Anda di halaman 1dari 6

Soal UAS Kespro Bencana Tahun 2020

By : Maimunah Harahap

1. Yang bukan merupakan prinsip-prinsip yang mendasaripelaksanaan penyusunan


program kesehatan reproduksi dalam situasi darurat bencana, yaitu :
a. Koordinasi
b. Kualitas pelayanan
c. Sumber informasi
d. Komunikasi
e. Partisipasi masyarakat

2. Koordinasi yang diselenggarakan secara lintas lembaga antar badan dan lembaga yaitu :
a. Pemerintah
b. Dokter
c. Bidan
d. Rumah Sakit
e. Puskesmas

3. Defenisi koordinasi pada prinsip yang mendasaripelaksanaan penyusunan program


kesehatan reproduksi dalam situasi darurat bencana, adalah :
a. Pertukaran informasi, kompromi, dan aksi subjektifitas agar layanan kesehatan
reproduksi dalam suatu situasi darurat bencana
b. Pertukaran produk, kompromi, dan aksi kolaboratif agar layanan kesehatan
reproduksi dalam suatu situasi darurat bencana
c. Pertukaran informasi, kesinambungan, dan aksi kolaboratif agar layanan kesehatan
reproduksi dalam suatu situasi darurat bencana
d. Pertukaran informasi, kompromi, dan aksi kolaboratif agar layanan kesehatan
reproduksi dalam suatu situasi darurat bencana
e. Pertukaran informasi, kompromi, dan aksi persuasif agar layanan kesehatan
reproduksi dalam suatu situasi darurat bencana

4. Yang bukan termasuk hak asasi manusia yang penting untuk kesehatan reproduksi,
adalah :
a. Hak untuk hidup
b. Hak atas keamanan seseorang
c. Hak atas privasi
d. Hak atas kesehatan
e. Hak kepemilikan

5. Kualitas pelayanan kesehatan kespro bencana adalah


a. Pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas baik, bersifat komprehensif,
terjangkau, inklusif dan yang menjawab kebutuhan kesehatan reproduksi
b. Pelayanan kesehatan reproduksi yang minimal, terjangkau, inklusif, dan yang
menjawab kebutuhan kesehatan reproduksi
c. Pelayanan kesehatan reproduksi yang bersifat komprehensif, terjangkau, inklusif,
dan yang menjawab kebutuhan kesehatan reproduksi
d. Pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas baik, bersifat komprehensif,
terjangkau, dan inklusif
e. Pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas baik, bersifat komprehensif,
inklusif dan yang menjawab kebutuhan kesehatan reproduksi
6. Informasi dan petunjuk bagi petugas kesehatan reproduksi pada Paket Pelayanan Awal
Minimum (PPAM) adalah, kecuali :
a. Peran dan fungsi lembaga koordinator kesehatan reproduksi
b. Pencegahan kekerasan seksual
c. Intervensi prioritas untuk mengurangi penularan hiv;
d. Intervensi prioritas untuk mengurangi kesakitan dan kematian maternal dan neonatal
e. Keterlibatan pemerintah dalam setiap program

7. Pada fase awal respon bencana, monitoring dilakukan setiap :


a. Per hari
b. 7 hari
c. 14 hari
d. 1 bulan
e. 2 bulan

8. Peran petugas kesehatan reproduksi adalah :


a. Mengkoordinasikan, mengkomunikasikan dan bertanggungjawab dengan koordinator
sektor kesehatan
b. Merujuk, mengkomunikasikan dan berkolaborasi dengan koordinator sektor
kesehatan
c. Mengkoordinasikan, mengkomunikasikan dan berkolaborasi dengan
koordinator sektor kesehatan
d. Menindaklanjuti, mengkomunikasikan dan berkolaborasi dengan koordinator sektor
kesehatan
e. Mengkoordinasikan, memberi sumbangan dan berkolaborasi dengan koordinator
sektor kesehatan

9. Setelah penyelenggaraan layanan sudah mantap berjalan dan terkendali maka monitoring
dilakukan setiap
a. 1 minggu
b. 2 minnggu
c. 1 bulan
d. 1,5 bulan
e. 2 bulan

10. Petugas kesehatan reproduksiuntuk melaksanakan PPAM dan merencanakan


penyediaan layanan kesehatan reproduksi komprehensif adalah, kecuali :
a. Mendukung pengadaan dari bahan-bahan acuan dan supply
b. Menjadi tuan rumah pertemuan reguler para stakeholders kesehatan reproduksi
c. Memastikan komunikasi teratur antara semua tingkat
d. Memastikan undang-undang yang berlaku untuk semua pelayanan
e. Menyediakan petunjuk teknis dan operasional

