting karena akan


mempengaruhi hasil dari kegiatan budidaya ikan. Wadah yang akan dipersiapkan
harus memenuhi persyaratan kelayakan serta kebersihannya sehingga harus
dipersiapkan dengan baik dan cermat.Seringkali terjadi kegagalan karena
persiapan wadah budidaya yang tidak dilakukan dengan baik .

Dalam praktikum ini diharapkan dapat menambah wawasan dan


keterampilan dalam persiapan wadah budidaya (kolam semen) berupa prosedur
dalam:
1. Pencucian
2. Pengeringan
3. Pengapuran

Kegiatan praktikum ini diharapkan dapat memberikan pemahaman terkait


poin-poin diatas disaat pembelajaran dilakukan secara daring.

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dilakukannya praktikum ini di antaranya ialah :

1. Mengetahui langkah-langkah dalam persiapan wadah budidaya.


2. Mengetahui prosedur kerja dalam pencucian wadah budidaya ( kolam
semen).

3. Mengetahui prosedur kerja dalam pengeringan wadah budidaya


(kolam semen).

4. Mengetahui prosedur dalam pengapuran wadah budidaya (kolam


semen ).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sekilas tentang Kolam Semen

Kolam semen adalah kolam yang bagian dasar dan pematangnya berupa
beton.Beberapa petani juga memilih kolam semen karena perawatannya
cenderung lebih gampang. Karena bagian dasarnya dilapisi oleh bahan yang solid,
air di dalam kolam ini tidak bersentuhan langsung dengan tanah.

Untuk kolam ini umumnya denganluasan 100 m², lebar pematang cukup
dibuat dengan lebar 30-40 cm dengan ketinggian 1-1,5 m, dan ketinggian air 60-
100 cm. Kolam semen ini bersifat permanen sehingga untuk kegiatan budidaya
ikan dalam jangka waktu panjang sangat cocok untuk diterapkan.

Kolam semen mempunyai sejumlah keunggulan meliputi :

1. Sistem sirkulasi pengairan kolam bisa dibuat semaksimal mungkin, baik


untuk keperluan pengeringan atau pun perawatan.

2. Daya tahannya lebih lama, tidak mudah rusak, dan tidak gampang terkikis
atau mengalami kebocoran.

3. Perawatannya lebih mudah dan biaya yang diperlukan pun lebih murah.

4. Bentuknya bisa dibuat sedemikian rupa dengan tingkat ketebalan dinding


yang relatif tipis untuk mengoptimalkan ketersediaan lahan.

5. Ketinggian kolam bisa dibangun di atas ketinggian rata-rata permukaan air


tanah.

6. Spesifikasi kolam dapat dibuat sedetail mungkin.

7. Proses pengeringannya lebih cepat berkisar antara 1-2 hari.

8. Potensi predator bersarang di dalam kolam bisa dicegah.


Sedangkan kelemahandari kolam semen yaitu :

1. Kondisi kolam yang tidak alami memaksa kontrol pH dan suhu air harus
dilakukan secara rutin.

2. Pertumbuhan pakan alami ikan seperti plankton dan hewan renik tidak bisa
maksimal.

3. Biaya pembangunannya lebih mahal dibandingkan dengan jenis kolam-


kolam yang lain.

4. Dibutuhkan adaptasi yang tinggi oleh ikan agar dapat bertahan hidup di
lingkungan kolam.

5. Pertumbuhan ikan yang dibudidayakan di dalamnya lebih lambat karena


potensi tingkat stresnya lebih tinggi.

2.2 Pencucian dan Sanitasi Kolam Semen

Wadah yang akan digunakan untuk budidaya ikan (bak) sebelum


digunakan dibersihkan dari kotoran yang menempel, agar tidak terdapat sisa-sisa
kotoran yang dapat menyebabkan pembawa penyakit.

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup sehat dan


bersih dengan maksud mencegah ikan bersentuhan langsung dengan kotoran dan
bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan
meningkatkan kesehatan ikan yang akan dipelihara.

Sanitasi kolam semen uumnya dengan menyikat seluruh permukan dan


dinding wadah menggunakan detergen,chlorin 200 ppm,Malachite Green 100
ppm,Formalin 25 ppm dan Alcohol 70%.

