Laporan pendahuluan ini disusun untuk memenuhi praktik klinik keperawatan Maternitas
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Salvina Putri Verisca (21.1.033)
Sindi Dinda Lestari (21.1.071)
Stefani Swastika (21.1.034)
Vira Yuniar Pramesti (21.1.035)
Windiyarti (21.1.037)
Yulinda Kusuma Andani (21.1.076)
A. PENGERTIAN
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi( janin + uri) yang
dapat hidup ke dunia luar dari dalam rahimmelalui jalan lahir dengan LBK atau dengan
tenaga ibu sendiri,tanpa bantuan alat-alat, serta tidak melukai ibu dan bayi, yang
umumnya berlangsung kurang dari 24 jam (Mochtar, 2016).
B. ETIOLOGI
Hingga saat ini, penyebab terjadinya persalinan masih menjadi pembahasan
yang rumit. Ada dua hormone yang dominan dan mempengaruhi pada persalinan yakni
hormon estrogen dan hormon progesterone. Hormon estrogen berperan dalam
meninggikan sensitifitas otot rahim dan mempermudah respon rangsangan dari luar
berupa oksitoksin, prostaglandin. Hormon progesterone berperan dalam menurunkan
sensitifitas otot rahim, menahan rangsangan dari luar dan juga merileksasikan otot-otot
polos. Nurhayati (2019) penyebab timbulnya persalinan sebagai berikut :
a. Teori penurunan hormon; menurunya kadar hormon estrogen dan progesterone
kurang lebih 1-2 minggu sebelum persalinan berlangsung. 15 Dimana progesterone
berkontribusi dalam menenangkan otot rahim. Saat kadar progesterone menurun
akan timbul kontraksi otot rahim dan pada akhirnya menimbulkan persalinan.
b. Teori plasenta menjadi tua; seiring bertambahnya usia plasenta maka menyebabkan
penurunan hormon estrogen dan progesterone dan menimbulkan pembekakan pada
nadi, dengan kondisi tersebut dapat menyebabkan kontraksi rahim.
c. Teori berkurangnya nutrisi pada janin; hasil konsepsi segera dikeluarkan apabila
nutrisi pada janin berkurang.
d. Teori distensi rahim; rahim akan berangsur membesar hingga menegang yang
membuat iskemia pada otot uterus. Keadaan demikian salah satu faktor yang dapat
mengganggu aliran pada uteroplasenta.
e. Teori iritasi mekanik; saat ganglion servikale tertekan makan membuat kontraksi
uterus, dimana letak dari ganglion ini dibelakang serviks.
f. Teori induksi partus (Induction Of Labor); partus terjadi karena adanya gejala
gangguan luminaria. Beberapa luminaria dimasukkan kedalam kanalis servikalis
yang bertujuan untuk merangsang pleksus frankenhause, amniotomi (pemecahan
ketuban), oksitosin drips.
C. PATOFISIOLOGI
a. Tanda-tanda persalinan sudah dekat
1. Lightening Padaminggu ke 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus
karena kepala bayi sudah memasuki pintu atas panggul yang di sebabkan oleh :
kontraksi Braxton hicks, ketegangan otot, ketegangan ligamentum rotundum
dan gaya berat janin kepalakearah bawah.
2. Terjadinya his permulaan Makin tua usia kehamilan pengeluaran progesterone
dan estrogen semakin berkurang sehingga oksitosin dapat menimbulkan
kontraksi, yang lebih sering disebut dengan his palsu, sifat his palsu yaitu rasa
nyeri ringan dibagian bawah, datangnya tidak teratur, tidak ada perubahan
serviks, durasinya pendek, tidak bertambah jika beraktivitas (Ai Nursiah, dkk.
2014).
b. Tanda-tanda persalinan
1. Timbulnya his persalinan ialah his pembukaan dengan sifat-sifatnya sebagai
berikut : nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut bagian depan,
teratur, makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat intensitasnya,
jika dibawa berjalan bertambah kuat, dan mempunyai pengaruh padapendataran
atau pembukaan serviks (Dewi setiawati. 2013).
2. Keluar lender bercampur darah yang lebih banyak karena robekanrobekan kecil
pada serviks (Mochtar,2013)
3. Kadang ketuban pecah dengan sendirinya (Yuanita Syaiful dan LilisFatmawati.
2020).
4. Dengan pendataran dan pembukaan Lender dari canalis servikalis keluar
disertai dengan sedikit darah. Perdarahan yang sedikit disebabkan karena
selaput janin pada bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa kapiler
terputus (Dewi Setiawati. 2015).
D. PATHWAY
Kehamilan 37 – 42 minggu
Proses persalinan
Trauma
Nyeri Akut Resiko perdarahan Keletihan
Jaringan/Laserasi
Gangguan integritas
kulit
( Karjatin A,2016)
E. MANIFESTASI KLINIS
F. KOMPLIKASI
Berikut menurut (wahyono 2015)adalah berbagai komplikasi persalinan yang perlu ibu
waspadai:
1. Persalinan Prematur
Persalinan prematur adalah apabila usia kehamilan belum mencapai 37 minggu.
Kelahiran prematur dapat terjadi paling cepat pada minggu ke-20 kehamilan. Risiko
kelahiran semakin tinggi jika usia kehamilan lebih muda. Bayi yang prematur akan
berisiko mengalami cacat perkembangan atau masalah kesehatan jangka panjang
karena organnya yang belum terbentuk sempurna. Kelahiran prematur cukup umum
terjadi. Diskusikan dengan dokter tentang hal dapat dilakukan apabila Anda berisiko
mengalami komplikasi satu ini.
2. Persalinan Lama
Persalinan lama atau failure to progress adalah kondisi di mana proses
persalinan berjalan lebih lama dari yang diharapkan. Menurut American Pregnancy
Association, yang termasuk kategori persalinan lama adalah 20 jam untuk
persalinan pertama dan 14 jam bagi ibu yang sudah pernah melahirkan sebelumnya.
Penyebab kondisi ini meliputi:
a Pelebaran serviks yang lambat
b Penipisan serviks yang lambat
c Ukuran bayi besar
d Jalan lahir atau panggul yang kecil
e Bayi kembar
f Faktor emosi seperti khawatir, stres, dan takut
Persalinan lambat yang terjadi pada fase awal biasanya tidak berbahaya, meskipun
dapat menyebabkan ibu kelelahan. Namun jika kondisi ini terjadi pada fase aktif,
penggunaan obat pemicu persalinan atau operasi caesar mungkin perlu dilakukan.
3. Plasenta Previa
Salah satu masalah pada plasenta yang umum terjadi adalah plasenta previa,
kondisi ini memengaruhi sekitar 1 dari 200 persalinan. Plasenta previa adalah
kondisi di mana plasenta menutupi pembukaan serviks. Beberapa ibu memiliki
risiko tinggi kondisi ini apabila:
a Pernah melahirkan sebelumnya, terutama lebih dari 4 kehamilan
b Riwayat plasenta previa, melahirkan caesar, atau operasi uterus
c Usia di atas 35 tahun
d Memiliki fibroid rahim
e Hamil anak kembar
f Merokok
Kondisi ini ditandai dengan pendarahan ringan hingga berat tanpa rasa sakit di
trimester ketiga. Jika pendarahan berat, ibu mungkin akan membutuhkan transfusi
darah.
Selain persalinan terlalu lama, persalinan terlalu cepat juga dianggap sebagai
komplikasi persalinan. Persalinan cepat atau partus presipitatus adalah kondisi saat
3 tahapan persalinan berlangsung hanya 3-5 jam. Padahal normalnya 3 fase ini
membutuhkan waktu 6-18 jam. Tanda dari kondisi ini adalah serangkaian kontraksi
cepat dan intens yang terjadi tiba-tiba. Mungkin terdengar menyenangkan proses
persalinan dapat berjalan dengan cepat, tapi ada beberapa kekurangan dari
persalinan cepat. Kerkurangan persalinan cepat antara lain seperti:
Sungsang Sungsang adalah posisi di mana bokong atau kaki bayi yang
menghadap jalan lahir, bukan kepalanya. Selain posisi sungsang, terdapat beberapa
posisi tidak normal lainnya seperti menghadap ke atas atau berbaring horizontal di
atas rahim. Posisi yang tidak normal tentunya akan menyulitkan proses persalinan
pravaginam. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi posisi bayi
yang tidak normal agar kelahiran tetap aman, seperti:
6. Perdarahan Berlebihan
Selama melahirkan satu bayi melalui vagina, wanita dapat kehilangan 500
ml darah, sedangkan pada operasi caesar darah yang hilang adalah 1.000 ml.
pendarahan ini dapat terjadi 24 jam setelah melahirkan bahkan hingga 12 minggu
kemudian.
Pada masa ini sering terdapat banyak masalah, misalnya pendarahan karena
atonia uteri. Oleh karena itu, bidan dengan teratur harus melakukan pemeriksaan
kontraksi uterus, pengeluaran lochea, tekanan darah, dan suhu (Indah, 2018).
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
3. TORCH
5. Kertas Lakmus
Bila merah menunjukkan cairan mengandung urine yang bersifat asam, bila biru
menunjukkan cairan mengandung air ketuban yang bersifat basa.
6. Tes Antibodi
I. PENATALAKSANAAN
1. Penanganan umum :
2. Penanganan khusus :
4. Program Terapi
Meliputi terapi apa saja yang didapatkan pasien selama proses persalian. Seperti
pemberian Oxytocin, antibiotik, Ergometrine, dll (Meliyana, 2023).
5. Data Fokus
Data fokus adalah data tentang perubahan- perubahan atau respon pasien
tentangkesehatan dan masalah kesehatanya terhadap pasien.
1. Data subejektif
2. Data objektif
6. Analisa Data
Analisa data adalah metode yang dilakukan perawat untuk mengkaitkan data
pasien,serta menghubungkan data tersebut dengan konsep teori dan prinsip yang
relevan keperawatan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah
kesehatan pasien dan keperawatan pasien.
Kekuatan otot:
0: lumpuh.
1: ada kontraksi.
2: melawan gravitasi dengan sokongan.
3: melawan gravitasi tapi tidak ada lawanan.
4: melawan gravitasi dengan tahanan sedikit.
5: melawan gravitasi dengan kekuatan otot penuh.
2. Diagnosa keperawatan
- Anjuran prosedur
perawatan luka
secaramandiri
K:
Kolaborasi
pemberian
antibiotik, jika
perlu
3 Resiko Setelah dilakukan Pencegahan
- Mengetahui
perdarahan tindakan selama Perdarahan
jumlahperdarahan
dibuktikan 1x8 jam (I. 02067)
- Mengurangi
dengan diharapkantingkat O:
perdarahan
pengeluaran perdarahan - Monitor tanda
- Menghindari
menurun dengan dan gejala
plasenta kekurangan volume
kriteria hasil : perdarahan
cairan
- Perdarahan - Kaji
- Untuk mengontrol
vagina kelengkapan
perdarahan
menurun(4) plasenta
Denyut nadi T:
apikal membaik - Beri masase
(5) padafundus
uteri
E:
- Anjurkan
meningkatkan
asupancairan
K:
- Kolaborasi
pemberian obat
pengontrol
perdarahan
4 Keletihan Setelah dilakukan Manajemen - Untuk mengetahui
berhubungan tidakan selama Energi (I.0578) penyebab kelelahan
dengan 1x8jam O: Untuk memonitor
proses diharapkan Identifikasi TTV, perdarahan,
persalinan tingkat keletihan gangguan fungsi dan kontraksi
menurun dengan tubuh yang - Untuk mengrangi
kriteria hasil : mengakibatkan rasa lelah
- Tenaga kelelahan - Agar pasien dapat
meningkat (5)
- Monitor berlatih duduk
- Kemampuan
kelelahan fisik - Agar pasien dapat
melakukan
dan emosional beristirahat
aktivitas
- Monitor - Agar pasien dapat
rutin
TTV, melakukan aktivitas
meningkat
perdarahan, secara bertahap
(5)
dan - Untuk
- Lesu menurun
(5) kontraksi menambahenergi
- Pola istirahat
T: pasien
membaik
- Berikan aktivitas
- Untuk membantu
distraksi yang
pasien mobilisasi
memenangkan
- Fasilitasi duduk
disisitempat tidur
E:
- Anjurkan tirah
baring
- Anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
K:
- Kolaborasi
dengan ahli gizi
tentang cara
meningkatkan
asupanmakanan
- Kolaborasi dengan