Anda di halaman 1dari 10

ARLINDO

( ARUS LINTAS INDONESIA )


DISUSUN OLEH :

ARIF SAEFUDIN (1810801066)

LUCKY SIGIT A (1810801015)

M. NOVAN D (1810801035)

MUHAMMAD HANIF (1810801017)


DEFINISI

Arlindo adalah sistem arus termoklin yang mengalir dari Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia
melalui berbagai selat, subbasin, dan laut di perairan dalam Laut Indonesia, dan sebagai cabang utama
arus dari sirkulasi termohalin global yang membawa massa air hangat dan lebih asin dari Pasifik (Gordon
1986).
Adanya perbedaan tinggi paras laut antar samudera, dimana paras laut Pasifik lebih tinggi dari pada
Hindia merupakan salah satu penggerak Arlindo. Perbedaan tinggi paras laut ini bervariasi secara
musiman (Wyrtki, 1961), dimana dalam periode Musim Barat laut (Oktober–Maret), tinggi paras laut
mencapai minimum (kurang dari 10 cm), sedangkan dalam Musim Tenggara (Mei–September) tinggi
paras laut maksimum sekitar 28 cm. Perbedaan tinggi paras laut ini mengakibatkan volume angkutan
(transport)
SIRKULASI UMUM ARUS PERAIRAN INDONESIA
Pada buku Menguak Arus lintas indonesia tahun ( Pranowo, W.S. et al ) 2005 di tuliskan bahwa Menurut Ilahud
dan Nontji (1999), di wilayah perairan Indonesia mengalir dua sistem arus utama, yaitu: Arus Monsun Indonesi
(ARMONDO) dan Arus Lintas Indonesia (ARLINDO). Armondo mengalir secara rata-rata dari Laut Cina Selatan
masuk ke Laut Jawa lewat Laut Natuna dan Selat Karimata. Dari Laut Jawa Armondo meneruskan alirannya ke
laut-laut jeluk, yakni Laut Flores dan Laut Banda. Sistem angin Pasat Timurlaut (Northeast Trade Wind) dan
Pasat Tenggara (Southeast Trade Wind) merupakan penyebab utama timbulnya sistem arus katulistiwa yang
terdiri Arus Katulistiwa Utara dan Arus Katulistiwa Selatan yang bergerak ke arah barat, dan Arus Sakal
Katulistiwa yang bergerak ke arah timur Konvergensi dari aliran katulistiwa yang kuat di sebelah barat
katulistiwa Pasifik akan diimbangi dengan aliran ke arah timur yang kemudian menjadi bagian dari sirkulasi
Katulistiwa Pasifik, yakni Arus Sakal Katulistiwa Utara (North Equatorial Counter current / NECC). Wyrtki (1961
menyimpulkan bahwa dari permukaan hingga kedalaman 500 m, Arlindo yang mengalir dari samudera Pasifi
ke Hindia, berasal dari Arus Mindanao (Mindanao Current, MC).
KONDISI BATIMETRI PERAIRAN BARAT INDONESIA

Arus lintas Indonesia (ARLINDO) adalah aliran massa air yang berbentuk
arus laut dari Samudra Pasifik menuju Samudra Hindia dan mengalir di bagian
laut jeluk di kawasan timur kepulauan Indonesia. ARLINDO ini melewati
hamparan pulau. besar dan kecil di wilayah perairan Indonesia Timur yang
memiliki struktur batimetri yang menunjukkan adanya palung yang jeluk, basin
laut dan tak terhitung kepulauan karang, sehingga Arlindo-nya memiliki
dinamika dan pergerakan massa air yang komplek di kawasan tersebut.
GAMBAR BAROMETRI YANG DILEWATI ARLINDO
GAMBAR LINTASAN ARUS LAUT INDONESIA
SISTEM ARUS PERMUKAAN DI SEKITAR ARLINDO

Massa air dari ARLINDO menurut morey, et al. (1999) berasal dari masa air pasifik utara sebanyak 92% dan
massa air pasifik selatan sebanyak 8 %. Massa air dari Samudra Pasifik selatan yang masuk ke perairan
indonesia dibawa oleh arus pantai papua yang merupakan perpanjangan dari Arus Katulistiwa Selatan Pasifik,
yang kemudian mengalir bersama Arus Sakal Katulistiwa. Sedangkan arus yang membawa massa air dari
samudra pasifik utara adalah Arus Utara Katulistiwa menuju ke arah barat lalu bercabang ke utara menjadi
awal arus kurushio dan yang ke selatan menjadi arus mindanao. Massa air dari samudra pasifik utara juga
masuk ke jalur ARLINDO dari lintasan sebelah selatan laut sulu yang melewati dari laut cina selatan. Selain itu,
sebagian Arus Mindanao yang mengalir ke selatan, ada yang berbelok arah di sekitar pusaran mindanao dan
menjadi arus sakal katulistiwa. Sebagian besar masa air Arlindo kemudian keluar menuju ke samudra Hindia
melalui pintasan timor, dengan transpor yang kecil melalui laut sawu dan selat lomok.Berikut adalah gambar
vektor permukaan di sekitar Arlindo.
VEKTOR PERMUKAAN DISEKITAR ARLINDO
JALUR DAN TRANSPORT ARLINDO

Pada buku Menguak Arus lintas indonesia tahun ( Pranowo, W.S. et al ) 2005 di tuliskan bahwa Dari hasil
penelitian terakhir, Gordon et al. (2002) membuat pola jalur lintasan ARLINDO (Gambar 2.4). Garis panah
tebal merepresentasikan Air Sentral Pasifik Utara yang menyebar pada lapisan termoklin (North Pacific
Thermocline water), panah putus-putus merepresentasikan Air Sentral Pasifik Selatan (South Pacific Central
Water) yang menyebar pada lapisan termoklin. Transpor dalam satuan Sverdrup (106 m3s-1) diberikan dalam
warna merah. 10,5 Sv dalam huruf italics adalah penjumlahan dari aliran melalui selatselat di Nusa Tenggara
(Selat Lombok, Selat Ombai). Panah putih mempresentasikan kelimpahan air yang lebih berat dari Pasifik
melintasi terusan limatofola menuju laut Banda dengan transport berkisar 1 Sv ( van aken 1988). Terlihat bahwa
jalur utama lintasan Arlindo mengalir dengan cabang utamanya melewati Selat Makassar, kemudian berbelok
ke timur melewati selat flores dan laut banda. Di bagian tenggara laut banda arus berbelok ke selatan dan ke
barat daya, menyusur pantai utara masuk lewat selat ombai dan pantai sepanjang pintasan timor dan terus ke
samudra hindia.
SEKIAN TRIMAKASIH

“Gagal itu urusan nanti Yang paling”


penting yakni kita berani untuk
mencoba dan mencoba.
- unknown

Anda mungkin juga menyukai