11. Rekam medis pada korban perkosaan, adalah :


a. Bagian dari pakaian yang dapat diajukan sebagai bukti (dengan persetujuan korban)
jika kasus tersebut masuk ke pengadilan
b. Bagian dari catatan hukum dan dapat diajukan sebagai bukti (dengan
persetujuan korban) jika kasus tersebut masuk ke pengadilan
c. Saksi yang dapat diajukan sebagai bukti (dengan persetujuan korban) jika kasus
tersebut masuk ke pengadilan
d. Orang tua yang dapat diajukan sebagai bukti (dengan persetujuan korban) jika kasus
tersebut masuk ke pengadilan
e. Bagian dari kata kunsi yang dapat diajukan sebagai bukti (dengan persetujuan
korban) jika kasus tersebut masuk ke pengadilan
12. Bukti penunjang lebih lanjut yang dapat diajukan pada saat kekerasan seksual pada saat
bencana adalah, kecuali :
a. Pakaian
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Keterangan korban
d. Air mani atau dara untuk DNA
e. Urin untuk pengujian toksikologi

13. Pengumpulan bukti forensicdikumpulkan selama pemeriksaan medis jika ada


persetujuan daridikumpulkan selama pemeriksaan medis jika ada persetujuan dari :
a. Orangtua
b. Keluarga
c. Polisi
d. Tenaga kesehatan
e. Korban/penyitas

14. Tujuan utama dari anamnesa dan pemeriksaan pada korban kekerasan seksual pada saat
bencana adalah :
a. Untuk menentukan perawatan klinis yang diperlukan sesuai kesediaan korban
b. Untuk menentukan lokasi/tempat pemerkosaan
c. Untuk menentukan tindak lanjut
d. Untuk menentukan komunikasi konseling yang akan diberikan
e. Untuk menentukan tempat rujukan kesehatan

15. Layanan klinis untuk korban/penyintas perkosaanyang dilakukan petugas kesehatan


reproduksi adalah, kecuali :
a. Menetapkan daerah konsultasi pribadi
b. Memastikan tersedianya protokol yang jelas
c. Mempekerjakan penyedia layanan sesuai gender
d. Mekanisme rujukan tersedia 24 jam
e. Menyediakan tenaga kefarmasian

16. Penyusunan program paket kesehatan masyarakat untuk IMSdi level layanan kesehatan,
adalah :
a. Mempromosikan seks aman
b. Program-program kondom
c. Kesadaran masyarakat akan IMS
d. Manajemen kasus IMS komprehensif
e. Manajemen kasus bencana

17. Infeksi endogen adalah penyakit IMS yang disebabkan oleh :


a. Jamur dan bakterial vaginosis
b. Gonorhoe dan chancroid
c. Infeksi latrogenik
d. Prosedur medis
e. Pemeriksaan medis

18. Pendekatan di tingkat masyarakat tuntuk pencegahan dan pengendalian IMS, kecuali :
a. Mengurangi jumlah pasangan seks
b. Menunda aktifitas seksual pada remaja
c. Mengikuti budaya/kepercayaan setempat
d. Mengkampanyekan seks aman
e. Menggunakan kondom
19. Cara menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang IMS pada saat bencana yaitu :
a. Bekerjasama dengan pemuka masyarakat tentang IMS
b. Pendidikan dan penjangkauan untuk mempromosikan IMS
c. Mengikuti budaya/tradisi yang sudah ada di masyarakat
d. Membuat undang-undang tentang IMS
e. Menindaklanjuti laporan kejadian IMS

20. Yang tidak termasuk manajemen kasus IMS yang komprehensif harus dilakukan pada
kontak pertama
a. Diagnosa
b. Pengobatan
c. Pendidikan dan konseling
d. Tindak lanjut
e. Pelaporan dan masukan

21. Prioritas intervensi HIV dalam respon bencana adalah, kecuali :


a. Memfasilitasi dan menekankan penerapan pencegahan standar
b. Menyediakan pencegahan pasca paparan
c. Memastikan praktek transfusi darah yang aman
d. Menjaga ketersediaan kondom gratis
e. Menindaklanjuti pelecehan seksual yang beresiko

