Anda di halaman 1dari 3

Mata Pelajaran : Teknik Pendederan Komoditas Perikanan Air Tawar

Menerangkan prosedur teknik pendederan komoditas perikanan di kolam

1. Pengertian teknik pendederan komoditas perikanan di kolam


Teknik pendederan komoditas perikanan di kolam adalah cara pemeliharaan benih
ikan ke tempat pembesaran sementara menggunakan wadah berupa kolam dengan
pengaturan suasana air yang ketat (baik derajat keasaman, kebersihan, suhu, kadar
oksigen), setelah hewan ikan ini cukup besar maka siap untuk disebar/ditebar ke kolam
pembesaran
Adapun yang dimaksud dengan Kolam dalam bahasa Inggrisnya pond adalah suatu
wadah yang dapat menampung air dalam luasan yang terbatas, sengaja dibuat oleh
manusia dengan cara melakukan penggalian tanah pada lahan tertentu dengan
kedalaman rata-rata berkisar antara 1,5 – 2,0 m dan sumber air bermacam-macam.
(gusrina, 2008, buku smk jilid 1)
Jenis-jenis kolam dapat dibedakan berdasarkan sistem budidaya yang akan
diterapkan dan sumber air yang digunakan. Berdasarkan sistem budidaya yang
digunakan kolam dikelompokkan menjadi :
1. Tradisional / ekstensif, kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu
kolam yang keseluruhan bagian kolamnya terbuat dari tanah (Gambar 1).
2. Semi intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang bagian
kolamnya(dinding pematang) terbuat dari tembok sedangkan dasar kolamnya
terbuat dari tanah (Gambar 2).
3. Intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang keseluruhan bagian kolam
terdiri dari tembok (Gambar 3).

Gambar 1. Kolam tanah

Gambar 2. Kolam semiintensif


Gambar 3. Kolam Intensif

Jenis-jenis kolam berdasarkan sumber air yang digunakan adalah kolam air mengalir
(running water) dengan sumber air berasal dari sungai atau saluran irigasi dimana pada
kolam tersebut selalu terjadi aliran air yang debitnya cukup besar (50 l/detik) dan kolam
air tenang (stagnant water) dengan sumber air yang digunakan untuk kegiatan budidaya
adalah sungai, saluran irigasi, mata air, hujan dan lain-lain tetapi aliran air yang masuk
kedalam kolam tersebut sedikit hanya berfungsi menggantikan air yang keluar karena
pengendapan dan debit airnya sangat kecil (0,5 – 5 l/detik).
Ukuran dan bentuk kolam ditentukan oleh topografi, fungsi dan sistem
pengelolaannya. Tidak ada ukuran pasti yang paling baik untuk budidaya, tetapi secara
umum dihindari ukuran kolam yang terlalu besar karena sulit pengelolaannya atau
terlalu kecil karena biaya kostruksinya lebih besar. Ukuran terkecil yang bisa disebut
kolam adalah 100 m2 (satu are), yang lebih kecil disebut bak. Bentuk kolam bisa
lingkaran, bujur sangkar, persegi panjang ataupun tidak beraturan. Bentuk persegi
panjang dengan rasio panjang dan lebar 1,5 – 2:1 relatif ideal untuk kolam ditinjau dan
aliran airnya. Kolam ukuran kecil berbentuk persegi panjang, relatif dalam, dengan
konstruksi beton biasanya digunakan untuk kolam air deras. Kolam tanah untuk
pembesaran yang mudah dikelola dan cukup produktif adalah berkisar 500 - 2.500 m 2
dan berbentuk empat persegi panjang. Desain kolam pembesaran ikan dapat dibuat
secara pararel ataupun seri.
Kedalaman air kolam tergantung pada jenis, fungsi dan ukuran ikan serta sistem
pengeIoIaannya. Kedalaman air berhubungan dengan penghantaran panas penetrasi
cahaya matahari serta perkembangan tumbuhan air yang tidak dikehendaki. Kolam
yang terlalu dalam kurang baik karena penghantaran panas dan penestrasi cahaya
tidak sampai dasar perairan, sehingga terjadi stratifikasi suhu. Sedangkan apabila
kolam terlalu dangkal akan medorong perkembangan tumbuhan air menjadi cepat.
Pada kolam tradisional kedalaman kolam berkisar 0,5 - 1,0 m, sedangkan untuk kolam
intensif 1,0 - 1,5 m, bahkan ada yang 2-3 m. Kedalaman air akan mempengaruhi tinggi
dan lebar pematang.
Satu unit perkolaman biasanya memiliki pematang yang berbeda-beda ukurannya,
yakni pematang primer, sekunder dan tersier. Pematang primer adalah pematang
utama yang mengelilingi seluruh unit perkolaman dan dapat berfungsi sebagai jalan
untuk pengangkutan sarana produksi dan hasil panen. Pematang sekunder adalah
pematang pembagi antara petakan kolam, sedangkan pematang tersier adalah
pematang pembagi berikutnya.

2. Prinsip-prinsip teknik pendederan komoditas perikanan di kolam


Prinsip pendederan benih ikan adalah upaya membuat larva benih ikan hidup nyaman
sehingga memiliki pertumbuhan lebih optimal. Agar benih ikan hidup nyaman, maka
lingkungan kolam harus dibuat sesuai dengan kebutuhan benih ikan. Lingkungan benih
ikan terdiri dari kualitas air yang baik, pakan benih, bebas dari hama penyakit.
0
ualitas air yang baik untuk benih ikan adalah suhu 27-30 C, pH = 7 – 8, amoniak < 0,01
ppm. Pakan benih yang baik adalah memiliki ukuran lebih kecil dari bukaan mulut benih
ikan seperti cacing sutra, daphnia, moina infusiria dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai