Anda di halaman 1dari 10

MATA KULIAH AQUACULTURE ENGINEERING

- PENGERJAAN LAHAN BUDIDAYA -


Tholibah Mujtahidah, S.Pi., M.P.

(2020) Program Studi Akuakultur


Fakultas Pertanian - Universitas Tidar
PENDAHULUAN

Budidaya
monokultur
maupun
polikultur
Ekosistem~
Konstruksi Siklus nitrogen
kurang optimal (Nitrifikasi dan
denitrifikasi)

Kolam
tanah
POND TYPES

1. Kolam galian
• hanya sebuah lubang di tanah yg diisi air (jarang digunakan)

2. Kolam tanggul
• Jenis kolam yg umum digunakan.
• Tanggul atas permukaan tanah, antara (atas dan bawah) tanah serta bawah
dasar tanah

3. Kolam DAS
• Konstruksinya lebih sederhana (bukan tipe kolam yg umum digunakan)
DRAINABLE AND NON-DRAINABLE POND

Drainable pond
• Keuntungan: proses panen dan pengendalian kolam lebih efektif dan lebih mudah

Non-Drainable pond
• Keuntungan: biaya sangat rendah
POND LAYOUT

Seri

Penataan kolam penting agar optimal pd pemanfaatan area, efisien


transportasi, penanganan ikan dan (akhirnya) penanganan pakan.
Tata
Letak
Kolam

Radial Paralel
TATA LETAK KOLAM

 Dapat menurunkan kualitas air


 Terjangkit patogen penyakit

 Tiap kolam terdapat inlet dan outlet


 Meminimlisir patogen penyakit

 Penanganan ikan sangat baik dan mudah


 ukuran kolam bertambah dengan jari-jari lingkaran
Persiapan Lahan Untuk Budidaya

Pengeringan •Cara: membuang seluruh air kolam. Keringkan dg terik sinar matahari sampai terlihat retak (selama 4 – 7 hari).
•Tujuan: untuk membunuh hama dan bibit penyakit, memperbaiki struktur tanah dasar dan membuang gas beracun

Perbaikan pematang •Cara: menutup seluruh permukaan pematang dengan tanah dasar, agar semua bocoran dalam pematang tertutup.
•Tujuan: agar kolam terbebas dari bocoran, shg bila diisi air, ketinggian air dan kesuburannya dapat dipertahankan.

Pengolahan tanah dasar •Cara: mencangkul seluruh bagian dasar kolam, tapi tidak terlalu dalam.
•Tujuan: agar tanah dasar kedap air, strukturnya baik dan higienis.

Perbaikan kemalir/caren •Cara: menarik 2 buah tali plastik dari pintu pemasukan ke pintu pengeluaran. Jarak 40 - 50 cm. Digali 5 – 10 cm
•Tujuan: memudahkan saat pemanenan. Depan lubang pengeluaran dibuat kobakan dg p=1,5 m, l=1m, t=20cm

Pengapuran •Cara: menyiramkan/menabur air kapur pertanian (dosis 60 gr/m2) ke seluruh bag tanah dasar dan pematang
•Tujuan: untuk meningkatkan produktivitas tanah, terutama pH dan alkalinitasnya

Pemupukan •Cara: menebar pupuk ke seluruh tanah dasar kolam


•Tujuan: untuk menumbuhkan pakan alami agar kolam menjadi subur.

Pengairan •Cara: kolam diisi air selama 4 – 6 hari. menutup pintu pengeluaran air dg 3 – 4 buah papan (10cm), buka aliran
•Tujuan: sbg media hidup organisme yg dibudidayan
Cara menghitung kebutuhan dolomit, pupuk, dll

1 ppm = 1 mg/L = 1 g/Ton = 1 g/M3 air


= 1 kg/1000 M3 = 1 kg/Ha, dgn air 10 cm
= 10 kg/Ha tambak kedalaman air 1 m
= 10 Liter/Ha tambak, dgn air 1 m

5 ppm = 50 kg/Ha tambak kedalaman air 1 meter


= 25 kg/Ha tambak, dgn air 50 cm (dolomit)

• 20 ppm = 20 kg/Ha tambak, dgn air 10 cm (saponin)


TINDAKAN PRAKTIS PENCEGAHAN PENYAKIT UDANG BERDASARKAN WARNA AIR TAMBAK

Atmomarsono (2018)
Selamat Belajar..
Semoga Sukses..

Anda mungkin juga menyukai