22. Ketika merencanakan layanan pencegahan, perawatan dan pengobatan HIV, lakukan
program berikut ini :
a. Penilaian kinerja, peningkatan kesadaran HIV, pencegahan HIV, konseling dan test
HIV
b. Penilaian petugas, peningkatan kesadaran HIV, pencegahan HIV, konseling dan test
HIV
c. Penilaian kebutuhan, peningkatan kesadaran HIV, pencegahan HIV, konseling
dan test HIV
d. Penilaian masyarakat, peningkatan kesadaran HIV, pencegahan HIV, konseling dan
test HIV
e. Penilaian kemampuan, peningkatan kesadaran HIV, pencegahan HIV, konseling
dan test HIV

23. Pencegahan HIV pada saat bencana dengan membuat target pada kelompok rentan,
yaitu :
a. Melibatkan kelompok, melokasikan kegiatan dan mengatasi hambatan
struktural
b. Melibatkan kelompok, melokasikan kegiatan dan mengatasi hambatan fungsional
c. Melibatkan kelompok, melokasikan kegiatan dan mengatasi hambatan kinerja
d. Melibatkan kelompok, melokasikan kegiatan dan mengatasi hambatan lingkungan
e. Melibatkan kelompok, melokasikan kegiatan dan mengatasi hambatan masyarakat

24. Program berikut ini akan menentukan kualitas layanan VCT yang berkualitas, yaitu :
a. Persetujuan, privasi dan kerahasiaan
b. Menyediakan layanan secara gratis
c. Memastikan pra dan pasca konseling
d. VCT dapat dilakukan kapan/dimana saja
e. Layanan pendukung pasca-test harus tersedia
25. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak
(PMTCT), kecuali :
a. Layanan antenatal care yang aman
b. Ketersediaan ART dan protokol PMTCT
c. Perawatan kesehatan ibu dan anak
d. Perawatan persalinan yang aman
e. Tes dan konseling HIV
26. Yang tidak termasuk nsur-unsur kualitas layanan kesehatan maternal dan neonatal
a. Ketersediaan layanan kegawatdaruratan kebidanan dan bayi baru lahir
b. Aksesibilitas geografis, layanan-layanan tersebut dapat dijangkau
c. Tersedianya intervensi yang didasarkan pada bukti ilmiah
d. Penerimaan layanan yang terjangkau dari segi biaya
e. Ketersediaan peraturan yang berlaku dalam pelayanan

27. Untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan sesuai, petugas kesehatan reproduksi
harus memastikan bahwa, kecuali :
a. Keikutsertaan pengendalian masyarakat sekitar
b. Hambatan terhadap penggunaan layanan berkurang
c. Komponen layanan kesehatan disediakan oleh staf terampil
d. Kebiasaan mencari pertolongan kesehatan
e. Praktek tradisional baik yang positif maupun negatif

28. Yang tidak termasuk tujuan pemberi layanan kesehatan reproduksi yaitu :
a. Merencanakan dan menerapkan layanan kesehatan maternal dan neonatal
b. Memahami hambatan-hambatan kunci berdampak pada kematian maternal
dan neonatal
c. Memonitoring kinerja tenaga kesehatan reproduksi
d. Mempertimbangkan intervensi berdasarkan bukti ilmiah
e. Melakukan pelayanan yang berkesinambungan

29. Program-program kesehatan maternal dan neonatal komprehensif yaitu :


a. ANC, INC, PNC dan Bayi
b. ANC, INC, PNC dan BBL
c. ANC, INC, PNC dan Anak
d. ANC, INC dan BBL
e. ANC, INC, BBL dan KB

30. Tujuan utama Ante Natal Careadalah untuk, kecuali :


a. Memberikan penyuluhan dan tindakan pencegahan penyakit dan promosi
kesehatan
b. Mengidentifikasi dan menangani masalah kesehatan yang ada
c. Menangani komplikasi yang terjadi selama kehamilan
d. Merujuk ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan
e. Menangani ibu yang memerlukan perawatan khusus
KUNCI JAWABAN SOAL KESPRO BENCANA

1. C 11. B 21. E
2. A 12. C 22. C
3. D 13. D 23. A
4. E 14. A 24. D
5. A 15. E 25. B
6. E 16. D 26. E
7. B 17. A 27. A
8. C 18. C 28. C
9. C 19. B 29. B
10. D 20. E 30. D

Anda mungkin juga menyukai