Tetapi pada praktikum persiapan wadah tidak menggunakan bahan kimia


namun hanya sekedar disikat hingga bersih.
2.3 Pengeringan Kolam Semen

Pengeringan kolam semen biasanya dilakukan selama 2-3 hari untuk


mengeringkan air sisa sehingga wadah benar-benar kering dan tidak
berbau.Pengeringan kolam dilakukan di bawah sinar matahari atau didiamkan
pada ruangan terbuka.

2.4 Pengapuran

Pengapuran adalah salah satu bentuk dari remediasi selain pengoksidasian


dan pembìlasan tanah Untuk mengatasi Permasalahan utama pada tambak tanah
sulfat masam antara lain: pH rendah (S 3,5); kurang tersedia fosfor (P), kalsium
(Ca), dan magnesium kandungan unsur molibdium (Mo) dan besi (Fe) serìng
berlébihan sehingga dapat meracuni organisme; serta kelarutan aluminium (Al)
sering tinggi sehingga merupakan penghambat ketersediaan P. Penambahan
pupuk, terutama yang mengandung P sering tidak bermanfaat pada tanah masam
ini bila unsur-unsur toksìk sepertì AI, Fe, dan Mn tidak diatasi.

Pengapuran kolam dapat dikakukan dengan 3 cara:

1) Pengapuran dasar kolam yang sedang dikeringkan.

2) Pengapuran dalam keadaan kolam terisi air dan ikan.

3) Pengapuran pada aliran air yang masuk.

Adapun tujuan dari penapuran ialah:

1) Menstabilkan pH air

2) Meningkatkan alkalinitas air sehingga produktivitas kolam tinggi.

3) Meningkatkan mineral dalam dasar kolam.

4) Memberantas hama dan pathogen ikan yaitu sebagai desinfektan.

Jenis-jenis kapur yang dapat digunakan:


1) Kaput Pertanian (CaCO3)

2) Kapur Tohor /kapur mati (Ca(OH)2)

3) Kapur bakar (CaO)

4) Kalsium Sianida (CaCN2)

Pengapuran juga dapat dilakukan apabila:

1) Tanah dan air kolam memiliki pH sangat rendah (asam).

2) Alkalinitas Rendah.

3) Dasar kolam terlalu banyak lumpur.

4) Kandungan bahanorganik sangat tinggi.

5) Adanya benih penyakit,parasit dan hama ikan.

Pengapuran untuk kolam semen dan terpal dilakukan dengan cara dinding
kolam dan dasar terpal di kuas dengan kapur yang telah dicampur air. Kapur yang
sering digunakan adalah kapur pertanian atau dolomite dengan dosis
60gr/m2.Setelah proses pengapuran diamkan selama 5-7 hari.
BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan praktikum dilaksanakan pada hari Selasa,24


November 2020.Pelaksanaan praktikum dilakukan pada pukul 10.00 s/d pukul
12.00 WIB.Lokasi praktikum bertempatkan di Laboratorium A.

3.2 Alat dan Bahan

Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum:

1. Pencucian Wadah:

• Selang:untuk mengalirkan air ke dalam kolam.

• Air mengalir : sebagai media pembesih

• Baju warepack dan sepatu boot: untuk melindungi tubuh agar tidak
basah

• Sikat atau spoon kasar:untuk menggosok dinding dan permukaan


dasar kolam.

• Pel karet :untuk mendorong air bekas cucian kesaluran outlet


kolam.

2. Pengeringan Kolam:

Saat pengeringan kolam hanya memanfaatkan panas matahari dan udara


terbuka karena keadaan kolam yang terbuka.

3. Pengapuran Kolam:

• Kapur Dolomit
• Timbangan digital

• Masker

• Sarung tangan

3.3 Prosedur Praktikum

Prosedur pelaksanaan praktikum yang dilakukan adalah sebagai berikut:

• Sebelumnya kolam dikeringkan terlebih dahulu agar memudahan dalam


membersihkannya.

• Persiapkan alat dan bahan seperti sikat dan pel karet yang akan digunakan
untuk membersihkan permukaan kolam dari kotoran yang msih
menempel.Gunakan baju warepack dan sepatu boot .

• Siapkan air mengalir kedalam kolam sebagai media pembersih.

• Sikat permukaaan kolam secara menyeluruh,sesekali bilas menggunakan


air mengalir agar kotoran terbawa air dan bagian yang belum bersih dapat
terlihat .Apabila masih ada kotoran yang menempel sikat kembali hingga
bersih.

• Gunakan pel karet untuk mendorong air kotor bekas yang menggenang di
permukaan dasar kolam ke arah outlet.

• Lakukan pembilasan secara berkala agar kolam benar-benar bersih.

• Kolam yang telah bersih dikeringkan atau di diamkan selama 2-3 hari
pada ruangan terbuka .

• Setelah kolam dikeringkan,dilanjutkan dengan pengapuran.Sebelumnya


kolam diukur luasnya dan tentukan kebutuhan kapur dengan cara
mengalikan luas kolam dengan dosis kapur dengan rumus sebagai berikut:

Kebutuhan kapur: Luas kolam x dosis kapur

Dosis kapur untuk pengapuran kolam semen yaitu 60gr/m2


• Setelah menentukan jumlah kapur yang dibutuhkan,timbang kapur sesuai
dengan kebutuhan.

• Gunakan masker dan sarung tangan saat akan menebar kapur untuk
menjaga agar kapur tidak terhirup dan mengenai anggota tubuh secara
langsung .

• Tebar kapur secara merata keseluruh permukaan kolam dengan


memperhatikan arah angin .

• Setelah pengapuran kolam dibiarkan selama 5-7 hari.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tahap Persiapan Kolam Selanjutnya

Setelah tahap pencucian,pengeringan dan pengapuran kolam semen,dapat


dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu pemupukkan dan pengisian air.Pemupukkan
dilakukan agar pada saat kegiatan budidaya air menjadi subur sehingga dapat
menyediakan pakan alami .

Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk kompos maupun pupuk kimia
seperti Urea,NPK dan ZA. Pemberian pupuk yang benar dapat berperan baik
untuk pertumbuhan pakan alami yang bermanfaat bagi perkembangan benih ikan
yang akan dipelihara.

Setelah pemupukkan dilakukan ,kolam dapat diisi dengan air setinggi 30-
50 cm lalu diamkan selama 7 hari agar tumbuh pakan alami dan air
dapatditambahkan kembali menjadi 100-120 cm. Kemudian benih ikan dapat
ditebar setelah persiapan kolam selesai.
BAB V

KESIMPULAN

Persiapan wadah pada kolam semen dilakukan dengan tahap pencucian


,pengeringan dan pengapuran.Namun tidak hanya selesai pada tahap pengapuran
melainkan masih ada tahap selanjutnya yaitu pemupukkan dan penebaran benih
yang akan dipelihara.

Pencucian kolam bertujuan untuk membersihkan kolam dari kotoran yang


menempel pada permukaan dinding dan dasar kolam.pengeringan kolam
dilakukan selama 2-3 hari baik dengan bantuan sinar matahari maupun dibiarkan
pada ruangan terbuka .

Pengapuran kolam dilakukan setelah pengeringan dengan tujuan


menstabilkan pH,meningkatkan alkalinitas,meningkatkan mineral dan sebagai
desinfektan.
DAFTAR PUSTAKA

http://agribisnisperikanansmkn36jkt.blogspot.com/2011/09/persiapan-wadah.html

https://www.jitunews.com/read/13246/fungsi-sanitasi-pada-budidaya-ikan

https://pdfslide.tips/documents/kolam-semen.html

https://www.dictio.id/t/apa-kelebihan-dan-kekurangan-kolam-semen-untuk-
ikan/108132/2

https://www.academia.edu/36338293/Budidaya_Ikan_di_Kolam_Semen

https://rumahfauna.com/budidaya-ikan-nila-di-kolam-
beton/#:~:text=Persiapan%20Kolam,-
kolam%20beton%20ikan&text=Persiapan%20pertama%20yang%20harus%20dip
erhatikan,dan%20diamkan%20lagi%20beberapa%20hari.

Anda mungkin juga menyukai